Disusun oleh:
CHOIRUL ANAM, S.Pd
19051821010303
TUJUAN PEMBELAJARAN
B. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi berasal dari bahasa asing, ‘Co-operation” (Co yang artinya bersama, operation
artinya usaha atau kerja). Secara sederhana koperasi adalah usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa,
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Pada dasarnya koperasi memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Koperasi adalah badan usaha, artinya lembaga yang mengelola usaha. Misalnya, usaha
pertokoan, produksi barang, jasa simpan pinjam dan usaha perkreditan.
2. Koperasi ada yang beranggotakan orang, ada pula yang beranggotakan badan hukum
koperasi. Maksudnya koperasi ada yang beranggotakan orang-orang ada pula yang
beranggotakan beberapa koperasi yang telah berbadan hukum. Badan hukum koperasi
artinya koperasi yang telah diakui oleh pemerintah sebagai lembaga hukum. Ciri koperasi
yang berbadan hukum adalah memiliki akta pendirian. Koperasi yang mempunyai badan
hukum berhak melakukan tindakan hukum. Misalnya, melakukan perjanjian dengan pihak
lain, kemudian bila ada masalah bisa menuntut dan dituntut ke pengadilan.
2. Logo Baru
2. Asas Koperasi
Sesuai dengan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 bahwa koperasi berasaskan
kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Asas
kekeluargaan berarti bahwa segala sesuatu di dalam koperasi dikerjakan oleh semua
anggota. Karena koperasi dibentuk dari adanya tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota, maka usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota.
E. TUJUAN KOPERASI
Tujuan koperasi seperti tertuang dalam Bab II Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992 adalah :
“Koperasi memiliki tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada biasanya serta memajukan tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.
Berdasarkan Tingkatannya
Koperasi dibedakan berdasarkan tingkatannya, artinya pengelompokan koperasi berdasarkan
luas sempitnya wilayah yang dijangkau oleh suatu badan usaha koperasi dalam melayani
kepentingan anggotanya atau masyarakat. Berdasarkan tingkatan organisasi koperasi, maka
koperasi dapat dibedakan menjadi empat tingkatan berikut ini.
1) Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan biasanya didirikan pada
lingkup kesatuan wilayah terkecil. Untuk mendirikan koperasi ini minimal beranggotakan 20
orang yang telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan yang ditentukan dalam undang-undang.
Contohnya, Koperasi Primer Kepolisian (Primkoppol).
2) Pusat Koperasi
Pusat koperasi adalah koperasi yang beranggotakan minimal 5 buah koperasi primer yang
berbadan hukum. Daerah kerja koperasi pusat adalah daerah tingkat II (tingkat kabupaten).
Contohnya, Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud), Pusat Koperasi Kepolisian (Puskoppol), Pusat
Koperasi Angkatan Darat (Puskopad).
3) Gabungan Koperasi
Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya paling sedikit 3 (tiga) buah pusat koperasi
yang berbadan hukum. Gabungan koperasi ini daerah kerjanya adalah daerah tingkat I (tingkat
propinsi). Contohnya, Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), Gabungan Koperasi Kepolisian
(Gabkoppol).
4) Induk Koperasi
Induk koperasi adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 3 buah gabungan koperasi
yang berbadan hukum. Induk koperasi ini daerah kerjanya adalah Ibukota Negara RI (tingkat
nasional). Fungsi koperasi induk adalah sebagai penyambung lidah koperasi-koperasi yang
menjadi anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga nasional yang terkait dengan
tingkat nasional dan internasional. Contohnya, Induk Koperasi Pegawai (IKP), Induk Koperasi
Karyawan (Inkopkar).
J. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa
perangkat organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Penjelasan tentang ketiga perangkat organisasi koperasi ini seperti berikut ini.
1 ) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat anggota ialah rapat
yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota koperasi.
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Melalui rapat anggota,
seorang anggota koperasi akan menggunakan hak suaranya.
Kewenangan rapat anggota
Rapat anggota berwenang untuk menetapkan hal-hal berikut ini.
a) Anggaran dasar (AD).
b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi.
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan.
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas.
f) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).
g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
2 ) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa
rapat anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun.
Tugas pengurus koperasi
Berikut ini tugas pengurus koperasi.
a) Mengelola koperasi dan bidang usaha.
b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
c) Menyelenggarakan rapat anggota.
d) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.
e) Memelihara buku daftar anggota, pengurus, dan pengawas.
Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa dalam
mengelola usaha koperasi.
Jika koperasi mengalami kerugian karena tindakan pengurus baik disengaja maupun karena
kelalaiannya, pengurus harus mempertanggungjawabkan kerugian ini.
Apalagi jika tindakan yang merugikan koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat dituntut
di pengadilan.
Kewenangan pengurus koperasi
Adapun wewenang pengurus koperasi terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b) Memutuskan penerimaan atau penolakan seseorang sebagai anggota koperasi berdasarkan
anggaran dasar koperasi.
c) Melakukan tindakan untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya sebagai pengurus.
3 ) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan menjadi suatu
lembaga/badan struktural koperasi.
Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
Koperasi dalam melakukan usahanya diarahkan pada bidangbidang yang berkaitan dengan
kepentingan anggota untuk mencapai kesejahteraan anggota.
Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang kehidupan ekonomi rakyat dan kepentingan
orang banyak, antara lain bidang perkreditan (simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan
usaha jasa.
Tugas pengawas koperasi
Sesuai dengan namanya sebagai pengawas koperasi, maka tugas-tugas koperasi seperti berikut
ini.
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.
b) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukannya.
Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka harus diberi
wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
Kewenangan pengawas koperasi
Pengawas koperasi mempunyai wewenang berikut ini.
a) Meneliti catatan atau pembukuan koperasi.
b) Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.
Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang dihimpun dari simpanan anggota yaitu berasal dari simpanan
pokok dan simpanan wajib, dan apabila kegiatan usaha koperasi sudah berjalan dan
memperoleh sisa hasil usaha (shu) maka sebagian dari sisa usaha tersebut bisa disisihkan
dengan tujuan menambah dana cadangan untuk memperkuat modal sendiri. Jadi modal sendiri
Koperasi adalah berasal dari:
1. Simpanan pokok
Pengertian simpanan pokok adalah sejumlah pengorbanan (uang) yang wajib dibayarkan saat
masuk menjadi anggota koperasi untuk kas koperasi (jumlahnya sama besar dari semua
anggota koperasi).
Selama masih menjadi anggota, simpanan pokok tidak bisa diambil kembali. Besaran jumlah
simpanan pokok ditentukan melalui rapat anggota.
2. Simpanan wajib
Pengertian Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan dengan tujuan untuk
mencukupi kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan. Jumlahnya tidak sama oleh setiap
anggota. Akumulasi simpanan wajib para anggota harus bisa mencapai jumlah tertentu agar
bisa menunjang kebutuhan dana dalam rangka mengembangkan/menjalankan usaha koperasi.
3. Dana cadangan
Pengertian dana cadangan adalah dana yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan bisa
untuk menutup kerugian Koperasi apabila diperlukan. Dana cadangan berasal dari uang yang
disisihkan dari sisa hasil usaha (shu). Jumlah dana penyisihan dana yang dicadangkan
diatur/ditentukan dalam anggaran dasar.
4. Hibah/Donasi (kalau ada)
Pengertian hibah atau donasi adalah sejumlah pemberian untuk koperasi yang dapat digunakan
untuk mengembangkan/memperlancar usaha koperasi. Bentuk donasi bisa berupa
uang/barang.
Modal Pinjaman
Modal pinjaman Koperasi berasal dari :
1. Modal Pinjaman Anggota
Selain daripada simpanan pokok dan simpanan wajib, koperasi juga bisa mengumpulkan modal
pinjaman dari anggota yaitu dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus.
Simpanan sukarela adalah uang titipan dari anggota koperasi yang sewaktu-waktu dapat
diambil sesuai dengan waktu perjanjian yang sudah diatur dalam anggaran rumah tangga.
Simpanan khusus adalah pinajaman dari anggota yang digunakan untuk membiayai
kebutuhan tertentu. Tujuannya imbalan jasa dan tata cara pengembaliannya diatur dalam
peraturan khusus.
2. Modal Pinjaman Koperasi atau Badan Usaha Lain
Koperasi bisa mendapatkan modal tambahan dari pinjaman dari Koperasi atau badan usaha
lain yang bisa diperloeh dengan kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Suatu koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti bank dan lainnya
dengan mengajukan persyaratan yang diantaranya adalah:
a) Rencana penggunaan modal atau rencana usaha.
b) Rencana pengembalian kredit
c) Jaminan barang yang sesuai dengan jumlah besarnya pinjaman.
