Anda di halaman 1dari 21

Modul Bahan Ajar

Archaebacteria &
Eubacteria

SMA KELAS X
Semester 1

Oleh : MARYENI NOVA YANZE


No. Peserta : 19121219010039
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan modul pembelajaran Biologi ini.

Pembelajaran Biologi tidak akan lepas dari kegiatan dan ketrampilan seperti menghafalkan,
memahami, dan melihat secara langsung (praktikum). Untuk kegiatan pembelajaran ketrampilan
tersebut di atas, selain media pembelajaran seperti buku, preparat buatan dan audio visual lainnya
siswa juga perlu memiliki modul.

Menguasai pelajaran Biologi dengan baik dan bisa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari
tentulah menjadi idaman. Namun seringkali kita menemui hambatan dalam mempelajarinya. Salah
satu hambatan tersebut adalah kesulitan memahami materi karena penyajian yang berbelit-belit dan
kurang jelas, penggunaan bahasa yang sulit dipahami dan waktu penyampaian yang kurang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penyusun mencoba membuat modul yang dilengkapi dengan
penjelasan materi dan latihansoal sehingga mudah dipahami dan kegiatan belajar mengajar
berlangsung efektif dan efisien.

Dalam menyusun modul ini tentunya banyak kekurangan, untuk itu penyusun menerima kritik dan
saran yang membangun dari para pengguna modul ini.Akhirnya semoga modul ini bermanfaat dan
dapat meningkatkan pemahaman materi Biologi bagi para pengguna modul ini.

Penyusun
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan system Self Based Training atau system
pembelajaran mandiri. Diharapkan seluruh peserta didik dapat belajar secara aktif dengan
mengumpulkan berbagai sumber selain modul ini, misalnya melalui majalah media elektronik
maupun melalui internet.
2. Pelajarilah modul ini dengan teliti hingga anda bisa kuasai dengan baik. Untuk mengetahui apakah
anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar,
kemudian cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan.
3. Guru atau instruktur berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua materi di modul ini
sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik yang efektif dalam mempercepat proses
penguasaan kompetensi peserta didik.
No Indikator Pencapaian
No KompetensiDasar Kompetensi
(KD) (IPK)
3.5 Menerapkan prinsip 3.5.1 Menguraikan ciri-ciri, habitat,
klasifikasi untuk klasifikasi dari archaebacteria
menggolongkan dan eubacteria
archaebacteria dan 3.5.2 Membedakan golongan
eubacteria berdasarkan archaebacteria dan eubacteria
ciri-ciri dan bentuk 3.5.3 Mengamati bentuk tubuh bakteri
melalui pengamatan dan peran bakteri bagi kehidupan
secara teliti dan melalui pengamatan sederhana.
sistematis.

Tujuan Pembelajaran
1. Menguraikan ciri-ciri, habitat, klasifikasi
dari Archaebacteria dan Eubacteria
2. Membedakan golongan Archaebacteria
dan Eubacteria
3. Mengamati bentuk tubuh bakteri dan peran
bakteri bagi kehidupan melalui pengamatan
sederhana.
PENDAHULUAN

Prokariota merupakan makhluk hidup yang paling sederhana terdiri atas satu sel prokariot, yaitu sel
yang belum berselaput inti. Virus dan kelompok ini sering dikenal sebagai kerajaan yang tak terlihat,
dalam bahasa Inggris disebut “The invisible kingdom”. Disebut demikian karena virus dan prokariota
merupakan makhluk hidup yang sangat kecil yang tidak dapat diamati secara langsung dengan mata
telanjang, tetapi benar-benar ada dan sangat banyak jumlahnya. Tubuh kita merupakan salah satu
tempat hidup dari berjuta-juta makhluk hidup yang tak terlihat itu. Makhluk-makhluk tersebut dapat
ditemukan hampir pada semua lingkungan di bumi ini baik di air, tanah, atau udara. Keberadaan
kelompok makhluk hidup tersebut pada lingkungan yang begitu luas menunjukkan bahwa mereka
mempunyai peran penting dalam ekosistem bumi. Lebih dari 2.000 spesies Eubacteria berperan
penting dalam ekologi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat menguraikan materi
organik sehingga terjadi siklus materi. Khususnya bakteri, juga sangat berperan dalam fiksasi nitrogen,
yaitu gas nitrogen di udara yang tadinya tidak dapat diserap makhluk hidup, diubah menjadi amonia
atau ammonium yang mudah dimanfaatkan makhluk hidup lain melalui tumbuhan. Prokariota
khususnya Eubakteria juga dapat melakukan fermentasi menghasilkan bahan makanan yang lebih
enak, dan lebih tinggi nilai gizinya, seperti yang dicontohkan di atas. Selain itu, bakteri dapat
dimanfaatkan dalam pengolahan limbah, penyamakan kulit dan tekstil, pemisahan bahan tambang dari
bijinya dan fungsi-fungsi lain yang tidak kalah penting.

Keberhasilan makhluk hidup ini untuk hidup di segala lingkungan disebabkan oleh kecepatan
reproduksi yang tinggi dan kemampuan metabolisme yang beraneka ragam. Dalam kondisi yang baik,
bakteri dapat menambah jumlahnya hingga dua kali lipat hanya dalam waktu setengah jam. Dalam
makalah ini kita akan membahas konsep-konsep penting tentang Archaebacteria dan Eubacteria.
A. Pengertian Archaebacteria dan Eubacteria

Archaebacteria adalah organisme yang metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4)
dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan kemosintetik.
Nama “archaebacteria,” dengan awalannya yang berarti “kuno,” menunjukkan bahwa ini adalah
kelompok yang sangat tua. Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidokglikan, namun membrane plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria ini
hidup di lingkungan yang ekstrim. Archaebacteria terdiri dari bakteri-bakteri yang hidup di tempat-
tempat kritis atau ekstrim, misalnya bakteri yang hidup di air panas, bakteri yang hidup di tempat
berkadar garam tinggi, dan bakteri yang hidup di tempat yang panas atau asam, di kawah gunung
berapi, dan di lahan gambut.

Eubacteria adalah organisme bersel tunggal mikroskopis. Eubacteria kadang-kadang disebut sebagai
"bakteri sejati," membedakannya dari Archaeobacteria, organisme yang serupa dengan beberapa
perbedaan genetik dan gaya hidup yang signifikan. Sebagian besar organisme yang kita anggap
sebagai “bakteri” adalah Eubacteria, dari sepupu Arkean mereka lebih memilih hidup di lingkungan
yang ekstrim seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan ventilasi hidrotermal.

B. Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria


1. Ciri-ciri Archaebacteria

Archaebacteria adalah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim. Secara Evolusioner,
mereka memiliki beberapa hal yang sama dengan bakteri dan beberapa hal dengan organisme
eukariotik (seperti kita). Meskipun mereka adalah organisme yang pertama dikenal hidup di bumi,
mereka masih ada, dan kita terus belajar lebih banyak tentang organisme luar biasa ini yang hidup di
lingkungan yang umumnya kita menganggap tidak mungkin untuk dihuni. Archaea dibagi menjadi tiga
kategori berdasarkan lingkungan di mana mereka tinggal. Ciri-Ciri umum Archaebacteria:
a. Ukuran archaebacteria 0,1-15 mikron.
b. Archaebacteria memiliki dinding sel.
c. Dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan
d. Archaebacteria adalah organisme uniseluler prokariotik (tidak memiliki nukleus dan membran inti
sel).
e. Asam nukleat archaebacteria berupa rna.
f. Archaebacteria dapat tinggal di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat keasaman, suhu,
dan kadar garam yang sangat tinggi.
g. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi

2. Ciri-ciri Eubacteria / Bakteri Sejati

Eubacteria adalah bakteri yang sejati. Mereka memiliki peran yang tak terhitung jumlahnya, termasuk
dekomposisi dan daur ulang nutrisi, pencernaan dan penyakit. Ciri-ciri umum eubacteria adalah
sebagai berikut:
a. Eubacteria adalah organisme Uniseluler prokariotik
b. Eubacteria dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
c. Ukuran tubuh Eubacteria sekitar 1 – 5 mikron
d. Eubacteria Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi , transformasi dan transduksi
(pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
e. Eubacteria Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
f. Ada Eubacteria yang memiliki flagel dan ada juga Eubacteria yang tidak memiliki flagel
g. Eubacteria Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat, udara, air,
bahkan tubuh manusia
h. Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan Eubacteria akan membentuk
endospora.
C. Klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
1. Klasifikasi Archaebacteria
Archaebacteria banyak ditemukan hidup di lingkungan ekstrim seperti di sumber air panas, telaga
garam, bahkan dalam saluran pencernaan hewan ruminansia (sapi, domba). Berdasarkan lingkungan
yang ekstrim Archaebacteria dibedakan menjadi 3 kelompok :
a. Metanogen
Kelompok ini merupakan archaebacter yang menghasilkan gas metana (CH4) dari hasil reduksi
karbondioksida. Metanogen hidup di tempat dimana tidak terdapat gas oksigen yaitu di dasar
lumpur atau dapat mengadakan simbiosis dengan hewan – hewan herbivora (sapi, rayap).
Metanogen sangat tidak dapat mentolerir keberadaan oksigen. Organisme ini akan mati jika di
habitatnya terdapat oksigen, meski hanya sedikit. Lingkungan anaerob obligat adalah syarat
penting bagi kelompok metanogen. Kemampuannya menghasilkan metana, bakteri ini sering
dimanfaatkan dalam pembuatan atau penguraian kotoran atau sampah untuk menghasilkan metana.
Adapun ciri – ciri metanogen ialah:
1) Anaerob obligat
Biasa ditemukan di dasar rawa atau di dalam perut hewan herbivora. Akan mati jika terdapat
oksigen.
2) Menghasilkan metana (CH4)
Metana merupakan senyawa buangan dari metabolisme karbondioksida menjadi makanan.
Metana buangan archaebacteria dapat dimanfaatkan sebagai bahan bahar (Biogas).
3) Berperan sebagai pengurai atau pembusuk
b. Halofil extreme
Kelompok ini merupakan penghuni wilayah lautan dengan kadar garam yang sangat tinggi seperti
laut mati, Great Salt Lake (Bahasa Yunani, halo= garam; philos= penyuka). Beberapa spesies
kelompok ini memiliki pigmen merah orodopsin. Sehingga koloni kelompok ini terlihat seperti
buih yang berwarna merah keunguan. Berbeda dengan methanogen, kelompok halofil memerlukan
oksigen untuk respirasi. Sementara kecukupan nutrisi diperoleh dengan melakukan fotosintesis
dengan pigmen merah yang dimilikinya. Ciri–ciri halofil:
1) Habitat: perairan dengan kadar garam tinggi
2) Aerobik dan fotosintetik
c. Termofil extreme
Termofil berasal dari Bahasa Yunani, termo artinya panas, sementara phylos artinya ialah penyuka.
Archae jenis ini dapat ditemukan di wilayah – wilayah terpanas bumi, dengan suhu optimum antara
60°C sampai 80°C. Kelompok Sulfolobus (bakteri Sulfur) misalnya ditemukan pada sumber mata
air panas yang banyak mengandung sulfur atau di lereng gunung berapi dengan suhu optimum
mencapai 105°C. Kelompok ini memiliki DNA dengan komposisi pasangan basa nitrogen sitosin –
guanin yang banyak, sehingga tahan panas. Kelompok ini merupakan kemoautotrof. Ciri umum
termofil ialah:
1) Hidup di wilayah dengan suhu diatas 60°C
2) Kemoautotrof
2. Klasifikasi Eubacteria
Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai berikut :
a. Kelas Azotobacteraceae
Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kelas Azotobacteraceae Adalah sel berbentuk batang, hidup
bebas di dalam tanah, mirip sel khamir,dan pada kondisi aerob dapat menambat Misalnya,
Azotobacter chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis
b. Kelas Rhizobiaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah sel. Berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis
dengan legominosae membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat
bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum Membentuk
bintil akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia Rhizobium japonicum Pada kedelai Agrobacterium
tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon
c. Kelas Micrococcaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk ,berbentuk koloni tetrade, serta
kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat
patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit
d. Kelas Enterobacteriaceae
Kelas Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae mbulkan fermentasi anaerobik
pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia,
luran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya E.coli yang terdapat di usus besar
manusia dan Vertebrata; Salmonela Typhosa yaitu patogen penyebab penyakit tifus; serta
Shigella Dysenteriae penyebab disentri
e. Kelas Lactobacillaceae
Illaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan asam laktat. Contohnya, Lactobacillus
caucasicus Yang membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat
menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta Diplococcus pneumonia sebagai
penyebab pneumonia.
f. Kelas Bacillaceae
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora. Misalnya,
Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum yaitu bakteri
anaerob
g. Kelas Neisseriaceae
Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya n.Misalnya, Neisseria meningitidis yaitu
bakteri penyebab meningitis;Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta
Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan hewan.

D. Reproduksi Archaebacteria dan Eubacteria

1. Reproduksi Archaebacteria
Seperti bakteri, reproduksi Archaebacteria adalah aseksual. Archaebacteria dapat mereproduksi
melalui pembelahan biner, di mana sel induk membelah menjadi dua sel anak yang identik
secara genetik. Archaebacteria juga dapat bereproduksi secara aseksual melalui tunas dan
fragmentasi, di mana potongan-potongan sel pecah dan membentuk sel baru, juga memproduksi
organisme identik secara genetik.

2. Reproduksi Eubacteria
Bakteri dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual)
a. Reproduksi secara Aseksual
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri (pembelahan biner)
pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Reproduksi bakteri dapat berlangsung dengan
sangat cepat. Pada keadaan optimal, beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit.
Anda bisa menghitung jumlah bakteri hasil reproduksi dalam waktu 1 jam atau 1 hari,
dengan rumus 2n (n jumlah pembelahan). Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel
bakteri dapat mempertahankan diri dengan pembentukan spora (endospora). Endospora
artinya spora yang terbentuk di dalam bakteri. Akan tetapi, ada pula jenis bakteri yang akan
mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini adalah cahaya matahari
yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat penghambat dan
pembunuh bakteri, seperti antibiotika dan desinfektan.
b. Reproduksi secara Seksual
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada
makhluk hidup eukariot, karena bakteri tidak mengalami penyatuan sel kelamin. Meskipun
demikian, pada bakteri terjadi pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya. Oleh
karena itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut
perkembangbiakan paraseksual. Perkembangbiakan parasekual bakteri dapat terjadi dengan
tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
1) Transformasi, adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel
bakteri penerima. Dalam proses ini, tidak terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi
DNA dan penerima. Contoh : Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus,
Neisseria dan Pseudomonas.
2) Konjugasi, yaitu pertukaran materi genetik dengan cara membentuk
bangunan/jembatan/selubung untuk menyalurkan materi genetiknya, atau reproduksi
bakteri yang belum diketahui jenis kelaminnya.
3) Transduksi, adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan
perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang
digunakan untuk pembungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel
penerima.

E. Peranan Archaebacteria dan Eubacteria


1. Peranan Archaebacteria bagi Kehidupan Manusia
a. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau detergen untuk
meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.
b. Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan untuk mengubah
pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat).
c. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya tumpahan
minyak.
2. Peranan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia
Seperti telah disinggung pada bagian sebelumnya, bakteri mempunyai peran yang dapat
berlawanan. Di satu sisi bakteri dapat merugikan, tetapi disisi lain juga dapat sangat
menguntungkan.
a. Bakteri yang merugikan
Tabel II.1 Beberapa Penyakit yang Disebabkan Bakteri
Nama Penyakit Bakteri Penyebab
Demam Tiphoid Salmonella typhi
Kolera Vibrio chloreae
Disentri Shigella dysentriae
Keracunan makanan Clostridium Staphylococcus sp.
Traveler diare Escherichia coli
Tifus Rickettsia typhi
Demam Q Coloiella burntii
Plague Pasteurella pestis
Dipteri Corynebacterium diphtheria
Tubercolosis (TBC) Mycobacterium tuberculosis
Meningitis Neisseria meningitis
Demam Scarlet (Demam rematik) Streptococcus pneumonia
Tonsilitis Streptococcus sp.
Gonorea Neisseria gonorrhea
Sipilis Treponema pallidum
Tetanus Clostridium tetani
Gas gangren Clostridium perfringens

Tabel II.2 Beberapa Antibiotik dan Organisme Penghasilnya


Macam Antibiotik Organisme Penghasil Kelompok
Penisillin Penicillium notatum Fungi/Jamur
Griseofulvin Penicillium griseovulvum Fungi/Jamur
Streptomisin Streptomyces griseus Actynomycetes
Chloramphenicol Streptomyces venezuelae Actynomycetes
Tetrasiklin Streptomyces aerofaciens Actynomycetes
Colistin Bacillus colistinus Bakteri
Polomiksin B Bacillus polymxa Bakteri
b. Bakteri menguntungkan
Tabel II.3 Beberapa Produk Industri yang Dihasilkan Bakteri
Produk Bakteri Penghasil Manfaat Produk
Enzim protease Bacillus subtilis Pelunak daging
Butano dan aseton Clostridium Pelarut
acetobulylicom
Indigo Escherichia coli Pewarna tekstil
Xanthan gum Xanthomonas Penggumpal makanan,cat,
campestris dan kosmetik
Cynocobalamin (Vit. Proionbacterium Makanan tambahan (food
B12) shermanii suplement)
Gelan Pseudomonas sp. Penggumpal makanan
Asam glutamat Corynobacterium Penyedap rasa
glutamicum
Interferon Escherichia coli Pengobatan infeksi virus
KESIMPULAN

1. Nama “archaebacteria,” dengan awalannya yang berarti “kuno,” menunjukkan bahwa ini adalah
kelompok yang sangat tua. Sedangkan Eubacteria adalah organisme bersel tunggal mikroskopis.
2. Ciri-Ciri umum Archaebacteria diantaranya : Ukuran archaebacteria 0,1-15 mikron, Sedangkan ciri-
ciri umum eubacteria diantaranya adalah sebagai berikut: Ukuran tubuh Eubacteria sekitar 1-5 mikron,
3. Berdasarkan lingkungan yang ekstrim Archaebacteria dibedakan menjadi 3 kelompok : Metanogen,
Halofil extreme dan Termofil extreme. Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai berikut :
Kelas Azotobacteraceae, Kelas Rhizobiaceae, Kelas Micrococcaceae, Kelas Enterobacteriaceae, Kelas
Lactobacillaceae, Kelas Bacillaceae dan Kelas Neisseriaceae.
4. Archaebacteria bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner, fragmentasi, atau tunas.
Eubacteria dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual).
Perkembangbiakan parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi,
dan transduksi.
5. Bakteri mempunyai peran yang dapat berlawanan. Di satu sisi bakteri dapat merugikan, tetapi disisi
lain juga dapat sangat menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ferdinand, Fictor., Mukti Ariebowo.2009. Praktis Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Irnangningtyas.2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Jakarta : Erlangga.

Kimball, John. 1998. Biologi Edisi Kelima. PT.Glora Aksara Pratama

Pratiwi, D.A dkk. 2004. Biologi SMA Jilid I Untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.

http://nandarthulo.blogspot.co.id/2019/08/kingdom-monera-dan-kegunaannya.html
EVALUASI

A. Petunjuk Teknis!
Pilihlah jawaban yang dianggap paling tepat dengan menandai tanda silang (X) di depan jawaban
A,B, C, D, atau E!

1. Berikut ini yang merupakan cara reproduksi yang dilakukan oleh bakteri secara seksual ialah …
a. Membentuk spora
b. Proliferasi
c. Konjugasi
d. Fragmentasi
Jawaban : C

2. Berikut ini yang merupakan kelompok bakteri yang dikenal dengan istilah “nenek moyang bakteri”
ialah …
a. Bakteri Archaeobacteria
b. Bakteri hijau
c. Eubacteria
d. Bakteri merah
Jawaban : A

3. Berikut ini yang bukan tergolong dari cirri kingdom monera ialah …
a. Selnya berupa prokariot
b. Selnya berupa eukariot
c. Berkembang biak dengan cara mitosis
d. Tidak memiliki membrane inti
jawaban : B

4. Persenyawaan yang terjadi antara protein dan polisakarida sebagai penyusun dinding sel bakteri
disebut dengan …
a. Mikrobakteri
b. Peptidoglikon
c. Makrobakteriofag
d. Makrobakteri
jawaban : B

5. Perhatikan ciri-ciri ganggang biru berikut!


(1) Berbentuk semacam benang
(2) Mampu bergerak
(3) Mempunyai sel yang pipih
Berdasarkan keterangan di atas, maka ganggang biru yang dimaksud adalah …
a. Ochoromonas
b. Chroococcus
c. Nostoc
d. Oscillatoria
Jawaban : D

6. Dibawah ini kelompok bakteri yang secara umum banyak ditemukan ialah …
a. Archaeobacteria
b. Bakteri ungu
c. Bakteri biru
d. Eubacteria
Jawaban : D

7. Berikut ini yang merupakan jenis bakteri yang mampu menambatkan nitrogen di udara ialah …
a. Oscillatoria sp.
b. riyularia sp.
c. Stigonema sp.
d. nostoc linckii
jawaban : D

8. Dibawah ini yang merupakan jenis bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi
organik ialah …
a. autotrof
b. aerob
c. anaerob
d. heterotrof
jawaban : A

9. Makhluk hidup yang tak mampu memproduksi makanan sendiri dan memperoleh makanan dari
makhluk hidup lain dilingkungannya dinamakan …
a. Autotrof
b. Aerob
c. Anaerob
d. Heterotrof
jawaban : C

10. Proses merekatnya dua buah sel dalam rangka pemindahan materi genetic yang terjadi antara dua
sel tersebut disebut dengan …
a. fertilisasi
b. adsorpsi
c. Konjugasi
d. Perakitan
jawaban : C

11. Proses pernapasan dengan menggunakan oksigen yang dilakukan oleh bakteri …
a. aerob
b. autotrof
c. anaerob
d. heterotrof
jawaban : A

12. Bakteri gram posotif ialah bakteri yang tergolong ke dalam kelompok …
a. eubacteria
b. prortista
c. fungi
d. archaeobacteria
jawaban : A
13. Ganggang biru bereproduksi dengan cara membentuk spora dan fragmentasi yang dilakukan
dengan …
a. Membelah sel
b. Konjugasi
c. Fragmentasi
d. Membentuk spora
jawaban : B

14. Sel bakteri memiliki dinding sel seperti halnya sel tumbuhan, namun struktir dinding sel bakteri
amat berbeda dengan yang terdapat pada tumbuhan. Hal tersebut dikarekan sel bakteri terdiri atas

a. Lignin
b. Lipid
c. Peptidoglikan
d. Hemiselulosa
jawaban : C

15. Berikut ini yang bukan tergolong ke dalam kelompok Archaebacteria ialah…
a. Bakteri metanogen
b. Halobakteriofag
c. Bakteriofag
d. Bakteri termoasidofil
jawaban : C

16. Berikut ini merupakan hal yang lazim dilakukan oleh ganggang biru adalah…
a. Fragmentasi
b. Perkawinan
c. Pembentukan kuncup
d. Pembelahan
jawaban : B

17. Berikut ini yang merupakan salah satu dari eubacteria yang mampu hidup dibeberapa habitat
lembab seperti tembok, parit, tanah, sawah dan mempunyai klorofil a untuk berfotosintesis dan
fikosianin adalah ganggang…
a. Merah
b. Coklat
c. Biru
d. Hijau
jawaban : B

18. Dibawah ini yang merupakan ciri-ciri khusus yang menjadi pembeda antara bakteri dan ganggang
biru adalah…
a. Bakteri mampu membelah sel, sedangkan ganggang biru tidak
b. Bakteri tidak melakukan pergerakan, sedangkan ganggang biru tidak
c. Bakteri memiliki membrane inti, sedangkan ganggang biru tidak
d. Bakteri hidup dengan cara bersimbiosis, sedangkan ganggang biru tidak
jawaban : D

19. Prosesi pembebasan bahan makanan dari mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara…
a. Merebus
b. Mendinginkan
c. Mencuci
d. Memanaskan
jawaban : C

20. Jenis bakteri dengan flagel yang menyebar di permukaan sel disebut dengan…
a. Peritrik
b. Lofotrik
c. Monotrik
d. Lisotrik
jawaban : A

21. Dibawah ini yang merupakan ciri umum dari organisme prokariotik adalah…
a. Tidak berflagel
b. Tidak terdapat dinding sel
c. Tidak terdapat inti sel
d. Tidak terdapat membrane inti sel
jawaban : D

22. Setiap jenis kingdom Eubacteria memiliki ciri-ciri umum, salah satunya ialah…
a. Heterotrof
b. Eukariotik
c. Autotrof
d. Prokariotik
jawaban : D

23. Archabacteria dan Eubacteria adalah dua kingdom berbeda yang memiliki karakteristik yang sama
yakni…
a. Tidak memiliki klorofil
b. Bersifat autotrof
c. Tidak memiliki dinding sel
d. Tidak memiliki membrane inti sel
jawaban : D

24. Diplococcus pneumonia adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia bagi organ paru-
paru manusia. Bakteri tersebut memiliki bentuk fisik menyerupai…
a. Basil
b. Bulat
c. Koma
d. Spiral
jawaban : B

25. Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang cukup tebal disebut dengan
bakteri…
a. Gram positif
b. Gram negatif
c. Aerob
d. Anaerob
jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai