Kisi-Kisi Riset Sunindri
Kisi-Kisi Riset Sunindri
Lampiran A-9 Pedoman Penskoran Soal Pemahaman Konsep Grup ................. 178
viii
ix
Lampiran A-1
103
Definisi Teoritis Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Instrumen
atau aksioma dalil, atau aksioma 3. Realistic dalam menemukan
matematika (Cook, matematika Mathematics definisi grup.
2012: 70). 3. Realistic Education (RME)
b. Teori instruksional Mathematics adalah pendekatan
lokal adalah teori Education (RME) pengajaran yang
pembelajaran adalah pendekatan digunakan untuk
matematika yang pembelajaran dengan menerapkan panduan
menempatkan menekankan bahwa reinvention dalam
mahasiswa sendiri matematika harus definisi grup untuk
sebagai yang memiliki koneksi meningkatkan
mempunyai ide dan dengan realita dan pemahaman konsep
masukan di garis matematika harus grup pada
terdepan melibatkan aktivitas mahasiswa.
(Gravemeijer, 2014). manusia. 4. Pemahaman konsep
c. Gravemeijer (2000) 4. Pemahaman Konsep grup adalah
menyatakan prinsip adalah kemampuan kesanggupan
reinvention adalah memahami konsep, mahasiswa dalam:
"prinsip yang operasi dan relasi mengubah suatu
mendukung dalam matematika. bentuk representasi
mahasiswa untuk Kemudian mampu ke dalam bentuk
memperhatikan menyatakan ulang representasi lain
pengetahuan yang konsep yang telah dalam menemukan
mereka dapatkan dipelajari, definisi grup,
sebagai pengetahuan memberikan contoh mengidentifikasi
pribadi mereka dan bukan contoh, objek-objek
sendiri, pengetahuan menyajikan konsep berdasarkan
yang dengannya dalam berbagai dipenuhi atau
104
Definisi Teoritis Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Instrumen
mereka sendiri represenasi konsep, tidaknya persyaratan
bertanggung jawab. mengidentifikasi untuk menemukan
3. Realistic objek-objek definisi grup,,
Mathematics berdasarkan dipenuhi mengenal berbagai
Education (RME) atau tidaknya makna dan
a. RME dengan persyaratan untuk interpretasi konsep
menekankan bahwa membentuk konsep dalam menemukan
matematika harus tersebut, definisi grup.
memiliki koneksi menggunakan model,
dengan realita dan diagram dan simbol-
matematika harus simbol untuk
melibatkan aktivitas mempresentasikan
manusia (Panhuizen, suatu konsep,
2000). menerapkan konsep
b. Proses pengembangan secara algoritma,
ide matematika yang mengaitkan berbagai
berasal dari konsep, mengenal
kehidupan sehari-hari berbagai makna dan
dinamakan dengan interpretasi konsep,
matematisasi membandingkan dan
(Tandililing, 2010). membedakan
4. Pemahaman Konsep konsep.
a. Pemahaman konsep
adalah kemampuan
menangkap
pengertian-pengertian
seperti mampu
105
Definisi Teoritis Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Instrumen
mengungkapkan
suatu materi yang
disajikan ke dalam
bentuk yang lebih
dipahami, mampu
memberikan
interpretasi dan
mampu
mengaplikasikannya
Bloom (2012: 1)
b. Pemahaman konsep
matematis adalah
kemampuan dalam
memahami konsep,
operasi dan relasi
dalam matematika.
Adapun indikator
pemahaman konsep
matematis mahasiswa
adalah sebagai
berikut:
1) Menyatakan ulang
konsep yang telah
diperlajari.
2) Mengidentifikasi
objek-objek
berdasarkan dipenuhi
106
Definisi Teoritis Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Instrumen
atau tidaknya
persyaratan untuk
membentuk konsep
tersebut.
3) Menerapkan konsep
secara algoritma.
4) Menyajikan konsep
dalam berbagai
bentuk representasi
matematika.
5) Mengaitkan berbagai
konsep (internal dan
eksternal matematis)
NRC (2001: 116).
c. pemahaman konsep
matematika dapat
dilihat dari
kemampuan
mahasiswa dalam:
1) Mengidentifikasi
konsep secara verbal
dan tertulis.
2) Mengidentifikasi,
membuat contoh dan
bukan contoh.
3) Menggunakan model,
diagram dan simbol-
107
Definisi Teoritis Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Instrumen
simbol untuk
mempresentasikan
suatu konsep.
4) Mengubah suatu
bentuk representasi ke
dalam bentuk
representasi lain.
5) Mengenal berbagai
makna dan
interpretasi konsep.
6) Membandingkan dan
membedakan konsep.
(NCTM 1989)
108
109
1. Tujuan pembelajaran
representasi lain.
definisi grup.
3. Materi ajar
4. Pendekatan Pembelajaran
mathematics education.
a. Pendahuluan
c) Dosen mencari tahu apa yang mahasiswa ketahui dan mereka butuhkan dengan
kalian pernah bermain permainan suit?” Agar pertanyaan ini memicu mahasiswa
maka dosen memberikan keterangan bahwa ada dua jenis permainan suit yaitu
gunting, batu dan kertas. Orang, gajah dan semur. Kemudian dilanjutkan dengan
“Jika kalian bermain suit orang, gajah, dan semut. Apakah kalian mengetahui
konsep matematika yang terdapat dari permainan suit tersebut?” Dapatkah kalian
Untuk dapat menemukan konsep matematika dari permainan suit. Mari kita
belajar berkelompok. Coba kalian bentuk kelompok sesuai dengan keinginan kalian
dengan syarat dalam satu kelompok terdiri dari dua orang. Kemudian kalian mulai
b. Inti
Pada kegiatan inti dosen mengajarkan definisi grup sesuai dengan urutan
pembelajaran pada panduan reinvention dalam definisi grup pada sesi 1 hingga sesi
Aktivitas Dosen
Memberi masalah 1. Mahasiswa diminta untuk bermain suit. Kemudian mereka diminta untuk mengisi tabel berdasarkan hasil
dalam konteks
kehidupan sehari-hari permainan. Tabel permainan suit sebagai berikut:
Pertama
Kedua
Ketiga
Memahami masalah 2. Dosen memberikan pertanyaan kepada Mahasiswa sebagai berikut: “Jari apa saja yang kalian gunakan
dalam konteks
kehidupan sehari-hari untuk bermain suit?” Kemudian kalian sebut sebagai apa jari yang dimaksud?” Mahasiswa diberi
(Fase referensial) kesempatan untuk menjawab. Berdasarkan jawaban dari mahasiswa, Dosen menegaskan dengan
memberikan penjelasan bahwa jari jempol disebut gajah, jari telunjuk disebut orang, dan jari kelingking
disebut semut.
112
Aktivitas Dosen
Mengubah suatu 3. Mahasiswa diminta untuk mengisi tabel representasi aturan pemenang pada permainan suit. “Siapakah
bentuk represetasi ke
dalam bentuk pemenang dari permainan suit dalam Tabel 2*?” Tabel representasi aturan pemenang pada permainan suit
representasi lain
disajikan sebagai berikut:
Pemain 1
Pemain 2 Gajah
Orang
Semut
sebagai berikut:
113
Aktivitas Dosen
Tabel 3. Hasil Permainan Suit
Jari yang dikeluarkan Pemain 1 Pemain 2 Hasil (menang, kalah atau seri)
Pertama
Kedua
Ketiga
Mengubah suatu 5. Dosen memberi penjelasan bahwa berdasarkan hasil permainan suit yang diperoleh pada Tabel 3,
bentuk representasi ke
dalam bentuk dapatkah kalian menyusun hasil permainan suit secara umum ke dalam bentuk tabel hasil permainan suit
representasi lain
dengan pemain 1 sebagai acuan**.
(Fase umum)
Tabel 4. Hasil Permainan Suit Pemain Pertama
114
Aktivitas Dosen
Dapatkah kalian menyusun hasil permainan suit ke dalam bentuk tabel hasil permainan suit dengan
7. Dosen memberi instruksi untuk menyusun kategori dari hasil permainan suit yang diperoleh pada Tabel.4
dan Tabel. 5 ke dalam bentuk tabel representasi hasil dalam bentuk angka pada kedua pemain sesuai dengan
115
Aktivitas Dosen
Mengidentifikasi Tabel representasi hasil dalam bentuk angka di sajikan sebagai berikut:
objek-objek
berdasarkan dipenuhi Tabel 7 merupakan hasil permainan suit dalam bentuk angka dengan pemain pertama sebagai acuan.
atau tidaknya
persyaratan untuk Tabel 7. Hasil Permainan Suit Pemain Pertama
membentuk konsep
tersebut Pemain 1 Gajah Orang Semut
Pemain 2
(Fase Formal) Gajah 0 -1 1
Orang 1 0 -1
Semut -1 1 0
Tabel 8 merupakan hasil permainan suit dalam bentuk angka dengan pemain kedua sebagai acuan.
Orang -1 0 1
Semut 1 -1 0
116
Aktivitas Dosen
Mengenal berbagai 8. Dosen meminta mahasiswa untuk memberi komentar mereka mengenai kemungkinan yang terjadi pada
makna dan interpretasi
konsep saat permainan. “Kemungkinan apa saja yang akan terjadi apabila kedua pemain sedang bermain permainan
(Fase situasional) suit? Kemungkinan yang dimaksud adalah perolehan kategori dalam permainan suit.”
Jawaban:
Kemungkinan 3: pemain 1 dan pemain 2 tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah (seri).
Mengidentifikasi 9. Dosen mempertegas bahwa jika permainan suit dilakukan pada dua pemain hanya akan ada 3
objek-objek
berdasarkan dipenuhi kemungkinan yang terjadi yaitu:
atau tidaknya
persyaratan untuk Pemain 1 menang dan pemain 2 kalah.
membentuk konsep
tersebut Pemain 1 kalah dan pemain 2 menang.
117
Aktivitas Dosen
Tiga kemungkinan ini akan terjadi jika memenuhi aturan dalam permainan suit yang ditunjukkan melalui
kategori hasil permainan suit. Kategori hasil permainan suit menang, kalah dan seri berturut-turut
disajikan pada Tabel 9, 10 dan 11 berikut dengan hasil permainan mengacu pada pemain 1:
Catatan: Pemain 1 menjadi acuan yang akan mewakili penentuan kategori pemenang untuk setiap pemain
suit.
118
Aktivitas Dosen
Semut Semut Seri 0
Mengenal berbagai 10. Dosen meminta mahasiswa untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh seluruh pemain dalam permainan
makna dan interpretasi
konsep suit. Kemudian mereka diminta untuk menentukan kategori yang diperoleh pada permainan suit.
Kategori
Representasi dalam bentuk angka
119
SESI 2
Aktivitas Dosen
Mengubah suatu 1. Dosen meminta mahasiswa untuk mengingat kembali mengenai Tabel kategori hasil permainan suit yang
bentuk representasi
disajikan sebagai berikut:
ke dalam bentuk
representasi lain Tabel 1. Kategori Menang
Pemain 1 Pemain 2 Kategori Representasi kategori dalam bentuk angka
(Fase situasional) Gajah Orang Menang 1
Orang Semut Menang 1
Semut Gajah Menang 1
120
Aktivitas Dosen
Dosen meminta mahasiswa untuk mengubah representasi kategori dalam bentuk angka pada Tabel 1, 2, dan
3 menjadi bentuk matriks dengan ketentuan baris dan kolom pada tabel sesuai dengan baris dan kolom pada
matriks. Sehingga matriks yang diperoleh berordo 3x1.
Jawaban:
Matriks menang disajikan sebagai berikut:
1
𝑀 = (1 )
1
Matriks kalah disajikan sebagai berikut:
−1
𝐾 = (−1)
−1
Matriks seri disajikan sebagai berikut:
0
𝑆 = (0)
0
Mengenal berbagai 2. Dosen memberi instruksi untuk membuat himpunan kategori hasil permainan suit. “Buatlah kategori hasil
makna dan
permainan suit ke dalam sebuah himpunan H.
interpretasi konsep
Jawaban:
(Fase situasional)
𝐻 = {𝑀, 𝐾, 𝑆}
Atau yang didefinisikan sebagai berikut:
1 −1 0
𝐻 = {(1) , (−1) , (0) }
1 −1 0
121
Aktivitas Dosen
Memunculkan 3. Dosen memberikan pertanyaan kepada mahasiswa sebagai berikut.
struktur pembentuk
“Jika entri pada setiap matriks di dalam himpunan H dioperasikan dengan suatu operasi ⋆ didefinisikan
definisi dan
pembutian sebagai berikut:
1 1 −1
(Fase formal) (1) ⋆ (1) = (−1)
1 1 −1
−1 −1 1
(−1) ⋆ (−1) = (1)
−1 −1 1
0 0 0
(0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 0 0 1 1
(1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (1) = (1)
1 0 0 1 1
−1 0 0 −1 −1
(−1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (−1) = (−1)
−1 0 0 −1 −1
−1 1 1 −1 0
(−1) ⋆ (1) = (1) ⋆ (−1) = (0)
−1 1 1 −1 0
122
Aktivitas Dosen
maka mungkinkah hasil dari himpunan baru setelah dioperasikan dengan operasi ⋆ merupakan himpunan
selain H?” Atau dengan kata lain ada anggota lain yang bukan merupakan himpunan H setelah anggota dari
Topangan:
Apakah mungkin terdapat kategori lain dalam permainan suit ketika ketiga kategori itu dioperasikan
dengan suatu operasi yang terdefinisi atau dalam hal ini dinamakan operasi ⋆?
Perlu Anda ketahui bahwa setiap himpunan yang dioperasikan dengan dirinya sendiri akan memiliki
anggota yang sama dengan himpunan itu. Dengan kata lain himpunan tersebut dikatakan tertutup.
Dosen menegaskan bahwa setiap anggota himpunan H yang dioperasikan dengan sebuah operasi ⋆ maka
anggota dari himpunan baru yang dihasilkan masih merupakan himpunan H. Artinya Himpunan H
123
Aktivitas Dosen
1 −1
Diambil 2 elemen sebarang di H. Misal: 𝑀 = (1) dan 𝐾 = (−1) berlaku 𝑀 ⋆ 𝐾 = 𝑆 ∈ 𝐻, sehingga
1 −1
1 −1
𝑀 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1)
1 −1
0
𝑀 ⋆ 𝐾 = (0)
0
0
𝑆 = (0) yang merupakan anggota himpunan H.
0
Jadi, operasi ⋆ tertutup pada himpunan H. Akibatnya operasi ⋆ merupakan operasi biner pada himpunan
H.
Atau dapat ditunjukkan melalui Tabel Cayley sebagai berikut:
124
Aktivitas Dosen
Berdasarkan Tabel. 4 diperoleh jika seluruh anggota pada himpunan H diopersikan dengan operasi
⋆ maka anggota yang dihasilkan dari operasi tersebut juga berada pada H. Dengan demikian dapat
Pembuktian 4. Dosen bertanya dengan pertanyaan berikut: “Sifat apa saja yang kalian ketahui dalam aljabar?” Pernahkah
Jawaban:
125
Aktivitas Dosen
0
= (0 )
0
1 −1 0
𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆) = (1) ⋆ [(−1) ⋆ (0)]
1 −1 0
1 −1
= (1) ⋆ (−1)
1 −1
0
= (0 )
0
Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa (𝑋 ⋆ 𝑌) ⋆ 𝑍 = 𝑋 ⋆ (𝑌 ⋆ 𝑍) berlaku untuk setiap
Pembuktian 5. Dosen memberikan pertanyaan: “Dari anggota himpunan H, yang manakah yang merupakan identitas dari
himpunan H?”
Topangan: Identitas dari suatu matriks adalah matriks yang apabila dioperasikan dengan operasi ⋆ pada
suatu matriks akan menghasilkan dirinya sendiri.
Jawaban:
Akan ditunjukkan H memiliki elemen identitas.
0
Bukti: Klaim 𝑆 = (0) ∈ 𝐻 merupakan elemen identitas.
0
126
Aktivitas Dosen
Diambil sebarang 𝑋 ∈ 𝐻 berlaku 𝑆 ⋆ 𝑋 = 𝑋 ⋆ 𝑆 = 𝑋. Karena hanya terdapat tiga elemen di H sehingga
berlaku 3 hal sebagai berikut:
1
1) Jika diambil 𝑀 = (1) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑀 = 𝑀 ⋆ 𝑆 = 𝑀, sehingga
1
0 1 1 1 0 1
𝑆 ⋆ 𝑀 = (0) ⋆ (1) = (1); 𝑀 ⋆ 𝑆 = (1) ⋆ (0) = (1)
0 1 1 1 0 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 = (−1) berlaku 𝑆 ⋆ 𝐾 = 𝐾 ⋆ 𝑆 = 𝐾, sehingga
−1
0 −1 −1 −1 0 −1
𝑆 ⋆ 𝐾 = (0) ⋆ (−1) = (−1) ; 𝐾 ⋆ 𝑆 = (−1) ⋆ (0) = (−1)
0 −1 −1 −1 0 −1
0
3) Jika diambil 𝑆 = (0) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0
Karena untuk setiap 𝑋 ∈ 𝐻 berlaku 𝑆 ⋆ 𝑋 = 𝑋 ⋆ 𝑆 = 𝑋 benar klaim bahwa 𝑆 = (0) merupakan elemen
0
identitas di H. Dapat pula ditunjukkan melalui Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa untuk setiap
𝑋 ∈ 𝐻 berlaku 𝑆 ⋆ 𝑋 = 𝑋 ⋆ 𝑆 = 𝑆. Dengan demikian terbukti H memiliki elemen identitas.
Pembuktian 6. Dosen mengajukan pertanyaan “Selidiki apakah himpunan H mempunyai invers?”
127
Aktivitas Dosen
Akan ditunjukkan H memiliki invers.
Bukti:
Diambi sebarang 𝑋 ∈ 𝐻 berlaku 𝑋 ⋆ 𝑋 −1 = 𝑋 −1 ⋆ 𝑋 = 𝐼. Karena hanya terdapat tiga elemen di H dan 𝑆 =
0
(0) merupakan elemen identitas dari H dengan demikian berlaku 2 hal sebagai berikut:
0
1
1) Jika diambil 𝑀 ∈ 𝐻 dengan 𝑀 = (1) maka 𝑀−1 = 𝐾. Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa 𝑀 ⋆
1
𝑀−1 = 𝑀−1 ⋆ 𝑀 = 𝑆, sehingga
1 −1 0 −1 1 0
𝑀 ⋆ 𝑀−1 = (1) ⋆ (−1) = (0); 𝑀−1 ⋆ 𝑀 = (−1) ⋆ (1) = (0)
1 −1 0 −1 1 0
−1 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 ∈ 𝐻 dengan 𝐾 = (−1) maka 𝐾 = 𝑀, dengan 𝑀 = (1). Berikut akan ditunjukkan
−1 1
berlaku bahwa 𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = 𝐾 −1 ⋆ 𝐾 = 𝑆, sehingga
−1 1 0 1 −1 0
𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = (−1) ⋆ (1) = (0); 𝐾 −1 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
−1 1 0 1 −1 0
0
3) Jika diambil 𝑆 ∈ 𝐻 dengan 𝑆 = (0) maka 𝑆 −1 = 𝑆. Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa 𝑆 ⋆
0
𝑆 −1 = 𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
128
Aktivitas Dosen
0 0 0 0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = (0) ⋆ (0) = (0); 𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0 0 0 0
Jadi, terbukti bahwa H memiliki invers.
Menyusun struktur 7. Berdasarkan empat hal yaitu: H tertutup, H bersifat asosiatif, H memiliki elemen identitas dan H memiliki
komponen
pembentuk definisi invers maka H merupakan grup. Karena H merupakan himpunan yang memiliki anggota kategori hasil
permainan maka disimpulkan bahwa kategori hasil permainan suit merupakan grup.
Menemukan definisi 8. Dosen memberikan kesimpulan bahwa telah ditemukan definisi grup melalui permainan suit.
129
130
c. Penutup
Indikator:
Nama :
Kelompok :
Institusi :
Program Studi :
Semester :
Tanggal :
DEFINISI GRUP
SESI 1
(Pemain 1) (Pemain 2)
2. Jari apa saja yang kalian gunakan untuk bermain suit? Sebutkan! Kemudian
kalian sebut sebagai apa jari yang dimaksud?
Jawaban:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
133
Pemain 1
*Acuan: Pemain 1
*Acuan: Pemain 2
kategori
6. Susunlah kategori dari hasil permainan suit yang diperoleh pada Tabel.4 dan
Tabel. 5 ke dalam bentuk tabel representasi hasil dalam bentuk angka pada
kedua pemain sesuai dengan ketentuan kategori yang terdapat pada Tabel. 6.
Tabel representasi hasil dalam bentuk angka berturut-turut disajikan pada
Tabel. 7 dan Tabel. 8 sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Permainan Suit Pemain Pertama
7. Pada saat kalian bermain suit kemungkinan apa saja yang akan terjadi dari
permainan yang kalian lakukan? Kemungkinan yang dimaksud adalah
perolehan kategori dalam permainan suit.
Jawaban:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
136
8. Jika disusun dalam bentuk Tabel kategori permainan suit untuk pemain 1
sebagai pemain yang menjadi acuan maka Tabel kategori pemainan suit
dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 9. Kategori Menang
Kategori
Representasi dalam bentuk angka
137
SESI 2
1. Ubahlah representasi kategori dalam bentuk angka pada Tabel 1, 2, dan 3 menjadi
bentuk matriks dengan baris dan kolom pada masing-masing tabel sesuai dengan
baris dan kolom pada matriks. Sehingga matriks yang diperoleh berordo 3x1.
Kemudian beri nama matriks yang diperoleh dari kategori menang dengan M,
matriks yang diperoleh dari kategori kalah dengan K dan matriks yang diperoleh
dari kategori seri dengan S. Berikut disajikan Tabel kategori menang, kalah dan
seri berturut-turut dengan acuan pada pemain 1.
Jawaban:
139
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................
3. Jika entri pada setiap matriks di dalam himpunan H dioperasikan dengan suatu
1 1 −1
1) (1) ⋆ (1) = (−1)
1 1 −1
−1 −1 1
2) (−1) ⋆ (−1) = (1)
−1 −1 1
0 0 0
3) (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 0 0 1 1
4) (1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (1) = (1)
1 0 0 1 1
140
−1 0 0 −1 −1
5) (−1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (−1) = (−1)
−1 0 0 −1 −1
−1 1 1 −1 0
6) (−1) ⋆ (1) = (1) ⋆ (−1) = (0)
−1 1 1 −1 0
maka mungkinkah hasil dari himpunan baru setelah dioperasikan dengan operasi ⋆
merupakan himpunan selain H?” Atau dengan kata lain ada anggota lain yang bukan
Jawaban:
Akan ditunjukkan H tertutup.
Bukti:
1 −1
Diambil 2 elemen sebarang di H. Misal: 𝑀 = (1) dan 𝐾 = (−1) berlaku 𝑀 ⋆ 𝐾 ∈ 𝐻,
1 −1
sehingga
𝑀 ⋆ 𝐾 =....................................
𝑀 ⋆ 𝐾 = ....................................
Karena 𝑀 ⋆ 𝐾 =………..∈ 𝐻 berlaku untuk setiap 𝑀 dan 𝐾 di H. Dengan demikian H
dengan operasi ⋆ maka anggota yang dihasilkan dari operasi tersebut juga berada
operasi ⋆.
4. Sifat apa saja yang kalian ketahui dalam aljabar?” Pernahkah kalian mendengar sifat
asosiatif?” Buktikan H asosiatif.
Jawaban:
Akan dibuktikan H asosiatif.
Bukti:
1 −1 0
Diambil 3 elemen di H. Misal 𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1), dan 𝑆 = (0) berlaku (𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆
1 −1 0
𝑆 = 𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆), sehingga
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = . . . . . . .
0 0
= (0) ⋆ (0)
0 0
=. . . . . . . . . . ..
1 −1 0
. . . . . . . . . . . = (1) ⋆ [(−1) ⋆ (0)]
1 −1 0
= . . . . . . . . . ..
0
= (0 )
0
H asosoatif.
142
5. Jika kalian melihat anggota pada himpunan H, yang manakah yang merupakan
Jawaban:
..............................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
Anda dapat melakukan pembuktian dengan klaim bahwa satu di antara elemen di H
...
Klaim: . . . = (. . .) ∈ 𝐻 merupakan elemen identitas.
...
Bukti:
0
3) Jika diambil 𝑆 = (0) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0
143
0 0 …
𝑆 ⋆ … = (0) ⋆ (0) = (…)
0 0 …
0
Karena untuk setiap 𝑋 ∈ 𝐻 berlaku 𝑆 ⋆ 𝑋 = 𝑋 ⋆ 𝑆 = 𝑋 benar klaim bahwa 𝑆 = (0)
0
identitas.
Jawaban:
....................................................................................................................................................
a. Jika terdapat invers pada H maka tentulah diantara 2 anggota selain elemen
identitas yang apabila anggota himpunan itu dioperasikan akan berlaku aksioma
… …
1) Jika diambil . . . . ∈ 𝐻 dengan . . . . = (…) maka 𝑀 = ⋯, dengan . . . . = (…).
−1
… …
Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa … ⋆ 𝑀−1 = 𝑀−1 ⋆ … = 𝑆, sehingga
… … 0 … … 0
…⋆ 𝑀 −1
= ( ) ⋆ ( ) = (0); 𝑀 ⋆ … = ( ) ⋆ (…) = (0)
… … −1 …
… … 0 … … 0
… …
2) Jika diambil … ∈ 𝐻 dengan … = ( ) maka 𝐾 = ⋯, dengan … = (…). Berikut
… −1
… 1
akan ditunjukkan berlaku bahwa … ⋆ 𝐾 −1 = 𝐾 −1 ⋆ … = 𝑆, sehingga
… … 0 … … 0
… ⋆ 𝐾 = ( ) ⋆ ( ) = (0) ; 𝐾 ⋆ … = ( ) ⋆ (…) = (0)
−1 … … −1 …
… … 0 … … 0
0 … 0 … 0 0
𝑆⋆𝑆 −1 … −1 …
= (0) ⋆ ( ) = (0); 𝑆 ⋆ 𝑆 = ( ) ⋆ (0) = (0)
0 … 0 … 0 0
Jawaban:
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
Jawaban:
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
(𝑎, 𝑏) → 𝑎 ∗ 𝑏: 𝐺𝑋𝐺 → 𝐺
memenuhi:
1. (∀a, b, c G). ( a * b ) * c = a * ( b * c ),
2. (∃𝑒 ∈ 𝐺) (∀ a ∈ G). e * a = a * e = a,
Kesimpulan
2. Berdasarkan anggota yang terdapat pada himpunan H yaitu berupa matriks kategori
hasil permainan suit dinyatakan bahwa ..........................................................................................
merupakan .........................
3. Dengan demikian diperoleh kesimpulan utama dari Sesi 1 dan Sesi 2 yaitu:
Definisi grup dapat ditemukan melalui .....................................................
Mengubah suatu bentuk representasi ke dalam bentuk Kemampuan mahasiswa mengubah satu bentuk reprsentasi ke
representasi lain dalam menemukan definisi grup. bentuk representasi lain dari konsep permainan suit untuk 1,2, 3
tidaknya persyaratan untuk menemukan definisi grup. berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan dalam
Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep dalam Kemampuan mahasiswa mengenal makna dan interpretasi 7, 8, 9
menemukan definisi grup. konsep grup berdasarkan analogi dari permainan suit.
147
148
Lampiran A-5
Soal Pre-test
1. Jika Andi dan Tomi bermain suit maka ada 3 kemungkinan yang akan muncul
2. Ana dan Aisyah sedang bermain suit. Kategori permainan suit disajikan pada
3. Diberikan hasil permainan suit antara Syahrul dan Syania yang disajikan pada
Susunlah hasil permainan suit antara Syahrul dan Syania ke dalam bentuk
representasi hasil permainan suit* yang disajikan pada Tabel. 2 dengan Syahrul
sebagai acuan.
Orang ... - -
Semut - . .. -
1 −1 0
4. Diberikan himpunan 𝐻 = {(1) , (−1) , (0) }. Tunjukkan H merupakan grup
1 −1 0
1 1 −1
(1) ⋆ (1) = (−1)
1 1 −1
−1 −1 1
(−1) ⋆ (−1) = (1)
−1 −1 1
0 0 0
(0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 0 0 1 1
(1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (1) = (1)
1 0 0 1 1
−1 0 0 −1 −1
(−1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (−1) = (−1)
−1 0 0 −1 −1
−1 1 1 −1 0
(−1) ⋆ (1) = (1) ⋆ (−1) = (0)
−1 1 1 −1 0
5. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi apabila kedua pemain sedang bermain
permainan suit?
6. Periksalah apakah kategori dari hasil permainan suit merupakan grup? Jika ya
tunjukkan. Jika tidak jelaskan jawaban Anda. Kategori hasil permainan suit
1 −1 0
𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1) , 𝑆 = (0)
1 −1 0
151
7. Misalkan Rizki dan Tiwi bermain suit. Pada suit pertama Rizki mengeluarkan
jari jempol dan Tiwi mengeluarkan jari telunjuk. Pada suit kedua Rizki
mengeluarkan jari telunjuk dan Tiwi mengeluarkan jari kelingking. Pada suit
ketiga Rizki mengeluarkan jari kelingking dan Tiwi mengeluarkan jari jempol.
8. Buatlah Tabel kategori menang, kalah dan seri dari permainan suit dengan
9. Tunjukkan himpunan G pada soal no. 8, dengan operasi ⋆ yang terdefinisi sesuai
-Selamat Mengerjakan-
152
Lampiran A-6
1. Berikut representasi permainan Andi dan Tomi dalam bentuk Tabel kategori
berikut:
153
1 −1 0
𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1) , 𝑆 = (0).
1 −1 0
acuan berikut:
Orang Menang - -
Semut - Menang -
Bukti:
1 −1
Diambil 2 elemen sebarang di H. Misal: 𝑀 = (1) dan 𝐾 = (−1) berlaku 𝑀 ⋆
1 −1
𝐾 ∈ 𝐻, sehingga
1 −1 0
𝑀 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Karena 𝑀 ⋆ 𝐾 = (0) ∈ 𝐻 berlaku untuk setiap 𝑀 dan 𝐾 di H.
0
⋆ M K S
M K S M
K S M K
S M K S
Bukti:
1 −1 0
Diambil 3 elemen di H. Misal 𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1), dan 𝑆 = (0) berlaku
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = 𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆), sehingga
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = [(1) ⋆ (−1)] ⋆ (0)
1 −1 0
0 0 0
= (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 −1 0
𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆) = (1) ⋆ [(−1) ⋆ (0)]
1 −1 0
1 −1 0
= (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Bukti: Klaim 𝑆 = (0) ∈ 𝐻 merupakan elemen identitas.
0
1 0 1
𝑀 ⋆ 𝑆 = (1) ⋆ (0) = (1)
1 0 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 = (−1) berlaku 𝑆 ⋆ 𝐾 = 𝐾 ⋆ 𝑆 = 𝐾, sehingga
−1
0 −1 −1
𝑆 ⋆ 𝐾 = (0) ⋆ (−1) = (−1)
0 −1 −1
−1 0 −1
𝐾 ⋆ 𝑆 = (−1) ⋆ (0) = (−1)
−1 0 −1
0
3) Jika diambil 𝑆 = (0) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
156
0
(0) merupakan elemen identitas di H. Dapat pula ditunjukkan melalui Tabel
0
Bukti:
0
terdapat tiga elemen di H dan 𝑆 = (0) merupakan elemen identitas dari H
0
1
1) Jika diambil 𝑀 ∈ 𝐻 dengan 𝑀 = (1) maka 𝑀−1 = 𝐾. Berikut akan
1
1 −1 0
−1
𝑀⋆𝑀 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
−1 1 0
−1
𝑀 ⋆ 𝑀 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
−1 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 ∈ 𝐻 dengan 𝐾 = (−1) maka 𝐾 = 𝑀, dengan 𝑀 = (1).
−1 1
Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa 𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = 𝐾 −1 ⋆ 𝐾 = 𝑆,
sehingga
−1 1 0
𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
157
1 −1 0
−1
𝐾 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
3) Jika diambil 𝑆 ∈ 𝐻 dengan 𝑆 = (0) maka 𝑆 −1 = 𝑆. Berikut akan
0
ditunjukkan berlaku bahwa 𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = 𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0 0 0
−1
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
H merupakan grup.
Pemain 1 dan pemain 2 tidak ada yang menang atau kalah (seri).
Misalkan
1 −1 0
𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1) , 𝑆 = (0)
1 −1 0
1 −1 0
𝐻 = {(1) , (−1) , (0) }
1 −1 0
158
Bukti:
1 −1
Diambil 2 elemen sebarang di H. Misal: 𝑀 = (1) dan 𝐾 = (−1) berlaku 𝑀 ⋆
1 −1
𝐾 ∈ 𝐻, sehingga
1 −1 0
𝑀 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Karena 𝑀 ⋆ 𝐾 = (0) ∈ 𝐻 berlaku untuk setiap 𝑀 dan 𝐾 di H.
0
⋆ M K S
M K S M
K S M K
S M K S
Bukti:
159
1 −1 0
Diambil 3 elemen di H. Misal 𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1), dan 𝑆 = (0) berlaku
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = 𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆), sehingga
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = [(1) ⋆ (−1)] ⋆ (0)
1 −1 0
0 0 0
= (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 −1 0
𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆) = (1) ⋆ [(−1) ⋆ (0)]
1 −1 0
1 −1 0
= (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Bukti: Klaim 𝑆 = (0) ∈ 𝐻 merupakan elemen identitas.
0
1 0 1
𝑀 ⋆ 𝑆 = (1) ⋆ (0) = (1)
1 0 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 = (−1) berlaku 𝑆 ⋆ 𝐾 = 𝐾 ⋆ 𝑆 = 𝐾, sehingga
−1
0 −1 −1
𝑆 ⋆ 𝐾 = (0) ⋆ (−1) = (−1)
0 −1 −1
−1 0 −1
𝐾 ⋆ 𝑆 = (−1) ⋆ (0) = (−1)
−1 0 −1
0
3) Jika diambil 𝑆 = (0) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0
(0) merupakan elemen identitas di H. Dapat pula ditunjukkan melalui Tabel
0
Bukti:
0
terdapat tiga elemen di H dan 𝑆 = (0) merupakan elemen identitas dari H
0
1
1) Jika diambil 𝑀 ∈ 𝐻 dengan 𝑀 = (1) maka 𝑀−1 = 𝐾. Berikut akan
1
1 −1 0
−1
𝑀⋆𝑀 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
−1 1 0
−1
𝑀 ⋆ 𝑀 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
−1 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 ∈ 𝐻 dengan 𝐾 = (−1) maka 𝐾 = 𝑀, dengan 𝑀 = (1).
−1 1
Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa 𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = 𝐾 −1 ⋆ 𝐾 = 𝑆,
sehingga
−1 1 0
−1
𝐾 ⋆ 𝐾 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
1 −1 0
−1
𝐾 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
3) Jika diambil 𝑆 ∈ 𝐻 dengan 𝑆 = (0) maka 𝑆 −1 = 𝑆. Berikut akan
0
ditunjukkan berlaku bahwa 𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = 𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0 0 0
𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
H merupakan grup.
162
7. Rizki.
1 −1 0
𝐺 = {(1) , (−1) , (0) }
1 −1 0
9. Pembuktian sama dengan no.4 karena anggota himpunan H pada no.4 sama
Lampiran A-7
Soal Post-test
1. Jika Riki dan Riko bermain suit maka ada 3 kemungkinan yang akan muncul
2. Aqila dan Azahra sedang bermain suit. Kategori permainan suit disajikan pada
3. Diberikan hasil permainan suit antara Tia dan Tiara yang disajikan pada Tabel
1 sebagai berikut:
Susunlah hasil permainan suit antara Tia dan Tiara ke dalam bentuk representasi
hasil permainan suit* yang disajikan pada Tabel. 2 dengan Tia sebagai acuan.
Orang - - ...
Semut ... - -
1 −1 0
4. Diberikan himpunan 𝐿 = {(1) , (−1) , (0) }. Tunjukkan L merupakan grup
1 −1 0
1 1 −1
(1) ⋆ (1) = (−1)
1 1 −1
−1 −1 1
(−1) ⋆ (−1) = (1)
−1 −1 1
0 0 0
(0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 0 0 1 1
(1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (1) = (1)
1 0 0 1 1
−1 0 0 −1 −1
(−1) ⋆ (0) = (0) ⋆ (−1) = (−1)
−1 0 0 −1 −1
−1 1 1 −1 0
(−1) ⋆ (1) = (1) ⋆ (−1) = (0)
−1 1 1 −1 0
5. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi apabila kedua pemain sedang bermain
permainan suit?
6. Periksalah apakah kategori dari hasil permainan suit merupakan grup? Jika ya
tunjukkan. Jika tidak jelaskan jawaban Anda. Kategori hasil permainan suit
1 −1 0
𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1) , 𝑆 = (0)
1 −1 0
166
7. Misalkan Riri dan Tika bermain suit. Pada suit pertama Riri mengeluarkan jari
jempol dan Tika mengeluarkan jari telunjuk. Pada suit kedua Riri mengeluarkan
jari telunjuk dan Tika mengeluarkan jari kelingking. Pada suit ketiga Riri
8. Buatlah Tabel kategori menang, kalah dan seri dari permainan suit dengan
-Selamat Mengerjakan-
167
Lampiran A-8
berikut:
168
1 −1 0
𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1) , 𝑆 = (0).
1 −1 0
acuan berikut:
Orang - - Kalah
Semut Kalah - -
memiliki elemen identitas, dan memiliki invers. Berikut akan ditunjukkan bukti
Bukti:
1 −1
Diambil 2 elemen sebarang di L. Misal: 𝑀 = (1) dan 𝐾 = (−1) berlaku 𝑀 ⋆
1 −1
𝐾 ∈ 𝐿, sehingga
1 −1 0
𝑀 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Karena 𝑀 ⋆ 𝐾 = (0) ∈ 𝐿 berlaku untuk setiap 𝑀 dan 𝐾 di L.
0
⋆ M K S
M K S M
K S M K
S M K S
Bukti:
1 −1 0
Diambil 3 elemen di L. Misal 𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1), dan 𝑆 = (0) berlaku
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = 𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆), sehingga
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = [(1) ⋆ (−1)] ⋆ (0)
1 −1 0
0 0 0
= (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 −1 0
𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆) = (1) ⋆ [(−1) ⋆ (0)]
1 −1 0
1 −1 0
= (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Bukti: Klaim 𝑆 = (0) ∈ 𝐿 merupakan elemen identitas.
