Anda di halaman 1dari 11

OPTIMALISASI ALIRAN DISTRIBUSI DAN ALOKASI MATERIAL DENGAN

METODE LINEAR PROGRAMMING


(Studi Kasus : PT. PLN (PERSERO) APJ Distribusi Malang)

OPTIMIZATION OF DISTRIBUTION FLOW AND MATERIAL ALLOCATION WITH


LINEAR PROGRAMMING METHOD
(Case Study : PT. PLN (PERSERO) APJ Distribusi Malang)

Mochamad Dedy Akbar1), Arif Rahman2), Ceria Farela Mada Tantrika3)


Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email :dedyakbar5@gmail.com1), posku@ub.ac.id2), ceria_fmt@ub.ac.id3)

Abstrak

Selama ini, PLN APJ Distribusi Malang mengatur pendistribusian dari dari 2 warehouse untuk melayani
seluruh area distribusi sebanyak 14 rayon tujuandengan memprioritaskan dari salah satu warehouse, tanpa
didukung perencanaan alokasi beban berimbang antar warehouse yang lebih efisien. Peningkatan perputaran
material pada warehouse,mengakibatkan PLN APJ Distribusi Malang berencana menambahkan 2 warehouse
lagi. Pendistribusian dari masing-masing warehouse ke masing-masing rayon tujuandapat direncanakan dengan
mengoptimalkan aliran distribusi dan alokasi material berdasarkan pertimbangan kapasitas warehouse dan
jarak pengiriman. Penelitian ini mempergunakan pendekatan Linear Programming untuk memecahkan masalah
optimalisasi aliran distribusi dan alokasi material pada pendistribusian. Pendekatan Linear Programming yang
diformulasikan dengan satu fungsi tujuan untuk minimasi biaya distribusi dan dibatasi beberapa fungsi kendala
terkait kapasitas warehouse, permintaan rayon dan kapasitas moda transportasi.

Kata Kunci: Pendistribusian, Aliran Distribusi, Alokasi Material, Minimasi Biaya Distribusi, Linear
Programming.

1. Pendahuluan seluruh area distribusi sebanyak 14 rayon tujuan


Dalam melaksanakan proses bisnis jasa untuk mengatur pendistribusian dengan
pelayanan listrik, PLN memerlukan dukungan memprioritaskan dari salah satu warehouse, tanpa
material atau komponen-komponen sebagai didukung perencanaan alokasi beban berimbang
pengatur dan penyalur listrik. Komponen- antar warehouse yang lebih efisien. Peningkatan
komponen tersebut adalah alat PLN sebagai perputaran material pada warehouse, PLN APJ
penyedia tenaga listrik guna menyalurkan listrik Distribusi Malang berencana menambahkan 2
dari PLN pembangkit untuk memenuhi kebutuhan warehouse lagi. Pendistribusian dari masing-
pelanggan. Komponen-komponen tersebut juga masing warehouse ke masing-masing rayon
diperlukan unuk pengembangan jaringan sesuai tujuan dapat direncanakan dengan
dengan permintaan pelanggan. mengoptimalkan aliran distribusi dan alokasi
Dalam operasionalnya, PLN menggunakan material berdasarkan pertimbangan kapasitas
warehouse sebagai tempat untuk menyimpan warehouse dan jarak pengiriman.
material atau komponen-komponen pengatur dan Menurut Hiller dan Lieberman (2005)
penyalur listrik. Warehouse tersebut menjamin masalah pengoptimalan aliran distribusi material
keberadaan komponen-komponen pengatur dan warehouse dapat diselesaikan dengan Linear
penyalur listrik agar pasokan listrik dari PLN Programming. Dengan menggunakan metode
stabil atau tidak terganggu. Linear Programming, dapat diperoleh solusi
Selama ini, PLN APJ Distribusi Malang aliran distribusi material yang optimal dengan
menggunakan 2 warehouse untuk melayani mempertimbangkan faktor kedekatan lokasi dan

404
biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Karena 2. Metode Penelitian
dalam Linear Programming dapat mencapai 2.1 Survei Pendahuluan
tujuan yang tunggal seperti meminimumkan Survei pendahuluan dimaksudkan untuk
biaya. mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi
Beberapa penelitian yang pernah ada oleh perusahaan.
sebelumnya antara lain :
1. Ella (2009) dalam penelitiannya yang berjudul 2.2 Studi Pustaka
“Supply Chain Management pada Proses Studi pustaka dilakukan untuk memberikan
Manajemen Distribusi dan Transportasi untuk landasan teori dalam melakukan penelitian. Pada
Meminimasi Waktu dan Biaya Pengiriman” tahap ini dilakukan usaha untuk menggali
membahas mengenai rute dan moda konsep-konsep maupun teori-teori yang dapat
transportasi yang diterapkan pada PT Holcim mendukung usaha penelitian.
Indonesia Tbk dan alternatif perbaikanya
untuk meminimasi biaya distribusi. Hasil 2.3 Mengidentifikasi Permasalahan
penelitian yang didapatkan adalah Identifikasi masalah adalah tahap awal
penghematan biaya distribusi sebesar 65,56% pemahaman terhadap suatu permasalahan yang
untuk total biaya distribusi dan 11,37% untuk timbul untuk mencari solusi permasalahan
lama waktu distribusi. tersebut. Pada tahap ini, akan dikaji permasalahan
2. Andriani (2010) dalam penelitianya yang yang ada pada PT. PLN (PERSERO) APJ
berjudul “Penentuan Rute dan Penjadwalan Distribusi Malang Jawa Timur. Yang menjadi
Disrtribusi dengan Metode Penghematan permasalahan pada PT. PLN (PERSERO) APJ
Clarke-Wright Untuk Meminimasi Biaya Distribusi Malang Jawa Timur saat ini adalah
Transportasi” membahas penggunaan metode persebaran alokasi material pada warehouse PLN
penghematan Clarke-Wright untuk APJ Distribusi Malang kurang merata.
meminimasi biaya transportasi. Biaya awal
pendistribusian produk sebesar Rp 2.4 Merumuskan MasalahPenelitian
95.981.836,00 dapat diturunkan sebesar Dari identifikasi masalah awal dan studi
14,69% sehingga biaya akhir pendistribusian pustaka, selanjutnya dirumuskan masalah yang
produk menjadi sebesar Rp 81.883.072,00. akan dikaji pada penelitian ini. Rumusan masalah
3. Ishadi (2011) dalam penelitianya yang pada penelitian ini adalah bagaimana menentukan
berjudul “Penerapan Metode Saving Matrix persebaran alokasi material pada warehouse pada
dalam Penjadwalan dan Penentuan Rute PT. PLN (PERSERO) APJ Distribusi Malang.
Distribusi Premium di SPBU Kota Malang”
membahas mengenai penerapan metode 2.5 Menentukan Tujuan Penelitian
saving matrix untuk memberikan usulan rute Tujuan penelitian ditentukan berdasarkan
distribusi kepada PT Pertamina Depot Malang perumusan masalah yang telah ditetapkan
dan berhasil menurunkan biaya transportasi sebelumnya. Hal ini ditujukan agar
sebesar 43% selain itu, jarak tempuh juga mempermudah peneliti untuk menentukan
mampu diturunkan sebesar 17,5% dan lama batasan-batasan yang perlu dalam pengolahan dan
waktu tempuh dapat dipercepat dengan analisis data selanjutnya. Tujuan penelitian ini
prosentase penurunan sebesar 17,5%. adalah mengetahui persebaran material untuk
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian masing-masing warehouse dan menentukan aliran
sebelumnya adalah obyek penelitian dan metode distribusi dengan memanfaatkan semua
yang digunakan. Pada penelitian ini, ditentukan warehouse.
pula alokasi material warehouse PT PLN dengan
menggunakan Linear Programming serta 2.6 Pengumpulan Data
menentukan aliran distribusi dari warehouse ke Data ataupun informasi yang dikumpulkan
lokasi tujuan material. Selain itu, untuk biaya harus relevan dengan persoalan yang dibahas
yang akan diminimasi dalam penelitian ini yang nantinya akan menjadi input pada tahap
mencakup biaya distribusi material. pengolahan data. Metode pengumpulan data yang

405
digunakan pada penelitian ini adalah riset diantaranya data mengenai sistem pendistribusian
lapangan dan riset kepustakaan. dan alokasi produk, data wilayah distribusi, data
kapasitas warehouse, data jumlah produk, data
2.7 Pengolahan Data permintaan produk, data biaya transportasi.
Langkah-langkah dari pengolahan data
adalah sebagai berikut : 3.1 Sistem Pendistribusian dan Alokasi
a. Menghitung biaya total awal aliran distribusi Material
dan alokasi yang nantinya akan dibandingkan Material yang tersedia pada warehouse PT.
dengan biaya total akhir. PLN (PERSERO) APJ MALANG hanya
b. Membuatformulasi model dengan fungsi mencakup material jaringan tegangan menengah
tujuan minimasi Z dengan fungsi kendala (JTM), gardu tegangan tinggi (GTT),jaringan
sesuai dengan lokasi material yang tegangan rendah (JTR) dan sambungan rumah
berhubungan langsung dengan gudangdari (SR) dan APP. Dan tujuan distribusi material dari
data aliran distribusi dan persebaran lokasi PT. PLN ini hanya sampai rayon-rayon PLN,
material. yang kemudian nantinya rayon-rayon tersebut
c. Menggunakan solver untuk mengetahui bertanggung jawab sendiri atas daerah yang
jumlah biaya aliran distribusi dan alokasi menjadi wilayah distribusinya.
material yang optimal. Dalam pendistribusian produk PT. PLN
d. Menghitung biaya total akhir aliran distribusi (PERSERO) APJ MALANG memiliki standar
dan alokasi serta menggambarkan aliran operasional prosedur, yaitu dalam satu kali
distribusi dan alokasi material dari warehouse pengangkutan tidak diperkenankan mengangkut
hingga ke tujuan lokasi material. lebih dari satu jenis produk. Untuk moda
e. Melakukan Analisa Sensitivitas untuk transportasi yang digunakan dalam
mengetahui sejauh mana ketahanan formulasi pendistribusian produk, produk tipe jaringan
model dengan perubahan nilai-nilai parameter tegangan menengah (JTM), gardu tegangan tinggi
yang akan terjadi. (GTT) jaringan tegangan rendah (JTR)
menggunakan truck, dan produk sambungan
2.8 Analisis Hasil dan Pembahasan rumah (SR) dan APP menggunakan pick up.
Pada tahap ini dilakukan analisis hasil dan
pembahasan mengenai aliran distribusi dan 3.2 Data Kapasitas Warehouse
alokasi material yang digunakan sebagai usulan PT. PLN (PERSERO) APJ MALANG
kepada perusahaan untuk biaya total yang lebih hanya memanfaatkan warehouse area dan
rendah dari biaya total awal. warehouse aris sebagai warehouse utama untuk
proses distribusinya. Sedangkan warehouse
2.9 Kesimpulan dan Saran singosari dan warehouse bululawang akan
Kesimpulan menjabarkan tentang digunakan jika kapasitas dari kedua warehouse
penentuan aliran distribusi dan alokasi material utama sudah tidak mencukupi. Tiap-tiap
warehouse yang diusulkan kepada PT. PLN warehouse mempunyai kapasitas yang berbeda
(PERSERO) APJ Distribusi Malang Jawa Timur terhadap jenis-jenis produk yang tersedia
yang dapat memberikan penurunan biaya. Saran didasarkan bentuk dan ukuran gudang tersebut.
memberikan pengembangan lebih lanjut atas Tabel 1 merupakan data kapasitas warehouse PT.
metode yang telah dibuat dari penelitian yang PLN (PERSERO) APJ MALANG.
telah dilakukan, sehubungan dengan manajemen Tabel 1. Kapasitas warehouse
warehouse dan pendistribusian produk PT. PLN Tipe Produk
(PERSERO) APJ Distribusi Malang Jawa Timur. Nama
No SR
Warehouse JTM GTT JTR
APP
3. Hasil dan Pembahasan 1. Area 0 0 0 3450
Data yang dikumpulkan yaitu yang
2. Aris 132 27 82 1050
berkaitan dengan kebutuhan menentukan aliran
distribusi dan alokasi material dari warehouse 3. Singosari 107 23 15 700
yang optimal, terdiri dari beberapa data 4. Bululawang 72 0 31 250

406
3.3 Data Jumlah Produk 3.5 Data Wilayah Distribusi
Tabel 2 merupakan tipe produk beserta PT. PLN (PERSERO) APJ MALANG
komposisi material minimal sesuai satuan kirim memiliki wilayah distribusi mencakup Malang
standar ketetapan PT. PLN (PERSERO) APJ Raya dengan tujuan material hanya pada rayon-
MALANG. rayon atau unit resmi. Tabel 3 merupakan data
tujuan distribusi PT. PLN (PERSERO) APJ
Tabel 2. Tipe Produk dan Komposisi MALANG.
No Tipe Produk(Satuan) :
Komposisi Material Minimal Tabel 4. Tujuan Distribusi
1. JTM (1 sirkuit) : No Nama Rayon
 Kabel (50m)
 Ground rod (1 buah) 1. APJ. Malang
 Line tap connector / Joint 2. UP. Blimbing
sleeve (3 buah) 3. UP. Dinoyo
 Isolator pinpost / Stringset (3
buah) 4. UP. Kebon Agung
2. GTT (1 set) : 5 UPJ. Singosari
 Trafo (1 buah) 6. UPJ. Lawang
 Kabel (10m)
7. UPJ. Batu
 Fuse link (3 buah)
 LV Panel (1 buah) 8. UPJ. Kepanjen
 Cut out (3 buah) 9. UPJ. Tumpang
 Veer contact 10. UPJ. Gondanglegi
3. JTR (1 sirkuit) :
11. UPJ. Bululawang
 Kabel (50m)
 Stringset (3 buah) 12. UPJ. Ngantang
 Line tap connector / Joint 13. UPJ. Sumber Pucung
sleeve (3 buah) 14. UPJ. Dampit
 Binding wire (1m)
4. SR APP (1 set) :
3.6 Data Biaya Distribusi
 Meter KWH (1 buah)
Pada penelitian ini biaya distribusi produk
 Kabel (25m)
 Connector press (2 buah)
PT. PLN (PERSERO) APJ MALANG. mencakup
dua komponen biaya dalam sekali pengangkutan,
3.4 Data Armada dan Kapasitas yaitu biaya bongkar muat dan biaya kirim.Biaya
Moda transportasi yang digunakan PT. bongkar muat didapatkan dari HPS (Harga
PLN (PERSERO) APJ MALANG untuk Patokan Standar) PT. PLN (PERSERO) APJ
mendistribusikan produk-produknya adalah truck MALANG yang didasarkan pada tingkat
dan pick up. Tabel 4 merupakan data moda kesulitan dalam proses bongkar muat produk dan
berat produk. Tabel 5 merupakan biaya bongkar
transportasi dan kapasitas angkut PT. PLN
muat per satuan pada PT. PLN (PERSERO)
(PERSERO) APJ MALANG
APJ MALANG.
Tabel 3. ModaTransportasi dan Kapasitas Angkut
Kapasitas Tabel 5. Biaya Bongkar Muat
Tipe Tipe Biaya Bongkar Muat /
No Moda Angkut No
Produk Produk Satuan
(Maksimal)
1. JTM Rp. 40.800,00 / sirkuit
1. JTM Truck 3 Sirkuit
2. GTT Rp. 70.800,00 / set
2. GTT Truck 2Set
3. JTR Rp. 31.500,00 / sirkuit
3. JTR Truck 3 Sirkuit
4. SR APP Rp. 450,00 / set
4. SR APP Pick up 120 set

407
Biaya kirim dalam proses distribusi Tabel 7. Total Biaya Bongkar Muat
material PLN adalah biaya bahan bakar dikalikan
jarak tempuh.

Tabel 6.Data Jarak Antar warehouse dan Rayon PLN


Nama Warehouse
No Nama Rayon
Area Aris Singosari Bululawang
1. APJ. Malang 0 2 11 12.4
2. UP. Blimbing 7 7 10 16
3. UP. Dinoyo 4.5 6.5 11 17 Dari anggaran biaya kirim PLN dan
4. UP. Kebon Agung 6.2 4.2 17 6 perhitungan biaya bongkar muat maka didapatkan
5 UPJ. Singosari 11 13 0 22 total biaya yang disediakan PLN untuk
6. UPJ. Lawang 18 20 8 29 mendistribusikan material sebesar:
7. UPJ. Batu 20 22 23 31 Biaya Distribusi per bulan =
8. UPJ. Kepanjen 21 19 32 13 Biaya Bongkar Muat + Biaya Kirim =
9. UPJ. Tumpang 18 16 26 18
Rp. 16.674.450,00 + Rp. 4.100.000,00 =
10. UPJ. Gondanglegi 24 22 35 12
Rp. 20.774.450
11. UPJ. Bululawang 12.4 10.4 22 0
12. UPJ. Ngantang 40 42 43 51 3.7.2 Formulasi Model
13. UPJ. Sumber Pucung 36 34 45 27 Formulasi model harus diketahui terlebih
14. UPJ. Dampit 37 35 48 25 dahulu sebelum data diolah dengan program
linier, diawali dengan menentukan variabel
Dari data jarak pada Tabel 6 dapat keputusan kemudian dilanjutkan dengan
diketahui biaya kirim untuk moda truck dan pick menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala
up. Biaya bahan bakar truk adalah Rp 750 per untuk menentukan aliran distribusi dan alokasi
Km, sedangkan untuk biaya bahan kendaraan material dari warehouse yang optimal. Tujuan
pick up adalah Rp 625 per Km. formulasi model dalam penelitian ini adalah
untuk meminimasi biaya distribusi. Dalam
3.7 Pengolahan Data penelitian ini perhitungan dilakukan per produk,
Pengolahan data dimulai dengan sehingga formulasi model ini digunakan untuk
mendapatkan biaya total awal, kemudian tiap tiap tipe produk.
menentukan formulasi model dengan fungsi 1. Menentukan Variabel Keputusan
tujuan minimasi Z dengan fungsi kendala dan Variabel keputusan adalah variabel-
selanjutnya pengolahan data menggunakan variabel yang mempengaruhi persoalan dalam
metode Linear Programming dengan bantuan pengambilan keputusan dan dapat dikendalikan
program komputer LINGO 8.0 unlimited version. oleh pengambil keputusan. Sehingga variabel
keputusan yang terdapat pada penelitian ini
3.7.1 Perhitungan Biaya Awal adalah jumlah barang yang diangkut dan jumlah
Biaya anggaran dari PT. PLN (PERSERO) aktivitas transportasi yang dilakukan. Jumlah
APJ MALANG yang tersedia dari untuk barang yang diangkut disimbolkan dengan (X)
keperluan biaya kirim berkisar Rp. 4.000.000,00 dan jumlah aktivitas transportasi yang dilakukan
dan penambahan hanya dimungkinkan maksimal disimbolkan dengan (Y). Kedua variabel
sebesar Rp. 100.000,00. Sedangkan untuk biaya keputusan dalam penelitian ini tidak boleh
bongkar muat anggaran PLN menyesuaikan bernilai pecahan atau harus dalam bentuk
dengan jumlah material yang didistribusikan. bilangan bulat (integer).
Perhitungan biaya bongkar muat yang 2. Menentukan Fungsi Tujuan
dikeluarkan oleh PT. PLN (PERSERO) APJ Pada sub bab 3.6 komponen-komponen
MALANG dapat dilihat pada tabel dibawah ini. biaya distribusi pada penelitian ini meliputi biaya
bongkar muat dan biaya kirim. Biaya bongkar
muat adalah ongkos bongkar muat yang menjadi
biaya variabel yang tergantung pada jumlah
barang yang diangkut. Sedangkan biaya

408
pengiriman berasal dari ongkos kirim yang warehouse. Formulasi model kendala kapasitas
menjadi biaya variabel dan tergantung dari warehouse penelitian ini dijelaskan pada
jumlah aktivitas transportasi yang dilakukan. persamaan 2.
Biaya = Ongkos bongkar
𝑛
Bongkar muat * Jumlah
Muat barang yang diangkut ∑ 𝑋𝑖𝑗 ≤ 𝑠𝑖 (Pers.2)
= C*X 𝑗=1

Biaya = Ongkos kirim *


Kirim Jumlah aktivitas Dimana,
transportasi yang 𝑋𝑖𝑗 : Jumlah barang yang diangkut dari
dilakukan warehouse ke i menuju rayonke j
= D*Y 𝑠𝑖 : Kapasitas warehouse ke i
Sehingga fungsi tujuan biaya distribusi
untuk tiap tipe produk dari m warehouse ke n b) Kendala Permintaan Rayon
rayon terdiri dari biaya bongkar muat tiap produk Kendala permintaan rayon adalah kendala
dari warehouse ke i menuju rayonke j dikalikan yang membatasi variabel keputusan jumlah
jumlah barang yang diangkut dari warehouse ke i barang yang diangkut dari warehouse ke i menuju
menuju rayonke j ditambah dengan biaya kirim rayonke jdengan nilai permintaan
dari warehouse ke i menuju rayonke j dikalikan rayon.Formulasi model kendala permintaan rayon
jumlah aktivitas transportasi yang dilakukan dari penelitian ini dijelaskan pada persamaan 3.
warehouse ke i menuju rayonke j. Karena 𝑚
penelitian ini berkaitan dengan biaya, maka
∑ 𝑋𝑖𝑗 = 𝑑𝑗 (Pers.3)
fungsi tujuan model ini minimasi. Formulasi
𝑖=1
model fungsi tujuan penelitian ini ditunjukkan
pada persamaan 1. Dimana,
𝑚 𝑛 𝑚 𝑛 𝑋𝑖𝑗 : Jumlah barang yang diangkut dari
warehouse ke i menuju rayonke j
Min 𝑍 = ∑ ∑ 𝐶𝑋𝑖𝑗 + ∑ ∑ 𝐷𝑖𝑗𝑌𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1 𝑗=1 (Pers.1) 𝑑𝑗 : Permintaan rayon ke j

Dimana, c) Kendala Kapasitas Pengangkutan


I : Warehouse Kendala kapasitas pengangkutan adalah
I : Indeks warehouse kendala yang membatasi variabel keputusan
M : Banyaknya warehouse jumlah barang yang diangkut dari warehouse ke i
J : Rayon menuju rayon ke j dan variabel keputusan jumlah
j : Indeks rayon aktivitas transportasi yang dilakukan. Formulasi
N : Banyaknya rayon model kendala kapasitas pengangkutan penelitian
𝐶 : Biaya bongkar muat per tipe produk ini dijelaskan pada persamaan 4.
𝑚 𝑛
𝑋𝑖𝑗 : Jumlah barang yang diangkut dari 1
warehouse ke i menuju rayonke j 𝑌𝑖𝑗 ≥ ∑ ∑ 𝑋𝑖𝑗 (Pers.4)
𝑘𝑝
𝐷𝑖𝑗 : Biaya kirim material dari warehouse ke 𝑖=1 𝑗=1

i menuju rayonke j
𝑌𝑖𝑗 : Jumlah aktivitas transportasi yang Karena dalam metode Linear
dilakukan dari warehouse ke i menuju Programming perumusan batasan tidak
rayonke j diperbolehkan adanya variabel keputusan di sisi
3. Menentukan Fungsi Kendala kiri, maka perumusan batasan kapasitas
a) Kendala Kapasitas Warehouse pengangkutan menjadi :
Kedala kapasitas warehouse adalah
kendala yang membatasi variabel keputusan 𝑚 𝑛
1 (Pers.5)
jumlah barang yang diangkut dari warehouse ke i 𝑌𝑖𝑗 − ∑ ∑ 𝑋𝑖𝑗 ≥ 0
menuju rayonke j dengan nilai kapasitas 𝑘𝑝
𝑖=1 𝑗=1

409
Dimana, 3.7.3 Penentuan Aliran Distribusi dan Alokasi
𝑋𝑖𝑗 : Jumlah barang yang diangkut dari Material
warehouse ke i menuju rayonke j Data diolah dan diformulasikan ke dalam
𝑌𝑖𝑗 : Jumlah aktivitas transportasi yang model Linear Programming. Secara
dilakukan dari warehouse ke i komputerisasi, data diolah dengan bantuan
menuju rayonke j program komputer LINGO, yaitu sebuah program
𝑘𝑝 : Kapasitas pengangkutan yang dirancang untuk menyelesaikan kasus-kasus
pemrograman linier. Dari hasil tersebut, dapat
Berdasarkan hasil perumusan yang diketahui solusi untuk menentukan aliran
disajikan dalam persamaan 1 sampai 5, maka distribusi dan alokasi material dari warehouse
dapat diformulasikan model tersebut sebagai yang optimal. Penyajian data dilakukan secara
berikut: terpisah untuk tiap-tiap produk sesuai dengan
formulasi model. Indeks m menunjukkan
𝑚 𝑛 𝑚 𝑛
Banyaknya warehouse, pada penelitian ini m
Min 𝑍 = ∑ ∑ 𝐶𝑋𝑖𝑗 + ∑ ∑ 𝐷𝑖𝑗𝑌𝑖𝑗 bernilai 4. Indeks n menunjukkan Banyaknya
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1 𝑗=1 rayon, pada penelitian ini n bernilai 14.
dengan kendala
𝑛
(1) 3.7.4 Analisa Sensitivitas
∑ 𝑋𝑖𝑗 ≤ 𝑠𝑖
𝑗=1
Analisa perubahan parameter dan
𝑚 pengaruhnya terhadap solusi Linear
(2) ∑ 𝑋𝑖𝑗 = 𝑑𝑗 Programming disebut Post Optimality Analysis.
𝑖=1 Istilah post optimality menunjukkan bahwa
analisa ini terjadi setelah diperoleh solusi optimal,
𝑚 𝑛 dengan mengasumsikan seperangkat nilai
1
(3) 𝑌𝑖𝑗 − ∑ ∑ 𝑋𝑖𝑗 ≥ 0 parameter yang digunakan dalam model. Nilai
𝑘𝑝 parameter yang digunakan pada perhitungan
𝑖=1 𝑗=1
formulasi ini terdiri dari permintaan rayon,
kapasitas gudang.
Dan 𝑋𝑖𝑗 ≥ 0, dan integer
𝑌𝑖𝑗 ≥ 0, dan integer
3.8 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan minimasi biaya
Dimana,
distribusi dengan metode Linear Programming
I : Warehouse
yang diolah dengan bantuan program LINGO,
I : Indeks warehouse
pengoptimalan alokasi material pada warehouse
M : Banyaknya warehouse dapat mengurangi biaya distribusi material pada
J : Rayon PLN. Pengurangan biaya bisa dilakukan
j : Indeks rayon perusahaan bila perusahaan memanfaatkan semua
N : Banyaknya rayon warehouse yang tersedia dengan pengalokasian
𝐶 : Biaya bongkar muat per tipe produk material yang tepat. Tabel dibawah ini
Jumlah barang yang diangkut dari
𝑋𝑖𝑗 : menunjukkan pengalokasian material pada
warehouse ke i menuju rayonke j warehouse setelah dilakukan pengoptimalan.
: Biaya kirim distribusi material dari
𝐷𝑖𝑗
warehouse ke i menuju rayon ke j Tabel 8. Kapasitas Warehouse setelah Pengoptimalan
𝑌𝑖𝑗 : Jumlah aktivitas transportasi yang Tipe Produk
dilakukan dari warehouse ke i menuju Nama
No SR
rayon ke j Warehouse JTM GTT JTR
APP
𝑠𝑖 : Kapasitas warehouse ke i 1. Area 0 0 0 1833
𝑑𝑗 : Permintaan rayon ke j 2. Aris 121 27 68 1050
𝑘𝑝 : Kapasitas pengangkutan 3. Singosari 30 5 15 688
4. Bululawang 72 0 31 250

410
Pengoptimalan aliran distribusi dan alokasi JTR; Rayon Sumber Pucung sebanyak 1 set GTT;
material pada warehouse juga berdampak pada dan Rayon Dampit sebanyak 2 set GTT dan 234
hubungan distribusi material antara warehouse set SR APP.
dengan rayon.
Untuk Warehouse Area, hanya mensupplai
tipe produk SR APP dengan tujuan Rayon
Malang sebanyak 67 set, Rayon Blimbing
sebanyak 138 set, Rayon Dinoyo sebanyak 91
set, Rayon Batu sebanyak 124 set, Rayon
Kepanjen sebanyak 600 set, Rayon Tumpang
sebanyak 119 set, Rayon Gondanglegi sebanyak
469 set, Rayon Ngantang sebanyak 105 set dan
Rayon Sumber Pucung sebanyak 120 set.

Gambar 2. Persebaran Produk JTM, GTT dan JTR


dari Warehouse Aris

Gambar 1. Persebaran Produk SR APP dari


Warehouse Area

Untuk Warehouse Aris, mensupplai tipe


produk JTM, GTT, JTR dan SR APP. Tujuan
distribusi warehouse Aris adalah Rayon Malang
sebanyak 13 sirkuit JTM, 3 set GTT dan 2 sirkuit
JTR; Rayon Blimbing sebanyak 18 sirkuit JTM,
4 set GTT dan 3 sirkuit JTR; Rayon Dinoyo
sebanyak 17 sirkuit JTM, 3 set GTT dan 4 sirkuit
JTR; Rayon Kebon Agung sebanyak 17 sirkuit Gambar 3. Persebaran Produk SR APP dari
Warehouse Aris
JTM, 3 set GTT, 4 sirkuit JTR dan 665 set SR
Untuk warehouse Singosari, mensupplai
APP; Rayon Lawang sebanyak 8 sirkuit JTR;
tipe produk JTM, GTT, JTR dan SR APP. Tujuan
Rayon Batu sebanyak 15 sirkuit JTM, 2 set GTT
distribusi warehouse singosari adalah Rayon
dan 5 sirkuit JTR; Rayon Kepanjen sebanyak 2
Singosari sebanyak 18 sirkuit JTM, 2 set GTT, 7
set GTT, 15 sirkuit JTR dan 115 set SR APP;
sirkuit JTR dan 259 set SR APP; Rayon Lawang
Rayon Tumpang sebanyak 14 sirkuit JTM, 2 set
sebanyak 12 sirkuit JTM, 2 set GTT, 8 sirkuit
GTT, 5 sirkuit JTR dan 36 set SR APP; Rayon
JTR dan 429 set SR APP; dan Rayon Batu
Gondanglegi sebanyak 3 set GTT; Rayon
sebanyak 1 set GTT.
Bululawang sebanyak 1 set GTT; Rayon
Ngantang 12 sirkuit JTM, 1 set GTT dan 4 sirkuit
411
Gambar 4. Persebaran Produk JTM, GTT dan JTR Gambar 6. Persebaran Produk JTM dan JTR dari
dari Warehouse Singosari Warehouse Bululawang

Gambar 7. Persebaran Produk SR APP dari


Gambar 5. Persebaran Produk SR APP dari Warehouse Bululawang
Warehouse Singosari
Total biaya distribusi setelah dilakukan
Untuk warehouse Bululawang, mensupplai perhitungan adalah Rp. 20.141.433,00. PLN
tipe produk JTM, JTR dan SR APP. Tujuan dapat melakukan penghematan biaya sebesar Rp.
distribusi warehouse bululawang adalah Rayon 633.017,00 atau sekitar 3,04 %.
Kepanjen sebanyak 19 sirkuit JTM dan 7 sirkuit
JTR; Rayon Gondanglegi sebanyak 11 sirkuit 4. Penutup
JTM dan 8 sirkuit JTR; Rayon Bululawang Berdasarkan hasil penelitian mengenai
sebanyak 12 sirkuit JTM, 5 sirkuit JTR dan 236 optimalisasi aliran distribusi dan alokasi material
set SR APP; Rayon Sumber Pucung sebanyak 16 pada PT. PLN (PERSERO) APJ MALANG
sirkuit JTM, 4 sirkuit JTR dan 14 set SR APP; dengan menggunakan metode Linear
dan Rayon Dampit sebanyak 17 sirkuit JTM dan Programming, terdapat beberapa kesimpulan
7 sirkuit JTR. yang bisa diambil, antara lain:
1. Setelah dilakukan perhitungan kapasitas
optimal warehouse Area adalah1833 set SR

412
APP; warehouse Aris adalah 121 sirkuit JTM, Tujuan distribusi rayon Dampit, disuplai dari
27 set GTT, 68 sirkuit JTR dan 1050 set SR warehouse Aris (GTT dan SR APP) dan
APP;warehouse Singosari adalah 30 sirkuit warehouse Bululawang (JTM dan JTR).
JTM, 5 set GTT, 15 sirkuit JTR dan 688 set 3. PT. PLN (PERSERO) APJ MALANG yang
SR APP; dan warehouse Bululawang 72 pada awalnya menggunakan dua warehouse
sirkuit JTM, 31 sirkuit JTR dan 250 set SR utama untuk proses distribusinya yaitu
APP. warehouse area dan warehouse aris. Dengan
2. Tujuan distribusi rayon Malang, disuplai dari pertimbangan minimasi biaya distribusi dan
warehouse Area (SR APP) dandari warehouse alokasi material menggunakan metode Linear
Aris (JTM, GTT dan JTR). Programming, perusahaan dapat menurunkan
Tujuan distribusi rayon Blimbing, disuplai dar biaya jika memanfaatkan dua warehouseyang
i warehouse Area (SR APP) dan dari wareho lain yaitu warehouse singosari dan warehouse
use Aris (JTM, GTT dan JTR). bululawang. PLN yang rata-rata per bulan
Tujuan distribusi rayon Dinoyo, disuplai dari menghabiskan Rp. 20.774.450,00 untuk proses
warehouse Area (SR APP) dan dari warehou distribusi material, dapat menghemat biaya
se Aris (JTM, GTT dan JTR). sebesar Rp. 633.017,00 atau sekitar 3,04%.
Tujuan distribusi rayon Kebon Agung, Jadi perusahaan hanya akan mengeluarkan
disuplai dari warehouse Aris (JTM, GTT, JTR biaya sebesar Rp. 20.141.433,00 untuk proses
dan SR APP). distribusi material.
Tujuan distribusi rayon Singosari, disuplai
dari warehouse Singosari(JTM, GTT, JTR dan 5. Daftar Pustaka
SR APP).
Tujuan distribusi rayon Lawang, disuplai dari Bowersox J, Donald(2006),Manajemen
warehouse Aris (JTR) dan warehouse Logistik,Alih Bahasa Drs. A. Hasymi Ali, Jilid
Singosari(JTM, GTT, JTR dan SR APP). Satu Cetakan Kelima, Jakarta : Bumi Aksara.
Tujuan distribusi rayon Batu, disuplai dari
warehouse Area (SR APP), dari warehouse Pujawan, N.,(2005),Suplly Chain Management.
Aris (JTM, GTT dan JTR) dan warehouse Surabaya : Guna Widya.
Singosari(GTT).
Tujuan distribusi rayon Kepanjen, disuplai Kodrat, David Sukardi,(2009), Manajemen
dari warehouse Area (SR APP), warehouse Distribusi, Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha
Aris (GTT, JTR dan SR APP) dan warehouse Ilmu.
Bululawang (JTM dan JTR).
Tujuan distribusi rayon Tumpang, disuplai Hiller, Frederick S., Lieberman, Gerald J.,(2005),
dari warehouse Area (SR APP) danwarehouse Pengantar Riset Operasi, Alih Bahasa Ellen
Aris (JTM, GTT dan JTR). Gunawan dan Ardi Wirda Mulia, Jilid Satu Edisi
Tujuan distribusi rayon Gondanglegi, disuplai Kelima, Jakarta : Erlangga.
dari warehouse Aris (GTT) dan warehouse
Bululawang (JTM, JTR dan SR APP). Heizer, Jay., Render, Barry (2006), Manajemen
Tujuan distribusi rayon Bululawang, disuplai Operasi, Alih Bahasa Dwinoegrahwati
dari warehouse Area (SR APP), warehouse Setyoningsih. Jilid Satu, Jakarta : Salemba
Aris (GTT, JTR dan SR APP) dan warehouse Empat.
Bululawang (JTM dan JTR).
Tujuan distribusi rayon Ngantang, disuplai Levana Puspanegara, Ella, Budi Santoso,
dari warehouse Area (SR APP) dan Purnomo, Sudjono, Hari,(2009), “Supply Chain
warehouse Aris (JTM, GTT dan JTR). Management pada Proses Manajemen Distribusi
Tujuan distribusi rayon Sumber Pucung, dan Transportasi untuk Meminimasi Waktu dan
disuplai dari warehouse Area (SR APP), Biaya Pengiriman”, Skripsi Sarjana Tidak
warehouse Aris (GTT) dan warehouse Dipublikasikan, Jurusan Studi Teknik Industri,
Bululawang (JTM, JTR dan SR APP). Universitas Brawijaya, Malang

413
Kartika Sari, Andriani, Astuti, Murti, Sudjono, Nurwidyantoro, Ishadi,Astuti, Murti, Sudjono,
Hari,(2010), “Penentuan Rute dan Penjadwalan Hari, (2011), “Penerapan Metode Saving Matrix
Disrtribusi dengan Metode Penghematan Clarke- dalam Penjadwalan dan Penentuan Rute
Wright Untuk Meminimasi Biaya Transportasi”. Distribusi Premium di SPBU Kota
Skripsi Sarjana Tidak Dipublikasikan, Jurusan Malang”,Skripsi Sarjana Tidak Dipublikasikan,
Studi Teknik Industri, Universitas Brawijaya, Jurusan Studi Teknik Industri, Universitas
Malang Brawijaya, Malang

414

Anda mungkin juga menyukai