PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PEMERINTAH
1
2.1.1 Pengertian Pemerintah
Pemerintah adalah sekelompok orang atau organisasi yang diberikan kekuasaan untuk
memerintah serta memiliki kewenangan dalam membuat dan menerapkan hukum/ undang-
undang di wilayah tertentu.
Pemerintah dibedakan menjadi dua:
a. Pemerintah Pusat, adalah penyelenggara pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yakni Presiden dengan dibantu seorang Wakil Presiden dan oleh
menteri- menteri negara. Atau dengan kata lain, pemerintahan pusat adalah
pemerintahan secara nasional yang berkedudukan di ibu kota Negara Republik
Indonesia.
b. Pemerintah Daerah, merupakan kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
2. Fungsi Pengaturan
3. Fungsi Pembangunan
Fungsi dari pemerintah daerah sendiri adalah sebagai perangkat daerah yang
menjalankan, mengatur serta melaksanakan jalannya pemerintahan. Sedangkan menurut
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Pemerintah daerah memiliki fungsi sebagai berikut :
3
1. Pemerintah daerah adalah sebagai yang mengatur serta yang mengurus sendiri urusan
pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
2. Menyelanggarakan otonomi yang seluas-luasnya, terkecuali urusan pemerintahan
yang menjadi urusan pemerintah bertujuan sebagai meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, pelayanan masyarakat umum serta daya saing daerah.
3. Pemerintah daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan mempunyai hubungan
pemerintahan pusat terhadap pemerintahan daerah. Yang mana hubungan tersebut
terdiri dari wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,
dan sumber daya lainnya.
Indonesia adalah negara yang turut serta dalam membangun hubungan internasional
dengan negara-negara luar negeri. Hubungan yang terjalin tidak hanya pada aspek ekonomi
maupun keamanan, tetapi juga dalam aspek politik.
Keamanan negara merupakan sesuatu yang harus dijaga dan diatur oleh pemerintah,
baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam hal ini, pemerintah pusat lebih
4
mengatur keamanan yang berskala nasional yang meliputi keamanan nasional di area darat,
laut, maupun udara.
Indonesia adalah negara yang berlandaskan pada hukum dan mempunyai sistem
peradilan di Indonesia. Jalannya proses hukum yang berkaitan dengan kehakiman, diatur oleh
pemerintah pusat. Pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah pusat adalah mengatur sistem
hukum baik itu lembaga penegak hukum maupun menentukan siapa yang duduk di lembaga
hukum tersebut.
Perlu kita ketahui, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua hal yang
berbeda. Kebijakan moneter merupakan suatu proses pengaturan terhadap persedian uang
yang dimiliki oleh negara dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh negara
tersebut. Kebijakan ini pada dasarnya merupakan kebijakan yang mempunyai tujuan untuk
menjaga keseimbangan internal seperti pertumbuhan ekonomi yang mencakup stabilitas
harga pasar dan keseimbangan eksternal yang mempunyai tujuan untuk mencapai
keseimbangan dalam neraca pembayaran.
5
Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan terhadap tata ruang merupakan
wewenang dari pemerintah daerah. Tata ruang yang dimaksud di sini adalah penataan tata
kota yang meliputi penataan infrastruktur yang ada di daerah tersebut. Proses perencanaan,
pemanfaat, dan pengawasa terhadap tata ruang dilakukan oleh pemerintah daerah karena
hanya pemerintah daerah yang tahu bagaimana tata ruang yang cocok dan yang sesuai dengan
karakteristik daerahnya, bukan malah pemerintah pusat yang menentukan bagaiman tata
ruang untuk suatu daerah.
Pengadaan sarana dan prasarana umum seperti ruang terbuka hijau, sarana
transportasi, dan lainnya merupakan kewenangan pemerintah daerah. Keberadaan sarana dan
prasanan umum diperlukan untuk memehui kebutuhan masyarakat daerah dalam kemudahan
akses terhadap sarana dan prasarana umum. Perbaikan sarana dan prasarana juga merupakan
wewenang dari daerah yang seringkali menemui kendala dalam melakukan perbaikannya.
Maka dari itu, seringkali kita temukan sarana dan prasarana umum milik pemeritnah daerah
yang sudah tidak terawat bahkan terbengkalai. Sarana dan prasarana yang sudah tidak layak
tersebut dapat menjadi penyebab konflik sosial karena adanya perbedaan sarana dan
prasarana umum daerah yang satu dengan yang lain.
6
seperti rumah sakit atau puskesmas. Tidak hanya itu, penanangan terhadap bidang kesehatan
juga mencakup penyediaan tenaga kesehatan di lingkungan daerah. Secara fakta, penanganan
pemerintah di dalam bidang kesehatan masih tidak merata. Ada beberapa daerah di Indonesia
yang masih kesulitan untuk mencari puskesmas atau rumah sakit terdekat karena letaknya
yang jauh. Melalui adanya kewenangan pemeritnah dalam otonomi daerah, seharusnya
penanganan di bidang kesehatan dapat menjadi lebih baik dan merata demi menjangkau
masyarakat daerahnya masing-masing.
1. Presiden
Presiden adalah lembaga negara yang mempunyai kekuasaan menjalankan
pemerintahan sesuai dengan UUD 1945. Presiden Indonesia mempunyai kedudukan
sebagai kepala pemerintahan dan sebagai kepala negara. Sebagai kepala
pemerintahan, presiden mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945;
mengajukan rancangan undangundang kepada DPR;
menetapkan peraturan pemerintah;
menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) dalam
kegentingan memaksa;
mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
2. Wakil Presiden
Tugas seorang wakil presiden adalah membantu presiden. Jika presiden meninggal
dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya maka wakil presiden menggantikannya sampai dengan habis masa jabatannya.
3. Mentri
Menteri sering disebut sebagai pembantu presiden. Menteri membantu presiden dalam
menjalankan pemerintahan. Menteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu menteri
negara koordinator (menko), menteri negara yang memimpin departemen, menteri
7
nondepartemen,dan pejabat tinggi negara setingkat menteri.
Menteri Koordinator (Menko), Pada Kabinet Indonesia Bersatu ada tiga menteri
koordinator, yaitu Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko
Polhukam), Menteri Koordinator Perekonomian, dan Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). Tugas kementerian koordinator adalah
membantu presiden dalam mengoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan,
serta menyamakan pandangan tentang pelaksanaan kebijakan antardepartemen.
Menteri Negara yang Memimpin Departemen, Menteri negara yang memimpin
departemen adalah menteri-menteri yang membantu presiden dengan memimpin
sebuah departemen.
Menteri Negara Nondepartemen, Menteri negara nondepartemen adalah menteri
negara yang membantu presiden dalam menangani hal-hal yang bersifat khusus.
Pejabat Tinggi Negara Setingkat Menteri, Pejabat tinggi negara setingkat menteri
tugasnya membantu kelancaran tugas-tugas presiden. Mereka adalah sekretaris
negara, sekretaris kabinet, dan Jaksa Agung.
1. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah yang dimaksud adalah gubernur, bupati, atau wali kota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Otonomi daerah
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa, serta pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. DPRD Provinsi, Anggota DPRD provinsi terdiri atas
anggota partai politik yang dipilih melalui pemilu. Keanggotaan DPRD provinsi
diresmikan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama presiden. Masa
jabatan anggota DPRD provinsi ialah lima tahun dan berakhir bersamaan dengan saat
anggota DPRD provinsi yang baru mengucapkan sumpah atau janji. Anggota DPRD
8
provinsi berdomisili di ibu kota provinsi yang bersangkutan. Fungsi DPRD provinsi
diatur dalam UU No. 22 Tahun 2003 Pasal 61. Fungsi-fungsi yang diemban DPRD
provinsi meliputi fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
DPRD Kabupaten/Kota, Susunan dan keanggotaan DPRD kabupaten/kota
terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum. Masa jabatan
anggota DPRD kabupaten/kota adalah lima tahun dan berakhir bersamaan anggota
DPRD kabupaten/kota yang baru mengucapkan sumpah atau janji. Keanggotaan
DPRD kabupaten/kota diresmikan dengan keputusan gubernur atas nama presiden.
Anggota DPRD kabupaten/kota berdomisili di ibu kota kabupaten/ kota yang
bersangkutan. DPRD kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan daerah yang
berkedudukan sebagai lembaga daerah kabupaten/kota. DPRD kabupaten/kota
membawa fungsi-fungsi, antara lain fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan.
Menurut konsep trias politica kekuasaan didalam negara dapat dibagi menjadi tiga
cabang kekuasaan utama, yaitu:
a) kekuasaan legislatif : kekuasaan untuk membentuk undang-undang
b) kekuasaan eksekutif : kekuasaan untuk menjalankan undang-undang
c) kekuasaan yudikatif : kekuasaan untuk melaksanakan peradilan
Kekuasaan ini dilakukan oleh badan-badan peradilan dengan susunan bertingkat-
tingkat sesuai dengan kewenangan masing-masing tingkat dan berpuncak pada
Mahkamah Agung.
10
B. Organisasi Sistem Pemerintahan Dalam Garis Vertikal
Menurut Kranenburg kedua satuan pemerintahan yang lebih rendah dibawah
pemerintah pusat, baik yang terdapat di negara kesatuan maupun serikat, masing-
masing mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain
bedasarkan hukum positif, yaitu :
a) negara bagian yang terdapat di dalam Negara Serikat memiliki wewenang untuk
membentuk UUD sendiri serta mempunyai wewenang untuk membentuk
organisasi sendiri dalam rangka dan batas-batas konstitusi federal. Sedangkan
dalam negara Kesatuan organisasi bagian-bagian negara (pemerintah daerah)
secara garis besar telah ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat.
b) dalam negara federal (serikat), wewenang membentuk Undang-undang Pusat
untuk bidang tertentu telah diperinci satu persatu dalam konstitusi federal.
11
umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di
parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri
sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk
melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada
pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya
berasal dari parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-
waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen
menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala
pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden
dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak
memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan
dan keutuhan negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja
atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya,
diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.
a. Menurut UU No. 17 tahun 2003, Keuangan Negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
13
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan pihak ketiga
c. penerimaan Negara
d. pengeluaran Negara
e. penerimaan daerah
f. pengeluaran daerah
g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara/perusahaan daerah
h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum
i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
j. kekayaan pihak lain sebagaimana dimaksud meliputi kekayaan yang dikelola oleh
orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di
lingkungan kementerian negara/lembaga, atau perusahaan negara/daerah.
Bidang pengelolaan keuangan negara yang demikian luas dapat dikelompokkan dalam
sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan.
14
4. APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi.
5. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.
6. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.
7. Surplus penerimaan negara/daerah dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran
negara/daerah tahun anggaran berikutnya.
8. Penggunaan surplus penerimaan negara/daerah untuk membentuk dana cadangan atau
penyertaan pada Perusahaan Negara/Daerah harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari DPR/DPRD.
15
boleh dilampaui. Secara kualitatif berarti penggunaan anggaran
hanya dibenarkan untuk mata anggaran yang telah ditentukan.
e. Asas Akuntabilitas berorientasi pada hasil, mengandung makna bahwa setiap
pengguna anggaran wajib menjawab danmenerangkan kinerja organisasi atas
keberhasilan atau kegagalan suatu program yang menjadi tanggung jawabnya.
f. Asas Profesionalitas mengharuskan pengelolaan keuangan negara ditangani
oleh tenaga yang profesional.
g. Asas Proporsionalitas; pengalokasian anggaran dilaksanakan secara
proporsional pada fungsi-fungsi kementerian/lembagasesuai dengan tingkat
prioritas dan tujuan yang ingin dicapai.
h. Asas Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, mewajibkan adanya
keterbukaan dalam pembahasan, penetapan,dan perhitungan anggaran serta
atas hasil pengawasan oleh lembaga audit yang independen.
i. Asas Pemeriksaan Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri,
memberi kewenangan lebih besar pada Badan Pemeriksa Keuangan untuk
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara secara objektif
dan independen.
Asas-asas umum tersebut diperlukan pula guna menjamin terselenggaranya prinsip-
prinsip pemerintahan daerah. Dengan dianutnya asas-asas umum tersebut di dalam
undang-undang tentang Keuangan Negara, pelaksanaan undang-undang ini selain
menjadi acuan dalam reformasi manajemen keuangan negara, sekaligus dimaksudkan
untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
16
a) Pengurusan Umum
Dalam prakteknya pengurusan umum ini terdiri dari dua jenis pengurusan, yaitu:
1) Fungsi otorisator (autorisatie of beschikking bevoegheid)
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 4 ayat 1 yang berbunyi: “ Presiden RI memegang
kekuasaan Pemerintah berdasarkan UUD” maka pada prinsipnya fungsi ini dipegamg oleh
Presiden RI.
Fungsi otorisasi ini juga dilimpahkan kepada para menteri atau Ketua Lembaga
Negara.sedangkan fungsi otorisator ini dicerminkan dalam berbagai otorisasi, baik
penerimaan maupun pengeluaran. Dalam bidang penerimaan Negara berfungsi sebagai
otorisasi adalah undang-undang serta peraturan yang akan membawa akibat penerimaan
Negara dalam bentuk:
a. Perundang-undangan perpajakan, bea, cukai, ipeda dan sebagainya
b. Surat-surat keputusan dari berbagai Menteri, mengenai permintaan non tax
Sedangkan dibidang pengeluaran pengeluaran otorisasi yang berlaku umum berbentuk
instruksi presiden RI, keputusan presiden RI, instruksi menteri atau /ketua lembaga, daftar
isian kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP) sebagai rincian dari APBN periode yang
bersangkutan. Otorisasi umum tersebut agara dapat digunakan sebagai otorisasi secara khusus
yang secara langsung akan mengakibatkan pengeluaran keuangan Negara, dijabarkan dalam
surat keputusan otorisasi (SKO) atau dokumen lain yang disamakan dengan SKO yang dapat
digolongkan dengan jenisnya, misalnya :
a. Otorisasi permanen yang berlaku terus menerus sampai dicabut kembali, seperti surat
keputusan pengangkatan pegawai negeri, kenaikan gaji berkala, pemberian pension pegawai
negeri, kenaikan gaji berkala, pemberian pension pegawai negeri/anggota ABRI/Polri
b. Otorisasi Rutin, yang berisi mata anggaran non rutin pegawai yang berlaku buat satu
tahun anggaran. Kalau tidak bias dicairkan akan masuk kembali kedalam rekening induk
Bendaharawan Umum Negara (BUN) sebagai penerimaan sisa anggaran.
2) Fungsi Ordonatur
Fungsi ordonatur dibidang penerimaan dengan menerbitkan surat penagihan (SPN) bagi
instansi yang tidak mengurus penatausahaan sendiri. Dibidang pengeluaran fungsi ordonatur
ini tercermin dalam penerbitan kertas-kertas berharga, dengan memerintahkan bendaharawan
umum untuk mengeluarkan uang Negara dari kas Negara.
Proses pelaksanaan fungsi ini ternyata dari pekerjaannya, ialah:
a. Menguji tangihan pada Negara
b. Membebankan tagihan tersebut kepada mata anggaran yang ada
17
c. Memerintahkan pelaksanaan pembayaran atasnya dengan menerbitkan kertas-kertas
berharga: Surat Perintah Membayar/SPM/SPMU, Dapem, cek pos, cek giro, aksep lelang.
b) Pengurusan Khusus
Pengurusan khusus (comptabel baheer) ini dilaksanakan oleh bendaharawan,
dapatdijabat oleh pegawai neger, badan hukum atau orang swasta yang diangkat oleh Menteri
atau Ketua Lembaga Negara yang menguasai bagian anggaran Negara, dengan surat
keputusan membuat melakukan pengurusan uang, kertas berharga dan barang milik negara.
Tugas pengurusan bendaharawan ini terdiri dari: menerima, menyimpan,
membayar/menyerahkan, mencatat dan mempertanggung-jawabkan uang, kertas,
menyimpan, membayar/menyerahkan, mencatat dan mempertanggung-jawabkan uang, kertas
berharga atau barang yang ada dalam pengurusan.
Pengertian Bendaharawan
Bendaharawan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Negara tercantum dalam
UU No.1 tahun 2014 tentang perbendaharaan Negara
Peraturan yang terkait dengan pengeloalaan keuangan Negara juga tertuang dalam:
1. UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No 1. Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara
3. UU No.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara
4. PP No.20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
5. PP N. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran kementrian
Negara/Lembaga
Bendahara Negara
Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggung-jawaban keuangan
Negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN
dan APBD
Asas Umum. Undang-undang perbendaharaan Negara ini menganut asas kesatuan,
asa universalitas, asas tahunn dan asas spesialitas.
Asas Kesatuan. Semua Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah disajikan dalam satu
dokumen anggaran
Asas Tahunan. Membatasi masa berlaku anggaran untuk satu tahun tertentu
Asas Spesialitas. Mewajibkan agar kredit anggaran yang disedikan terinci secara
jelas peruntukannya.
18
Bendaharawan Umum
Fungsi bendarawan umum adalah:
a. Menerima yang berasal dari: (a) pemindahbukuan rekening Dirjen Anggaran dan (b)
Setoran-storan penerimaan Negara yang berupa pajak dan lain-lain penerimaan (dari surat
ketetapan pajak/surat penagihan dan bendaharawan penyetor tetap)
b. Menyimpan, Bendaharawan menyimpaan dalam kluisnya dan membukukannya dalam
buku kas umum tibelaris. Yang disimpannya selain dari uang Negara juga uang pihak
ketiga seperti uang tender, uang lelang, uang miskin, juga menyimpan barang-barang
Negara seperti (SPM) surat perintah membayar yang belum dibayar, promes dan lain-lain
c. Membayar atau Menyerahkan, Bendaharawan umum hanya dapat membayarkan uang-
uang Negara jika ada kertas-kertas berharga /surat perintah membayar yang diterbitkan
oleh Ordonatur pelaksana atau suratperintah Direktur Kas Negara untuk melakukan
transfer uang kekas Negara lain yang kekurangan uang.
d. Mempertanggungjawabkan Pengurusan, diwajibkan mengirimkan laporan harian kepada
kantor Wilayah Direktur Jendral Anggaran setempat, la[poran harian/ laporan mingguan
kepada Direktorat Kas Negara dan laopran bulanan kepada Badan Pengawasan Keuangan
Negara dan Pembangunan (BPKP).
Bendaharawan Khusus
Bendaharawan khusus hanya mengelola tugas-tugas tertentu saja. Misalnya
Bendaharawan penerima hanya menerima penerimaan Negara dan menyetorkannya ke Kas
Negara atau Rekeningnya dan tidak boleh mempergunakan uang untuk kepentingan lainnya.
Demikian juga dalam hal pengeluaran uang anggara, hanya boleh mengeluarkan saja.
Terdapat beberapa bendaharawan khusus sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya
yaitu:
a. Bendaharawan Penerima atau Penyetor Tetap
b. Bendaharawan UUDP/Rutin/Proyek
c. Bendaharawan Gaji
d. Bendaharawan Pemberi Uang Muka Cabang
e. Bendaharawan Pemegang Uang Muka Cabang
f. Bendaharawan Pensiun dan Bendaharawan Pemilu
Bendaharawan Barang
Bendaharawan barang (Material Beheer) adalah yang melakukan pengurusan atas
barang-barang milik Negara dalam arti kata menerima, menyimpan, mengeluaran dan
mempertanggung-jawabkan semua barang-barang milik Negara baik yang berada dalam
19
gudang negara maupun ditempat lain yang dikuasai Negara, yang pengurusannya diserahkan
kepada bendaharawan yang bersangkutan.
Bendaharawan Gudang Pusat, barang dipusat yang menerima, memelihara,
menyalurkan, manata-usahakan, dan mempertanggung-jawabkan barang-barang dari
kuasa material/ Pembantu Kuasa Material, melalui produksi sendiri, maupun melalui
pembelian dibawah tangan atau melalui lelang dari dalam mauun luar negeri
Bendaharawan Gudang Penyalur, bendaharawan yang mengurus barang-barang
Negara transit antara bendaharawan pusat dengan bendaharawan gudang prsediaan
dipropinsi yang tak dapat berhubungan langsung dengan bendaharawan gudang pusat,
disebut bendaharawan pusat, disebut bendaharawan gudang penyalur
Bendaharawan Gudang Persediaan, Bendaharawan barang yang berada di ibukota
propinsi dan yang mengurus barang-barang Negara buat instansinya sendiri, dan
instansi-instansi seinduk yang lain didaerahnya disebut bendaharawan gudang
persediaan.
Bendaharawan Gudang Persediaan, bendaharawan barang yang mengurus barang-
barang Negara yang diterimanya dari bendaharawan gudang persediaan untuk
memenuhi kebutuhan instansinya secara perorangan yang sesungguhnya.
Tuntutan Ganti Rugi, apabila BPK mendapatkan kekurangan perbendaharaan
(comptaabel tekort) dari pemeriksaan SPJ, maka terhadap bendaharawan / ahli
waris/walinya dilaksanakan tuntutan ganti rugi. Kalau selisih perbendaharaan ini
disebabkan kesalahan bendaharawan yang besangkutan, maka apabila bendaharawan
tidak atau tidak bersedia mengganti seluruh kerugian Negara, ditagih oleh KPN
dengan SPN berdasar SK ganti rugi sementara atau SK ganti rugi dari menteri/ ketua
lembaga Negara yang anggarannya dirugikan. Kalau terbukti bukan karena kesalahan
bendaharawan, dibuat surat keputusan kekurangan perbendaharaan untuk
penghapusan dengan SPP ke KPN, AKAN DITERIMA SPN nihil, segalanya harus
diberitahukan oleh BPK .
20
BAB III
STUDI KASUS
21
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal mengungkapkan polisi sudah
melakukan tes urine terhadap Andi Arief. Hasilnya, Andi diketahui positif mengonsumsi
narkoba jenis sabu.
"Kami sudah melakukan tes urine terhadap Saudara AA dan positif mengandung
metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," ujar Iqbal dalam jumpa pers di
Mabes Polri, Senin (4/3/2019).
Iqbal mengungkapkan polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat-alat untuk
mengonsumsi narkoba.
Namun, barang bukti narkoba yang diduga dikonsumsi Andi Arief tidak ditemukan di lokasi.
"Baru pertama kali, kasus ini menyebabkan lembaga DPRD macet," kata Tjahjo di DPRD
Kota Malang, Senin, 10 September 2018.
Tjahjo mengapresiasi Gubernur Jawa Timur Sukarwo yang mengambil langkah cepat
berkomunikasi dengan pimpinan partai, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas
Pemilu, sehingga terlaksana pelantikan pergantian antar waktu 40 anggota dewan pada Senin,
10 September 2018. Sedangkan satu anggota dewan lain telah dilantik pertengahan 2018 lalu.
Menurut Tjahjo, pergantian antar waktu anggota dewan penting untuk membangun tata kelola
pemerintahan yang efektif dan efisiaen. Jangan sampai, ujar Tjahjo, pengambilan keputusan
politik pembangunan di Malang tergangu. Banyak agenda yang terhenti, seperti menyusun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2018.
"Saya dan Pak Dirjen Otoda ke Malang untuk memastikan semua berjalan dengan baik,"
katanya. Anggota dewan terpilih harus bergerak cepat. Dalam waktu dekat mereka harus
memenuhi alat kelengkapan. Tjahjo berpesan kepada anggota dewan untuk memahami area
rawan korupsi, yang terjadi sejak dalam perencanaan.
Saling mengawasi dan koreksi," ujarnya. Selama ini ia menilai sistem dan pengawasan sudah
bagus. Namun kembali ke individu masing-masing. Lantaran korupsi berdampak besar
kepada publik, daerah dan keluarga.
Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi Partai Golkar Budianto mengaku kasus hukum yang
menjerat anggota dewan menjadi pelajaran agar terhindar dari tindak pidana korupsi, suap,
dan gratifikasi. Termasuk untuk menolak setiap uang yang tak asal usulnya.
22
“Akan saya tanyakan setiap uang uang diberikan. Ini sah atau tidak. Kalau resmi saya terima.
Nggak berani sekecil apapun dana itu,” katanya.
23
jangan-jangan BPK tidur," katanya.Didi juga menyoroti banyaknya
departemen/kementerian yang belum menerapkan standar pelayanan minimal (SPM)
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005. Sampai saat ini, menurut
dia, baru tujuh departemen yang sudah menyusun SPM. Tapi hanya dua departemen yang
sudah sesuai dengan pedoman, yakni Departemen Kesehatan dan Departemen
Pendidikan Nasional.Untuk mengatasi permasalahan itu, Didi mengharapkan Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional memberikan asistensi dalam proses pengadaan
barang dan jasa pemerintah agar sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah
Suzetta menyatakan pengadaan barang dan jasa pemerintah harus diefisiensikan.
"Potensi penghematan keuangan negara dari efisiensi ini bisa mencapai Rp 48 triliun,"
tuturnya.Sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah secara electronic (e-GP), menurut
dia, akan membuat procurement yang dilakukan pemerintah menjadi lebih efektif dan
efisien. Gunanto E SHasil Audit Investigasi BPKP 2004-2006 Kerugian NegaraSumber |
Jumlah Kasus | NilaiTindak pidana korupsi | 636 | Rp 1,9 triliunBukan tindak pidana
korupsi | 1.876 | Rp 1,2 triliunKasus kesalahan manajemen anggaran | 1.266 | Rp 9,1
triliunTotal | 3.778 | Rp 12,2 triliun
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Kepada pemerintah
selanjutnya.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://yolvytalan.blogspot.com/2014/05/pengurusan-keuangan-negara.html
http://rakaraki.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-ruang-lingkup-keuangan.html
http://tugas-belajar-anak-sd.blogspot.com/2017/07/tugas-pkn-tugas-dan-fungsi-
pemerintahan.html
http://www.wikiapbn.org/keuangan-negara/
http://pusathukum.blogspot.com/2015/12/pengertian-pemerintahan-daerah-dan.html
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2018/03/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-
keuangan-negara/
http://seputarpengertian.blogspot.com/2016/06/pengertian-pemerintah-daerah.html
http://malasyadzalie.blogspot.com/2011/08/analisis-undang-undang-nomor-31-
tahun.html
http://repository.unpas.ac.id/3644/9/BAB%20II.pdf
http://dianchocho.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-dan-asas-
pemerintahan.html
http://pemerintah.net/fungsi-pemerintah/
https://www.ruangguru.co.id/pemerintah-daerah-pengertian-definisi-tujuan-dan-
fungsinya-lengkap/
https://guruppkn.com/wewenang-pemerintah-pusat
https://ramaputra.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-pengelolaan-keuangan-negara/
26