Anda di halaman 1dari 3

Formula WHO 135

A. Analisa Bahan
1. Susu Skim
Susu tanpa lemak atau susu skim merupakan produk susu cair yang sebagian
besar lemaknya telah dihilangkan dan dipasteurisasi atau disterilisasikan atau
dproses secara UHT. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak lebih dari 1,25% dan
kadar proteinnya tidak kurang dari 2,7%. Penggunaan susu skim dalam berbagai
produk makanan memiliki keuntungan yaitu :1
- Mudah dicerna dan dapat dicampur dengan makanan padat atau semi padat,
- Susu skim mengandung nilai gizi yang tinggi, protein susu mengandung asam
amino esensial,
- Susu skim dapat disimpan lebih lama daripada whole milkkarena kandungan
lemaknya yang sangat rendah. Walaupun susu skim merupakan sumber protein
yang baik, susu skim memiliki kekurangan yaitu rendah energi yang dikandung
2. Minyak Sayur
Minyak sayuran atau minyak nabati termasuk dalam golongan lipid yang
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan. Walaupun kebanyakan bagian dari tanam-
tanaman dapat menghasilkan minyak, tetapi biji-bijian merupakan sumber yang
utama. Minyak sayuran dapat digunakan baik untuk keperluan memasak maupun
untuk keperluan industri. Beberapa jenis minyak seperti minyak biji kapas, minyak
jarak, dan beberapa jenis dari minyak rapeseed tidak cocok untuk dikonsumsi tanpa
pengolahan khusus. Seperti halnya semua lemak, minyak sayuran merupakan
senyawa ester dari gliserin dan campuran dari berbagai jenis asam lemak, tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.Minyak yang dihasilkan dari tanaman
telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan untuk waktu yang lama.2
Kegunaan dari minyak sayuran dapat dibedakan atas 4 bagian besar yaitu :2
- Makanan dan pelengkap makanan
- Obat-obatan dan aromaterapi
- Keperluan industri
- Bahan bakar
Banyak minyak sayuran yang dikonsumsi secara langsung, ataupun digunakan
secara langsung sebagai bahan campuran di dalam makanan. Minyak ini cocok
untuk keperluan memasak karena minyak mempunyai titik nyala yang tinggi.
Untuk keperluan obat-obatan, minyak sayuran yang digunakan kebanyakan
merupakan minyak yang dihasilkan dari proses pengepresan (bukan ekstraksi).2
3. Oralit WHO
Oralit adalah cairan elektrolit yang berfungsi untuk menggantikan kehilangan
cairan dalam tubuh serta mencegah terjadinya dehidrasi. Terutama untuk
pengobatan diare akut. Sangat penting terutama bagi pasien bayi dan usia lanjut.
Selain oralit ini dapat kita peroleh dengan mudah dipasaran seperti di toko, warung,
dan apotek, dapat juga dibuat sendiri caranya dengan mencampurkan larutan 1
sendok gula dan ½ sendok garam yang dapat disebut sebagai larutan rumah tangga.3
Oralit WHO diberikan sebagai intervensi terhadap gangguan keseimbangan
konsentrasi natrium dan kalium. Oralit rekomendasi WHO ini tidak hanya me-
ngembalikan keseimbangan konsentrasi natrium dan kalium, tetapi juga memper-
cepat penyembuhan diare dibanding dengan oralit lama sehingga penggunaannya
dianjurkan pada penderita diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang. Tetapi,
dalampenelitian ini juga ditemukan kejadian ketidakseimbangan kadar natrium dan
ka-lium dalam plasma setelah rehidrasi dengan oralit WHO tersebut.3
B. Alat, Bahan dan Cara Pengolahan
1. Alat
- Gelas 1 buah
- Saringan 1 buah
- Sendok 1 buah
- Wadah 1 buah
- Gelas ukur 1 buah
2. Bahan
- Susu Skim bubuk 90 g
- Gula Pasir 65 g
- Minyak sayur 70 g
- Oralit WHO 1 sachet
- Larutan Elektrolit 27 ml
- Air hangat 1000 ml
3. Cara Pengolahan
- Alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan
- Larutan elektrolit terlebih dahulu dipersiapkan dengan cara oralrit WHO
dicampurkan sebanyak 1 sachet dengan gula pasir sebanyak 10 g dan bubuk
KCL sebanyak 0,8 g dan ditambakan air sehingga larutan menjadi 400 ml
- Gula dan minyak sayur dicampurkan didalam wadah dan diaduk sampai rata,
kemudian ditambahkan larutan elektrolit yang telah disiapkan sebelumnya
sebanyak 27 ml
- Susu skim ditambahkan sedikit demi sedikit dan diaduk sampai kalis dan
berbentuk gel
- Larutan diencerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai
homogen dan volume menjadi 1000 ml
- Larutan siap untuk dikonsumsi

Sumber :

1. Yusra Saskia. Perbandingan Susu Skim dengan Tepung Kedelai dan Konsentrasi
Cocoa Butter Substitute terhadap Karakteristik White Chocolate. Universitas
Pasundan. Bandung. 2017
2. Nasruddin. Studi Kualitas Minyak Goreng Dari Kelapa (Cocos nucifera L.) Melalui
Proses Sterilisasi dan Pengepresan. Palembang. Jurnal Dinamika Penelitian Industri
Vol. 22 No. 1. 2011
3. Christin J, Jeanette M, Sarah W. Pengaruh Oralit WHO Terhadap Kadar Natrium
dan Kalium Plasma pada Anak Diare Akut Dengan Dehidrasi. Universitas
Samratulangi. Manado. Jurnal E-Biomedik (Ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret
2013, Hlm. 154-160

Nilai Gizi :
Energi :135 kkal/100 ml
Protein:3,3 g/100 ml

Anda mungkin juga menyukai