Anda di halaman 1dari 20

HANDOUT EKONOMI

KELAS X SEMESTER GENAP

PERAN KOPERASI DALAM


PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun oleh:
CHOIRUL ANAM, S.Pd
19051821010303

PPG Dalam Jabatan Angkatan ke 4


Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Negeri Malang
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.8 Mendeskripsikan 4.8 Mengimplementasikan
perkoperasian dalam pengelolaan koperasi di sekolah.
perekonomian Indonesia.
1. Menjelaskan sejarah 1. Menyimulasikan pendirian
perkembangan koperasi koperasi di sekolah
2. Menjelaskan pengertian
koperasi 2. Menyampaikan laporan tertulis
3. Menjelaskan landasan dan dan lisan tentang simulasi
asas koperasi implementasi pengelolaan
4. Menjelaskan tujuan koperasi di sekolah
koperasi
5. Menjelaskan ciri-ciri
koperasi
Menjelaskan prinsip-
6. prinsipkoperasi
Menjelaskan fungsi dan
7. peran koperasi
8. Menjelaskan jenis-jenis
usaha koperasi
9. Menjelaskan perangkat
organisasi koperasi
10. Menjelaskan sumber
permodalan koperasi
11. Menjelaskan konsep Sisa
Hasil Usaha (SHU)
12. koperasi
Menjelaskan prosedur
13. pendirian koperasi
Menjelaskan tahapan
pendirian/ pengembangan
koperasi di sekolah

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:


• Menjelaskan sejarah perkembangan koperasi
• Menjelaskan pengertian koperasi
• Menjelaskan landasan dan asas koperasi
• Menjelaskan tujuan koperasi
• Menjelaskan ciri-ciri koperasi
• Menjelaskan prinsip-prinsip koperasi
• Menjelaskan fungsi dan peran koperasi
• Menjelaskan jenis-jenis usaha koperasi
• Menjelaskan perangkat organisasi koperasi
• Menjelaskan sumber permodalan koperasi
• Menjelaskan konsep Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi
• Menjelaskan prosedur pendirian koperasi
• Menjelaskan tahapan pendirian/ pengembangan koperasi di sekolah
• Menyimulasikan pendirian koperasi di sekolah
• Menyampaikan laporan tertulis dan lisan tentang simulasi implementasi pengelolaan
koperasi di sekolah
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia, yang bernama
Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di beberapa Negara-
negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896,
dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang
terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih
R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system
serupa dengan yang ada di jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu
orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga yang
tinggi. Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon tindakan
Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode menganjurkan akan
mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan
dan Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang-
orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip
koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat
pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan tentang
perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu
pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-
Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda
menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933.
Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum
Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam peraturan
yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi Utomo
memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat.
Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional
Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah Jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia, system
pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke pemerintahan
Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang
untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Setelah Indonesia
merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres
Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia.Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang
berkedudukan di Tasikmalaya.
Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan didirikannya 3
macam koperasi, yaitu :
1. Koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai.
2. Koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan).
3. Koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi
kebutuhan modal.
Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau
keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi.

B. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi berasal dari bahasa asing, ‘Co-operation” (Co yang artinya bersama, operation
artinya usaha atau kerja). Secara sederhana koperasi adalah usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa,
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Pada dasarnya koperasi memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Koperasi adalah badan usaha, artinya lembaga yang mengelola usaha. Misalnya, usaha
pertokoan, produksi barang, jasa simpan pinjam dan usaha perkreditan.
2. Koperasi ada yang beranggotakan orang, ada pula yang beranggotakan badan hukum
koperasi. Maksudnya koperasi ada yang beranggotakan orang-orang ada pula yang
beranggotakan beberapa koperasi yang telah berbadan hukum. Badan hukum koperasi
artinya koperasi yang telah diakui oleh pemerintah sebagai lembaga hukum. Ciri koperasi
yang berbadan hukum adalah memiliki akta pendirian. Koperasi yang mempunyai badan
hukum berhak melakukan tindakan hukum. Misalnya, melakukan perjanjian dengan pihak
lain, kemudian bila ada masalah bisa menuntut dan dituntut ke pengadilan.

C. ARTI LOGO KOPERASI


1. Logo Lama
Lambang koperasi sampai saat ini telah mengalami satu kali pergantian. Meski pun begitu,
lambang koperasi lama yang sudah tidak digunakan lagi sampai saat ini masih terus
dipelajari dan dijadikan sebagai salah satu bahan pembelajaran di mata pelajaran atau pun
mata kuliah yang terkait dengan perkoperasian Indonesia.
Nah, untuk mempermudah Anda dalam mempelajari lambang koperasi, baik yang baru
mau pun yang lama beserta dengan arti dari setiap komponen lambang yang ada di dalam
nya, kali ini kami ingin membagikan sedikit informasi mengenai lambang koperasi lama
dan baru beserta dengan arti nya.

Lambang Koperasi Lama


Lambang koperasi Indonesia yang lama sejati nya sudah digunakan sejak pertama kali
koperasi diresmikan di Indonesia. Sejak saat itu, lambang tersebut terus digunakan hingga
tanggal 12 April 2012 yang lalu, yaitu ketika Kementerian UKM menerbitkan permen yang
isi nya menyatakan bahwa lambang koperasi Indonesia yang baru resmi diberlakukan.
Arti dari lambang koperasi Indonesia yang lama adalah sebagai berikut:
Lambang Gerigi Roda
Lambang gerigi roda mewakili upaya keras yang dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan. Lambang ini menegaskan bahwa hanya orang yang mau bekerja keras lah
yang dapat menjadi seorang calon anggota koperasi dengan jalan memenuhi berbagai
macam persyaratan nya.
Rantai (di bagian sebelah kiri)
Rantai yang ada di sebelah bagian kiri dari lambang koperasi menggambarkan ikatan
kekeluargaan, serta persatuan dan persahabatan yang terjalin dengan kokoh. Lambang ini
menggambarkan jika setiap anggota koperasi merupakan pemilik dari koperasi tersebut,
sehingga setiap anggota yang ada di dalam nya saling bersahabat, bersatu dalam lembaga
kekeluargaan koperasi, dan tergabung dan terikat dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Koperasi. Dengan bersama – sama sepakat dan setuju mentaati AD dan
ART yang ada maka padi dan kapas akan lebih mudah untuk didapatkan atau pun
diperoleh.
Kapas dan Padi (di bagian sebelah kanan)
Kapas dan padi yang ada pada lambang koperasi Indonesia yang lama melambangkan
kemakmuran setiap anggota koperasi Indonesia secara khusus nya dan kemakmuran rakyat
Indonesia secara umum yang terus diupayakan oleh koperasi Indonesia. Dalam hal ini,
kapas digunakan karena merupakan bahan baku pembuatan sandang atau pun pakaian
sedangkan padi adalah bahan baku makanan. Dan normal nya mayoritas manusia sudah
disebut cukup makmur juga ke dua hal ini (sandang dan pangan) sudah tercukupi dengan
baik.
Timbangan
Lambang timbangan yang ada pada lambang koperasi Indonesia yang lama berarti keadilan
sosial yang notabene merupakan salah satu prinsip dasar yang digunakan oleh Koperasi
Indonesia. Dalam hal ini, setiap anggota koperasi wajib menerapkan prinsip adil dan
seimbang antara “rantai” dan “padi kapas”, yang dalam hal ini juga diartikan harus
seimbang antara “kewajiban” dan “hak”. Dan hal yang dapat menyeimbangkan ke dua hal
tersebut adalah Bintang yang ada di dalam perisai.
Bintang
Lambang bintang yang ada pada perisai adalah Pancasila, yang juga digunakan sebagai
landasan ideal Koperasi Indonesia. Lambang ini mengartikan bahwa anggota koperasi yang
baik wajib mengindahkan setiap nilai – nilai kepercayaan dan keyakinan yang ada pada
Pancasila. Disamping itu, perisai yang ada pada lambang koperasi Indonesia yang lama
juga dapat diartikan sebagai “tubuh”, sedangkan lambang bintang yang ada pada lambang
tersebut dapat diartikan sebagai “hati”.
Pohon Beringin
Keberadaan lambang pohon beringin pada logo koperasi Indonesia yang lama adalah
sebagai simbol kehidupan, sebagaimana pohon yang ada pada Gunungan wayang yang
dibuat oleh Sunan Kalijaga. Dahan yang ada pada pohon ini disebut kayu yang dalam
bahasa Arab (Hayyu) memiliki arti kehidupan. Lambang pohon beringin ini juga
menegaskan bahwa logo timbangan dan bintang yang ada pada perisai harus menjadi nilai
hidup yang selalu dijunjung tinggi.
Tulisan Koperasi Indonesia
Tulisan koperasi Indonesia yang ada pada lambang bermaksud untuk menggambarkan
koperasi rakyat Indonesia, bukan koperasi Negara lain nya. Dalam hal ini, karena tata
kelola perkoperasian di luar negeri berjalan dengan sangat baik, maka koperasi Indonesia
juga harus bisa menata lembaga ini dengan baik dan mandiri.
Warna Merah dan Putih
Keberadaan warna merah dan putih pada latar belakang lambang koperasi Indonesia yang
lama menggambarkan sifat nasional Indonesia.

2. Logo Baru

Lambang Koperasi Baru


Sejak Tanggal 12 April 2012, sesuai dengan Permen KUKM No: 02/Per/M.KUKM/IV/2012
mengenai penggunaan lambang koperasi Indonesia, lambang koperasi baru resmi
digunakan. Dalam permen ini disebutkan bahwa:
Pasal 2:
“Bagi Gerakan Koperasi diseluruh Indonesia agar segera menyesuaikan penggunaan
lambang koperasi Indonesia, sebagaimana pada Lampiran Peraturan Menteri ini.”
Pasal 3:
“Bagi koperasi yang masih memiliki kop surat dan tatalaksana administrasi lainnya dengan
menggunakan lambang koperasi Indonesia yang lama, diberi kesempatan selambat-
lambatnya pada tanggal 12 Juli 2012 telah menyesuaikan dengan lambang koperasi
Indonesia yang baru.”
Pasal 6
“Dengan dikeluarkan nya Peraturan Menteri ini maka Lambang Koperasi yang lama
dinyatakan tidak berlaku.”
Lambang koperasi Indonesia yang baru berupa lambang bunga menciptakan kesan
berupa ada nya perkembangan dan kemajuan berarti terhadap dunia perkoperasian di
Indonesia. Lambang ini mengandung makna jika koperasi yang ada di Indonesia harus terus
mengalami perkembangan, harus selalu cemerlang, variatif, berwawasan luas, produktif,
serta inovatif dalam setia kegiatan nya, serta selalu berwawasan dan berorientasi terhadap
keunggulan dan teknologi.
Lambang berupa bentuk gambar 4 sudut yang menandakan arah mata angin
memiliki maksud, jika koperasi Indonesia:
Sebagai gerakan penyalur aspirasi
Sebagai penggerak dasar ekonomi nasional kerakyatan
Sebagai penjunjung nilai kebersamaan, keadilan, kemandirian, dan juga demokrasi.
Selalu berpandangan dan menuju pada keunggulan dalam hal persaingan global.
Teks Koperasi Indonesia yang ada pada lambang koperasi Indonesia yang baru
memberikan kesan kedinamisan dan kemodernan. Keberadaan teks ini menyiratkan
kemajuan lembaga koperasi untuk terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman
yang berlandaskan pada pendayagunaan sistem perekonomian yang bersemangat juang
tinggi. Peletakan teks Koperasi Indonesia yang sejajar rapi dan berkesinambungan memiliki
arti ada nya ikatan yang kokoh, baik itu pada lingkungan internal Koperasi atau pun antara
Koperasi Indonesia dengan para anggota nya.
Warna pastel yang digunakan pada lambang koperasi memberikan kesan
berwibawa dan bersahaja. Penggunaan warna pastel ini juga menggambarkan ada nya
sebuah keinginan, ketabahan, serta kemauan yang kuat terhadap peningkatan rasa percaya
diri dan kebanggaan yang tinggi terhadap para pelaku aktivitas ekonomi yang lain nya.

D. LANDASAN DAN ASAS KOPERASI


1. Landasan Koperasi
Untuk menjadikan koperasi sebagai saka guru perekonomian Indonesia, maka diperlukan
suatu landasan yang kuat agar bangunan koperasi tak akan roboh bila menghadapi
tantangan. Landasan adalah tempat berpijak untuk tumbuh dan berkembang mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Landasan koperasi ada 4 yaitu : Landasan idiil, landasan
konstitusional, landasan mental, dan landasan operasional. Pembahasan selengkapnya
sebagai berikut :
a) Landasan idiil
Landasan idiil koperasi adalah Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Dengan demikian semua kegiatan koperasi wajib menerapkan sila-sila dalam Pancasila.
b) Landasan konstitusional
Landasan konstitusional koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 33 ayat (1)
ditegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”. Memang dalam pasal itu secara eksplisit tidak menyebutkan koperasi
sebagai salah satu pilar dalam struktural perekonomian Indonesia, namun kata-kata
“asas kekeluargaan” jelas menjamin keberadaan koperasi Indonesia sebab asas
kekeluargaan adalah asas koperasi.
c) Landasan mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Sifat
inilah yang wajib senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap anggota koperasi wajib
memiliki rasa kesetiakawanan dengan anggota koperasi yang lain. Namun rasa
kesetiakawanan wajib diikuti oleh kesadaran diri untuk maju dan berkembang, guna
meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
d) Landasan operasional
Landasan operasional adalah tata ketentuan kerja yang wajib diikuti dan ditaati oleh
anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam
melaksanakan tugas masing-masing di koperasi. Landasan operasional berupa undang-
undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan
operasional koperasi Indonesia : a. UU No. 25 Tahun 1992 mengenai Pokok-Pokok
Perkoperasian. b. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

2. Asas Koperasi
Sesuai dengan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 bahwa koperasi berasaskan
kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Asas
kekeluargaan berarti bahwa segala sesuatu di dalam koperasi dikerjakan oleh semua
anggota. Karena koperasi dibentuk dari adanya tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota, maka usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota.

E. TUJUAN KOPERASI
Tujuan koperasi seperti tertuang dalam Bab II Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992 adalah :
“Koperasi memiliki tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada biasanya serta memajukan tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.

F. CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK KOPERASI


1. CIRI-CIRI KOPERASI
Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri koperasi beserta penjelasan lengkapnya meliputi sifat
keanggotaan, kekuasaan tertinggi serta asas koperasi.
a) Keanggotaan bersifat sukarela
Ciri-ciri koperasi yang paling utama adalah sifat keanggotaan koperasi yang bersifat sukarela.
Artinya keanggotaan koperasi tidak boleh dipaksa dan sukarela. Tiap anggota juga boleh
mengundurkan diri kapanpun sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati.
b) Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota
Karakteristik koperasi yang berikutnya adalah rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
yang ada dalam struktur koperasi. Rapat anggota biasanya dilaksanakan sekali tiap tahunnya
dan menjadi kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
c) Berasas kekeluargaan
Ciri koperasi lain bisa dilihat dari asasnya. Asas koperasi adalah asas kekeluargaan. Hal ini
tertuang pada Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal 2 dimana koperasi berlandaskan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan.
d) Bersifat non-kapitalis
Koperasi bersifat non-kapitalis, menjadi salah satu ciri utama koperasi. Artinya pembagian
sisa hasil usaha (SHU) tidak didasarkan dari besarnya modal yang ditanamkan oleh anggota
tetapi berdasarkan jasa yang diberikan anggota kepada pihak koperasi.
e) Berdasar prinsip swadaya, swakerta dan swasembada
Koperasi juga menerapkan prinsip swadaya, swakerta dan swasembada. Maksudnya adalah
koperasi berdasarkan pada prinsip usaha sendiri (swadaya), prinsip buatan sendiri
(swakerta) dan prinsip kemampuan sendiri (swasembada).
2. KARAKTERISTIK KOPERASI
Karakteristik koperasi lainnya dilihat dari segi usaha, keanggotaan, kepemilikan modal dan
unsur lainnya.
a) Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b) Merupakan perkumpulan orang dalam sebuah kelompok yang menjalankan usaha.
c) Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa.
d) Modal tidak tetap, bisa berubah-ubah menurut banyaknya simpanan anggota yang terdaftar.
e) Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi dengan
prinsip kebersamaan.
f) Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah
modal masing-masing.
g) Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka koperasi
mempunyai bentuk badan hukum
h) Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita kerugian, maka para
anggota memikul bersama. Anggota yang tidak mampu dibebaskan atas beban/tanggungan
kerugian. Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu.
G. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Berikut merupakan 7 prinsip-prinsip koperasi dan penjelasannya sesuai yang tertera pada
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Prinsip utama koperasi adalah keanggotaannya yang bersifat sukarela dan terbuka.
Keanggotaan bersifat terbuka sehingga siapa saja boleh bergabung menjadi anggota
koperasi, tanpa memandang status sosial atau sosial ekonomi orang tersebut.
Tiap anggota juga secara sukarela memberikan modalnya sendiri-sendiri tanpa ada paksaan.
Nantinya modal dari anggota akan digabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Koperasi membentuk struktur organisasi dengan landasan asas kekeluargaan. Tiap anggota
koperasi bebas berpendapat sesuai dengan kaidah dan aturan yang jelas berdasarkan prinsip
koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat.
Hal tersebut berlaku pada tiap kegiatan koperasi seperti penyelenggaraan rapat anggota,
pembentukan pengawas, penentuan pengurus dan penunjukkan pengelola sebagai karyawan
yang bekerja di koperasi.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha tiap anggota
Tujuan utama koperasi secara khusus adalah untuk mensejahterakan anggotanya. Untuk
dapat memenuhi tujuan tersebut, maka harus dilakukan pembagian sisa hasil usaha (SHU)
secara adil dan merata kepada semua anggota koperasi.
Pembagian sisa hasil usaha juga ditentukan pada besarnya jasa usaha dari masing-masing
aggota sehingga menjadi lebih adil dan setara.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Prinsip koperasi berikutnya adalah pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Koperasi memberikan timbal balik pada anggota-anggota yang telah menanamkan modal
atau mempercayakan koperasi dalam mengelola modal tersebut dalam koperasi.
Pemberian balas jasa disesuaikan dengan besarnya modal yang tersedia dengan asas
keadilan, keseimbangan dan keterbatasan secara transparan.
e. Kemandirian
Prinsip koperasi salah satunya adalah kemandirian. Artinya koperasi bersifat mandiri dan
tidak berada di bawah naungan organisasi lain serta tidak mengandalkan instasi lain.
Koperasi berdiri sendiri dan mandiri dalam membentuk struktur organisasinya.
Tiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing atas setiap usaha
itu sendiri dengan berperan aktif pada tiap tugas yang diberikan.
f. Pendidikan Perkoperasian
Arah dan tujuan koperasi untuk dapat bekerjasama mengelola kegiatan yang bersifat positif.
Untuk mewujudkannya diperlukan keahlian dalam pendidikan pengkoperasian dalam
penerapannya. Pendidikan perkoperasian memberikan bekal kemampuan bekerja setelah
terjun dalam masyarakat.
Melalui usaha-usaha pendidikan perkoperasian dan partisipasi anggota akan sangat
dihargain dan dianjurkan dalam berkehidupan koperasi.
g. Kerjasama Antar Koperasi
Koperasi menerapkan sikap mandiri, namun dalam menjalankan kegiatan usahanya tetap
harus menjalin hubungan dan kerjasama. Kegiatan kerjasama antar koperasi satu dengan
koperasi lainnya diperlukan guna mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional.
Dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi yang
terlibat tersebut dan memperluas bidang usaha.

H. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi di
Indonesia seperti berikut ini.
a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui
koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan,
sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar.
Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada
khususnya.
b. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya,
koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama ekonomi
yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan
kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-
anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional
Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat.
Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang
tangguh dan efisien.
Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya.
Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan
lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem
perekonomian Indonesia.

I. JENIS-JENIS USAHA KOPERASI


Berdasarkan Jenis Usahanya
1. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah sebuah koperasi yang memiliki tujuan untuk membantu usaha para
anggotanya atau melakukan usaha secara bersama-sama. Ada berbagai macam bentuk koperasi
produksi seperti koperasi produksi untuk para petani, peternak sapi, pengrajin, dan sejenisnya
Pada koperasi produksi yang membantu usaha para anggotanya biasanya memiliki tujuan untuk
membantu kesulitan-kesulitan anggotanya dalam menjalani usaha. Sebagai contoh koperasi
membantu menyiapkan bahan baku untuk dibuat kerajinan.
Contoh lainnya koperasi juga bisa membantu para petani dalam mempersiapkan bibit dan pupuk
untuk menanam padi. Para pelaku usaha yang bergabung didalamnya juga bisa berdiskusi
dengan koperasi untuk mencari jalan keluar dari permasalahan secara bersama-sama.
Bentuk bantuan yang diberikan juga dapat berupa bantuan untuk menjual barang hasil produksi
para anggotanya. Koperasi akan menampung seluruh hasil produksi agar para anggotanya bisa
dengan mudah menjual barang hasil usahanya.
Sebagai contoh koperasi produksi membantu menampung hasil pertanian dari para anggotanya.
Hasil pertanian tersebut dapat berupa jagung, padi, kacang, kedelai, dan lain-lain. Selain itu juga
dapat menampung hasil dari para pengrajin dan peternak yang menjadi anggotanya.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah sebuah koperasi yang menjual berbagai barang kebutuhan pokok
untuk para anggotanya. Harga barang-barang dari koperasi umumnya lebih murah dari harga di
pasaran. Sebagai contoh koperasi menjual beras, telur, gula, tepung, kopi, dan lain sebagainya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam (KSP) biasanya juga dikenal sebagai koperasi kredit. Sesuai dengan
namanya koperasi ini menyediakan pinjaman uang dan untuk tempat menyimpan uang. Uang
pinjaman diperoleh dari dana yang dikumpulkan secara bersama-sama oleh para anggotanya.
Jika dilihat secara sekilas tampak bahwa cara kerja koperasi simpan pinjam sama seperti bank
pada umumnya. Namun sebenarnya terdapat beberapa perbedaan antara KSP dengan bank
konvensional.
Berikut beberapa poin yang membedakan koperasi simpan pinjam dengan bank:
a) Bunga pinjaman yang ditawarkan lebih ringan dibanding dengan bank.
b) Pembayaran pinjaman dapat dilakukan secara mengangsur.
c) Bunga yang didapatkan dari hasil pinjaman dinikmati secara bersama dengan cara bagi hasil.
4. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha (KSU) adalah jenis koperasi yang didalamnya terdapat berbagai macam
bentuk usaha. Bentuk usaha yang dilakukan bisa berupa gabungan antara koperasi produksi dan
koperasi konsumsi atau antara koperasi produksi dan koperasi simpan pinjam.

Berdasarkan Status Anggotanya


1. Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi jenis ini memiliki anggota yang terdiri dari para pegawai negeri. Koperasi Pegawai
Negeri (KPN) sekarang telah berubah nama menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia.
Koperasi ini memiliki tujuan utama utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya.
Hampir setiap instansi pemerintahan di daerah atau pun nasional memiliki koperasi pegawai
negeri. Selain itu terkadang setiap instansi juga memiliki lebih dari satu koperasi karena ada juga
departemen-departemen dalam yang membuat koperasi sendiri.
2. Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi Pasar (Koppas) adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari para pedagang pasar.
Bentuk koperasi koperasi pasar dapat berupa koperasi simpan pinjam yang menyediakan
pinjaman modal bagi para pedagang.
Sehingga bisa mengurangi kerugian akibat para pedagang berutang kepada para rentenir.
Meskipun begitu masih banyak para pedagang yang terjerat pusaran rentenir. Sehingga perlu
terus dilakukan upaya agar para pedagang tidak terjerat utang dengan para rentenir.
3. Koperasi Unit Desa
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari masyarakat pedesaan.
Koperasi unit desa biasanya melakukan kegiatan usaha di dalam bidang ekonomi khususnya
yang berkaitan dengan pertanian atau perikanan.
4. Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah biasa dapat dengan mudah kita temukan di berbagai sekolah mulai dari SD,
SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Anggota koperasi ini biasanya terdiri dari guru, siswa, dan
karyawan pada sebuah sekolah. Pada umumnya koperasi sekolah melakukan kegiatan seperti
koperasi serba usaha. Jadi selain menjual barang-barang kebutuhan sekolah, koperasi juga bisa
digunakan oleh para siswa dan guru sebagai tempat untuk menyimpan uang.

Berdasarkan Tingkatannya
Koperasi dibedakan berdasarkan tingkatannya, artinya pengelompokan koperasi berdasarkan
luas sempitnya wilayah yang dijangkau oleh suatu badan usaha koperasi dalam melayani
kepentingan anggotanya atau masyarakat. Berdasarkan tingkatan organisasi koperasi, maka
koperasi dapat dibedakan menjadi empat tingkatan berikut ini.
1) Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan biasanya didirikan pada
lingkup kesatuan wilayah terkecil. Untuk mendirikan koperasi ini minimal beranggotakan 20
orang yang telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan yang ditentukan dalam undang-undang.
Contohnya, Koperasi Primer Kepolisian (Primkoppol).
2) Pusat Koperasi
Pusat koperasi adalah koperasi yang beranggotakan minimal 5 buah koperasi primer yang
berbadan hukum. Daerah kerja koperasi pusat adalah daerah tingkat II (tingkat kabupaten).
Contohnya, Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud), Pusat Koperasi Kepolisian (Puskoppol), Pusat
Koperasi Angkatan Darat (Puskopad).
3) Gabungan Koperasi
Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya paling sedikit 3 (tiga) buah pusat koperasi
yang berbadan hukum. Gabungan koperasi ini daerah kerjanya adalah daerah tingkat I (tingkat
propinsi). Contohnya, Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), Gabungan Koperasi Kepolisian
(Gabkoppol).
4) Induk Koperasi
Induk koperasi adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 3 buah gabungan koperasi
yang berbadan hukum. Induk koperasi ini daerah kerjanya adalah Ibukota Negara RI (tingkat
nasional). Fungsi koperasi induk adalah sebagai penyambung lidah koperasi-koperasi yang
menjadi anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga nasional yang terkait dengan
tingkat nasional dan internasional. Contohnya, Induk Koperasi Pegawai (IKP), Induk Koperasi
Karyawan (Inkopkar).
J. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa
perangkat organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Penjelasan tentang ketiga perangkat organisasi koperasi ini seperti berikut ini.
1 ) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat anggota ialah rapat
yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota koperasi.
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Melalui rapat anggota,
seorang anggota koperasi akan menggunakan hak suaranya.
Kewenangan rapat anggota
Rapat anggota berwenang untuk menetapkan hal-hal berikut ini.
a) Anggaran dasar (AD).
b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi.
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan.
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas.
f) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).
g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
2 ) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa
rapat anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun.
Tugas pengurus koperasi
Berikut ini tugas pengurus koperasi.
a) Mengelola koperasi dan bidang usaha.
b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
c) Menyelenggarakan rapat anggota.
d) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.
e) Memelihara buku daftar anggota, pengurus, dan pengawas.
Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa dalam
mengelola usaha koperasi.
Jika koperasi mengalami kerugian karena tindakan pengurus baik disengaja maupun karena
kelalaiannya, pengurus harus mempertanggungjawabkan kerugian ini.
Apalagi jika tindakan yang merugikan koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat dituntut
di pengadilan.
Kewenangan pengurus koperasi
Adapun wewenang pengurus koperasi terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b) Memutuskan penerimaan atau penolakan seseorang sebagai anggota koperasi berdasarkan
anggaran dasar koperasi.
c) Melakukan tindakan untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya sebagai pengurus.
3 ) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan menjadi suatu
lembaga/badan struktural koperasi.
Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
Koperasi dalam melakukan usahanya diarahkan pada bidangbidang yang berkaitan dengan
kepentingan anggota untuk mencapai kesejahteraan anggota.
Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang kehidupan ekonomi rakyat dan kepentingan
orang banyak, antara lain bidang perkreditan (simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan
usaha jasa.
Tugas pengawas koperasi
Sesuai dengan namanya sebagai pengawas koperasi, maka tugas-tugas koperasi seperti berikut
ini.
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.
b) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukannya.
Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka harus diberi
wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
Kewenangan pengawas koperasi
Pengawas koperasi mempunyai wewenang berikut ini.
a) Meneliti catatan atau pembukuan koperasi.
b) Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.

K. SUMBER PERMODALAN KOPERASI


Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU NO.12/1967)
Pengertian Modal adalah sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan usaha. Modal bisa berbentuk uang tunai atau barang dagang, bangunan, kendaraan dan
lainnya. Modal mutlak diperlukan jika ingin memulai suatu usaha.

Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang dihimpun dari simpanan anggota yaitu berasal dari simpanan
pokok dan simpanan wajib, dan apabila kegiatan usaha koperasi sudah berjalan dan
memperoleh sisa hasil usaha (shu) maka sebagian dari sisa usaha tersebut bisa disisihkan
dengan tujuan menambah dana cadangan untuk memperkuat modal sendiri. Jadi modal sendiri
Koperasi adalah berasal dari:
1. Simpanan pokok
Pengertian simpanan pokok adalah sejumlah pengorbanan (uang) yang wajib dibayarkan saat
masuk menjadi anggota koperasi untuk kas koperasi (jumlahnya sama besar dari semua
anggota koperasi).
Selama masih menjadi anggota, simpanan pokok tidak bisa diambil kembali. Besaran jumlah
simpanan pokok ditentukan melalui rapat anggota.
2. Simpanan wajib
Pengertian Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan dengan tujuan untuk
mencukupi kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan. Jumlahnya tidak sama oleh setiap
anggota. Akumulasi simpanan wajib para anggota harus bisa mencapai jumlah tertentu agar
bisa menunjang kebutuhan dana dalam rangka mengembangkan/menjalankan usaha koperasi.
3. Dana cadangan
Pengertian dana cadangan adalah dana yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan bisa
untuk menutup kerugian Koperasi apabila diperlukan. Dana cadangan berasal dari uang yang
disisihkan dari sisa hasil usaha (shu). Jumlah dana penyisihan dana yang dicadangkan
diatur/ditentukan dalam anggaran dasar.
4. Hibah/Donasi (kalau ada)
Pengertian hibah atau donasi adalah sejumlah pemberian untuk koperasi yang dapat digunakan
untuk mengembangkan/memperlancar usaha koperasi. Bentuk donasi bisa berupa
uang/barang.
Modal Pinjaman
Modal pinjaman Koperasi berasal dari :
1. Modal Pinjaman Anggota
Selain daripada simpanan pokok dan simpanan wajib, koperasi juga bisa mengumpulkan modal
pinjaman dari anggota yaitu dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus.
Simpanan sukarela adalah uang titipan dari anggota koperasi yang sewaktu-waktu dapat
diambil sesuai dengan waktu perjanjian yang sudah diatur dalam anggaran rumah tangga.
Simpanan khusus adalah pinajaman dari anggota yang digunakan untuk membiayai
kebutuhan tertentu. Tujuannya imbalan jasa dan tata cara pengembaliannya diatur dalam
peraturan khusus.
2. Modal Pinjaman Koperasi atau Badan Usaha Lain
Koperasi bisa mendapatkan modal tambahan dari pinjaman dari Koperasi atau badan usaha
lain yang bisa diperloeh dengan kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Suatu koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti bank dan lainnya
dengan mengajukan persyaratan yang diantaranya adalah:
a) Rencana penggunaan modal atau rencana usaha.
b) Rencana pengembalian kredit
c) Jaminan barang yang sesuai dengan jumlah besarnya pinjaman.
4. Penelitian Obligasi atau Surat Hutang Lainnya
Sumber modal yang selanjutnya adalah obligasi. Obligasi adalah surat berharga yang
merupakan hutang jangka panjang yang harus dilunasi beserta bunga tetap dan pada waktu
yang telah ditentukan. Untuk menertbitkan suatu obligasi, harus mendapatkan izin dari Badan
Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan memenuhi persyaratan.
5. Sumber Lain Yang Sah
Pinjaman lain bisa didapatkan juga dari sumber lain yang sah dalam hal ini seperti pemerintah
atau lembaga lain dengan pertimbangan tertentu.
6. Modal Penyertaan
Modal pernyataan berasal dari masyarakat dan atau pemerintah. Modal penyertaan disebut
juga sebagai modal pinjaman yang harus menanggung resiko yang diperlukan.
a) Modal penyertaan dari pemerintah
Modal penyertaan dari pemerintah dalam hal ini termasuk BUMN yang memberikan bantuan
kepada Koperasi yang berpotensi. Pemerintah bisa melibatkan wakilnya untuk mengelola unit
usaha yang bersangkutan. Setelah usaha Koperasi ini berjalan lancar maka modal penyertaan
bisa ditarik kembali.
b) Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah
Modal yang bukan dari pemerintah bisa berasal dari perorangan atau lembaga swasta. Modal
penyertaan adalah suatu usaha yang ditempuh Koperasi guna memperkuat modal yang ikut
menanggung resiko dalam mengembangkan usaha. Penempatan modal diatur dengan
perjanjian antara Koperasi dengan penanam modal.

Dilihat dari pihak penanam modal pernyataan dalam Koperasi adalah seuatu investasi
untuk mendapatkan keuntungan. Pihak penanam modal pun diberikan hak dan kewajiban:
Hak atas jasa modal penyertaan dengan sistem bagi hasil atau bisa juga dengan pembayaran
bunga tetap. Memiliki kewenangan untuk ikut merencanakan pengelolaan dan pengawasan
dengan menempatkan wakilnya pada usaha Koperasi.

L. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI


Dalam UU No.25/1992, tentang perkoprasian, Bab IX Pasal 45, pengertian SHU Koprasi
merupakan pendapatan yang didapatkan atau diperoleh koperasi dalam satu tahun buku yang
dikurangi dengan penyusutan, biaya, dan kewajiban lain termasuk didalamnya adalah pajak
dalam satu tahun buku yang bersangkutan.
Rumus atau Cara Menghitung SHU
Berikut ini kami akan berikan rumus cara menghitung SHU koprasi lengkap beseta dengan
penjelasanya:

SHU Koperasi = Y + X

Keterangan:
SHU Koprasi Sisa Hasil Usaha Anggota
Y SHU Koperasi yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi
X SHU Koperasi yang dibagi atas Modal Usaha
SHU Anggota dengan model matematika, dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

SHU Koperasi Aktivitas Ekonomi: Ta/Tk (Y)


SHU Koperasi Modal Usaha: Sa/Sk (X)
Keterangan:
Y Jasa usaha anggota koperasi

X Jasa modal anggota koperasi

Ta Total transaksai anggota koperasi

TK Total transaksi koperasi

Sa Jumlah simpanan anggota koperasi

SK Total simpanan anggota koperasi

Prinsip Pembagian SHU


Setidaknya terdapat 4 prinsip mendasar yang menajadi landasan dalam pembagian SHU
koperasi, dan berikut ini adalah ke 4 prinsip tersebut lengkap dengan penjelasanya:
a) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
Umumnya SHU yang dibagi-bagkan kepa anggota koperasi adalah bersumber dari anggota
koperasi itu sendiri. Ini artinya, SHU yang bukan berasal dari transaksi anggota biasanya
dijadikan sebagai dana cadangan koperasi atau tidak dibagikan kepada anggota.
Dalam suatu kasus, SHU diluar dari anggota koperasi bisa dibagikan merata kepada para
anggota koperasi setelah sebelumnya teradi kesepakatan antar anggota saat rapat akhir
tahun/rapat tutup buku. Dengna catatan bahwa pembagian SHU non anggota ini tidak
mengganggu likuiditas dari koperasi tersebut.
b) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan oleh para
anggota koperasi
SHU yang diberikan kepada anggota koperasi merupakan bentuk balas jasa yang diberikan
koperasi kepada para anggota yang telah mempercayakan dananya atau menginvestasikan
modal dan melakukan transaksi pada koperasi.
Dalam hal ini pengelola koperasi perlu melakukan penentuan proporsi SHU untuk jasa
modal beserta jasa transaksi usaha yang kemudian nanti akan dibagikan kepada seluruh
anggota koperasi.
Untuk itu pengelola koperasi beserta para anggota harus menentukan persentase dari jasa
moda dan jasa usaha yang diinvestasikan para anggotnya. Dimisalkan untuk jasa modal
maka persentase pembagian SHU nya adalah 35%, lalu kemudian untuk jasa usaha sebesar
65%.
c) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan dan erbuka
Dalam proses perhitungan dan pembagian SHU hendaknya dilakukan secara transparan
dan terbuka, hal ini dilakukan dengan maksud dan tujuan agar setiap anggota koperasi
dapat menghitung secara kuantitafi berapa besaran partisipasinya kepada koperasi.
Hal ini sekaligus akan memberikan pembelajaran bagi seluruh anggota dalam membangun
suatu kebersamaan, kepemilikan badan usaha dan pendidikan dalam proses demokrasi dan
sekaligus untuk mengantisipasi adanya kecurigaan antar anggota koperasi.
d) SHU anggota dibayarkan secara tunai
SHU yang dibagi-bagikan kepada seluruh anggota koperasi hendaknya dibagikan secara
tunai, hal ini dilakukan dengan maksud membuktikan bahwa koperasi tersebut sebagai
badadn usaha yang sehat kepada anggota koperasi dan masyarakat serta mitra bisnis pada
umunya.

