Anda di halaman 1dari 13

Dosen : Wa Mina La Isa, S.Kep., Ns., M.

Kep
Mata Kuliah : Sistem Reproduksi

RANGKUMAN PERHITUNGAN MASA SUBUR


& HPHT( HARI PERTAMA HAID TERAKHIR)

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

MIRNA WALA NH0218027


MUSDALIFAH NH0218028
NELA ANGRIANI MANE NH0218029
NOVIYANTI HAMUNDU NH0218030
NUR AQILAH AMATULLAH NH0218031
NUR LAILA NH0218032
NURAL VIANTI NH0218033
NURJANNA NH0218034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

2019
A. MASA SUBUR
1. Pengertian
Masa subur Adalah Istilah tersebut digunakan untuk masa di mana perempuan
mengalami ovulasi (kematangan sel telur) dan siap untuk dibuahi. Sedangkan
laki-laki selalu mengalami subur. Jika pada masa subur melakukan hubungan
seksual, maka kemungkinan hamil sangatlah besar. Oleh sebab itu, jika tidak
ingin terjadi kehamilan maka harus menghindari hubungan seksual saat masa
subur. Kalaupun ingin melakukannya, lakukanlah dengan menggunakan alat
kontrasepsi. (Sefrina, 2014)
2. Masa subur pada wanita
Masa subur pada wanita perlu diperhitungkan untuk dapat menetapkan kapan
melakukan hubungan seks bagi mereka yang ingin punya anak serta
menghindari hubungan seks bagi mereka yang tidak ingin punya anak.
Pelepasan ovum bervariasi waktunya sesuai dengan faktor emosi wanita yang
mempengaruhi reflex hipotalamus sehingga dapat mempengaruhi
pengeluaran releasing factor FSH dan LH dan pengeluaran FSH dan LH serta
akan mempengaruhi waktu ovulasi. (Sefrina, 2014)
a. Masa Subur Setelah Haid
Masa subur setelah haid adalah dengan adanya haid yang menandakan
wanita sudah mengalami kematangan biologis. Hal ini menunjukkan
adanya perkembangan sel telur dan terjadinya ovulasi. Oleh karena itu,
siklus haid yang teratur dapat dipakai untuk memperikirakan masa subur
wanita. (Sefrina, 2014)
Menurut (Sefrina, 2014) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menghitung masa subur, yaitu :
1) Siklus Haid
Kalkulator masa subur akan mudah diketahui jika siklus haid setiap
bulannya teratur. Ada ahli yang berpendapat sikulus haid normal 28
hari, pertengahan siklusnya hari ke – 14 ( 28 : 2 ), masa suburnya 3 hari
sebelum hari ke -14, yaitu (14 – 3) dan 3 hari setelah hari ke -14 yaitu
hari ke -17 (14 + 3).
Jadi masa subur terjadi pada hari ke -11 dan hari ke -17.
Ada pula cara / rumus lainnya dalam mengkalkulator masa subur
dengan sistem kalender, seperti berikut ini :
Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13.
Sebelum menggunakan metode ini disarankan untuk melakukan
pengamatan minimal 6 kali siklus haid.
Jika siklus haid teratur (28 hari) :
a) Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1.
b) Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Jika siklus haid tidak teratur :
a) Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus).
Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga
hari pertama haid berikutnya.
b) Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18.
Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari
terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini
menentukan hari terakhir masa subur.
c) Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11.
Menurut (Ratnawati, 2017) Siklus menstruasi pada wanita data dibagi
menjadi 3(tiga) fase :
a. Fase Follicular ( pra ovulasi) yaitu fase antara hari ke 1 haid sampai
tejadinya ovulasi, jika tidak ada kehamilan ( pembuahan) maka
wanita tersebut akan masuk fase Luteal (pasca ovulasi) oleh sebab
itu masa menstruasi wanita adalah bisa sampai 14-16 hari.
b. Fase ovulasi, yaitu fase pembuahan
c. Fase Luteal (Fase ovulasi), fase luteal ini biasanya diasumsikan
selama 14 hari dengan asumsi ini makan periode pre-ovulasi adalah
lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.
2) Pemeriksaan Lendir Leher Rahim (Serviks)
Masa subur juga bisa diketahui lewat pemeriksaan getah lendir
(mukus) mulut rahim (serviks). Ini pun dapat kita lakukan sendiri.
Caranya, lendir dari mulut rahim diperiksa setiap hari. (Sefrina, 2014)
Hormon Estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi biasanya
lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan jari telunjuk atau
ibu jari, lalu rekatkan lendir 15 tersebut seperti membentuk benang
dengan jarak 2 – 3 cm, jika lendir tersebut terputus tandanya tidak
subur, dan apabila lendir tersebut tidak terputus maka ada dalam masa
subur, tingkat keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar 60% – 70%.
Lendir rahim berwarna bening, mungkin elastis, mudah pecah, lembut,
licin seperti putih telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal sebagai efek
Spin yang menunjukkan lendir subur. Untuk lebih yakin lendir yang
keluar dari mulut rahim dapat diperiksa oleh ahli pada objek gelas
dibawah mikroskop, apabila lendir yng terjadi pada masa subur akan
terlihat seperti daun pakis. (Sefrina, 2014)
Menurut (Sefrina, 2014) Ada yang perlu diingat selama pemeriksaan
lendir serviks, yaitu :
a) Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada perempuan satu dengan
lainnya, termasuk dengan siklus itu sendiri.
b) Setiap perubahan sensasi, jumlah lendir juga harus diperhatikan.
c) jika sulit untuk mendeteksi lendir dari luar, bisa diketahui setelah
berolahraga atau setelah buang air besar.
d) Kegel ( gerakan mengerutkan otot pinggul bagian bawah seperti
sedang menahan kencing ) terkadang dapat membantu pengeluaran
lendir.
3) Mengukur Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal basanya 35,5 – 36 derajat celsius. Pada waktu
ovulasi turun dulu dan naik kembali mencapai 37 – 38 derajat celcius
dan tidak akan kembali ke suhu normal 35 derajat. Kenaikan suhu tubuh
terjadi apabila sudah terbentuknya Progesteron yang bertugas
menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah
di buahi. (Sefrina, 2014)
Caranya lakukan pengukuran suhu tubuh pada pagi hari setelah bangun
tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, kemudian masukkan
termometer ke dalam dubur atau mulut vagina selama 5 – 6 menit.
Tutup kembali mulut vagina selama pengukuran berlangsung, lakuakn
hal ini setip hari pada jam yang selama 3 bulan. (Sefrina, 2014)
Jangan lupa untuk mencatat setiap hasil pengukuran sampai
membentuk kurva dengan syarat selama menentukan masa subur
dengan mengukur suhu selama 3 bulan: suhu tubuh tidak boleh dalam
kondisi demam, jangan tidur di bawah lampu yang panas, dan jangan
tidur dengan menggunakan AC dalam suhu yang sangat tinggi.
(Sefrina, 2014)
4) Melalui USG
Metode USG ini sudah sangat biasa dan sering dilakukan oleh banyak
wanita hamil, untuk mengetahui perkembangan sel telur yang telah
dibuahi atau calon janin yang sudah jadi. Kalkulator masa subur yang
tepat merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil
tidaknya program hamil yang Anda rencanakan (Sefrina, 2014)
b. Masa Subur Setelah Melahirkan
Banyak pria yang bertanya kapan masa subur wanita kembali normal pasca
melahirkan. Para pria atau suami haruslah mengerti dan memahaminya.
Organ intim wanita yang baru melahirkan masih mengalami trauma,
meskipun dalam kondisi yang sangat baik, organ intim wanita masih
sensitif. Selain itu ketika wanita masih dalam 8 masa menyusui mungkin
terjadi vaginal atrophy (menipis dan mengeringnya jaringan vagina akibat
kurangnya hormon estrogen dalam tubuh wanita). Beberapa dokter
berpendapat bahwa seorang wanita atau ibu dapat merasakan kembali
hubungan seksual 6 bulan pasca melahirkan. Adapula pendapat lainnya
dalam kurun 4 minggu wanita atau istri juga dapat melakukan hubungan
intim, karena dalam waktu 4 minggu ketika cairan yang dikeluarkan dari
bibir vagina setelah melahirkan sudah berhenti dapat melakukan hubungan
seksual kembali. (Anggraini, diakses pada 26 maret 2019,pukul 13.55)
Menurut (Ratnawati, 2017) ada beberapa alasan mengapa perlu waktu jeda
untuk melakukan hubungan seksual kembali pasca melahirkan :
1. Untuk memberikan peluang pada jaringan genital wanita untuk pulih
kembali seperti sedia kala, terutama apabila mengalami proses
kelahiran normal atau caesar yang mengalami episiotomi atau
guntingan kecil untuk memperlebar jalan lahir bayi agar bayi lebih
mudah keluar.
2. Rasa trauma yang masih melekat pasca melahirkan. Meskipun kondisi
fisik dalam keadaan normal dan baik.
3. Mencegah timbulnya infeksi Pasca melahirka selama 6 minggu atau 40
hari merupakan masa nifas yang sangat penting dan butuh perhatian
secara khusus. Masa nifas ini ditujukan untuk membersihkan rahim
sama halnya seperti masa menstruasi. Darah nifas mengandung
trombosit, sel-sel degeneratif, sels-el mati dan sisa sel-sel endometrium.
Jadi masa subur wanita akan kembali pasca masa nifas yang
berlangsung selama 40 hari berakhir, namun sebaiknya para pria atau
suami memberi waktu jeda kepada sang istri untuk tidak melakukan
hubungan seksual hingga masa nifas dan pemulihan kondisi pasca
melahirkan kembali seperti semula.
c. Tanda Tanda Masa Subur
Menurut (Ratnawati, 2017) Ada beberapa tanda pada wanita pada masa
subur yaitu :
1. Memiliki rasa sensitif yang sangat tajam pada indera penciuman
Umumnya wanita yang sedang dalam masa ovulasi memiliki rasa
penciuman yang sangat tajam. Menurut American Pregnancy
Association yang menyebutkan meningkatnya indera penciuman dapat
dikatakan menjadi sebuah tanda bahwa anda sedang berovulasi.
2. Terjadi perubahan pada lendir serviks Pada masa ovulasi biasanya
wanita mengalami perubahan pada lendir seviks. Lendir serviks bila
disentuh dengan jari tangan seperti putih telur dengan tekstur yang
kenyal, warna lebih jernih, cair. Seperti cairan keputihan yang normal.
3. Perubahan suhu basal tubuh Suhu tubuh akan meningkat meskipun
tubuh dalam keadaan normal tidak sakit (sekitar 0.2 °C). Suhu normal
tubuh biasanya 35,5-36 derajat celsius. Pada waktu ovulasi suhu tubuh
akan turun sejenak dan kemudian akan naik kembali hingga mencapai
suhu 37-38 derajat celsius dan tidak akan kembali pada suhu 35 derajat
celsius. Pada waktu perubahan itulah terjadi masa subur. Kondisi
kenaikan suhu tubuh ini akan terus terjadi sekitar 3-4 hari.
4. Meningkatnya gairah seksual Pada masa ovulasi tiba, umumnya wanita
sangat lebih bergairah secara seksual dibanding biasanya hal ini
dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen yang dapat meningkatkan
hormon seksual dengan beberapa tanda fisik seperti : bibir terlihat lebih
penuh, mata bagian pupil yang melebar, dan kulit yang terasa lebih
lembut.
5. Payudara lebih lunak dan kenyal Ketika masas ovulasi, hormon –
hormon tubuh wanita seakan sedang bersiap untuk kehamilan, dan saat
ovulas lah hormon-hormon tubuh secara seksual akan memupuk dan
meningkat, begitu pula yang terjadi pada apyudara terasa lebih kenyal,
padat berisi dan lunak.
6. Perubahan sikap yang lebih sensitif 11 Pada masa ovulasi perubahan
lain pun terjadi pada perubahan sifat dan sikap yang lebih sensitif lain
dari biasanya. Terjadi pada saat ovulasi (sekitar hari ke-12 sampai 21
siklus menstruasi) perasaan ingin bersaing dengan wanita lain semakin
tinggi.
7. Timbul rasa nyeri Pada saat ovulasi tubuh akan memproduksi dan
meningkatkan kadar hormon LH (Luteinizing Hormone) yakni hormon
yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior. Kenaikan LH pada
wanita mendorong ovulasi dan perkembangan korpus luteum (tempat
asal sel telur). Hal ini kemudian mengakibatkan timbulnya rasa nyeri di
perut bagian bawah yang disebabkan oleh pecahnya folikel saat
pelepasan sel telur.
d. Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan
1. Sumbatan pada saluran telur Sumbatan saluran telur disebabkan antara
lain adanya perlengketan pada sekitarvsaluran telur, hal ini sebagai
akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggulvsehingga
menghambat pertemuan sel telur dengan sperma. (Oats j, 2010)
2. Endom etriosis Endometriosis yaitu sel selaput lendir rahim yang
tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal
ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau
pada organ reproduksi lainnya. (Oats j, 2010)
3. Kelainan lendir leher rahim Terlalu pekat, yang dapat menghambat laju
gerakan sperma. Terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
4. Berat Badan Tidak Seimbang Berat badan y ang tidak seimbang dapat
mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17 %
dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus
haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan
untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak
dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap
ketidaksuburan. (Oats j, 2010)
5. Faktor Usia Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan
menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya
masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur
akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-
kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi
tingkat kesuburan pria di mana “pabrik sperma” akan terus
memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal. (Oats j, 2010)
6. Gaya Hidup Yang Penuh Stres Gaya hidup ternyata pegang peran besar
dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%.
Gaya hidup yang serba cepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat
seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa
menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme
tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri (Oats j,
2010)
7. Kelainan Mulut Rahim Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan
(antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang
vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke
dalam saluran mulut rahim y ang menghubungkan antara vagina dan
rongga rahim. Peny impangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi
(posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat terjadinya
kehamilan. (Oats j, 2010)
8. Kelainan Rahim Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan,
mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi
rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai
terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum
waktunya. (Oats j, 2010)
3. Masa Subur pada Pria
Sel telur dan sperma yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk terjadinya
kehamilan. Jadi, tidak hanya Wanita saja yang memiliki masa subur, Pria
juga, yaitu suatu masa dimana sperma kuat dan memiliki kemungkinan besar
dapat membuahi sel telur.masa subur Wanita, yaitu suatu masa yang berada
disekitar waktu keluarnya sel telur tersebut (umumnya bagi yang mempunya
siklus haid 28-30 hari berada antara hari ke 12 hingga hari ke 18 dihitung dari
hari pertama haid) Tidak seperti kaum Wanita yang memiliki masa subur
dalam siklus bulanan, masa subur kaum Pria bisa terjadi setiap hari.
(Anggraini, diakses pada 26 maret 2019,pukul 13.55)
Setiap harinya Pria mengalami masa subur, lebih tepatnya adalah di saat pagi
hari atau terutama saat musim dingin. Pada kedua waktu itulah Pria memiliki
jumlah sperma lebih banyak dan kuat dari biasanya. Bercintalah secara teratur
pada masa subur ini (minimal dua hari sekali) diyakini dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya pembuahan (pertemuan antara sel telur dengan sel
sperma, disimpulkan bahwa masa subur Pria terjadi pada pagi hari sekitar jam
4 hingga 7 pagi atau pada suhu masih dingin dan saat musim dingin, atau pada
hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah sperma keluar dari organ reproduksi
(Anggraini, diakses pada 26 maret 2019,pukul 13.55)
Menurut (Ratnawati, 2017)Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah
Kesuburan pada Laki-laki adalah :
a. Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh
kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi
kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
b. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma.
Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang
dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau
jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang
tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c. Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar.
Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas
buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d. Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian
saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat meny ebabkan terjadinya
sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat
disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang
disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat
perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e. Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu
penyakit pembuluh darah (misalny a aterosklerosis) bisa meny ebabkan
impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau
akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya
aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan
meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
f. Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada
pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar
dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya,
muncul gangguan seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna,
bahkan impotensi.
g. Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron
sehingga mengganggu produksi sperma.
h. Pengaruh Radiasi
Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas
sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki
gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan
untuk pembuahan.
i. Pengaruh Obat
Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan
seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal
dapat menurunkan tingkat kesuburan pria
B. HPHT( Hari pertama haid terakhir )
1. Pengertian
HPHT adalah hari pertama haid terakhir dimana priode menstruasi seorang
wanita sebelum ia terlambat bulan dan dinyatakan positif hamil. (Ratnawati,
2017)
2. Cara menghitung HPHT
Menurut (Ratnawati, 2017)cara menghitung HPHT adalah :
Rumus Naegele :
a. Tanggal haid terakhir +7 = perkiraan tanggal kelahiran
b. Bulan haid terakhir -3 = perkiraan bulan terakhir
(untuk bulan januari,februari ,maret,bulan haid terakhir +9 )
c. Tahun haid terakhir + 1 = perkiraan tahun lahir
(untuk bulan januari,februari ,maret,tahun tetap 0 )
Contoh: HPHT 15 juli 2019 HPHT 15 februari 2018

15 – 07 – 2017 15 – 02 – 2018

+7 -3 +1 +7 +9

22 4 2018 24 11 2018

Menurut (Ratnawati, 2017)Ada beberapa pertanyaan yang bias dilakukan


adalah sebagai berikut
1. Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil ?
2. Apakah pada tanggal tersebut sudah bersih atau masih baru keluar darah
haidnya ?
3. Berapa lama menstruasinya ?
4. Berapa banyak menstruasinya ( jika hanya sedikit maka kemungkinan
sudah terjadi nidasi )
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. (diakses pada 26 maret 2019,pukul 13.55).


https://www.scribd.com/document/218814425/Masa-Subur.
Oats j, A. s. (2010). jones fundamental of obstetrics and gynecology. Edinbrung.
Ratnawati, A. (2017). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Sefrina, A. (2014). Kelas program hamil 69 Langka agar cepat Hamil. Yogyakarta:
Media Presindo .

Anda mungkin juga menyukai