Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI

KE PT PUTERA RESTU IBU ABADI (PENINJAUAN PENGOLAHAN LIMBAH B3)

MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2016-2017


TANGGAL 24 - 26 Nopember 2016

SEKRETARIAT KOMISI VII


DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 22 OKTOBER 2016
I. PENDAHULUAN
PT. Putra Restu Ibu Abadi (PT PRIA) adalah sebuah perusahaan yang berdiri di
Kabupaten Mojokerto Jawa-Timur, bergerak dibidang Jasa Pengangkutan,
Pengolahan, dan pemanfaatan Limbah B3 dan Limbah Non B3. PT. Putra Restu
Ibu Abadi telah bekerjasama dengan PT. Tenang Jaya Sejahtera yang
merupakan salah satu Pusat pengolahan dan pemanfaatan limbah B3 dan
Limbah Non B3.

Keberadaan Perusahaan tersebut telah memunculkan rasa tidak puas


masyarakat akibat pengolahan limbah yang dilakukan perusahaan tersebut
dinilai tidak memenuhi ketentuan pengolahan limbah seperti yang diamanatkan
oleh UU No 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup. Terjadi demonstrasi oleh
masyarakat sekitar Lakardowo dan pihak PT Putra Restu Ibu Abadi menolak
tuntutan warga terkait dugaan pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) yang dilakukan PT PRIA karena tuntutan tersebut oleh PIhak PT Putra
Restu Ibu Abadi dinilai kedaluarsa. Pihak perusahaan menganggap bahwa dari
hasil analisis air tanah pada empat lokasi sumur penduduk dan di lokasi PT PRIA,
hampir semua parameter masih di bawah baku mutu. Ini mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan No 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang air bersih.
Kandungan nitrat yang agak tinggi terdapat di Dusun Sumber Wulung dan
Dusun Kedung Palang yang tinggi dan melebihi baku mutu yaitu melebihi baku
mutu yang ditetapkan, yaitu 25,5 mg/liter dan 14,1 mg/1iter.

Pasca-demonstrasi yang dilakukan ratusan warga, Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto bersama instansi terkait melakukan
inspeksi mendadak (sidak) di pabrik pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) di Desa Lakardowo, Kecamatan
Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat, 3 Juni 2016 Komisi Bidang
Hukum dan Pemerintahan DPRD Mojokerto datang bersama petugas dari Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Timur dan BLH Kabupaten Mojokerto.
mereka melakukan pertemuan dengan manajemen PT PRIA dan mengecek
dugaan adanya penimbunan limbah yang tak sesuai dengan prosedur.
Hasil analisis sampel air tanah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) RI di Lakardowo, Mojokerto menyebutkan bahan pencemar tidak
terdeteksi di semua sumur pantau PT PRIA. Kesimpulan yang dilakukan tim
independen KLHK RI lainnya juga menyebutkan beberapa hal diantaranya, hasil
analisis sampel menunjukkan bahwa indikasi parameter pencemar yang
menyebabkan gatal-gatal tidak berkorelasi dengan air tanah. Namun,
diindikasikan berasal dari kegiatan di permukaan tanah seperti peternakan yang
lokasinya berdekatan dengan sumber air penduduk. KLHK RI telah mengirimkan
hasil analisis sample air tanah di Mojokerto ke Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Jatim dan BLH Kabupaten Mojokerto sekitar 20 Agustus 2016.

II. DASAR HUKUM KUNJUNGAN


Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dilaksanakan berdasarkan Hasil
Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tanggal 24 Oktober 2016 Masa
Persidangan I Tahun Sidang 2016-2017 dan merujuk pada Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014 tentang Tata
Tertib DPR RI.

III. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


Maksud dan Tujuan diadakannya Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI
ke Pusat Pengolahan Limbah B3 PT Putera Restu Ibu Abadi di Desa Lakardowo,
Kecamata Jetis Kabupaten Mojokerjo Provinsi Jawa Timur untuk melihat secara
langsung implementasi pengolahan limbah B3 yang selama ini dikeluhkan

WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN


ktu pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke adalah tanggal
23 sampai dengan 25 Nopember 2016. Adapun agenda tim Kunjungan Kerja
Spesifik Komisi VII DPR RI adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan dengan Bupati Mojokerto, PT Putra Restu Abadi dan Dirjen
Penegakan Hukum Kementerian Lingkunga Hidup dan Kehutanab,
2. Peninjauan Lapangan lokasi penimbunan dan pengolahan B3.

IV. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN


Sasaran dari kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Desa
Lakardowo adalah untuk mengetahui secara tepat tentang permasalahan
operasi pengolahan B3 yang dilakukan oleh PT Putra Restu Ibu Abadi yang
dianggap telah mencemari air tanah di Lakardowo dan sekitarnya. Hasil kegiatan
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi referensi
untuk ditindaklanjuti dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi VII
DPR RI dengan Pemerintah dan mitra terkait.

V. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE


JAWA TIMUR
Adapun anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI yang
melakukan Kunjungan ke Bontang dan Samarinda, Kalimantan Timur sebagai
berikut :

No. NAMA PESERTA No.Angg. FRAKSI JABATAN

1 Syaikul Islam Ali, Lc. M.Sos A-37 PKB Ketua Tim


2 Nazarudin Kieamas A-134 PDIP Anggota

3 Tony Wardoyo A-231 PDIP Anggota

3 Dony Maryadi Oekon A-167 PDIP Anggota

4 Eni Maulani Saragih A-291 PDIP Anggota

5 Bambang Atmanto Wiyogo A-250 P. Golkar Anggota

7 Ir. Harry Poernomo A-305 P. Gerindra Anggota

8 Bambang Haryadi A-367 P. Geridra Anggota

9 Totok Daryanto A-489 PAN Anggota

10 H. Hadi Zainal Abidin, Spd, PKB Anggota


A-86
MM, M HP
11 Dr. Zulkieflimansyah, SE, MSc A-116 PKS Anggota
VI. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI
adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
- Menghimpun data dan informasi awal.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang akan menjadi
lokasi kunjungan kerja.
- Mempersiapkan administrasi keberangkatan
b. Pelaksanaan Kunjungan KerjaSpesifik
Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dilakukan
dengan cara kunjungan lapangan dan diskusi didalam ruangan.
c. Pelaporan
Pelaporan merupakan resume kegiatan yang dituangkan secara deskriptif.
BAB II

KUNJUNGAN LAPANGAN

 Dalam kunjungan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat Lakardowo yang


menyatakan bahwa Desanya telah tercemar limbah B3, Komisi VII langsung
mengadakan pertemuan di Balai Pertemuan Desa di Lakardowo. Masyarakat
didamping oleh LSM ECotton dan Kelompok masyarakat yang menamakan
diri Pendowo Bangkit. Mereka menyampaikan ketidakpuasan terhadap hasil
kesimpulan analisis kualitas air tanah Lakardowo yang menyatakan di dalam
sumur warga area PT PRIA tidak terdapat bahan pencemar dan pecemaran air
sumur warga disebabkan factor geologi dan sanitasi yang buruk. Warga yang
ladangnya bebatasan dengan Pabrik Pengolah Limbah PT Pria juga
menyampaiakan bahwa kesuburan tanahnya mengalami kemerosotan. Di
kalangan masyarakat desa Lakardowo itu sendiri sebenarnya terbelah antara
yag pro dengan keberlangsungan usaha PT PRIA dan yang kontra dengan PT
PRIA.

 Pihak Masyarakat yang diadvokasi oleh LSM E Cotton menyampaiakan hasil


uji laboratorium BLH Provinsi Jawa Timur untu kualitas air tahun 2011. Untuk
TDS kandungan yang dibolehkan adalah dibawah 1000 mg/Liter hampir
sebagian masih belum melampaui ambang batas baku mutur air minum sesuai
dengan Perda No 2 Tahun 2008 Provinsi Jawa Timur. Kecuali untuk area
penimbunan limbah PT PRIA, dan beberapa pemboran air tanah di
Sambigembol (LB1A Rumiyati 1005, LB1B 1258), Greyol (LB4B 1014) ,
Kedung Palang (SBNS1A Nanang 1713, SBB1A Bilal 2552, SBB1B 2712).
Untuk COD ambang batanya 10 mg per liter. Hampir semuanya masih dibawah
ambang batas, kecuali di Geyol (LB4A Kandim 11,8 ) dan Kedungpalang
(SBNS1A Nanang 12 dan SBRI2A Riamun 13,7). Untuk kandungan KMnO4
ambang batas 10 mig per liter semua masih dibawah ambang batas kecuali di
lokasi PT PRIA. Untuk Mangan ambang batas 0,1 miligram per liter.
Pengambilan sampel di lokasi PT PRIA hampir semuanya di atas ambang
batas. Konsentrasi mangan yang melebihi ambang batas berada di
Kedungpalang. Untuk kandungan seng ambang batas yang dibolehkan 0,05
mg per liter, semuanya masih berada di bawah ambang batas kecuali di PT
PRIA. Untuk CaCO3 ambang batas yang dibolehkan 500 mg per liter.
Kawasan yang kandungan CaCO3 diatas ambang batas adalah di lokasi PT
PRIA, Sumberwuluh, Sambigembol, sebagian di Kedungpalang. Untuk fecal
coliform jumlah yang dibolehkan adalah 100 per 100 mili liter. Di PT PRIA
jumlahnya di atas ambang batas. Demikian juga di Greyol. Bakteri ini sebagai
penanda akan kehadiran bakteri pathogen.

 Dua gambar di bawah adalah:

1. Hasil analisis kualitas air sumur dan air permukaan Desa Lakardowo
pada Juni 2016 berdasarkan hasil uji Laboratoriu BLH Jawa Timur.

2. Data analisis sampel airaa di laboratorium BLH Jatim dengan baku mutu
dan rona awal kualitas air di sekitar PT PRIA.
 Dalam pertemuan dengan Komisi VII masyarakat Lakardowo
menceritakan pengalamannya memanfaatkan limbah PT PRIA untuk
urukan dan ada juga yang memanfaatkan limbah rumah sakit seperti
selimut bekas untuk dipakai sendiri. Selain itu juga memanfaatkan
kemasan drum B3. Ini kemungkinan yang akhirnya menimbulkan
masalah lingkungan. Ini diakui sendiri oleh staf PT PRIA, ketika awal
mengajukan perijinan PT PRIA mendatangkan limbah untuk pengujian
pengelolaan kemudian limbah tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat.
 Permasalahan mulai muncul karena PT PRIA dalam melakukan ujicoba
pengolahan limbah dengan menggunakan sampel limbah kurang
disosialissikan kepada masyarakat.

 Tangagal 26 September 2014 dillakukan gugatan oleh Sulasto dan


kawan-kawan warga desa Lakardowo, Kecamatan Jetis Kabupaten
Mojokerto melalui surat gugatan tanggal 5 Juni 2014. Namun akhirnya
gugatan itu dicabut dihadapan Majelis Hakim PTUN Jakarta.

 Tanggal 18 Januari 2016 warga mengadu karena sumber airnya


tercemar. BLH Kabupaten Mojokerjo melakukan pengujian sampel air di
sumur waga, hasilnya masih memenuhi batas parameter baku mutu air
bersih.

 Tanggal 24 Februari 2016 dilakukan mediasi antara waraga dan PT


PRIA yang diadakan oleh MUSPIA Kecamatan Jetis bertempat di Balai
Desa Lakardowo, warga yang hadiar 54 orang dari 120 undang,
sekretaris kecamatan Jetis memberikan pemahaman tentang dampak
positif dan negative terhadap berdirinya perusahaan di tengah-tengah
masyarakat. PT PRIA memberikan kesempatan untuk mengunjungi
lokasi kegiatan.

 22 Maret 2016 dilakukan verifikasi lapangan terkait aduan pengelolaan


limbah B3 oleh LSM Ecoton tertanggal 24 Maret 2016 yang dihadiri darai
KLHK, BLH Prov Jatim, dan BLH Kab. Mojokerto. Hasil verifikasi
lapangan dengan melakukan pemboran sumur milik warga yaitu sumur
Bapak Nanang (700 M dari lokasi PT PRIA) dan Sumur Bapak Sutrisno
(750 m dari PT PRIA). Hasil uji menyebutkan air bawah tanah dan air
permukaan di Desa Lakardowo masih di bawah baku mutu atau negatif
limbah B3.

 Tanggal 3 – 5 Juni dan 14 – 15 Juni 2016 dilakukan pengambilan sampe


l air tanah dan air permukaan melalui pengeboran sehubungan dengan
pengaduan LSM Ecoton tanggal 3 Mei 2016 Pengambilan sampel ini
dihadiri oleh peserta dan saksi yaitu: Tim KLHK Jakarta, Pakar hidrologi
ITB, Tim BLH Kab. Mojokerto, Tim BLH Prov. Jawa Timur, Tim Lab
Perum Jasatirta I, Pihak LSM Ecoton, Perwakilan Warga desa
Lakardowo 4 orang dan Tim PT PRIA. Lokasi pengambilan sampel di
12 sumur milik warga, 1 titik lagon di lokasi PT PRIA dan 3 titik sumur
pantau di lokasi PT PRIA. Sampel air diuji dan dianalisis di Lab Kualitas
Udara BLH Prov Jatim dan Lab. Perum Jasa Tirta. Hasil analisis dan
hasil uji diserahkan ke pakar hidrologi dan hidrokimia untuk dimintakan
pedapat (second opinion). Hasil analisis menunjukkan bahwa indikasi
parameter pencemar yang menyebabkan gatal-gatal tidak berkorelasi
dengan air tanah. Namun diindikasikan berasal dari kegiatan di
permukaan tanah seperti peternakan yang lokasinya berdekatan
dengan sumber air penduduk. Lokasi air tanah yang diadukan tercemar
berbeda hidrolikanya dengan lokasi yang diduga sebagai sumber
pencemar. Tingginya parameter klorida dan sulfat karena factor
geoteknik (alami karena kondisi batuan di lokasi tersebut). Bahan
pencemar tidak terdeteksi di semua sumur Pantau PT PRIA.

 8 September Komisi D DPRD Jawa Timur melakukan kunjungan kerja


dan peninjuan ke PT PRIA dan Desa Lakardowo melihat dinamika
masyarakat. LSM Ecoton tidak dapat menerima keberadaan pakar
hidrologi dan hidrokimia yang digunakan oleh KLHK.
BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

 Persoalan pencemaran limbah B3 desa Lakardowo, kecamatan Jetis,


Kabupaten Mojokerto telah dilakukan penanganan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Persoalan terus berlanjut karena perbedaan pendapat antara LSM


ECoton terhadap hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh BLH Provinsi
Jawa Timur dan Lab. Perum Jasa Tirta I Jawa Timur.

 LSM Ecoton keberatan terhadap digunakannya pakar hidrologi dan


hidrokimia pilihan KLHK.

 Persoalan yang mengemuka sekarang bukan persoalan limbah tetapi


persoalan social karena masyarakat menjadi terpolarisasi ke dalam
kelompok Anti keberadaan usaha PT PRIA dan pro keberadaan PT
PRIA.

Rekomendasi

 Pihak-pihak yang bersengketa yaitu PT PRIA dengan LSM Ecoton dan


masyarakat Lakardowo perlu didengar keterangan dan pendapatnya
tentang pokok persoalan pencemaran limbah B3 dan otoritas terkait
yakni KLHK, BLH Provinsi Jatim dan BLH Mojokerto.

 Perlu dilakukan audit proses penanganan limbah di PT PRIA untuk


melihat kesesuaian (Compliance) dengan UU No 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan LIngkungan Hidup dan peraturan
pelaksanaan UU tersebut dengan memperhatikan:

- Apakah lokasi pengumpulan sesuai dengan persyaratan


- Apakah PT PRIA telah membuat catan tentang kegiatan dan
melaporkan kepada Otoritas yang berwenang.

- Apakah perijinan yang dimiliki lengkap dan masih berlaku

- Apakah PT PRIA sudah memiliki sistem tanggap darurat

BAB IV
PENUTUP

Demikian Laporan Kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke


Jawa Timur yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 - 22 Oktober 2016,
dengan harapan dapat memberi masukan dan pertimbangan bagi Komisi
VII DPR RI untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
Mojokerto, 24 Nopember 2016

Tim Kunjungan Kerja Spesifik


Komisi VII DPR RI

Ketua Tim,

Syaikul Islam Ali, Lc. M.Sos

Anda mungkin juga menyukai