Anda di halaman 1dari 24

BARU

√ PERBAIKAN





HEWAN COBA r
.
N
u
g
r
o
h
o
a
j
i
D
h
Judul a
:Pengaruh Pemberian Temulawak
r
(Curcuma xanthorrhiza)
m Terhadap
a
Perubahan Berat
w Badan Pada
a
Mencit (Mus Musculus)
n
Peneliti Utama : Fadil Efendi Azis
HP : 081342991432
Program Pendidikan/Instansi : Pendidikan Dokter/FK UMI

KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR
Tahun 2018

1
RINGKASAN POPOSAL

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)


Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Mencit (Mus Musculus)

Peneliti Utama : Fadil Efendi Azis

: -
Penghubung

No. telpon : 081342991432

LokasiPenelitian/ Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas


Bagian Farmasi dan Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran,
:
Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo, Kota
Makassar

JenisPenelitian :
Riset √

Pengajaran

Lain-lain

Jenis Proposal :
Baru

Perbaikan/Perubahan √

Lanjutan
Bila Proyek perbaikan atau lanjutan, lampirkan persetujuan
sebelumnya .

Tanggal Mulai Penelitian : Juli 2018


Lama Penelitian : 14 Hari

2
1. Nama-Nama, Titel, Kualifikasi dan Departmen/ Bagian tempat kerja dari Peneliti
Utama, Assosiet dan pembantu peneliti:
Peneliti utama : Fadil Efendi Azis
Assoasiet (Rekan) Peneliti : -

Pembantu Peneliti :-

2. Apakah anda mencari sponsor dari luar? Ya Tidak



(Bila tidak, langsung ke nomer 3)
(Bila ya, sebutkan sponsor) :

3. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang tujuan, hipotesis, manfaat yang
jelas dari penelitian ini:
Tujuan Umum:

Melihat apakah terdapat perubahan berat badan pada mencit yang diberi temulawak

(Curcuma xantorrhizae)

Tujuan Khusus:

1. Mengetahui perubahan berat badan mencit setelah pemberian temulawak

2. Mengetahui perubahan berat badan mencit setelah pemberian air putih

3. Mengetahui pengaruh pemberian temulawak terhadap perubahan berat badan

pada mencit

Hipotesis

Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat peningkatan berat badan pada kelompok

mencit yang diberi temulawak dibandingkan dengan

berat badan daripada kelompok yang hanya diberikan

air putih.

Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat peningkatan berat badan pada kelompok

mencit yang diberi temulawak dibandingkan dengan

3
berat badan daripada kelompok yang hanya diberikan

air putih.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat bermanfaat sebagai:

1. Pengetahuan atau informasi kepada masyarakat apakah pemberian temulawak

(Curcuma xantorrhizae) dapat meningkatkan berat badan anak yang rendah.

2. Agar dapat memanfaatkan obat tradisional sebagai fitofarmaka yang lebih sedikit

intervensi zat kimia buatan sebagai pilihan utama dalam mengatasi keluhan

orang tua pada anak yang berat badan nya rendah.

3. Masukan dan tambahan rujukan untuk instansi dan mahasiswa yang akan

melakukan penelitian lainnya.

4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari penelitian
ini dan rencana penelitiannya. scientific back ground to the project and project plan.

Latar Belakang

Kesulitan makan pada anak masih merupakan keluhan utama orang tua

terhadap anaknya, terutama pada golongan balita. Hal ini menyebabkan orang tua

membawa anak ke dokter karena anak sulit untuk makan dan banyak orang tua juga

mengeluhkan anaknya kurang gizi atau pun berat badan anak menjadi turun. Anak

prasekolah merupakan sorotan utama dalam keluhan nafsu makan pada anak karena

masih belum dapat mengambil dan memilih makanannya sendiri, anak masih sulit

untuk diberi pengertian tentang makanan serta masih terbatas untuk menerima

berbagai jenis makanan yang diberikan oleh orang tuanya. Biasanya anak kecil

menyukai makanan jajanan yang mengandung pengawet, tentunya sebagai orang

4
tua selalu resah setiap jajanan yang dimakan oleh anak. Tujuan memberi makanan

adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta tumbuh dan kembang anak. Oleh

karena itu anak yang susah makan dapat diberi penambah nafsu makan dalam hal

ini obat tradisional Indonesia dapat diberikan.

Indonesia kaya akan bermacam-macam spesies tanaman, banyak diantaranya

telah digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh sebagian besar rakyat

Indonesia secara turun-temurun sebagai penambah nafsu makan. Keuntungan

penggunaan obat tradisional ialah bahan bakunya mudah diperoleh. Banyak jenis

obat-obat perangsang nafsu makan, namun sebagian besar telah ditarik dari

peredaran oleh pemerintah karena efek sampingnya yang membahayakan. Dalam

hal ini sebagai alternatif pengganti adalah pemakaian obat tradisional. Banyak

tanaman asli Indonesia yang telah digunakan masyarakat sebagai penambah nafsu

makan. Obat tradisional atau yang biasa disebut jamu itu merupakan pengobatan

yang telah dikenal luas dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

meningkatkan nafsu makan. Istilah awam nya adalah jamu cekok. Bahan utama dari

jamu tersebut termasuk juga Curcuma xanthorrhizae yang dipercaya selain

memberi efek hepatoprotektif dapat juga meningkatkan nafsu makan pada orang

yang sulit makan.

5
Rencana Penelitian

Mencit diadaptasikan dan diberi pelet + air minum selama 3 hari

Hari ke-4 dilakukan pengukuran berat badan pada mencit

Mencit dipilih secara acak (simple random sampling), untuk


menghindari bias, kemudian dikelompokkan kedalam 2 kelompok

Kelompok 1 Kelompok 2
(Kontrol) (Perlakuan)
16 ekor 16 ekor

Pemberian pakan + air minum


Pemberian pakan + air minum Pemberian ekstrak temulawak
di pagi hari (0.052mg/20gr BB)

Seluruh mencit dilakukan pengukuran berat badan setiap hari


sebelum pemberian pakan dan dicatat selama 2 minggu

Analisis data

6
5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bias dilakukan dengan simulasi
computer atau dilakukan pada binatang percobaan?

Ya Tidak

6. Jelaskan dengan ringkas semua prosedur yang anda gunakan pada subyek
penelitian:
Hewan coba dibiarkan beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan

laboratorium selama 3 hari, setelah itu hewan coba berjumlah 32 ekor dibagi

menjadi 2 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 16 ekor.

Kelompok 1 (Kontrol) diberikan air putih 1 kali sehari sebelum makan dan

kelompok 2 (Perlakuan) diberikan temulawak 0.052mg/20gr BB mencit/oral 1 kali

sehari pada pagi hari sebelum pemberian makan selama 2 minggu. Setiap mencit

diberi pakan sebanyak 10 gr per hari. Pada akhir minggu 2 seluruh mencit

ditimbang berat badannya dan dicatat hasilnya kemudian dirata-ratakan untuk

melihat nilai rata-rata berat badan mencit dan hasil ini nanti dibandingkan antara

kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.

7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau efek samping pada subyek akibat
prosedur yang anda gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk
mencegah atau meminimalkan hal tersebut.
Bahaya, risiko, efeksamping

Bagi subyek

Bahaya :
Kematian pada hewan coba saat pemberian ekstrak temulawak

Resiko :

Efek Samping :
Hewan coba dapat mengalami perubahan perilaku akibat stress setelah proses
pemberian ekstrak temulawak.

7
Bagi petugas pengambil spesimen
Kewaspadaan yang dilakukan:

Menggunakan alat pelindung diri (APD), menjaga kebersihan dan kerapian


lingkungan penelitian dan menjaga kestabilan imunitas diri dalam perjalanan
melakukan penelitian.

8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus
dilakukan oleh subyek sehubungan dengan prosedur penelitian ini.
Pada saat dilakukan pemberian ekstrak temulawak pada hewan. Saat melakukan
tindakan ini, maka hewan coba akan merasakan tidak nyaman pada proses
perlakuan.
9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada.
Jumlah : 32 ekor mencit jantan
Jenis : Mus musculus
Usia : 2 bulan
10. Sumber dan cara rekrutmen subyek penelitian :
Laboratorium Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Timur. Seleksi berdasarkan berat
badan tikus dan usia kurang lebih 2 bulan yang telah diskrining oleh petugas
laboratorium RS Hewan Provinsi Jawa Timur.

11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrutnya?
Tidak ada

12. Kriteriainklusi, ekslusidan criteria pengundurandiri


(bilapenelitianmemerlukanwaktupanjang)?
Kriteria inklusi:
a. Mencit jantan

b. Umur 6-8 minggu

c. Berat badan 30-50 gram

d. Kesehatan umum baik

Kriteria eksklusi:
Kriteria eksklusi adalah mencit sakit dan/atau mati saat penelitian

8
13. Tuliskan secara rinci semua biaya penelitian yang diusulkan:
Rp. 1.498.000,-

14. Apakah harus menggunakan manusia sebagai subyek penelitian?

Ya √ Tidak

15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mengatasi bila terjadi adverse event
(bahaya/efek samping) akibat prosedur yang dilakukan?
- Memastikan jumlah dosis yang diberikan tepat
- Memodifikasi kandang hewan agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi serta
gangguan dari hewan lain

16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian maupun
setelah penelitian selesai?
Memahami dan menjalankan norma aturan dan hukum dari ethical clearance.

17. (a). Apakah digunakan bahan radioaktif? Ya √ Tidak

(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA ,toksin, mutagen, tetragon
atau karsinogen?

Ya √ Tidak

18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari komite etik lain??


Ya Tidak
Bila Ya, ke komite etik mana saja:

Apakah sudah disetujui? Ya Tidak

Bila Ya, lampirkan kopi dari persetujuan tersebut..

9
19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan prosedur penelitian ini?
(sehubungan dengan jawaban anda pada No. 7 dan No. 15)

Jelaskan jawaban anda untuk hal tersebut!

Isu etik tentang memanfaatkan hewan coba dengan bijaksana, perkiraan jumlah
hewan coba sesuai dengan jumlah yang akan digunakan pada saat penelitian.
Tetap memperlakukan hewan coba semanusiawi mungkin.

CARA MEMPEROLEH INFORMED CONSENT


Harus dicatat bahwa naskah penjelasan untuk subyek dan formulir persetujuan
setelah penjelasan harus dilampirkan.

20. Siapa yang akan memberikan penjelasan kepada subyek atau walinya?
-
21. Apakah ada hubungan khusus antara orang yang memberikan penjelasan tersebut?
Atau salah satu dari peneliti dengan subyek?
-
22. Kapan penjelasan diberikan?
Melalui surat izin penelitian dari Pihak Fakultas Kedokteran UMI.

Apakah persetujuan diberikan oleh subyek Ya Tidak



23.

Bila tidak, jelaskan alasannya.

24. Siapa yang bertindak sebagai saksi?


-

10
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan mengerti tentang
peraturan-peraturan terbaru mengenai percobaan yang dilakukan pada hewan coba
dan penjelasan-penjelasan tambahan tehadap peraturan tersebut. Saya menyadari
tanggung jawab yang harus saya pikul dalam menjalankan semua langkah-langkah
(prosedur) penelitian saya, prinsip-prinsip dan lain-lain hal yang ditentukan oleh
Komite Etik Penelitian Kesehatan UMI-RS. Ibnu Sina YW-UMI, sehubungan
dengan etika penelitian menggunakan subyek hewan coba.
Makassar: 2018

Peneliti utama,

(Fadil Efendi Azis)

11
Lampiran :1Susunan Tim Peneliti

KEDUDUKAN
NO. NAMA DLM KEAHLIAN
PENELITIAN
1. Fadil Efendi Azis Peneliti Utama
2. dr. Indah Lestari, Sp.PD Pembimbing 1 Dokter spesialis penyakit
dalam
3 dr. Suciati, Sp.B Pembimbing 2 Dokter spesialis bedah
4
5

12
Lampiran: 2

BIODATA PENELITI UTAMA


A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Fadil Efendi Azis
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional * Mahasiswa
4 NIDN*/NIM ** 11020140083
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung pandang, 8 November 1995
6 E-mail fadilefendiazis@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081342991432
8 Alamat Jl. Prof. Abdurrahman Basalamah IV, Kel.
Karampuang, Kec. Panakukkang, Makassar

9 Nomor Telepon/Fax -
10 Pendidikan
a. D-3 -
b. D-4/S-1 Pendidikan dokter/FK UMI
c. S-2 -
d. S-3 -

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 TahunTerakhir


-

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


-

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir


-

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 TahunTerakhir


-

F. Seminar Yang Pernah Diikuti


-

G. Pelatihan Yang Pernah Diikuti


-

13
Lampiran :3

SURAT PERSETUJUAN

Yang Bertandatangan di bawah ini:


Nama : dr. Rachmat Faisal Syamsu, M.Kes
NIPS : 111 15 1312
Jabatan : Koordinator KTI FK UMI
Sebagai Kepala Bagian langsung dari:
Nama : Fadil Efendi Azis
NIM : 110 2014 0083
Jabatan : Peneliti Utama
Menyatakan menyetujui bila peserta kami yang bersangkutan di atas melakukan
penelitian dengan judul:
Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap
Perubahan Berat Badan Pada Mencit (Mus Musculus)

Makassar, 2018

(dr. Rachmat Faisal Syamsu,M.Kes)

14
Lampiran 5
DESKRIPSI PENELITIAN
Judul : Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap
Perubahan Berat Badan Pada Mencit (Mus Musculus)

1. Latar Belakang
Kesulitan makan pada anak masih merupakan keluhan utama orang

tua terhadap anaknya, terutama pada golongan balita. Hal ini menyebabkan

orang tua membawa anak ke dokter karena anak sulit untuk makan dan

banyak orang tua juga mengeluhkan anaknya kurang gizi atau pun berat

badan anak menjadi turun. Anak prasekolah merupakan sorotan utama dalam

keluhan nafsu makan pada anak karena masih belum dapat mengambil dan

memilih makanannya sendiri, anak masih sulit untuk diberi pengertian

tentang makanan serta masih terbatas untuk menerima berbagai jenis

makanan yang diberikan oleh orang tuanya. Biasanya anak kecil menyukai

makanan jajanan yang mengandung pengawet, tentunya sebagai orang tua

selalu resah setiap jajanan yang dimakan oleh anak. Tujuan memberi

makanan adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta tumbuh dan

kembang anak. Oleh karena itu anak yang susah makan dapat diberi

penambah nafsu makan dalam hal ini obat tradisional Indonesia dapat

diberikan.

Indonesia kaya akan bermacam-macam spesies tanaman, banyak

diantaranya telah digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh

sebagian besar rakyat Indonesia secara turun-temurun sebagai penambah

nafsu makan. Keuntungan penggunaan obat tradisional ialah bahan bakunya

15
mudah diperoleh. Banyak jenis obat-obat perangsang nafsu makan, namun

sebagian besar telah ditarik dari peredaran oleh pemerintah karena efek

sampingnya yang membahayakan. Dalam hal ini sebagai alternatif pengganti

adalah pemakaian obat tradisional. Banyak tanaman asli Indonesia yang telah

digunakan masyarakat sebagai penambah nafsu makan. Obat tradisional atau

yang biasa disebut jamu itu merupakan pengobatan yang telah dikenal luas

dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan nafsu makan.

Istilah awam nya adalah jamu cekok. Bahan utama dari jamu tersebut

termasuk juga Curcuma xanthorrhizae yang dipercaya selain memberi efek

hepatoprotektif dapat juga meningkatkan nafsu makan pada orang yang sulit

makan.

Curcuma xantorrhizae mengandung turmeric powder, ethanol

extract, petroleum ether extract, alcoholic extract, crude ether extract,

chloroform extract, aqueous extract, volatile oil, curcumin, ar-turmerone,

methylcurcumin, demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin, sodium

curcuminate. Beberapa efek terapi Curcuma sp dapat memberikan efek

pencernaan lipid oleh lipase yang lebih cepat dan meningkatkan sekresi

kelenjar empedu untuk mengemulsi lemak sehingga secara tidak langsung

dapat mempercepat pengosongan lambung karena secara fisiologis tubuh kita

memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna lemak sehingga

makanan akan lebih lama di saluran cerna oleh karena dasar ini maka

curcuma dapat juga meningkatkan nafsu makan pada anak yang kekurangan

nafsu makan dan secara sejalan peningkatan nafsu makan tentu akan

16
menambah berat badan pada anak dan fungsi dari curcumin yang katanya

dapat juga meningkatkan nafsu makan melalui fungsinya sebagai

karminativum (antiflatulent).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti

tentang pengaruh pemberian temulawak (Curcuma xantorrhizae) dapat

berfungsi sebagai penambah nafsu makan pada anak yang kekurangan nafsu

makan dan meningkatkan berat badan pada anak.

2. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum:

Melihat apakah terdapat perubahan berat badan pada mencit yang diberi

temulawak (Curcuma xantorrhizae)

Tujuan Khusus:

1. Mengetahui perubahan berat badan mencit setelah pemberian temulawak

2. Mengetahui perubahan berat badan mencit setelah pemberian air putih

3. Mengetahui pengaruh pemberian temulawak terhadap perubahan berat

badan pada mencit

3. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat bermanfaat sebagai:

1. Pengetahuan atau informasi kepada masyarakat apakah pemberian

temulawak (Curcuma xantorrhizae) dapat meningkatkan berat badan anak

yang rendah.

17
2. Agar dapat memanfaatkan obat tradisional sebagai fitofarmaka yang lebih

sedikit intervensi zat kimia buatan sebagai pilihan utama dalam mengatasi

keluhan orang tua pada anak yang berat badan nya rendah.

3. Masukan dan tambahan rujukan untuk instansi dan mahasiswa yang akan

melakukan penelitian lainnya.

4. Jenis dan Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental

dengan desain pre test dan post test group design

5. Sampel dan Jumlah Sampel


Populasi dari penelitian ini adalah mencit jantan umur 6-8 minggu dengan

berat badan 30-50 gr dan sehat yang ditandai dengan gerakan yang aktif.

Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan rumus:

- t = kelompok perlakuan.
(t-1) (n-1) > 15
- n = jumlah sampel tiap kelompok.

Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah :

(t-1) (n-1) ≥ 15

n-1 ≥ 15

n ≥ 15+1

n > 16

Dari penelitian ini ada dua kelompok penelitian. Dari rumus di atas maka

jumlah sampel ditiap kelompok ada 16 ekor mencit.

18
6. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Kritria Objektif, dan Hipotesis
penelitian

Variabel Independen :
Variable bebas yaitu faktor-faktor yang menjadi pokok permasalahan yang
ingin diteliti atau penyebab utama suatu gejala. Sesuai dengan tujuan penelitian
yang ingin dicapai, maka variabel yang akan dipelajari dalam penelitian ini
adalah Ekstrak temulawak

Variabel Dependen :
Variabel terikat adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel
bebas yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh
(kriteria dan variabel bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
perubahan berat badan pada mencit.

Definisi Operasional

a. Temulawak

Tanaman sebangsa akar batang dimana akarnya dapat berfungsi sebagai

buah atau dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber pangan. Sari dari

temulawak banyak dimanfaatkan sebagai hepatoprotektif dan sebagai

penambah nafsu makan.

b. Berat badan

Merupakan massa dari mencit yang dapat diukur secara kuantitatif dan

ditunjukkan dalam bentuk angka.

19
Kriteria Inklusi:

a. Mencit jantan

b. Umur 6-8 minggu

c. Berat badan 30-50 gram

d. Kesehatan umum baik

Kriteria Ekslusi :

Kriteria eksklusi adalah mencit sakit dan/atau mati saat penelitian

Hipotesis

Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat peningkatan berat badan pada kelompok

mencit yang diberi temulawak dibandingkan dengan

berat badan daripada kelompok yang hanya

diberikan air putih.

Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat peningkatan berat badan pada

kelompok mencit yang diberi temulawak

dibandingkan dengan berat badan daripada

kelompok yang hanya diberikan air putih.

20
7. Prosedur Penelitian

Mencit diadaptasikan dan diberi pelet + air minum selama 3 hari

Hari ke-4 dilakukan pengukuran berat badan pada mencit

Mencit dipilih secara acak (simple random sampling), untuk


menghindari bias, kemudian dikelompokkan kedalam 2 kelompok

Kelompok 1 Kelompok 2
(Kontrol) (Perlakuan)
16 ekor 16 ekor

Pemberian pakan + air minum


Pemberian pakan + air minum Pemberian ekstrak temulawak
di pagi hari (0.052mg/20gr BB)

Seluruh mencit dilakukan pengukuran berat badan setiap hari


sebelum pemberian pakan dan dicatat selama 2 minggu

Analisis data

21
8. Pengolahan dan analisis Data

Hasil yang didapati dari pengamatan berat badan mencit di analisa dengan

SPSS pertama kali kita gunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan

distribusi dari berat badan mencit kedua kelompok dan kemudian dilanjutkan

dengan uji statistik T independent atau Mann Whitney.

9. Jadwal Penelitian

Waktu penelitian yaitu selama bulan Juli - Agustus 2018

22
Lampiran 6

Alat dan Bahan yang dipakaipadaPenelitian

Alat:
1. Handschoen

2. Masker

3. Spoit

4. Timbangan

5. Lembar observasi.

Bahan :
1. Ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

2. Pakan / pelet

3. Air putih

23
Lampiran 9

Rincian Anggaran dan Sumber Dana

Biaya untuk pelaksanaan studi ini selama kurang lebih 4 tahun adalah sebanyak
Rp 1.498.000,-
Sumber dana dari dana pribadi

Rincian biaya adalah sebagai berikut:

No Nama Jumlah Harga satuan Total harga


1 Mencit 32 ekor 35.000/ekor 1.120.000
2 Bubuk temulawak 250 gr 35.000/ 250 gr 35.000
3 NaCl 0,9% 3 botol 16.000/botol 48.000
4 Pakan Tikus 15 kg 9000/kg 135.000
5 Sekam Tikus 2 karung 30.000/karung 60.000
7 Pembayaran komisi 100.000 100.000
etik
TOTAL Rp. 1.498.000,-

24

Anda mungkin juga menyukai