Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENANGGULANGAN BENCANA PADA ANAK-ANAK


BENCANA TSUNAMI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENANGGULANGAN
BENCANA

Dosen Pengampu Ns. Lia Komalasari,S.Kep,MM

Disusun Oleh :

KELOMPOK 15

Ida Nurjanah P17324418047

Annisa Amalia Nurjanah P17324418046

JALUM 2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG


PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG
2018 – 2019

i
KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan
kami meminta pertolongan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Penanggulangan Bemcana Pada anak-anak
Bencana tsunami” dengan lancar. Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap
terdapat kekurangan pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga
berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih
mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

Karawang, 23 Juni 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Terjadinya Tsunami .................................................................................. 3


2.2 Penyebab Terjadinya Tsunami ................................................................................ 3
2.3 Cara Penyelamatan Diri dari Tsunami .................................................................... 4
2.4 Konsep Pemulihan Trauma ..................................................................................... 5
2.5 Cara Penanggulangan Bencana Tsunami ................................................................ 5
2.6 Post Traumatic Stress Disorders ............................................................................. 6
2.7 Dampak Bencana Tsunami ..................................................................................... 7
2.8 Tanda- Tanda Bencana Tsunami............................................................................. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10


3.2 Saran........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana alam geologi merupakan kejadian alam ekstrim yang diakibatkan oleh
berbagai fenomena geologi dan geofisika. Aktivitas tektonik di permukaan bumi dapat
menjadi salah satu penyebabnya, demikian halnya dengan aktivitas vulkanik di bawah
permukaan bumi yang juga mungkin sampai di permukaan. Pemahaman mengenai mitigasi
bencana alam geologi dan mitigasi hazardmenjadi menarik dan mendesak untuk diteliti
mengingat dampak yang ditimbulkan bencana tersebut dewasa ini.

Kerugian jiwa, material, dan budaya merupakan aspek utama yang berisiko
menanggung dampak bencana. Kesadaran tentang potensi bencana di Indonesia dan fakta
ilmiah di sekitar bencana yang menimpa negara ini menjadi alasan utama perlunya dilakukan
usaha-usaha ilmiah untuk mengatasinya. Peran aktif semua pihak yang terkait merupakan
sikap terbaik yang diperlukan untuk menanggulangi masalah bencana. Indonesia merupakan
negara kepulauan yang berada di atas lempeng benua, lempeng Indo Australia dan lempeng
Pasifik tak hanya menjadikan kaya sumber daya alam, namun juga rawan akan bencana
geologi. Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, lempeng benua relatif stabil.

Namun lempeng Indo Australia terus bergerak ke arah utara sedang lempeng Pasifik
bergerak ke arah barat. Ini antara lain yang menyebabkan posisi Indonesia tidak stabil dan
rawan bencana geologi. Sebagai akibat gerakan lempeng-lempeng itulah yang menimbulkan
bencana geologi berupa letusan gunung berapi (vulkanologi), gempa bumi dan gerakan tanah.
Diungkapkan dari 129 gunung api sekitar 13 % berada di Indonesia dan saat ini kondisinya
sangat aktif. Selain itu ada tiga gunung api di dasar laut. Potensi gempa bumi di berbagai
lokasi, potensi gempa bumi serta gerakan tanah juga di berbagai lokasi,dan bisa juga sampai
menyebabkan tsunami. Secara umum pada daerah yang pernah terjadi bencana ada peluang
akan terjadi lagi.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa Definisi Terjadinya Tsunami ?


2. Apa saja Penyebab Terjadinya Tsunami?
3. Bagaimana Cara Penyelamatan Diri dari Tsunami ?
4. Apa saja Konsep Pemulihan Trauma ?
5. Bagaimana Cara Penanggulangan Bencana Tsunami?
6. Bagaimana Post Traumatic Stress Disorders ?
7. Bagaimana Dampak Bencana Tsunami ?
8. Apa saja Tanda- Tanda Bencana Tsunami ?

1
1.3 Tujuan

1. Mengetahui Definisi Terjadinya Tsunami.


2. Mengetahui Penyebab Terjadinya Tsunami.
3. Menetahui Cara Penyelamatan Dini Dari Tsunami.
4. Mengetahui Konsep Pemulihan Trauma.
5. Mengetahui Cara Penanggulangan Bencana Tsunami
6. Mengetahui Post Traumatic Stress Disorders.
7. Mengetahui Dampak Bencana Tsunami.
8. Mengetaui Tanda – Tanda Bencana Tsunami.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan “tsu” berarti
lautan, “nami” berarti gelombang ombak. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak
laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi (BNPB
No.8 Tahun 2011). Menurut Bakornas PB (2007), Tsunami dapat diartikan sebagai
gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar
laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik atau
longsoran.
Kecepatan tsunami bergantung pada kedalaman perairan, akibatnya gelombang tersebut
mengalami percepatan atau perlambatan sesuai dengan bertambah atau berkurangnya
kedalaman perairan, dengan proses ini arah pergerakan arah gelombang juga berubah dan
energi gelombang bias menjadi terfokus atau juga menyebar. Di perairan dalam tsunami
mampu bergerak dengan kecepatan 500 sampai 1000 kilometer per jam sedangkan di perairan
dangkal kecepatannya melambat hingga beberapa puluh kilometer per jam, demikian juga
ketinggian tsunami juga bergantung pada kedalaman perairan. Amplitudo tsunami yang
hanya memiliki Universitas Sumatera Utara ketinggian satu meter di perairan dalam bias
meninggi hingga puluhan meter di garis pantai (Puspito, 2010).
Tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan
mencapai lebih dari 900 km/jam atau lebih di tengah laut. Jenis bencana ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut,
atau karena letusan gunung api dilaut

2.2 Penyebab Terjadinya Tsunami

Tsunami terutama disebabkan oleh gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu akibat
tanah longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor jarang
terjadi.

A. Tsunami akibat letusan gunung berapi

Tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya


tsunami akibat gempa bumi adalah:
1. Adanya gempa bumi di dasar laut yang membuat gelombang.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km dari permukaan air laut.
3. Magnitudo gempa besar yaitu lebih dari 6 SR.
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik dan juga sesar turun, biasanya
gaya semacam ini dapat terjadi pada zona bukaan dan juga zona sesar.

3
B. Tsunami akibat longsor

Tsunami akibat longsoran terjadi ketika volume air di suatu lokasi tergantikan oleh
benda lain, yang dalam hal ini adalah tanah, dan menyebabkan air di sana terdorong ke
arah tertentu. Terlebih lagi bila benda yang masuk ke menggerakkan air tersebut
berkecepatan tinggi, sehingga menyebabkan air yang terdorong bisa mencapai lokasi
yang jauh jaraknya.
Contoh yang mudah untuk mendemonstrasikan fenomena ini adalah dengan mencelupkan
batu ke dalam gelas yang terisi penuh dengan air; saat batu tersebut masuk ke dalam
gelas, maka air di dalamnya akan terdorong dan terbeber keluar dari gelas.

Sebelumnya, longsoran yang mampu menyebabkan tsunami seperti di Selat Sunda


belum terjadi, karena biasanya gelombangnya terhalang oleh badan gunung itu sendiri
yang masih selalu berubah bentuknya. Namun sejarah sempat mencatat tsunami besar
yang terjadi akibat longsoran tanah terjadi bukan di laut, melainkan di bendungan.

Kejadian tersebut terjadi pada 1963 di bendungan Vajont Dam di Italia; saat itu
longsoran tanah dari bukit Monte Toc yang ada di sampingnya rontok dan
menghantamkan batu dengan volume sekitar 270 juta meter kubik ke air. Akibatnya, air
yang terdorong menghasilkan gelombang setinggi 140 meter dan melewati bendungan
tersebut, airnya menghantam pedesaan di bawahnya; menelan korban sampai 2000 orang
dan peneliti menamakannya sebagai Megatsunami.

Bahayanya dari tsunami jenis longsoran adalah tidak adanya peringatan, karena tidak
terasa guncangan gempa dan juga air di pesisir tidak tertarik terlebih dahulu ke laut
seperti halnya tsunami seismik.

2.3 Penyelamatan Diri Saat Terjadi Tsunami

Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat. Janganlah
ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai dan lautan. Jika berada
di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-
tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau
bangunan tinggi) samil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita
daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika
gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerahyang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar
mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.

2.4 Konsep Pemulihan Trauma

Konsep Pemulihan Trauma Yang disebut sebagai pemulihan trauma yaitu sebuah upaya
untuk mengatasi trauma. Pemulihan trauma sendiri merupakan suatu proses yang bersifat
unik pada setiap individu. Konsep dari pemulihan trauma bisa bersifat dinamis, melalui
tahapan-tahan dan dapat terjadi sebuah kemajuan maupun kemunduran pada pemulihan
trauma tersebut. Kemajuan maupun kemunduran yang terjadi disebabkan oleh faktor yang

4
mendukung maupun menghambat pemulihan trauma. Dijelaskan dalam Laluyan, dkk., (2007:
46-49) mengenai konsep tentang proses pemulihan trauma yaitu konsep model “ular tangga”
dalam pemulihan trauma. Pada konsep model ular tangga ini pemulihan trauma pada setiap
individu bersifat unik, tidak dapat disamakan antara yang satu dengan yang lain.
Tangga-tangga tersebut dapat berupa:
1) situasi aman dan nyaman di sekitar seseorang yang mengalami trauma,
2) dukungan sosial dari tokoh yang bermakna,
3) danya perasaan kebersamaan,
4) adanya bantuan untuk proses pemulihan.
Penghambat proses pemulihan (ular) antara lain:
1) penolakan lingkungan,
2) perasaan negatif,
3) tidak adanya dukungan sosial,
4) penyalah gunaan alkohol dan obat terlarang.
Konsep tahapan dalam pemulihan trauma Peristiwa Traumatis :
1. Penerimaan
2. Terguncang
3. Tidak Berdaya
4. Menyangkal
5. Marah

2.5 Cara Menanggulangi Bencana Tsunami

1. Pahami apa tsunami

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak mempelajari dengan baik apa saja yang
dimaksud dengan Tsunami dan bagaimana bisa terjadi. Bencana Tsunami akan diketahui
setelah terjadi pada sebuah daerah dan akhirnya di bahas dimana saja salah satunya media.
Usahakan untuk mempelajari wilayah Indonesia khususnya kota atau area dimana anda
tinggal. Apa saja resikonya dan bagaimana penanggulangannya. Sehingga ketika hal tersebut
terjadi tidak akan ada masalah dan juga anda tidak akan dilanda panik. Utamakan untuk
menyelamatkan dan mencari penanggulangan untuk evakuasi diri.

2. Perlindungan garis pantai

Kejadian atau fenomena Tsunami tidak akan berpindah ke daratan, semua pasti terjadi
di lautan. Hal ini mempermudah perlindungan atau penanggulangan yang terjadi. Anda bisa
melakukan perlindungan garis pantai, mulai dari menetapkan aturan akan pembangunan
wilayah pantai, membangun tembok penahan atau pemecah air laut, menggunakan hutan
mangrove atau pohon laut lainnya yang besar dan tidak mencemari laut.

3. Sistem peringatan Dini

Tsunami seringkali menyerang Jepang yang akhirnya menyebabkan negara Matahari


Terbit ini menciptakan alat untuk bisa mendeteksi apakah gempa yang ada bisa menyebabkan
tsunami atau tidak. Sistem peringatan dini ini perlu dibangun untuk bisa menginfokan pada
masyarakat bahwa ada masalah di laut dan menimbulkan potensi Tsunami. Di Indonesia cara

5
ini sudah digunakan, namun sampai sekarang belum ada alat pendeteksi gempa bumi yang
bisa diciptakan. Sehingga adanya gempa masih belum bisa diantisipasi.

4. Pendidikan mengenai tsunami

Pendidikan tsunami sangatlah penting karena berkaitan dengan pemahaman


masyarakat akan bencana alam ini. Penyebab maupun tanda ataupun sifat tsunami bisa
dilakukan dengan penyuluhan terhadap warga melalui pertemuan antar masyarakat, media
elektronik, berbagi informasi di sekolah, sosialisasi dan lainnya. Intinya tersampaikan
pemahaman akan bencana alam agar masyarakat mengerti bagaimana evaluasi.

5. Satgas penanganan bencana

Satgas merupakan orang yang penting dalam berbagai area dengan fokus menangani
masalah ketika bencana alam. Mereka yang tergabung di tim penanggulangan bencana
alam memang benar-benar fokus dalam penyelamatan dan tidak memikirkan orang lain
melainkan diri sendiri. anda tentu tidak pernah berpikir mereka menjadi tim yang penting
sampai mereka benar-benar membantu ketika ada bencana kan?

Itulah deretan cara bagaimana menyelamatkan ataupun cara menanggulangi tsunami yang
bisa anda pahami. Semoga ilmu diatas bisa membantu anda dalam memahami betapa
pentingnya paham akan bencana alam khususnya Tsunami sehingga dapat menolong anda
dalam membantu atau mungkin suatu saat anda menjadi relawan dalam sebuah bencana alam
Tsunami.

2.6 Post-Traumatic Stress Disorders

Davison & Neale (1996) mendefinisikan gangguan stres pasca trauma sebagai
gangguan kecemasan akibat kejadian traumatis, seperti perang, pemerkosaan, dan bencana
alam. Kejadian traumatis itu menyebabkan individu yang mengalami kejadian traumatisnya,
menunjukkan simptom-simptom seperti:
1) Merasa terus-menerus mengalami kejadian traumatisnya atau tidak bisa
menghilangkan kejadian traumatis meskipun peristiwanya sudah lampau;
2) Berkurangnya respon terhadap dunia erkurangnya respon terhadap dunia luar;
3) Merasa asing terhadap orang lain;
4) Mimpi asing terhadap orang lain;
5) Mimpi buruk, mimpi kejadian traumatisnya secara terusmenerus atau mengalami
gangguan tidur.

Post-Traumatic Stress Disorders pada anakanak dalam DSM-IV akan menampilkan


gejala - gejala sebagai berikut:

1) Menunjukkan perilaku disorganisasi atau agitasi;


2) Kesulitan untuk menghilangkan imajinasi, pikiran dan persepsi dari kejadian
traumatis sehingga memunculkan permainan repetitif yaitu tema atau aspek dari
trauma selalu tampak;
3) Sering mengalami mimpi buruk atau mengerikan tanpa disadari maksudnya;

6
4) Kesulitan memulai dan bertahan untuk tidur;
5) Mudah marah;
6) Kesulitan konsentrasi;
7) Merasa waspada yang berlebihan;
8) Mudah terkejut.

2.7 Dampak Bencana Tsunami

Bencana alam merupakan peristiwa sangat kejadiannya sungguh sangat tidak diharapkan
dan tidak dirindukan. Bagaimana tidak, bencana alam hanya akan membawa dampak buruk,
seperti kehilangan, kemiskinan, kelaparan, dan kesedihan. Apapun jenis bencana alam yang
di bumi, maka tidak ada satupun dari mereka yang diharapkan kedatangannya olah manusia.
seperti halnya bencana tsunami ini. seperti jenis bencana alam lainnya, bencana tsunami juga
menimbulkan banyak sekali dampak atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara lain
adalah sebagai berikut:

1. Terjadi kerusakan dimana- mana

Dampak terjadinya tsunami yang pertama adalah terjadinya kerusakan dimana- mana.
Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan.
Gelombang besar yang timbul karena tsunami ini dapat menyapu area daratan, baik daerah
pantai maupun daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini adalah di daerah yang
terkena sapuan ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa
meluluh lantakkan bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan
persawahan masyarakat, merusak tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya.
Kerusakan yang terjadi ini akan menimbulkan banyak kerugian, terutama kerugian berupa
material.

2. Lahan pertanian dan perikanan rusak

Gelombang tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan pertanian dan perikanan
rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar mampu menyapu bersih apa saja
yang ada di daratan. Jangankan tanaman yang ada di sawah, bahkan bangunan pun banyak
sekali yang roboh. Selain itu ikan- ikan yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu
oleh air dari gelombang tsunami tersebut.

3. Menghambat kegiatan perekonomian

Kita sepakat bahwa semua bencana alam dapat mengacaukan kegiatan perekonomian di
suatu wilayah. Hal ini juga termasuk bencana tsunami. Kerusakan dan kehilangan yang
terjadi akibat gelombang tsunami akan melumpuhkan kegiatan perekonomian sampai
beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang disebabkan oleh tsunami
mungkin akan menggantikan kegiatan produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.

4. Kerugian material

Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil, termasuk juga
gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya bangunan, rusak lahan
pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.

7
5. Kerugian spiritual

Selain kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur dengan uang, bencana
tsunami juga dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan kerugian
spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta benda, namun lebih ke jiwa. Bagaimana
seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam yang besar, apalagi apabila ia
kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu akan menimbulkan trauma di jiwa anak kecil.
Akibatnya anak tersebut harus menjalani beberapa terapi agar terbebas dari traumanya itu.
Bahkan hal seperti ini hanya dialami oleh anak kecil saja, namun juga orang dewasa dan
bahkan lanjut usia.

6. Menimbulkan bibit penyakit

Dampak selanjutnya dari bencana alam tsunami adalah timbulnya bibit penyakit. Ketika
gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan adalah
benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang tidak bersih
akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi jika ditambah dengan jasad- jasad
makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu,
apabila tinggal di pengungsian maka yang akan terjadi adalah timbulnya bibit penyakit
karena kurangnya saranan dan pra sarana.

2.8 Tanda- tanda Terjadinya Bencana Tsunami

Sebelumnya telah disebutkan diatas bahwa bencana alam tsunami merupakan tipe
bencana alam yang selalu dibarengi dengan tanda- tanda tertentu. maka dari itulah terjadinya
tsunami ini bisa diprediksi kejadinnya. Ada beberapa tanda yang menandakan bahwa akan
ada tsunami. Maka dari itulah masyarakat harus waspada dan segera mengambil tindakan
yang tepat. Beberapa tanda akan terjadinya tsunami berikut ini:

1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut

Terjadinya tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam getaran yang asalnya dari
bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini tentu seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, yakni berpusat atau memiliki kedalam kurang dari 30 kilometer dan getarannya
melebihi 6,5 scala richter.

2. Air laut tiba- tiba surut

Setelah adanya gempa atau getaran, selanjutnya adalah surutnya air secara tiba- tiba. surutnya
air laut secara tiba- tiba ini merupakan tanda- tanda yang paling jelas ketika akan terjadi
tsunami. Semakin jauh surut air laut maka kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin
besar. Dengan demikian ketika surut air ini terjadi maka langkah yang paling tepat adalah
segera melakukan evakuasi supaya tidak banyak korban yang jatuh. Surutnya air laut ini
sebenarnya karena disebabkan oleh permukaan laut turun secara mendadak sehingga terdapat
kekosongan ruang dan menyebabkan air laut pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami
telah tercipta yang baru, maka air akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang
sangat besar.

3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa

8
Sebelum terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa. Tanda-
tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angin yang tidak biasa, perilaku hewan yang
aneh. Beberapa perilaku hewan yang aneh ini contohnya adalah aktifnya kelelawar di siang
hari, kemudian banyak burung- burung terbang bergerombol (padahal biasanya tidak pernah
terlihat), dan juga beberapa perilaku binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya
tsunami, gajah- gajat Thailand saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.

4. Terdengar suara gemuruh

Tanda akan etrjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terdengarnya suara gemuruh. Ada
pengalaman oleh masyarakat yang mengalami bencana tsunami tahun 2004 di Aceh, dimana
beberapa saat sebelum tsunami terjadi mereka mendengar suara gemuruh yang sangat keras
dari dalam laut, yakni seperti suara kereta pengangkut barang. Beberapa diantaranya juga
mendengar suara ledakan dari dalam lautan. Hal ini cukup menjadi suatu pertanda yang kuat
akan terjadinya bencana tsunami.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan “tsu” berarti
lautan, “nami” berarti gelombang ombak. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak
laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi (BNPB
No.8 Tahun 2011). Menurut Bakornas PB (2007), Tsunami dapat diartikan sebagai
gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar
laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik atau
longsoran.
Tsunami terutama disebabkan oleh gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu
akibat tanah longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor
jarang terjadi.

3.2 Saran

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti tentang Penanggulangan Bencana Pada Anak –


Anak Bencana Tsunami dan dapat menyimpulkan materi tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/bencana-tsunami

https://www.academia.edu/6912273/Ada_3_penyebab_tsunami

http://journal.unair.ac.id/downloadfull/MKP6048-7d8e54dc4ffullabstract.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai