Anda di halaman 1dari 3

1.

Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali
Berturut-Turut (2T/D’)
Pengukuran berat badan balita dalam rangka monitoring tumbuh kembang
anak dilakukan setiap bulan, apabila terdapat balita yang tidak naik berat badannya
selama 2 bulan berturut turut, maka harus segera dirujuk ke puskesmas untuk
mendapat pemeriksaan lanjut. Setelah diketahui penyebabnya maka tenaga kesehatan
akan memberikan intervensi yang sesuai.

Cakupan Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali
Berturut-Turut
No. Puskesmas Target (%) Cakupan (%)
1. Puskesmas Kec. ≤4 4.3
Menteng
2. Puskesmas Kel. ≤4 9.6
Kebon Sirih
3. Puskesmas Kel. ≤4 3
Menteng
4. Puskesmas Kel. ≤4 16.1
Pegangsaan
5. Puskesmas Kel. ≤4 6.2
Cikini
6. Puskesmas Kel. ≤4 53
Gondangdia
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Menteng Januari-Mei 2019

2. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul Vitamin A


Mengkonsumsi vitamin A pada balita sangat penting karena vitamin A
merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh dan asupan vitamin A dari
makanan sehari-hari umumnya masih kurang, sehingga diperlukan intervensi dan
evaluasi secara berkala. Kekurangan Vitamin A (KVA) di dalam tubuh yang
berlangsung lama akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang berdampak
pada meningkatnya risiko kesakitan dan kematian. Mempertahankan status vitamin A
pada bayi dan anak balita juga dapat mengurangi masalah kesehatan masyarakat
seperti kecacingan dan campak. Salah satu program puskesmas yang terkait vitamin A
dilakukan tiap 6 bulan sekali yaitu pada bulan Februari dan Agustus.

Cakupan Balita 6-59 Bulan yang Mendapat Kapsul Vitamin A


No. Puskesmas Target (%) Cakupan (%)
1. Puskesmas Kec. ≥90 90
Menteng
2. Puskesmas Kel. ≥90 154
Kebon Sirih
3. Puskesmas Kel. ≥90 87.4
Menteng
4. Puskesmas Kel. ≥90 90
Pegangsaan
5. Puskesmas Kel. ≥90 89.6
Cikini
6. Puskesmas Kel. ≥90 96
Gondangdia
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Menteng Januari-Mei 2019

3. Persentase Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan


Gizi buruk secara langsung disebabkan karena kekurangan asupan dan adanya
penyakit infeksi. Gizi buruk yang berlangsung lama akan menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan Permenkes Nomor
347/Menkes/IV/2008 semakin aktif surveilans gizi, maka semakin banyak kasus yang
ditemukan dan dirujuk, karena setiap gizi buruk yang ditemukan harus segera
mendapat perawatan. Pendataan gizi balita dilakukan oleh puskesmas setiap bulan,
sehingga diharapkan kasus gizi buruk dapat menurun.
Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
No. Puskesmas Target (%) Cakupan (%)
1. Puskesmas Kec. ≥100 100
Menteng
2. Puskesmas Kel. ≥100 100
Kebon Sirih
3. Puskesmas Kel. ≥100 100
Menteng
4. Puskesmas Kel. ≥100 100
Pegangsaan
5. Puskesmas Kel. ≥100 100
Cikini
6. Puskesmas Kel. ≥100 100
Gondangdia
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Menteng Januari-Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai