FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Dosen : Dra. Lili Musnelina, M.Si, Apt.
Ditulis Oleh:
Dimas Prasetya A.
[12 33 0062]
NIM : 12330062
============================================
=====
a) Identifikasi faktor – faktor yang berperan dalam terjadinya suatu penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat.
a) Aspek Akademik
Jika ditinjau secara akademik, epidemiologi berarti analisis data kesehatan, sosial
ekonomi, dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan
interpretasi perubahan-perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan
terjadi di masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.
b) Aspek Praktis
Ditinjau dari segi praktis, epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada
upaya pencegahan penyebaran penyakit yang mcnimpa individu, kelompok, atau
masyarakat umum. Dalam hal ini, penyebab penyakit tidak harus diketahui secara
pasti, tetapi lebih diutamakan pada cara penularan, infektivitas, menghindarkan
agen yang diduga sebagai penyebab, toksin atau lingkungan, dan membentuk
kekebalan untuk menjamin kesehatan masyarakat. Misalnya:
c) Aspek Klinis
Ditinjau dari aspek klinis, epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi
secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau
laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit Baru seperti,
karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara
klinis.
d) Aspek Administratif
SUMBER / REFERENSI :
1.https://epidemiolog.wordpress.com/2011/02/24/tujuan-manfaat-dan-peran-
epidemiologi/
2.http://www.kesehatanmasyarakat.com/2009/01/mengapa-belajar-epidemiologi-
karena.html
Kedokteran EGC
5.Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
6. Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi
................................................................................................................................
2. Apa yang anda ketahui mengenai penyakit cardiovaskular? Apa penyebab faktor resiko
terjadinya penyakit tersebut dan bagaimana cara pencegahannya?
Jawaban:
Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata, yaitu “Cardio” yang berarti jantung dan
“Vaskuler” yang berarti pembuluh darah. Jadi, penyakit kardiovaskuler merupakan suatu
penyakit dimana sistem pembuluh darah mengalami gangguan sehingga tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya.
Penyakit kardiovaskuler ini sendiri banyak macamnya. Dimana kardiovaskuler
tersebut mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan serangan jantung (Heart Attack),
nyeri dada (Angina Pectoris) atau pun stroke.
Penyakit kardiovaskular tergolong kedalam penyakit yang tidak menular. Jenis – jenis
penyakit kardiovaskuler seperti:
- Penyakit jantung koroner: penyakit pembuluh darah yang menyuplai otot
jantung.
- Penyakit serebrovaskular: penyakit pembuluh darah yang menyuplai otak.
- Penyakit arteri periver: penyakit pembuluh darah yang menyuplai pada bagian
tangan dan kaki.
- Penyakit Jantung rematik: gangguan pada otot jantung dan katup jantung akibat
demam rematik yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
- Penyakit jantung bawaan: kelainan struktur jantung yang sudah ada sejak lahir.
- Deep vein thrombosis dan Pulmonary embolism: bekuan darah di pembuluh darah
kaki yang dapat bergerak ke jantung dan paru-paru.
SUMBER / REFERENSI:
http://dokumen.tips/download/link/makalah-gangguan-sistem-kardiovaskuler
https://www.jevuska.com/2013/12/22/penyakit-jantung-kardiovaskular/
3. Bagaimana menurut anda hubungan antara pengobatan dengan obat dan efek samping
yang timbul? Apa kaitannya hal tersebut diatas dengan macam-macam studi desain?
Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing studi desain tersebut!
Menurut saya hubungan antara pengobatan dengan obat dan efek samping yang
timbul, yaitu ada karena hubungan antara pengobatan dengan obat terhadap efek samping
yang timbul dapat terjadi akibat dari penggunaan obat terhadap penyakit tertentu.
Biasanya efek samping akan timbul apabila pengobatan dengan obat dilakukan pada
jangka waktu yang panjang untuk mengobati penyakit yang kronik, sehingga efek
samping pun akan timbul selama penggunaan obat dalam jangka panjang tersebut. Pada
penggunaan obat tertentu efek samping biasanya dapat menyebabkan kerusakan pada
organ seperti ginjal yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain yang biasanya
akan memeperparah penyakit yang sebelumnya diderita karena apabila salah dalam
pengkombinasian obat maka dapat mengancam kesehatan orang tersebut.
Perbedaan antara pengobatan dengan obat dan pengobatan tanpa obat yang dikaitkan
dengan macam – macam studi disain adalah dalam pengobatan tanpa obat (pengobatan
sendiri) oleh masyarakat bertujuan untuk mengobati penyakit tanpa resep/ tenaga medis.
Sehingga kaitanya dengan macam – macam desain studi deskriptif maupun analitiknya
kurang begitu berpengaruh karena pengobatan dilakukan tanpa obat sehingga efek
sampingpun sulit terdeteksi karena tidak ada acuan dalam penanganannya.
b. Data faktor resiko disimpulkan setelah penyakit terjadi sehingga data tidak
lengkap dan sering terjadi penyimpangan.
c. Odds Ratio tidak dapat digunakan untuk mengestimasi resiko relatif jika
masalah kesehatan yang sedang diteliti terdapat di masyarakat lebih dari
5%.
d. Sulit untuk menghindari bias seleksi karena populasi berasal dari dua
populasi yang berbeda.
d. Hanya memerlukan waktu yang singkat dan biaya yang lebih murah
dibandingkan dengan studi kohort.
B. Studi Kohort
d. Follow up kadang sulit dilakukan dan sampel yang loss overload dapat
mempengaruhi hasil studi.
Studi cross sectional (potong lintang) adalah studi epidemiologi yang mempelajari
prevalensi, distribusi, maupun hubungna penyakit dan paparan (faktor penelitian)
dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan
lainnya, secara serentak pada individu-individu dari suatu populasi pada saat itu.
a. Tidak dapat dipakai untuk meneliti penyakit yang terjadi secara akut dan
cepat sembuh (durasi penyakit pendek).
c. Dapat dipakai untuk mengetahui stadium dini atau kasus subklinis suatu
penyakit, seperti pemeriksaan pap-smear pada kanker leher rahim.
................................................................................................................................
4. Paparan penyakit sering kali timbul akibat pencemaran lingkungan, apa saja yang
menjadi faktor penyebabnya? Bagaimana menurut anda penanganan pasien yang
terpapar oleh pencemaran udara dan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan?
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari
limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang
dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke
sungai.Limbah rumah tangga sendiri bisa dibagi menjadi limbah cair dan
padat.Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit,
kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang
hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan
mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah
pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air
akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing
Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk
biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah
pemukiman.Di kota-kota,air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang
menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali
bakteri dan jamur.
gas-gas vulkanik
Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, contoh :
bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
pembakaran hutan
Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi
dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan
teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran
terutama di daera daerah industri.
Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas
CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa
pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat
kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai menghasilkan
produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan
produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang
tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan
pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada
pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan
timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang
disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul
dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-
gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-
batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak
dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada.
Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi penderitaan dan
gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi
mengisap debu berbahaya tadi.
a. Pada penderita kanker paru akibat tercemar udara ditangani dengan cara perawatan
paliatif, pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi.
b. Pada penderita asma yang tercemar udara obat inhaler sangat penting karena lebih
efektif dan efeknya lebih cepat dalam mengendalikan asma.
Cara yang paling efektif untuk mengendalikan batuk dan produksi sputum
pada pasien dengan bronchitis kronis adalah menghindari iritasi lingkungan,
terutama asap rokok.
e. Perawatan suportif;
f. Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang
kurang produktif.
SUMBER / REFERENSI:
1. http://allergycliniconline.com/2012/05/06/bronkitis-penyakit-batuk-yang-membandel/
http://paru-paru.com/penyakit-pneumonia/
................................................................................................................................
5. Sebutkan dan jelaskan persamaan dan perbedaan antara HACCP (Hazard Analysis &
Critical Control Point) dengan MESO (Monitoring Efek Samping Obat)! Bagaimana
kedua penilaian ini diaplikasikan dalam farmakoepidemiologi?
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) merupakan suatu sistem
jaminan mutu yang berdasarkan kepada kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul
pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendaliannya
untuk mengontrol bahaya bahaya tersebut. Merupakan suatu sistem dengan pendekatan
sistematik untuk mengidentifikasi dan mengakses bahaya-bahaya dan risiko-risiko yang
Efek Samping Obat (ESO) dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Merupakan
suatu upaya yang dilakukan oleh tenaga professional kesehatan pada umumnya dan
apoteker pada khususnya untuk memantau, mengawasi dan menanggulangi efek samping
obat.
Persamaan antara HACCP dengan MESO, keduanya merupakan suatu sistem atau
upaya melakukan pengontrolan keamanan pada suatu produk sehinggga produk tersebut
terjamin aman untuk digunakan oleh masyarakat.
Perbedaan antara HACCP dengan MESO, 1). HACCP merupakan suatu upaya
pengontrolan keamanan pada produk makanan, sedangkan MESO pengontrolan
keamanan pada produk obat; 2). HACCP dilakukan untuk mengidentifikasi dan
mengakses bahaya serta risiko yang berkaitan dengan proses pembuatan, distribusi, dan
penggunaan produk pangan, sedangkan MESO program pemantauan keamanan suatu
SUMBER / REFERENSI :
1. http://dokumen.tips/documents/3-meso.html
2. Diana Sari Ida,dkk,2014.Studi Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis FDC
Kategori 1 Di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat.Jakarta:Media Litbangkes
Vol.24 No.1:28-35.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_bahaya_dan_pengendalian_titik_kritis#Keuntu
ngan_dan_Kerugian
4. http://giziberkarya.blogspot.co.id/2014/09/haccp-hazard-analysis-and-critical.html