peranan vital dalam mengatur kejadian neuroendokrin dan perilaku seksual yang
melekat penting sebagai fungsi reproduksi. GnRH mensekresi neuron sebagai hasil
akhir dari sistem syaraf pusat untuk mengendalikan kesuburan pada semua
penyelidikan beberapa aspek GnRH fisiologis, terutama hormon steroid dan regulasi
yang berasal dari peptida hipotalamus dengan perubahan dalam struktur kimia yang
untuk kebutuhan klinis, dan berjalan melalui mekanisme yang sama : pertama
GnRH pertama kali di isolasi pada tahun 1971, memiliki jangka hidup pendek
dan secara cepat terdegradasi oleh endopeptidase. Sintesa GnRH agonis pertama
dilakukan pada tahun 1972 yang diikuti oleh perkembangan seluruh kelas baru obat-
obatan. GnRH agonis di produksi dengan mengubah asam amino pada posisi 6
estrogen secara luas di percaya memiliki efek sentral dalam melindungi sistem
rangka wanita. Aksi estrogen tidak selalu sama pada tiap sistem rangka. Tulang
2.2. Osteoporosis
2.2.1. Definisi
yang meningkat, sehingga risiko fraktur menjadi lebih besar. Insiden osteoporosis
lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki dan merupakan problema pada
yang terletak pada 2,5 standard deviasi atau lebih dibawah rata-rata wanita muda
13
Gambar 2. Osteoporosis.
Berdasarkan The North American Menopause Society tahun 2010, faktor risiko
a. Usia
Usia merupakan faktor yang sangat kuat terhadap risiko osteoporosis, hal ini
disebabkan setelah usia 30 tahun proses formasi dan resorpsi tulang mulai berjalan
tidak seimbang dimana proses resorbsi melebihi proses formasi. Penelitian Buttros A
dkk (2011) menunjukkan bahwa usia saat menopause merupakan faktor risiko
osteoporosis.14
lipat setiap 7 sampai 8 tahun diatas usia 50 tahun. Jadi terdapat hubungan antara
berdasarkan nilai densitas tulang, risiko fraktur tulang panggul 4 kali lebih besar
b. Genetik
menunjukkan bahwa hingga 80% dari variabilitas puncak densitas tulang adalah
faktor genetik. Anak dari wanita yang mengalami fraktur osteoporotik memiliki nilai
densitas tulang yang lebih rendah dari rata-rata densitas tulang anak seusianya.14
IMT yang rendah berhubungan dengan BMD yang rendah pada populasi
umum. Penelitian menunjukkan bahwa efek berat badan terhadap massa tulang
adiponektin leptin dalam kontrol massa tulang. Leptin dihasilkan oleh adiposit dan
berperan untuk regulasi homeostasis energi melalui supresi nafsu makan dan
peningkatan massa tulang. Leptin juga memiliki efek imunomodulasi kompleks dan
dapat bekerja sebagai sitokin proinflamasi yang mengaktivasi sel inflamasi dan
mempromosikan sekresi sitokin proinflamasi seperti IL-1, TNF dan IFN. Karena
kadar leptin sangat berhubungan dengan IMT, dimana kadar leptin yang rendah
Estrogen tidak hanya dihasilkan oleh ovarium tetapi juga di kelenjar adrenal
dan jaringan lemak. Jaringan lemak dapat mengubah hormon androgen menjadi
estrogen. Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki oleh wanita maka semakin
banyak hormon estrogen yang diproduksi. Penurunan massa tulang pada wanita
dengan berat badan berlebih disertai kadar lemak tinggi akan lebih jarang. 14
Kadar hormon paratiroid yang rendah sering dijumpai pada penderita osteoporosis,
yang juga akan menurunkan kadar 1,25 dehydroxy vitamin D (kalsitriol), sehingga
bahwa ada gangguan penyerapan kalsium serta rendahnya kadar 1,25 Dehydroxy
sampai 20 kali lipat dan hormon LH sebesar 3 kali lipat karena perubahan sel stroma
menopause sebagian besar berasal dari kelenjar adrenal ginjal dan sebagian kecil
oleh ovarium.16,17
hormon androstenedion di perifer dan pada fase menopause lanjut dihasilkan oleh
aktivitas produksi hormon steroid dari ovarium berhenti maka terjadi peningkatan
10
per tahun.16,18
Setelah mencapai puncak massa tulang “peak bone mass” pada usia antara
25 - 35 tahun, lambat laun tulang akan mengalami penyusutan 0,3-0,5 % per tahun.
Pada wanita yang memang memiliki massa tulang yang rendah dibandingkan laki-
laki, penyusutan massa tulang terjadi lebih awal. Patah tulang meningkat pada
wanita usia > 45 tahun, sedangkan pada laki-laki patah tulang baru meningkat pada
usia >75 tahun. Penyusutan massa tulang akibat kekurangan estrogen terlihat
pertama kali pada spongiosa sedangkan pada tulang trabekula belum terlihat
penyusutan.19
bekerja baik secara langsung melalui reseptor yang berada di tulang maupun secara
tidak langsung dengan bantuan sitokin dan faktor pertumbuhan. Estrogen memicu
D yang tidak aktif menjadi vitamin D3 bentuk aktif, sehingga resorbsi kalsium melalui
usus meningkat.10,20
Pada wanita pasca menopause akan terjadi peningkatan jumlah sel osteoklas
yang sama dengan peningkatan jumlah sel osteoblas yang berperan dalam proses
11
Banyak perhatian khusus yang telah ditujukan khususnya dalam tema osteoporosis
yang telah menjadi masalah global. Terutama, pada wanita pasca menopause
radiografi, telah digunakan dalam diagnosis medis dalam menilai densitas massa
tulang untuk tujuan yang berbeda. Selanjutnya, teknik radiografi periapikal dan
panoramik, yang biasa digunakan dalam praktek dokter gigi, juga dapat berguna
Ada hubungan terbalik yang kuat antara BMD dan risiko patah tulang, dengan
2-3 kali lipat dalam kejadian fraktur untuk setiap penurunan standar deviasi di BMD.
DXA vertebra lumbalis dan pelvik saat ini dianggap sebagai standar emas untuk
dari fraktur di lokasi itu. Namun, DXA verterbra lumbalis dan pelvik memakan waktu
dan mungkin tidak tersedia untuk pasien yang menjalani penilaian. Pendekatan
alternatif adalah dengan menggunakan Pdxa dari lengan bawah atau tumit, yang
12
densitas massa tulang dengan cara yang akurat, cepat dan efektif. Namun, karena
diagnosis gangguan tulang mungkin tertunda sampai gejala klinis muncul. Oleh
Vertebra lumbalis yang dinilai adalah dari L1-L4 untuk eksklusi kesalahan
pada dua vertebra. Interpretasi tidak dapat dilakukan hanya pada satu vertebra.
Pada proksimal femur, harus dilakukan penilaian yang lebih pada leher femoral dan
bagian kiri femur. Laporan densitas massa tulang dalam bentuk BMD absolut
(g/cm2), skor Z BMD (sampai 1 desimal), dan Z skor BMD disesuaikan. Skor Z
disesuaikan dibutuhkan untuk ukuran relatif skeletal atau maturasi. Tidak ada
13
yang tidak spesifik untuk kolagen tulang tetapi sebagian kecil yang berasal dari
yang sangat menjanjikan dalam dua dekade ini sebagai alat untuk memperkirakan
radiologi, pemeriksaan penanda biokimia ini lebih aman, tidak invasif, relatif tidak
menunjukkan bahwa dua penanda tersebut lebih unggul dengan akurasi yang
tinggi.29
Kerugian dari pengobatan ini adalah resiko pengurangan massa tulang yang di
setelah osteoklas diambil dari sumsum tulang. Akibat resorpsi tulang meningkat,
14
tulang terjadi cepat sekitar awal menopause, selama 5 sampai 10 tahun dan
menurun setelahnya.30
pergantian tulang, terutama resorpsi tulang, atas dasar temuan terbaru penggunaan
sebagai reservoir kalsium dalam tubuh manusia dan membantu mengatur kadar
usia disebut osteoporosis involusional dan dikategorikan menjadi dua jenis. Tipe 1
terjadi baik pada pria dan wanita di atas usia 70 dengan tingkat vitamin D tertekan.
biosintesis protein kalsium pengikat dan menekan penyerapan kalsium di usus kecil.
Oleh karena itu, dalam kedua kasus, asupan kalsium yang cukup sangat penting
pembedahan dalam tahap awal kehilangan tulang yang cepat diikuti dengan periode
15
penanda biokimia tulang baik formasi tulang dan resorpsi tulang meningkat secara
signifikan selama pengobatan GnRH agonis, hal ini menunjukkan bahwa pergantian
GnRH agonis. Pada kegunaan klinis penanda tulang biokimia baru di osteoporosis
masih belum cukup. Serum Total alkali fosfatase (TALP) adalah penanda
pembentukan tulang yang paling umum digunakan tetapi tidak memiliki sensitivitas
dan spesifisitas.32
sekitar usia 40 tahun. Kehilangan massa tulang akan meningkat pada wanita pasca
menopause, yaitu rata-rata kehilangan massa tulang 2% tiap tahun. Oleh karena itu,
osteoporosis biasanya terjadi pada penderita lanjut usia dan terutama pada wanita
menopause.30
heterogen pada tiap-tiap individu. Pada sebuah penelitian dijumpai variabilitas 14%
pada kehilangan tulang selama 6 siklus pengobatan GnRH, hasil yang tidak
16
Probabilitas seumur hidup sisa dari patah tulang osteoporosis pada wanita di
usia 50 tahun melebihi 40% di negara-negara maju. Untuk patah tulang pinggul saja,
kemungkinan seumur hidup yang tersisa pada usia 50 tahun melebihi 20% pada
wanita di negara-negara tersebut. Di banyak daerah di dunia, risiko pada pria sekitar
Terdapat juga efek tidak langsung yang dimediasi oleh hormon paratiroid dan
(TNF),suatu protein larut yang dapat menghambat aktivitas osteoklas. Kadar OPG
estrogen pada tulang. Pada wanita postmenopause, efek positif estrogen terhadap
berkurang.36
17
BMD. Khususnya efek dari paritas dan durasi menyusui telah diamati dalam
berisiko kehilangan massa tulang untuk menyediakan kalsium yang cukup untuk
perkembangan tulang anak. Ada bukti yang menyatakan bahwa, dalam jangka
pendek, baik kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan penurunan BMD hingga
5%, dan bahwa mungkin ada hubungan tergantung antara durasi menyusui dan
jumlah penurunan BMD. Namun, efek jangka panjang dari paritas dan menyusui
pada kesehatan tulang masih belum jelas diketahui. Beberapa penelitian bahkan
menemukan bahwa paritas dan menyusui berhubungan dengan BMD yang lebih
tinggi di kemudian hari, sementara yang lain telah melaporkan BMD yang lebih
hubungan kecil dengan kekuatan tulang di pra atau awal wanita peri-menopause.
Paritas dan panjang menyusui juga tidak terkait dengan risiko patah tulang setelah
usia 42.39,40
Matriks tulang organik 90% tersusun atas kolagen tipe I dalam struktur protein
tripel heliks. Tripel heliks ini diperkuat dengan ikatan piridinium. Ikatan piridinium
merupakan kolagen yang matur. Ikatan ini merupakan ikatan yang akan ikut
terdegradasi ketika terjadi resorpsi tulang. Ikatan piridinium terdiri dari piridinolin,
tulang dan dentin untuk resorpsi tulang. Deoxypyridinoline juga digunakan sebagai
dihasilkan dari pemecahan asam amino lisin secara enzimatik dengan enzim lysil
bentuk yang tidak berubah. Eliminasi dari Deoxypyridinoline tidak tergantung status
Cross link dari Deoxypyridinoline memiliki spesifisitas yang cukup tinggi untuk
tulang dan pada beberapa studi juga mengkonfirmasi kadar Deoxypyridinoline pada
urin sebagai penanda pada penyakit tulang seperti penyakit Paget, osteoporosis
pengukuran untuk memprediksi risiko patah tulang ketika digunakan secara tunggal
19
metabolik tulang.32
pada darah dan dieksresikan di urin dalam bentuk peptida yang terikat atau dalam
bentuk molekul bebas. Jumlah dari cross link Deoxypyridinoline di darah atau urin
menjadi indikator untuk resorpsi tulang karena kolagen tulang memiliki turnover yang
karena cross link hanya muncul pada jaringan fibril matur dan bukan dilepaskan
dalam bentuk prekursor atau dalam bentuk intermediate kolagen. Walaupun begitu,
peptida terikat, sehingga tahapan dengan hidrolisis asam juga diperlukan untuk
Hormon (LH). Ketika ovarium mengalami penurunan produksi estrogen, maka akan
meningkatnya produksi FSH dan LH, tetapi FSH lebih terlihat meningkat
dibandingkan LH.33
estrogen berpengaruh pada sel yang beraktivitas pada proses remodeling tulang,
baik osteoblas maupun osteoklas. Pada usia produktif, hormon estrogen masih
20
osteoblas dan osteoklas tidak seimbang, sehingga resorpsi akan lebih banyak terjadi
Ketika terjadi defisiensi estrogen maka produksi TGF-β dan OPG akan
osteoklas telah terbentuk, osteoklas akan melekat pada permukaan matrik tulang
dan akan memulai tahap resorpsi. Proses resorpsi dimulai dengan osteoklas yang
berfungsi memberikan kekuatan dan kekerasan pada tulang. Pada saat terjadi
resorpsi tulang, terjadi pula degradasi pada kolagen tulang yang matur dan
Deoxypyridinoline ikut terlepas masuk sirkulasi darah dan ginjal dan tersekresi
21
GnRH agonis
agonis
aaagagonis
RhPenekanan
sekresi hormone
FSH dan LH
Osteoklas ↑
Turnover tulang↑
Deoxypyridinolin
(produk kolagen tipe
1) terlepas >>>
Densitas tulang ↓
Resiko fraktur ↑
22
Deoxypyridinoline
GnRH agonis BMD
Keterangan Gambar :
: Intervensi yang diberikan
: Variabel independen
: Variabel Dependen
: Confounding Factor
Dalam penelitian ini ada 2 kelompok penelitian yaitu, 1 kelompok kasus yang
diberikan injeksi GnRh agonis 6 siklus dan 1 kelompok kontrol yang tidak di
berikan injeksi GnRH agonis.
Diketahui GnRH agonis mempengaruhi Deoxypyridioline, pemberian GnRH
agonis dalam jangka waktu lama dapat mengeksresikan Deoxypyridioline, yang
berdampak pada penurunan mineral tulang.
Penurunan mineral tulang dan peningkatan eskresi Deoxypyridioline juga
dipengaruhi oleh usia, paritas dan Indeks Massa Tubuh.
23