4. Penelitian Obligasi atau Surat Hutang Lainnya
Sumber modal yang selanjutnya adalah obligasi. Obligasi adalah surat berharga yang
merupakan hutang jangka panjang yang harus dilunasi beserta bunga tetap dan pada waktu
yang telah ditentukan. Untuk menertbitkan suatu obligasi, harus mendapatkan izin dari Badan
Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan memenuhi persyaratan.
5. Sumber Lain Yang Sah
Pinjaman lain bisa didapatkan juga dari sumber lain yang sah dalam hal ini seperti pemerintah
atau lembaga lain dengan pertimbangan tertentu.
6. Modal Penyertaan
Modal pernyataan berasal dari masyarakat dan atau pemerintah. Modal penyertaan disebut
juga sebagai modal pinjaman yang harus menanggung resiko yang diperlukan.
a) Modal penyertaan dari pemerintah
Modal penyertaan dari pemerintah dalam hal ini termasuk BUMN yang memberikan bantuan
kepada Koperasi yang berpotensi. Pemerintah bisa melibatkan wakilnya untuk mengelola unit
usaha yang bersangkutan. Setelah usaha Koperasi ini berjalan lancar maka modal penyertaan
bisa ditarik kembali.
b) Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah
Modal yang bukan dari pemerintah bisa berasal dari perorangan atau lembaga swasta. Modal
penyertaan adalah suatu usaha yang ditempuh Koperasi guna memperkuat modal yang ikut
menanggung resiko dalam mengembangkan usaha. Penempatan modal diatur dengan
perjanjian antara Koperasi dengan penanam modal.
Dilihat dari pihak penanam modal pernyataan dalam Koperasi adalah seuatu investasi
untuk mendapatkan keuntungan. Pihak penanam modal pun diberikan hak dan kewajiban:
Hak atas jasa modal penyertaan dengan sistem bagi hasil atau bisa juga dengan pembayaran
bunga tetap. Memiliki kewenangan untuk ikut merencanakan pengelolaan dan pengawasan
dengan menempatkan wakilnya pada usaha Koperasi.
SHU Koperasi = Y + X
Keterangan:
SHU Koprasi Sisa Hasil Usaha Anggota
Y SHU Koperasi yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi
X SHU Koperasi yang dibagi atas Modal Usaha
SHU Anggota dengan model matematika, dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
M. PENDIRIAN KOPERASI
PERSIAPAN PEMBENTUKAN
Orang-orang yang akan mendirikan koperasi terlebih dahulu mendapatkan penerangan dan
penyuluhan agar memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai maksud dan tujuan mendirikan
koperasi termasuk struktur organisasi manajemen serta kegiatan usaha koperasi.
RAPAT PEMBENTUKAN
1. Rapat sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang yang dipimpin oleh seorang/beberapa
orang pendiri koperasi.
Pengertian :
a. Pendirian adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi dan telah
memenuhi persyaratan keanggotaan dan menyatakan diri menjadi anggota.
b. Kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus
ditunjuk oleh pendiri untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk
menandatangani akta anggaran dasar dan memproses pengajuan Badan Hukum kepada
Pemerintah.
2. Disarankan mengundang Pejabat / Petugas yang memahami seluk beluk perkoperasian.
HAL – HAL YANG DIBICARAKAN DALAM RAPAT
* Tujuan mendirikan koperasi
* Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
* Persyaratan menjadi anggota
* Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari simpanan pokok dan
simpanan wajib
* Memilih nama-nama pendiri koperasi
* Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
* Menyusun anggaran dasar
TEKNIS PENYUSUNAN ANGGARAN DASAR
Apabila penyusunan anggaran dasar tidak mungkin disusun bersama-sama seluruh peserta rapat,
dapat ditempuh:
1. Membentuk tim perumus penyusun anggaran dasar dengan tugas menyusun draf anggaran dasar
yang bersifat umum dan hasilnya dilaporkan kepada pendirian koperasi untuk dimintakan
pengesahan kepada kepada seluruh anggota
2. Hal-hal khusus yang perlu dibahas oleh seluruh peserta (tidak diserahkan kepada tim perumus)
diantaranya :
a. Nama dan tempat kedudukan koperasi
b. Persyaratan menjadi anggota
c. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
d. Nama-nama pendiri, pengurus dan pengawas
e. Kegiatan usaha
f. Ketentuan mengenai penggunaan sisa hasil usaha
g. Ketentuan mengenai sanksi
3. Isi Anggaran Dasar minimal memuat tentang :
a. Daftar nama pendiri
b. Nama dan tempat kedudukan koperasi
c. Ketentuan mengenai keanggotaan
d. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
e. Ketentuan mengenai rapat anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. Ketentuan mengenai sangsi.
PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
Permohonan disampaikan kepada :
LAMPIRAN PERMOHONAN
Koperasi Primer yang tidak memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara pembentukan koperasi
3. Surat bukti penyetoran modal
4. Neraca awal kegiatan usaha
5. Rencana kerja awal kegiatan usaha
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri
Primer Koperasi yang memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara pembentukan koperasi
3. Surat bukti penyetoran modal.
4. a. Neraca awal khusus unit simpan pinjam per…
b. Neraca awal kegiatan usaha non simpan pinjam
5. a. Rencana kerja awal kegiatan usaha non simpan pinjam
b. Rencana awal kegiatan usaha simpan pinjam meliputi :
* Rencana penghimpunan dana simpanan
* Rencana pemberian pinjaman
* Rencana penghimpunan modal sendiri
* Rencana modal pinjaman
* Rencana pendapatan dan beban
* Rencana di bidang organisasi dari sumber daya manusianya
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Nama dan riwayat hidup pengurus, pengawas dan manajer unit simpan pinjam
8. Daftar sarana kerja yang telah disiapkan
9. Surat perjanjian kerja antara pengurus dengan manager unit simpan pinjam
10. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri
KOPERASI SIMPAN PINJAM
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara rapat pembentukan Koperasi Simpan Pinjam
3. Surat bukti penyetoran modal sendiri sekurang-kurangnya Rp. 15.000.000,-
4. Neraca awal per tanggal pendirian koperasi
5. Rencana awal kegiatan usaha meliputi :
a. Rencana penghimpunan dana simpanan
b. Rencana pemberian pinjaman
c. Rencana penghimpunan modal sendiri
d. Rencana modal pinjaman
e. Rencana pendapatan dan beban
f. Rencana dibidang organisasi dan sumber daya manusianya.
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Nama dan riwayat hidup calon pengelola/manajer dengan lampiran
a. Sertifikat pelatihan simpan pinjam dan atau keterangan pernah mengikuti magang di usaha
simpan pinjam
b. Surat keterangan berkelakuan baik dari yang berwenang
c. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pengurus sampai dengan derajat
kesatuan
8. Daftar sarana kerja yang telah dipersiapkan
9. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri.
PENERIMA PERMOHONAN OLEH PEJABAT
Apabila permohonan dimaksud telah lengkap dan benar maka pemerintah memberikan tanda
terima, dan berkasnya segera diproses akan tetapi apabila berkasnya belum lengkap dan belum
benar permohonan dimaksud dikembalikan untuk diperbaiki.
PENELITIAN PERMOHONAN OLEH PEJABAT
1. Secara administratif
2. Penelitian lapangan.
PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
Dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah yang ditanda
tangani oleh Kepala Dinas Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten/Kota.
N. KOPERASI SEKOLAH
Secara umum, pengertian koperasi sekolah adalah suatu koperasi yang dibentuk di lingkungkan
sekolah, baik lembaga pendidikan formal maupun non formal, dimana anggotanya adalah para siswa
di sekolah tersebut.
Menurut Surat Keputusan Bersama antara Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No. 331/M/SK/10/1984, No.
126/M/KPTS/X/SK/10/1984, No. 0477/M/1984 dan No. 72/1984, pengertian Koperasi Sekolah
adalah koperasi yang anggotanya para siswa, baik Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan lembaga pendidikan swasta maupun negeri di luar yang
disebutkan. Jenis koperasi ini disebut juga dengan koperasi siswa dimana pembentukkannya
dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kerjasama dan menerapkan ilmu ekonomi di lingkungan
sekolah.
Struktur Organisasi Koperasi Sekolah
1) Anggota
2) Pengurus
3) Badan Pemeriksa
4) Pembina dan Pengawas
5) Badan Penasihat
Ciri Khas Koperasi Sekolah
Selain memberikan manfaat yang menguntungkan bagi para anggota, keberadaan koperasi di
lingkungan sekolah dapat membentuk jiwa wirausaha di kalangan para siswa. Berikut ini adalah ciri-
cirinya:
1) Pendiriannya berdasarkan surat keputusan bersama departemen terkait.
2) Meskipun diakui oleh pemerintah, koperasi ini tidak memiliki badan hukum.
3) Lama keanggotaannya terbatas, yaitu berakhir pada saat siswa lulus dari sekolah.
4) Keberadaan koperasi tidak boleh mengganggu kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
5) Para siswa merupakan anggota koperasi, dan bila diperlukan siswa juga bisa menjadi pengurus
koperasi tersebut.
Fungsi Koperasi Sekolah
Jenis koperasi yang satu ini memiliki fungsi tertentu yang yang tidak terdapat pada jenis koperasi
lainnya. Adapun beberapa fungsi koperasi sekolah adalah sebagai berikut
1) Sebagai media pendidikan dan penerapan ilmu ekonomi yang berasaskan gotong-royong.
2) Sebagai alat untuk membantu para siswa dalam pengadaan keperlua sekolah.
3) Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan menabung di sekolah.
Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan utama dari koperasi ini adalah untuk membantu para siswa dalam pengadaan keperluan
sekolahnya. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa tujuan koperasi sekolah:
1) Untuk membentuk jiwa gotong royong, toleransi, serta memberikan pendidikan keorganisasian
bagi para siswa.
2) Menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap sekolah di dalam diri para siswa.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa melalui operasional koperasi.
4) Membangun dan meningkatkan rasa tanggungjawab di dalam diri para siswa sehingga menjadi
pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
5) Menumbuhkan rasa saling pengertian di dalam diri para anggota sehingga tercipta rasa
kebersamaan yang kuat.
6) Mendidik dan melatih para siswa dalam berdemokrasi, mengeluarkan pendapat, dan merasa
sederajat dengan sesama anggota.
7) Menjadi wahana bagi siswa untuk belajar, bekerja, sekaligus memenuhi keperluan sekolahnya.
Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
Beberapa yang termasuk dalam perangkat koperasi ini adalah rapat angota, pengurus koperasi, dan
pengawas koperasi. Dalam hal ini rapat anggota memiliki kekuasaan tertinggi pada koperasi yang
menetapkan beberapa hal berikut:
1) Menetapkan anggaran dasar koperasi.
2) Menetapkan kebijakan umum organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
3) Menetapkan pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian para pengurus dan pengawas
koperasi.
4) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
5) Menetapkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
6) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha.
7) Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi sekolah.
Bentuk Usaha Koperasi Sekolah
Usaha koperasi ini terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1) Unit Usaha Toko, yaitu unit usaha yang menjual alat tulis, buku pelajaran, seragam sekolah, dan
berbagai peralatan lainnya.
2) Unit Usaha Kafetaria, yaitu unit usaha yang menjual aneka makanan dan minuman bagi para
siswa.
3) Unit Usaha Simpan Pinjam, yaitu unit usaha yang mewajibkan para anggota membayar simpanan
wajib koperasi dan simpanan sukarela sehingga dapat dijadikan modal usaha koperasi.
4) Unit Usaha Jasa, yaitu unit usaha yang menjual jasa bagi para anggotanya. Misalnya jasa
pengetikan, jasa penjilidan, dan jasa fotocopy.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian koperasi sekolah, fungsi, tujuan, ciri khas, dan
bentuk usahanya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
TUGAS:
1. Bagaimanakah koperasi lahir di Indonesia? Siapakah yang memelopori berdirinya koperasi di
Indonesia? Kumpulkan informasi yang berkaitandengan pertanyaan tersebut! Tulislah jawaban
Anda dalam bentuk karangan!
2. Berikan gambaran mengenai koperasi!
3. Bedakan antara koperasi dengan badan usaha lain seperti perseroan!
4. Apakah persyaratan untuk menjadi anggota koperasi?
5. Menjadi anggota memiliki berbagai manfaat. Manfaat apa yang dapat kita peroleh apabila
menjadi anggota koperasi?
6. Kapan keanggotaan koperasi dinyatakan berakhir?
7. Usaha apa sajakah yang dapat dikelola oleh koperasi?
8. Kumpulkanlah informasi pendirian koperasi disekolah atau disekitarmu (jika tidak terdapat
koperasi sekolahmu)!
9. Jenis usaha apa saja yang dilakukan koperasi sekolah atau koperasi disekitarmu(jika tidak
terdapat koperasi sekolahmu)!
10. Jelaskanlah peran guru dalam koperasi sekolah!
Sumber:
http://www.anneahira.com/sejarah-koperasi.htm
http://ninasuryaninina.blogspot.com/2012/11/tugas-ekonomi-koperasi-makalah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#Sejarah_koperasi_di_Indonesia
http://bangkudepan.com/lambang-koperasi/
http://ipsgampang.blogspot.com/2016/12/landasan-asas-dan-tujuan-koperasi.html
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/koperasi-sekolah.html