M. PENDIRIAN KOPERASI

PERSIAPAN PEMBENTUKAN
Orang-orang yang akan mendirikan koperasi terlebih dahulu mendapatkan penerangan dan
penyuluhan agar memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai maksud dan tujuan mendirikan
koperasi termasuk struktur organisasi manajemen serta kegiatan usaha koperasi.
RAPAT PEMBENTUKAN
1. Rapat sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang yang dipimpin oleh seorang/beberapa
orang pendiri koperasi.
Pengertian :
a. Pendirian adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi dan telah
memenuhi persyaratan keanggotaan dan menyatakan diri menjadi anggota.
b. Kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus
ditunjuk oleh pendiri untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk
menandatangani akta anggaran dasar dan memproses pengajuan Badan Hukum kepada
Pemerintah.
2. Disarankan mengundang Pejabat / Petugas yang memahami seluk beluk perkoperasian.
HAL – HAL YANG DIBICARAKAN DALAM RAPAT
* Tujuan mendirikan koperasi
* Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
* Persyaratan menjadi anggota
* Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari simpanan pokok dan
simpanan wajib
* Memilih nama-nama pendiri koperasi
* Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
* Menyusun anggaran dasar
TEKNIS PENYUSUNAN ANGGARAN DASAR
Apabila penyusunan anggaran dasar tidak mungkin disusun bersama-sama seluruh peserta rapat,
dapat ditempuh:
1. Membentuk tim perumus penyusun anggaran dasar dengan tugas menyusun draf anggaran dasar
yang bersifat umum dan hasilnya dilaporkan kepada pendirian koperasi untuk dimintakan
pengesahan kepada kepada seluruh anggota
2. Hal-hal khusus yang perlu dibahas oleh seluruh peserta (tidak diserahkan kepada tim perumus)
diantaranya :
a. Nama dan tempat kedudukan koperasi
b. Persyaratan menjadi anggota
c. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
d. Nama-nama pendiri, pengurus dan pengawas
e. Kegiatan usaha
f. Ketentuan mengenai penggunaan sisa hasil usaha
g. Ketentuan mengenai sanksi
3. Isi Anggaran Dasar minimal memuat tentang :
a. Daftar nama pendiri
b. Nama dan tempat kedudukan koperasi
c. Ketentuan mengenai keanggotaan
d. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
e. Ketentuan mengenai rapat anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. Ketentuan mengenai sangsi.
PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
Permohonan disampaikan kepada :
LAMPIRAN PERMOHONAN
Koperasi Primer yang tidak memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara pembentukan koperasi
3. Surat bukti penyetoran modal
4. Neraca awal kegiatan usaha
5. Rencana kerja awal kegiatan usaha
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri
Primer Koperasi yang memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara pembentukan koperasi
3. Surat bukti penyetoran modal.
4. a. Neraca awal khusus unit simpan pinjam per…
b. Neraca awal kegiatan usaha non simpan pinjam
5. a. Rencana kerja awal kegiatan usaha non simpan pinjam
b. Rencana awal kegiatan usaha simpan pinjam meliputi :
* Rencana penghimpunan dana simpanan
* Rencana pemberian pinjaman
* Rencana penghimpunan modal sendiri
* Rencana modal pinjaman
* Rencana pendapatan dan beban
* Rencana di bidang organisasi dari sumber daya manusianya
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Nama dan riwayat hidup pengurus, pengawas dan manajer unit simpan pinjam
8. Daftar sarana kerja yang telah disiapkan
9. Surat perjanjian kerja antara pengurus dengan manager unit simpan pinjam
10. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri
KOPERASI SIMPAN PINJAM
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara rapat pembentukan Koperasi Simpan Pinjam
3. Surat bukti penyetoran modal sendiri sekurang-kurangnya Rp. 15.000.000,-
4. Neraca awal per tanggal pendirian koperasi
5. Rencana awal kegiatan usaha meliputi :
a. Rencana penghimpunan dana simpanan
b. Rencana pemberian pinjaman
c. Rencana penghimpunan modal sendiri
d. Rencana modal pinjaman
e. Rencana pendapatan dan beban
f. Rencana dibidang organisasi dan sumber daya manusianya.
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Nama dan riwayat hidup calon pengelola/manajer dengan lampiran
a. Sertifikat pelatihan simpan pinjam dan atau keterangan pernah mengikuti magang di usaha
simpan pinjam
b. Surat keterangan berkelakuan baik dari yang berwenang
c. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pengurus sampai dengan derajat
kesatuan
8. Daftar sarana kerja yang telah dipersiapkan
9. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri.
PENERIMA PERMOHONAN OLEH PEJABAT
Apabila permohonan dimaksud telah lengkap dan benar maka pemerintah memberikan tanda
terima, dan berkasnya segera diproses akan tetapi apabila berkasnya belum lengkap dan belum
benar permohonan dimaksud dikembalikan untuk diperbaiki.
PENELITIAN PERMOHONAN OLEH PEJABAT
1. Secara administratif
2. Penelitian lapangan.
PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
Dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah yang ditanda
tangani oleh Kepala Dinas Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten/Kota.
N. KOPERASI SEKOLAH
Secara umum, pengertian koperasi sekolah adalah suatu koperasi yang dibentuk di lingkungkan
sekolah, baik lembaga pendidikan formal maupun non formal, dimana anggotanya adalah para siswa
di sekolah tersebut.
Menurut Surat Keputusan Bersama antara Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No. 331/M/SK/10/1984, No.
126/M/KPTS/X/SK/10/1984, No. 0477/M/1984 dan No. 72/1984, pengertian Koperasi Sekolah
adalah koperasi yang anggotanya para siswa, baik Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan lembaga pendidikan swasta maupun negeri di luar yang
disebutkan. Jenis koperasi ini disebut juga dengan koperasi siswa dimana pembentukkannya
dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kerjasama dan menerapkan ilmu ekonomi di lingkungan
sekolah.
Struktur Organisasi Koperasi Sekolah
1) Anggota
2) Pengurus
3) Badan Pemeriksa
4) Pembina dan Pengawas
5) Badan Penasihat
Ciri Khas Koperasi Sekolah
Selain memberikan manfaat yang menguntungkan bagi para anggota, keberadaan koperasi di
lingkungan sekolah dapat membentuk jiwa wirausaha di kalangan para siswa. Berikut ini adalah ciri-
cirinya:
1) Pendiriannya berdasarkan surat keputusan bersama departemen terkait.
2) Meskipun diakui oleh pemerintah, koperasi ini tidak memiliki badan hukum.
3) Lama keanggotaannya terbatas, yaitu berakhir pada saat siswa lulus dari sekolah.
4) Keberadaan koperasi tidak boleh mengganggu kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
5) Para siswa merupakan anggota koperasi, dan bila diperlukan siswa juga bisa menjadi pengurus
koperasi tersebut.
Fungsi Koperasi Sekolah
Jenis koperasi yang satu ini memiliki fungsi tertentu yang yang tidak terdapat pada jenis koperasi
lainnya. Adapun beberapa fungsi koperasi sekolah adalah sebagai berikut
1) Sebagai media pendidikan dan penerapan ilmu ekonomi yang berasaskan gotong-royong.
2) Sebagai alat untuk membantu para siswa dalam pengadaan keperlua sekolah.
3) Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan menabung di sekolah.
Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan utama dari koperasi ini adalah untuk membantu para siswa dalam pengadaan keperluan
sekolahnya. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa tujuan koperasi sekolah:
1) Untuk membentuk jiwa gotong royong, toleransi, serta memberikan pendidikan keorganisasian
bagi para siswa.
2) Menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap sekolah di dalam diri para siswa.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa melalui operasional koperasi.
4) Membangun dan meningkatkan rasa tanggungjawab di dalam diri para siswa sehingga menjadi
pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
5) Menumbuhkan rasa saling pengertian di dalam diri para anggota sehingga tercipta rasa
kebersamaan yang kuat.
6) Mendidik dan melatih para siswa dalam berdemokrasi, mengeluarkan pendapat, dan merasa
sederajat dengan sesama anggota.
7) Menjadi wahana bagi siswa untuk belajar, bekerja, sekaligus memenuhi keperluan sekolahnya.
Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
Beberapa yang termasuk dalam perangkat koperasi ini adalah rapat angota, pengurus koperasi, dan
pengawas koperasi. Dalam hal ini rapat anggota memiliki kekuasaan tertinggi pada koperasi yang
menetapkan beberapa hal berikut:
1) Menetapkan anggaran dasar koperasi.
2) Menetapkan kebijakan umum organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
3) Menetapkan pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian para pengurus dan pengawas
koperasi.
4) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
5) Menetapkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
6) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha.
7) Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi sekolah.
Bentuk Usaha Koperasi Sekolah
Usaha koperasi ini terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1) Unit Usaha Toko, yaitu unit usaha yang menjual alat tulis, buku pelajaran, seragam sekolah, dan
berbagai peralatan lainnya.
2) Unit Usaha Kafetaria, yaitu unit usaha yang menjual aneka makanan dan minuman bagi para
siswa.
3) Unit Usaha Simpan Pinjam, yaitu unit usaha yang mewajibkan para anggota membayar simpanan
wajib koperasi dan simpanan sukarela sehingga dapat dijadikan modal usaha koperasi.
4) Unit Usaha Jasa, yaitu unit usaha yang menjual jasa bagi para anggotanya. Misalnya jasa
pengetikan, jasa penjilidan, dan jasa fotocopy.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian koperasi sekolah, fungsi, tujuan, ciri khas, dan
bentuk usahanya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

TUGAS:
1. Bagaimanakah koperasi lahir di Indonesia? Siapakah yang memelopori berdirinya koperasi di
Indonesia? Kumpulkan informasi yang berkaitandengan pertanyaan tersebut! Tulislah jawaban
Anda dalam bentuk karangan!
2. Berikan gambaran mengenai koperasi!
3. Bedakan antara koperasi dengan badan usaha lain seperti perseroan!
4. Apakah persyaratan untuk menjadi anggota koperasi?
5. Menjadi anggota memiliki berbagai manfaat. Manfaat apa yang dapat kita peroleh apabila
menjadi anggota koperasi?
6. Kapan keanggotaan koperasi dinyatakan berakhir?
7. Usaha apa sajakah yang dapat dikelola oleh koperasi?
8. Kumpulkanlah informasi pendirian koperasi disekolah atau disekitarmu (jika tidak terdapat
koperasi sekolahmu)!
9. Jenis usaha apa saja yang dilakukan koperasi sekolah atau koperasi disekitarmu(jika tidak
terdapat koperasi sekolahmu)!
10. Jelaskanlah peran guru dalam koperasi sekolah!
Sumber:
http://www.anneahira.com/sejarah-koperasi.htm
http://ninasuryaninina.blogspot.com/2012/11/tugas-ekonomi-koperasi-makalah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#Sejarah_koperasi_di_Indonesia
http://bangkudepan.com/lambang-koperasi/
http://ipsgampang.blogspot.com/2016/12/landasan-asas-dan-tujuan-koperasi.html
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/koperasi-sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai