PENDAHULUAN
1
sebagai suatu cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan
sesuatu pekerjaan secara baik dan benar. Cara melaksanakan hasil berpikir untuk
melakukan suatu pekerjaan secara benar dan baik disebut teknik. Dengan
demikian dalam istilah metode terkandung istilah teknik. Sehingga metodologi
penelitian merupakan kajian tentang cara berpikir dan teknik untuk mengerjakan
penelitian secara benar dan baik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan variabel ?
2. Apa yang dimaksud dengan hubungan antar variabel ?
3. Apa saja jenis-jenis dari variabel ?
4. Apa saja sifat-sifat dari variabel ?
5. Bagaimanakah tingkat pengukuran variabel ?
6. Apa yang dimaksud dengan skala ukur variabel ?
7. Apakah yang dimaksud dengan definisi operasional ?
8. Bagaimanakah cara menyusun definisi operasional ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalh ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari variabel.
2. Untuk mengetahui hubungan antar variabel.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari variabel.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat dari veriabel.
5. Untuk mengetahui tingkat pengukuran variabel.
6. Untuk mengetahui skala ukur variabel.
7. Untuk mengetahui pengertian dari definisi operasional.
8. Untuk mengetahui cara menyusun definisi operasional.
BAB II
PEMBAHASAN
1. VARIABEL
A. Pengertian Variabel
Terdapat beberapa pengertian variabel menurut para ahli diantaranya
sebagai berikut :
N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep misalnya
perempuan dalam konsep jenis kelamin, pemalas dalam konsep sifat.
2
Variabel juga dapat diartikan atribut dari subjek/objek yang satu dengan
yang lain. (Ari Setiawan dan Saryono, 2011)
Menurut Ircham Machfoedz (2013) dalam buku nya memaparkan
variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti.
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi.
Variabel merupakan anggota sebuah konsep, sebagai contoh konsep
tingat pendidikan, terdiri dari beberapa variabel yaitu SD,SMP,SMA dan
Perguruan Tinggi. (Saryono,2008)
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain. Pengertian lain bahwa variabel adalah sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan
oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep tertentu. (Ellya,
Sibagariang Eva, dkk,2010)
1. Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah hubungan manakalah variabel yang satu tidak
dipengaruhi dan tidak disebabkan oleh variabel lainnya. Ada empat ciri
hubungan simetris yaitu:
a. Kedua variabel merupakan “indikator” dari konsep yang sama.
3
Misalnya, “kualifikasi guru yang baik” adalah “tingkat pendidikan “ dan
“pengalaman mengajarnya”. Variabel tingkat pendidikan tidak
dipengaruhi oleh pengalaman mengajar, begitu pula sebaliknya.
b. Kedua variabel merupakan “akibat” dari faktor yang sama.
Misalnya, “ tes tes sleksi masuk perguruan tinggi yang ketat”
menyebabkan banyak calon yang gugur, tetapi juga ”dapat meningkatkan
prestasi mahasiswa”. Hubungan tersebut adalah simetris. Sebab tidak ada
hubungan antara calon mahasiswa yang gugur dengan meningkatkan
prestasi mahasiswa
c. Kedua variabel tersebut mempunyai “kaitan fungsional. “Misalnya,
“kekuasaan “ mempunyai kaitan fungsi dengan “tugas dan tanggung
jawab”. Akan tetapi, tidak berarti kekuasaan dipengaruhi oleh tugas dan
tanggung jawab, atau sekaligus tugas dan tanggung jawab tidak
ditentukan dan dipengaruhi oleh kekuasaan.
d. Hubungan kebetulan
Misalnya anak pandai gagal, tapi anak bodoh lulus dengan baik. Jadi
tidak ada hubungan pandai dengan kegagalan atau bodoh dengan
kelulusan
X_____Y
X tidak mempengaruhi Y atau sebaliknya
4
a. Hubungan stimulus-respons
Biasanya datang dari luar individu. Sedangkan respons merupakan reaksi
atau jawaban dari individu.
b. Hubungan disposisi-respons
Stimuls berasal dari luar, disposisi sudah berada dalam individu itu
sendiri, yakni berupa kecendrungan untuk menunjukkan respons tertentu
pada situasi tertentu.
Kausal/Sebab Akibat
X→Y
X mempengaruhi Y
C. Jenis-Jenis Variabel
Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, maka
macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel prediktor,
stimulus, input, antecendent, atau variabel yang mempengaruhi.
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependent (Terikat). Sehingga variabel
independent dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel dependent atau terikat sering juga disebut variabel kriteria,
respons, output (hasil).Variabel dependent merupakan variabel yang
5
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independent (bebas).
3. Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat/
memperlemah) hubungan variabel independent dengan variabel
dependent tetapi tidak dapat diukur. Contoh bidan yang pandai
kinerjanya akan baik, tetapi dalam kasus tertentu ada bidan yang
pandai tetapi ternyata kinerjanya jelek. Ternyata ia sedang sakit hati
dan frustasi sewaktu melakukan asuhan kepada klien atau ibu bersalin.
Sakit hati dan frustasi merupakan variabel intervening yang masih sulit
diukur, tetapi ada.
4. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat/memperlemah) hubungan antara variabel independent
dengan variabel dependent. Variabel ini juga disebut sebagai variabel
6
independent kedua yang bersifat mempercepat atau memperlemah.
Contoh: Hubungan antara motivasi bidan dengan kinerja di rumah
sakit akan semakin baik ketika ada gaji. Berkaitan dengan kasus
tersebut gaji merupakan variabel moderator yang memperkuat
hubungan motivasi kerja dengan kinerja bidan di rumah sakit.
5. Variabel Pengganggu
Variabel yang menganggu hubungan antara variabel independent
dengan variabel dependent. Variabel pengganggu merupakan variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan
mempengaruhi variabel utama yang akan diteliti. Contohnya jika kita
akan melakukan penelitian untuk membandingkan kinerja bidan di
rumah sakit swasta dengan rumah sakit pemerintah. Untuk penelitian
ini maka perlu ditetapkan variabel pengganggunya yaitu tempat kerja,
peralatan yang digunakan dan gaji yang diterima. Variabel ini dapat
dilihat pada kerangka konsep, tersirat kedudukan tiap-tiap
variabel/konsep. Variabel ini juga tidak mutlak didefinisikan karena
sering tidak diukur. Contoh yang lain adalah lama penggunaan AKDR
(alat kontrasepsi dalam rahim) dengan kadar hemoglobin dalam
hubungan dua variabel ini dapat terganggu dengan adanya variabel
penyakit kelainan darah, penyakit infeksi, pekerjaan dan usia.
7
D. Sifat-Sifat Variabel
1. Variabel Statis : adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya.
Contoh : jenis kelamin, tinggi badan.
2. Variabel Dinamis : adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya
berupa pengubahan, peningkatan atau penurunan. Contoh : kedisiplinan,
tingkat pengetahuan.
8
Skala ini memiliki diantaranya:
- Memiliki kategori
- Mampu membedakan
- Ada penjenjangan dan ada tingkatan
- Contoh, pendidikan : SD-SMP-SMA
c. Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala
nominal dan skala ordinal dengan ditambah karakteristik lain yaitu
berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian, peneliti dapat
melihat besarnya perbedaan karakteristik antara suatu individu atau
obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar
merupakan angka. Angka-ankgka yang digunakan dapat digunakan
dalam operasi aritmatika. Misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk
melakukan analisis, skala pengukuran ini menggunakan statistic
parametric
Memiliki cirri khas yakni :
- Mampu membedakan
- Ada penjenjangan, ada tingkatan dan mempunyai jarak yang sama
- Contoh, suhu, IQ
d. Rasio
Skala pengukuran rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai
oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini
mempunyai nilai nol empiris absolute. Nilai nol absolute tersebut
terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang
diukur. Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara
suatu individu atau obyek tertentu dengan yang lainnya. Dengan cirri-
ciri yaitu:
- Mampu membedakan
- Ada penjenjangan, ada tingkatan, mempunyai jarak yang sama dan
jenjang equal, ada nilai nol absolute
- Contoh, umur, suhu, BB dll
9
Dengan skala ini, responden dimintai untuk menyatakan “setuju” atau
“tidak setuju” terhadap sederetan pernyataan mengenai objek sikap.
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui sikap staf dan dosen pengajar tentang
koperasi mahasiswa antara staf dan dosen dengan mahasiswa
a. Hubungan staf dan dosen dengan mahasiswa yamg akan semakin erat
dengan bersama-sama menggunakan fasilitas koperasi
b. Sambil menunggu semua yang dibutuhkan dari koperasi mahasiswa
maka akan berkesempatan untuk saling mengenal antara dosen, staf
dan mahasiswa
c. Peran staf dan dosen dengan mahasiswa sama dalam penggunaan
fasilitas koperasi
d. Wibawa staf dan dosen akan menurun jika mahasiswa mempergunakan
fasilitas yang sama dari koperasi
10
“bagaimana sikap anda terhadap dosen yang tidak mengizinkan ikut ujian
akhir semester karena kehadirannya kurang dari 75% dari total
kehadiran?”
e. Skala Inkeles
Merupakan sejenis kuesioner tertutup seperti test prestasi belajar bentuk
pilihan ganda. Model ini mirip dengan model yang dikemukakan oleh
Thurstone tetapi hanya terdiri dari 3 alternatif jawaban karena diharapkan
bahwa responden lebih cermat menentukan pilihan. Misalnya saja sebuah
skala mengukur kedisiplinan seorang siswa. Indicator kedisiplinan
seseorang dapat dilihat dari lingkungan siswa tersebut yaitu didalam
keluarga, disekolah dan dilingkungan pergaulan.
Sebelum menentukan predikat terhadap sikap disiplin peneliti terlebih
dahulu menentukan criteria (tolak ukur) yang akan dijadikan patokan
penilaian selanjutnya. Seperti diketahui bahwa:
- Skor minimum yang mungkin diperoleh 0
- Skor maksimum 45
a. Alternative Pertama: penilaian 3 kategori “baik”, “cukup” dan
“kurang”. Rentangan skor dibagi 3 sama besar yaitu:
- Kategori “Baik” : skor 31-45
- Kategori “Cukup” : skor 16-30
- Kategori “Kurang” : skor 0-15
b. Alternative Kedua: penilaian 5 kategori, “Sangat Baik”, “Baik”,
“Cukup”, “Kurang”, dan “Sangat Kurang”. Rentangan skor dibagi
5 sama besar yaitu :
- Kategori “Sangat Baik” : Skor 37-45
- Kategori “Baik” : skor 28-36
- Kategori “Cukup” : skor 19-27
- Kategori “Kurang” : skor 10-18
- Kategori “Sangat Kurang” : skor 0-9
Pemahaman variabel sangat penting untuk :
1. Menentukan hipotesis
2. Menentukan instrumen penelitian
3. Menentukan ragam data yang dikumpulkan
4. Mencerminkan luas sempitnya kesimpulan
2. Definisi Operasional
11
A. Pengertian Definisi Operasional
12
“Status Gizi” dapat diukur dengan beberapa macam teknik yaitu :
a. Secara biokimia : kadar albumin darah, protein serum
b. Secara fisik : BB/TB, BB/U, TB/U, tebal lipatan kulit.
c. Secara klinis : turgor kulit, derajat anemia.
2. Secara tidak langsung, dilakukan dengan menjelaskan kriteria manipulasi
terhadap variabel dan cara mengukur efek dari manipulasi tersebut.
Contoh :
“Urin tampung” : jumlah urin yang dikeluarkan pasien selama
penampungan 24 jam.
“daya tahan tubuh” : kemampuan tubuh menahan serangan antigen yang
diukur dari frekuensi terjadinya penyakit dalam satu bulan.
13
Contoh: ‘orang pandai’dapat didefenisikan sebagai orang yang
mempunyai ingatan kuat,menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan
berfikir baik,sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara
cepat.
a. Definisi Operasional
Definisi
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Indeks Adalah suatu cara Membagi berat 1 = normal Nomi
Massa pengukuran status badan (kg) ( 18,00 -25,00 ) nal
Tubuh gizi dengan dengan tinggi 2 = tidak
menggunakan badan (m) normal ( <17,00
Berat Badan (BB) kuadrat dan >25,00 )
dan juga Tinggi
Badan (TB)
Tekanan Adalah suatu Mengukur 1 = normal ( < Nomi
Darah kekuatan dari darah dengan 120/90 ) nal
untuk menahan menggunakan 2 = hipotensi ( <
aliran darah, yang Sphygnomanom 90/60 ) dan
diukur eter yang hipertensi ( >
menggunakan mempunyai 140/90 )
sphygnomanometer satuan mmHg
raksa yan
14
g terdiri dari
tekanan darah
tinggi ( hipertensi )
yaitu apabila
tekanan darah
melebihi 140/90
mmHg dan tekanan
darah rendah
( hipotensi ) yaitu
apabila tekanan
darah kurang dari
90/60 mmHg.
Golonga Ciri khusus dari Diuji dengan 1 = A Nomi
n Darah darah yang terdiri ada tidaknya 2 = AB nal
dari golongan penggumpalan 3=B
darah A, B, AB, dengan 4=O
dan O menggunakan
anti A dan anti B
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan makalah ini maka diharapkan pembaca dapat mengetahui,
memahami apa yang dimaksud dengan variabel, menentukan variabel ,
membuat definisi operasional, maupun menyusun definisi operasional. Hal
tersebut diharapkan dapat membantu dalam melakukan penelitian yang
dilakukan oleh pembaca.
16