Anda di halaman 1dari 8

Gerhana Bulan : Pengertian, Proses, dan

Jenisnya
Bulan merupakan satelit bumi dimana keberadaannya selalu mengitari bumi. Hampir semua
planet di galaksi kita ini mempunyai satelitnya masing- masing. Bahkan beberapa planet di
tata surya memiliki satelit alam yang jumlahnya lebih dari satu. Dan satelit yang dimiliki
planet bumi hanya berjumlah satu, yakni yang kita kenal dengan sebutan bulan ini. Selain
menjadi satelit bumi, bulan ini juga berperan sebagi sumbel cahaya alami bagi bumi pada
waktu malam hari dimana pada waktu malam hari matahari tidak kelihatan sinarnya untuk
menerangi bumi. Maka dari itu sumber cahaya alami yang kita miliki adalah bulan dan juga
bintang- bintang yang bertebaran di langit. Sebenarnya bulan ini tidak bisa mengeluarkan
cahayanya sendiri, karena bulan bukan termasuk bintang. Cahaya yang bersumber dari bulan
merupakan cahaya dari matahari yang mengenai bulan, sehingga bulan tampak seperi
bercahaya pada waktu malam hari. sedangkan pada siang hari, bulan yang disinari oleh
matahari terlalu kalah dengan sinar matahari yang mengenai bumi sehingga bulan tersebut
menjadi tidak kelihatan.

Bulan yang kita lihat pada waktu malam hari, yang sekaligus menjadi sumber cahaya alami di
malam hari ini terkadang terlihat aneh dan berbeda- beda pada setiap masanya. Bulan ini
mengapa bisa terlihat aneh karena setiap bulannya bulan ini mempunyai macam macam
fase bulan tertentu. Bagaimanapun bulan ini berevolusi mengitari bumi memakan waktu
sekitar 30 hari, maka dari itu fase fase bulan yang terlihat dari perbedaan bentuk dan juga
warna ini tidak lepas dari posisinya yang berbeda- beda pada setiap bulannya, dan juga
karena jarank yang berbeda- beda. Hal ini juga karena kita sebagai manusia yang hanya
menempati satu titik wilayah yang ada di bumi sehingga terkadang kita menjumpai bulan ini
berada pada jarak yang berbeda- beda.

Bulan sebagai satelit bumi yang terlihat menyala pada malam hari ini juga terkadang
mengalami satu kondisi yang unik. Beberapa kondisi yang dialami oleh bulan yang terjadi
pada waktu- waktu tertentu antara lain adalah gerhana bulan, super moon, dan juga blood
moon. Gerhana bulan sendiri merupakan peristiwa yang jarang terjadi di suatu wilayah.
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa dimana bulan tampak seperti hilang dan kemudian
muncul kembali pada beberapa menit kemudian. Sementara super moon adalah peristiwa
dimana bulan terlihat amat besar karena pada saat itu posisi bulan sangat dekat dengan bumi,
sehingga bulan akan terlihat lebih besar berkali- kali lipat di wilayah bumi tertentu.
Sedangkan blood moon merupakan suatu peristiwa dimana bulan akan tampak berwarna
merah, sehingga tampak menakjubkan sekaligus mengerikan. Warna bulan yang merah inilah
yang menyebabkan peristiwa ini dinamakan dengan blood moon yang berarti darah bulan.

Pada kesempatan ini kita akan membahas lebih lanjut dan lebih detail mengenai satu
peristiwa bulan yang telah disebutkan di atas. Peristiwa yang akan kita bahas adalah
mengenai gerhana bulan. Namun sebelum kita lebih lanjut membahas mengenai gerhana
bulan, kita terlebih dahilu akan membahas mengenai fase- fase bulan yang terjadi pada
rentang waktu selama 30 hari.

Fase- fase Bulan


Secara umum bulan selama satu siklus revolusi, yakni selama rentang waktu 30 hari
mengalami beberapa fase. Yang dimaksud dengan fase bulan sendiri merupakan bentuk bulan
yang berubah- ubah jika dilihat dari bumi. Fase ini tergantung pada kedudukan bulan
terhadap matahari jika dilihat drai bumi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan juga bumi
sendiri terbagi menjadi tiga posisi, yakni:

1. Pada konjugasi ini, kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan
yang menghadap ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini dapat
terjadi gerhana matahari karena cahaya matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh
bulan, sehingga berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
2. Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan matahari jika dilihat dari
bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan purnama, yakni bulat
penuh. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan akan
terbenam pada saat matahari sudah terbit.
3. Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini kedudukan bulan
berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dengan matahari. Pada aspek
kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani (yakni setengah bulan yang terang). Dalam
periode satu bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter pertama
ketika bulan tampak bertambah besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak mengecil.

Itulah beberapa posisi atau kedudukan bulan yang terjadi selama satu periode revolusi bulan.
Masih ada fase- fase bulan lainnya, antara lain adalah fase bulan sabit atau crescent dan juga
fase bulan benjol atau gibbous. Demikian dalam satu bulan sinodik, secara berturut- turut
terjadi pergantian fase bulan sebagai berikut: bulan baru – bulan sabit – perbani awal –
cembung – purnama – cembung – perbani akhir – bulan sabit. Dengan demikian ada lima fase
bulan yang terjadi dalam satu periode revolusi bulan atau periode satu bulan, yakni:

1. Bulan baru atau new moon


2. Bulan sabit pertama atau waxing crescent
3. Bulan seperempat pertama atau first quarter
4. Bulan purnama atau full moon
5. Bulan seperempat ketiga atau third quarter

Itulah fase- fase dari bulan yang terjadi pada satu periode revolusi bulan. Setelah kita
mengetahui fase- dari bulan, selanjutnya kita akan membahas lebih jauh mengenai gerhana
bulan.

Pengertian Gerhana Bulan


Fenomena gerhana bulan adalah fenomena yang jarang terjadi di suatu wilayah di bumi. Fenomena
gerhana bulan ini merupakan fenomena tertutupnya bulan oleh bayangan dari bumi sehingga bulan
akan nampak terkikis hingga akhirnya hilang seperti tidak terlihat lagi. Fenomena gerhana bulan ini
terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus. Dan posisi yang unik ini
tidak terus- terusan terjadi namun hanya beberapa kali atau setiap periode saja.

Pada masyarakan tradisional Jawa, ketika terjadi gerhana bulan maka mereka akan menamai
hal itu sebagai peristiwa “Bulan dimakan Buto”. Buto sendiri merupakan suatu julukan atau
sebutan yang diberikan masyarakat untuk menyebut suatu raksasa siluman yang bentuknya
sangat besar dan memankan apa saja yang ada di bumi. Buto ini dikait- kaitkan dengan alam
ghaib. Alasan mengapa peristiwa ini dinakan sebagai bulan dimakan Buto tidak lain dan tidak
bukan karena bulan perlahan- lahan menghilang tersebut. Sebelum menghilang semuanya,
bulan akan nampak cekung seperti digigit (seperti saat kita memakan biskuit yang berbentu
bulat) sebelum akhirnya menyabit, dan akhirnya hilang. Itulah yang membuat masyarakat
Jawa menamai sebagai mitos Bulan dimakan Buto. Dan pada saat terjadi gerhana bulan
tersebut yng mana masyarakat Jawa percaya bulan tersebut benar- benat hilang dmakan Buto,
maka banyak warga yang membunyikan kentongan (alat komunikasi tradisional yang cara
membunyikannya dengan cara dipukul) agar si Buto memuntahkan kembali bulan tersebut
dehingga masyarakat tetap akan disinari pada waktu malam hari tiba. Namun seiring dengan
kemajuan zaman dan kemodernisasian zaman, lambat laun tradisi tersebut tidak ditemukan
lagi atau sangat jarang di jumpai lagi pada masyarakat Jawa saat ini.

Bila kita nikmati dari sisi estetika atau eindahan, gerhana bulan ini adalah peristiwa yang
indah sekali. Pemandangan yang dihasilkan dari peristiwa gerhan bulan ini dapat dijadikan
objek fotografi yang sangat indah. Terlebih jika gerhana bulan terjadi pada saat kondisi langit
sedang cerah. Hal ini akan dimanfaatkan banyak fotografer untuk mengabadikan momen
berharga ini. Meskipun euforia datangnya gerhana bulan ini tidak seheboh dibandingkan
euforia pada saat terjadi gerhana matahari, namun antusias masyarakat untuk meihatnya pun
tidak kalah dengan saat terjadi gerhana matahari. Faktor yang menjadikan gerhana bulan
tidak seheboh gerhana matahari antara lain karena gerhana bulan ini terjadi pada malam hari
sehingga peristiwa agung ini tidak terlalu terlihat mencolok seperti gerhana matahari yang
terjadi pada pagi atau siang ataupun sore hari disaat sunia terang oleh sinar matahari. Hal
selanjutnya yakni karena kita lebih sering menyaksikan gerhana bulan bila dibandingkan
dengan gerhana matahari karena gerhana bulan ini dapat teramati pada sebagian bumi pada
waktu malam hari. Meskipun demikian, tetap saja gerhana bulan ini menjadi momen langka
yang mengundang masyarakat untuk menyaksikan dan juga mengabadikan keindahannya.

Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana bulan merupakan satu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan matahari, bumi, dan
bulan berada pada satu garus lurus, sehingga bayangan bumi menutupi sebagian ataupun
keseluruhan bulan. Proses terjadinya gerhana bulan ini dimulai saat bumi berada di antara
matahari dan juga bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar matahari
tidak sampai ke bulan karena terhalang oleh bumi.

Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat bumi berada di antara matahari dan juga bulan
dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada hal demikian bumi akan
menghalangi sinar matahari yang menuju ke bulan, sehingga permukaan bulan akan tertutupi
oleh bayangan bumi.

Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan matahari, meskipun
perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja. Seperti halnya gerhana matahari, proses
terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut:

1. Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh
bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan dari
bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama semakin
banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi akan terlihat meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang karena
tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat melihat bulan dan
bulan seperti menghilang.
4. Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu menghilang.
Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit, setelah itu bulan tersebut
semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi setengah, dan semakin lama akan
semakin utuh sehingga tampak lagi seperti semula.

Itulah beberapa proses terjadinya gerhana bulan ini dari awal hingga akhir. Gerhana bulan
sendiri ketika terjadinya akan membutuhkan waktu beberapa menit hingga berjam lamanya.
Ketika terjadi gerhana bulan ini masyarakat biasanya akan menyaksikan dari menghilangnya
bulan dari bagian sedikit sampai munculnya bulan kembali hingga utuh seperti sedia kala.

Jenis-jenis Gerhana Bulan

Gerhana bulan yang terjadi di bumi ini ternyata dibedakan menjadai beberapa jenis dan hanya
tidak satu jenis saja. Secara umum gerhana bulan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu gerhana
bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra. Penjelasan mengenai
masing- masing jenis gerhana ini adalah sebagai berikut:

1. Gerhana bulan total

Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian dari bullan akan tertutup
oleh bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak tertutup semua. Gerhana bulan total ini
dapat dibedakan lagi menjadi dua macam yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan total
+.

 Gerhana bulan total adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan berada tepat pada daerah
NTT, dan pada saat yang demikian warna bulan menjadi merah namun warna merah
tersebut tidaklah rata.
 Gerhana bulan total + adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan melalui titik pusat daerah
umbra, dan pada saat ini warna bulan menjadi merah merata. Pada saat seperti ini bulan
akan tampak menakjubkan sekaligus mengerikan jika dipandang dari bumi.

Saat terjadi gerhana bulan total ini maka bulan akan terlihat berwarna kemerahan. Hal ini
berhubungan dengan lapisan atmosfer bumi. Di suatu daerah tertentu atau suatu negara
tertentu, gerhana bulan total akan terlihat lebih merah daripada di daerah lain. Hal ini
menandakan bahwa jika bulan berwarna lebih merah, maka suatu tempat tersebut memiliki
tingkat polusi yang semakin kuat.

2. Gerhana bulan sebagian

Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya berada di daerah atau area penumbra.
Sehingga masih ada sebgaian dari sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan dan dapat
dilihat manusia dari bumi. Inilah yang disebut sebagai gerhana bulan sebagian.

3. Gerhana bulan penumbra

Jenis gerhana bulan yang selanjutny adalah gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan
penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Dengan demikian bulan
masih dapat terlihat oleh manusia yang berada di bumi meskipun secara samar- samar dan
dengan warna yang suram.

Itulah beberapa jenis dari gerhana bulan. Bila kita menyimak pengertian dari masing- maing
gerhana bulan, maka kita akan menemukan beberapa istilah yang khas. Istilah- istilah tersebut
antara lain adalah umbra dan juga penumbra. Yang dimaksud dengan umbra sendiri adalah
daerah diantara bumi dan juga bulan yang tidak terkena cahaya matahari atau yang gelap.
Sedangkan penumbra merupakan daerah diantara bumi dan juga bulan namun yang terkena
sinar matahari atau daerah di antara bumi dan matahari yang masih tersinar oleh sinar
matahari.

Cara Melihat Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Banyak orang yang berantusias untuk menyaksikan proses terjadinya gerhana bulan ini pada
saat terjadi gerhana bulan. Namun tahukah Anda bagaimana cara untuk melihat gerhana
bulan ini dengan jelas? Setiap tahunnya. Diperkirakan gerhana bulan bisa terjadi hingga
sejumlah lima kali. Namun gerhana bulan total lebih jarang terjadi daripada gerhana bulan
sebagian maupun penumbra. Jika terjadi gerhana matahari, kita tidak boleh melihat dengan
mata telanjang atau melihat secara langsung tanpa menggunakan alat pengaman. Namun
berbeda halnya dengan gerhana bulan. Pada saat melihat gerhana bulan, kita diperbolehkan
melihat secara langsung atau dengan menggunakan mata telanjang tanpa menggunakan alat
pengaman. Hal ini karena sinar dari bulan tidak mengandung radiasi kuat seperti yang
dimiliki oleh matahari. Sehingga manusia yang ada di bumi bisa melihatnya dengan aman.

Ada cara- cara tertentu untuk dapat menikmati gerhana bulan ini agar terlihat jelas, yakni
dengan menggunakan alat- alat tertentu. alat yang dapat digunakan untuk melihat gerhana
bulan ini agar terlihat jelas adalah teropong dan juga teleskop. Dengan menggunakan
teropong dan juga teleskop maka kita akan lebih jelas melihat prosesi gerhana bulan ini.

Fakta- fakta Menarik Seputar Gerhana Bulan Darah

Terjadinya gerhana bulan ini mengundang beberapa fakta yang menarik yang melekat di kalangan
masyarakat mengenai gerhana bulan ini. Memang terjadinya gerhana bulan ini seringkali membawa
sesuatu yang lain yang terkadang belum pernah kita dengar sebelumnya. Hal ini terutama tentang
gerhana bulan darah. Gerhana bulan darah sendiri merupakan gerhana bulan dengan warna bulan
adalah merah menyala, sehingga nampak menakjubkan dan juga mengerikan. Beberapa fakta yang
menyertai gerhana bulan darah antara lain:

1. Disebut- sebut sebagai pertanda kiamat

Ini merupakan salah satu fakta yang paling unik mengenai gerhana bulan. Gerhana bulan
darah yang bertepatan dengan peristiwa super moon yang terjadi pada tanggal 28 September
2015 disebut- sebut sebagai pertanda datagnya kiamat oleh sebagian orang. Pada kurun waktu
dua tahun, yakni pada tahun 2014 hingga 2016, fenomena gerhana bulan raksasa ini sudah
terjadi selama empat kali. Padahal sebelum tahun 2014, fenomena gerhana bulan darah
raksasa ini terjadi pada tahun 1982 yang lalu. Salah satu tokoh, yakni PastuR Hagee pun
menyatakan bahwa peristiwa yang demikian ini sebagai salah satu pertanda akan datangnya
kiamat.
2. Blood Moon menjadi Super Moon

Peristiwa blood moon atau gerhana bulan darah yang biasanya terjadi setiap beberapa puluh
tahun sekali terkadang bisa mengalami perbedaan. Salah satunya ketika blood moon terlihat
lebih besar daripada biasanya dan berubah menjadi peristiwa super moon. Alasan hal ini
terjadi bisa dinyatakan secara ilmiah, yakni ketika terjadi gerhana bulan, saat itu posisi bulan
sedang paling dekat dengan bumi. Hal inilah yang membuat peristiwa gerhana bulan darah
atau blood moon menjadi lebih besar daripada biasanya.

3. Blood moon ini tidak berbahaya

Salah satu yang perlu diinfokan kepada mesyarakat mengenai bood monn ini adalah karena
blood moon ini tidak berbahaya. Banyak orang yang ketautan atas peristiwa blood moon ini.
NASA menjelaskan bahwasannya fenomena gerhana bulan darah ini tidak akan berdampak
apa- apa bagi manusia yang ada di bumi ini. Warna merah yang terlihat di permukaan bulan
tersebut disebabkan oleh pantulan bayanagn dari bumi sendiri.

Itulah beberapa fakta unik yang menyertai peristiwa gerhana bulan darah super ini. Bagi
Anda yang belum pernah melihat fenomena ini dan penasaran ingin sekali melihatnya, maka
berdoalah agar diberi umur panjang dan dapat melihat dengan jelas fenomena alam ini. Hal
ini karena, gerhana bulan darah raksasa ini diprediksi baru akan muncul atau terjadi lagi pada
tahun 2033 mendatang. Dan itulah beberapa informasi mengenai gerhana bulan.

https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/gerhana-bulan

Gerhana bulan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gerhana Bulan
Diagram gerhana bulan: Bayangan bumi yang menutupi bulan

gerhana bulan sebelum menjadi gerhana total pada tahun 2011

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus
yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari.
Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°[1], maka
tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik
potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana
bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu
29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya,
jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut
terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini
dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi.
Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya
pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga,
jingga, ataupun coklat.

Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana
tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf)

Jenis-jenis gerhana Bulan

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:


 Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu:
o gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah
NTT dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
o gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra
dan warna bulan menjadi merah merata.
 Gerhana bulan sebagian

Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan
sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada
sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.

 Gerhana bulan penumbra

Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih
dapat terlihat dengan warna yang suram.

Lihat Pula

 Gerhana matahari
 Gerhana

Galeri
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_bulan

Anda mungkin juga menyukai