0
1 0 1
𝑀 ⋆ 𝑆 = (1) ⋆ (0) = (1)
1 0 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 = (−1) berlaku 𝑆 ⋆ 𝐾 = 𝐾 ⋆ 𝑆 = 𝐾, sehingga
−1
0 −1 −1
𝑆 ⋆ 𝐾 = (0) ⋆ (−1) = (−1)
0 −1 −1
−1 0 −1
𝐾 ⋆ 𝑆 = (−1) ⋆ (0) = (−1)
−1 0 −1
0
3) Jika diambil 𝑆 = (0) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
171
0
(0) merupakan elemen identitas di L. Dapat pula ditunjukkan melalui Tabel
0
Bukti:
0
terdapat tiga elemen di L dan 𝑆 = (0) merupakan elemen identitas dari L
0
1
1) Jika diambil 𝑀 ∈ 𝐿 dengan 𝑀 = (1) maka 𝑀−1 = 𝐾. Berikut akan
1
1 −1 0
−1
𝑀⋆𝑀 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
−1 1 0
−1
𝑀 ⋆ 𝑀 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
−1 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 ∈ 𝐿 dengan 𝐾 = (−1) maka 𝐾 = 𝑀, dengan 𝑀 = (1).
−1 1
Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa 𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = 𝐾 −1 ⋆ 𝐾 = 𝑆,
sehingga
−1 1 0
𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
172
1 −1 0
−1
𝐾 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
3) Jika diambil 𝑆 ∈ 𝐿 dengan 𝑆 = (0) maka 𝑆 −1 = 𝑆. Berikut akan
0
ditunjukkan berlaku bahwa 𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = 𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0 0 0
−1
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
L merupakan grup.
Pemain 1 dan pemain 2 tidak ada yang menang atau kalah (seri).
Misalkan
1 −1 0
𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1) , 𝑆 = (0)
1 −1 0
1 −1 0
𝐿 = {(1) , (−1) , (0) }
1 −1 0
173
memiliki elemen identitas, dan memiliki invers. Berikut akan ditunjukkan bukti
Bukti:
1 −1
Diambil 2 elemen sebarang di L. Misal: 𝑀 = (1) dan 𝐾 = (−1) berlaku 𝑀 ⋆
1 −1
𝐾 ∈ 𝐿, sehingga
1 −1 0
𝑀 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Karena 𝑀 ⋆ 𝐾 = (0) ∈ 𝐿 berlaku untuk setiap 𝑀 dan 𝐾 di L.
0
⋆ M K S
M K S M
K S M K
S M K S
Bukti:
174
1 −1 0
Diambil 3 elemen di L. Misal 𝑀 = (1) , 𝐾 = (−1), dan 𝑆 = (0) berlaku
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = 𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆), sehingga
1 −1 0
(𝑀 ⋆ 𝐾) ⋆ 𝑆 = [(1) ⋆ (−1)] ⋆ (0)
1 −1 0
0 0 0
= (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
1 −1 0
𝑀 ⋆ (𝐾 ⋆ 𝑆) = (1) ⋆ [(−1) ⋆ (0)]
1 −1 0
1 −1 0
= (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
Bukti: Klaim 𝑆 = (0) ∈ 𝐿 merupakan elemen identitas.
0
1 0 1
𝑀 ⋆ 𝑆 = (1) ⋆ (0) = (1)
1 0 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 = (−1) berlaku 𝑆 ⋆ 𝐾 = 𝐾 ⋆ 𝑆 = 𝐾, sehingga
−1
0 −1 −1
𝑆 ⋆ 𝐾 = (0) ⋆ (−1) = (−1)
0 −1 −1
−1 0 −1
𝐾 ⋆ 𝑆 = (−1) ⋆ (0) = (−1)
−1 0 −1
0
3) Jika diambil 𝑆 = (0) berlaku 𝑆 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0
(0) merupakan elemen identitas di L. Dapat pula ditunjukkan melalui Tabel
0
Bukti:
0
terdapat tiga elemen di L dan 𝑆 = (0) merupakan elemen identitas dari L
0
1
1) Jika diambil 𝑀 ∈ 𝐿 dengan 𝑀 = (1) maka 𝑀−1 = 𝐾. Berikut akan
1
1 −1 0
−1
𝑀⋆𝑀 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
−1 1 0
−1
𝑀 ⋆ 𝑀 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
−1 1
−1
2) Jika diambil 𝐾 ∈ 𝐿 dengan 𝐾 = (−1) maka 𝐾 = 𝑀, dengan 𝑀 = (1).
−1 1
Berikut akan ditunjukkan berlaku bahwa 𝐾 ⋆ 𝐾 −1 = 𝐾 −1 ⋆ 𝐾 = 𝑆,
sehingga
−1 1 0
−1
𝐾 ⋆ 𝐾 = (−1) ⋆ (1) = (0)
−1 1 0
1 −1 0
−1
𝐾 ⋆ 𝐾 = (1) ⋆ (−1) = (0)
1 −1 0
0
4) Jika diambil 𝑆 ∈ 𝐿 dengan 𝑆 = (0) maka 𝑆 −1 = 𝑆. Berikut akan
0
ditunjukkan berlaku bahwa 𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = 𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = 𝑆, sehingga
0 0 0
𝑆 ⋆ 𝑆 −1 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
0 0 0
𝑆 −1 ⋆ 𝑆 = (0) ⋆ (0) = (0)
0 0 0
L merupakan grup.
177
7. Riri
1 −1 0
𝐵 = {(1) , (−1) , (0) }
1 −1 0
9. Pembuktian sama dengan no.4 karena anggota himpunan L pada no.4 sama
178
Lampiran B-1 Skor Pre-test Penelitian
179
180
Lampiran B-2 Hasil Anatest Pre-test Penelitian
181
182
183
Lampiran B-3 Skor Post-test Penelitian
184
185
Lampiran B-4 Hasil Anatest Post-test Penelitian
186
187
188
Lampiran B-5 Rekap Nilai
189
190
191
192
Lampiran C-1 Hasil Validasi
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206