Anda di halaman 1dari 6

Cara Instal Windows 10 di PC dan Laptop

Membuat Bootable Windows 10 di Flashdisk

Yang harus dilakukan pertama adalah membuat bootable Windows 10 pada flashdisk. Selain flashdisk
juga bisa pakai microSD dengan card reader. Kita hanya butuh perangkat komputer seperti laptop atau
PC, flashdisk, dan file Windows 10 untuk membuatnya. Dengan catatan kapasitas flashdisk atau microSD
yang kita pakai adalah berukuran minimal 8 GB. Karena besarnya file Windows 10 sekitar 4 GB lebih.

Untuk file software yang perlu disiapkan, antara lain: Rufus versi portable dan Windows 10 dalam format
file ISO. Jika belum punya file Windows 10, silakan download menggunakan Windows ISO Downloader.
Begitu juga dengan Rufus, jika belum punya bisa download di website resminya rufus.akeo.ie.

Tampilan aplikasi Rufus

Sampai tahap ini saya anggap teman-teman sudah memiliki file Rufus dan Windows 10. Sehingga saya
akan lanjut ke langkah selanjutnya, yaitu membuat bootable Windows 10 di flashdisk.

Pertama, nyalakan laptop atau PC.

Kedua, pastikan file Rufus dan Windows 10 sudah tersimpan di laptop atau PC.
Ketiga, sambungkan flashdisk atau microSD ke laptop.

Keempat, double klik pada file rufus.exe. Jalankan aplikasinya. Pada pilihan ‘Create a Bootable Disk
Using’ klik pada gambar CD, lalu akan terbuka jendela baru. Pilih file Windows 10 dengan format ISO
yang sudah tersimpan di drive laptop sebelumnya. Kemudian klik ‘Open’ untuk mlanjutkan.

Kelima, pada kolom ‘Device’ pilih flasdisk yang kita sambungkan ke laptop tadi. Kemudian pada kolom
‘Partition scheme and target system type’ pilih ‘GPT partition scheme for UEFI’ dengan catatan, bootable
ini nantinya akan kita jalankan pada komputer baru atau yang belum terinstal Windows sama sekali. Jika
nantinya kita akan instal Windows 10 pada komputer lama atau instal ulang, maka pilihan partition
scheme kita ubah ke pilihan ‘MBR partition scheme.’

Kemudian kolom ‘File system’ isi dengan pilihan ‘FAT32’, sedangkan kolom ‘Cluster size’ isi dengan pilihan
default saja. Untuk kolom ‘new value label’ bisa kita tulis “Windows 10” sebagai nama file yang nantinya
tersimpan di flashdisk.

Keenam, klik ‘Start’ dan setelah selesai, maka flashdisk kalian sudah siap untuk digunakan untuk
menginstal Windows 10 di laptop atau PC. Kemudian klik ‘Close’ untuk menutup aplikasi Rufus.

Mengubah Boot Priority pada BIOS

Untuk bisa melanjutkan proses Instal Windows 10 dengan Flashdisk. Kita harus mengubah terlebih dulu
boot priority pada BIOS di laptop atau PC yang akan kita instal. Ikuti langkah-langkah berikut:

Pertama, sambungkan flashdisk yang sudah kita isi dengan bootable Windows 10 ke port USB laptop
atau PC yang akan kita instal.

Kedua, nyalakan laptop atau PC dengan menekan tombol power.


Ketiga, masuklah ke BIOS dengan cara menekan tombol ESC pada keyboard atau tombol F2, F4, F8, F9,
atau F12, tergantung masing-masing laptop. Biasanya setiap laptop atau PC memiliki cara yang berbeda
untuk bisa masuk ke BIOS. Sebelum melakukannya, pastikan kalian sudah membaca petunjuknya.

Keempat, ubah settingan prioritas booting ke flashdisk. Pada pilihan pertama, silakan ubah ke pilihan
‘USB’ sedangkan settingan lainnya biarkan default saja. Setelah selesai, silakan save dan keluar. Maka
laptop atau PC akan restart.
Cara Instal Windows 10 dengan Flashdisk

Setelah restart, laptop atau PC akan mulai proses instal Windows 10. Biarkan loading hingga muncul
sebuah jendela dari Windows yang meminta untuk setup bahasa dan waktu untuk komputer yang

sedang kalian instal. Biarkan saja seperti itu, lalu klik ‘next’.

Pertama, Klik ‘Instal Now’ untuk memulai proses selanjutnya.

Kedua, pada jendela Activate Windows, pilih saja ‘I don’t have active key’

Ketiga, pilih system Windows yang akan diinstal. Pilih saja ‘Windows 10 pro’ lalu klik ‘Next’
Keempat, centang ‘I accept the licence term’ lalu klik ‘Next’

Kelima, pada jendela baru akan muncul dua pilihan, ‘Upgrade’ dan ‘Custom’, pilih ‘Custom’. Maksud dari
‘Upgrade’ di sini adalah jika kita hendak memperbarui sistem lama dengan yang baru tanpa menghapus
aplikasi dan tanpa mengubah file yang ada di laptop atau PC. Sedangkan pilihan ‘Custom’ ini kita pilih

ketika hendak menginstal Windows yang baru pada laptop atau PC.

Keenam, selanjutnya kalian harus membuat partisi penyimpanan file untuk laptop atau PC.

Caranya: klik ‘Drive 0’ kemudian klik ‘New’ kemudian kalian bikin drive C. Isikan kolom size sesuai dengan
ukuran drive yang diinginkan. Usahakan untuk Drive C minimal 40.000 MB. Setelah itu klik ‘Apply’ klik
‘Ok’.

Ketujuh, setelah partisi Drive C selesai dibuat, klik ‘Drive 0 unallocated space’ lalu klik ‘New’ lalu klik
‘Apply.’ Drive ini yang nantinya akan menjadi Drive D pada laptop atau PC. Kalau kalaian ingin membagi
lagi menjadi dua partisi, silakan dibuat dengan cara yang sama seperti di atas. Sehingga nanti di laptop
atau PC akan ada Drive C, D, E dan seterusnya sesuai dengan jumlah partisi yang kalian buat.

Kedelapan, pilih partisi Drive C yang tadi kalian buat, lalu klik ‘Next’ maka proses instal windows 10 akan
mulai berjalan. Proses ini biasanya akan memakan waktu beberapa menit. Kalian tunggu saja. Jika proses
selesai, maka laptop atau PC akan restart sendiri.
Pengaturan Dasar Windows 10

Tahap selanjutnya pada proses instal Windows 10 adalah pengaturan dasar Windows pada laptop atau
PC. Di sini ada dua pilihan yang ditawarkan oleh Windows. Ada pilihan ‘Use Express Settings’ dan
‘Customize’ yang tertera pada jendela. Pilihan ‘Use Express Settings’ ini jika kalian ingin menggunakan
pengaturan otomatis dari Windows.

Biasanya settingan akan dibuat default. Jika kalian ingin mengatur settingan dasar sendiri, silakan pilih
‘Customize’ untuk mengatur sesuai dengan keinginan.

Namun, ada juga jendela Windows yang langsung menyajikan pilihan dasar pengaturan. Biasanya akan
muncul pilihan “region” untuk setting awal. Silakan pilih Negara tempat kalian tinggal sat ini. Kemudian
klik ‘Yes’ untuk melanjutkan. Lalu klik ‘US’ untuk pilihan keyboard layout, lalu klik ‘Yes’ untuk
melanjutkan. Kemudian klik ‘Skip’ untuk pilihan second layout, pilihan connect internet.

Selanjutnya adalah setting identitas pemilik PC. Ketikkan nama kalian atau pemiliki PC, klik ‘Next’.
Ketikkan password yang kalian inginkan, atau biarkan kosong saja jika tidak ingin melindungi PC anda
dengan password, lalu klik ‘Next.’

Pada pengaturan Privacy Setting bisa tetap menggunakan default saja, lalu klik ‘Accept.’ Tunggu beberapa
menit, maka windows 10 sudah selesai terinstal di laptop atau PC kalian. Selanjutnya tinggal instal driver
pendukung yang dibutuhkan. Seperti driver wifi, VGA, dan lain sebagainya.

Di tutorial ini kami tidak akan mengulas bagaimana caranya menginstal driver pendukungnya, barangkali
di lain kesempatan akan kami ulas dalam bahasan tersendiri. Atau jika kalian ingin tahu, bisa search di
google aja. Ada banyak informasi terkait teknis penginstalan program komputer.

*SEKIAN:-) *

Anda mungkin juga menyukai