Civil Sos PDF
Civil Sos PDF
Muhammad Asfar
Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga
Lulusan Universitas Airlangga (S -1), dan Universitas Gadjah Mada (S -2)
Abstract
This paper discusses the relevance of the discourse or concept of the civil s o-
ciety in Indonesia by focusing on a basi c question "What are the weaknesses
and strengths of the using of civil society as a framework for analysis the I n-
donesian prospect of democracy?" This paper finds that the civil society is
not compatible to the Indonesian collective experience. In concept , the civil
society has its strengths as well as wekanesess. The use of the concept of
civil society may be put not as a given historical product, but should be
looked as a historical process.
49
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
50
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
51
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
52
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
53
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
Hegel, bahwa masyarakat madani ang publik yang bebas dari inte r-
cenderung melumpuhkan dirinya vensi negara. Dengan begitu, hanya
sendiri. Justru terdapat bukti kuat pada sistem demokrasilah yang d a-
bahwa intervensi negara menyeba b- pat menciptakan adanya masyar a-
kan melemahnya kehidupan kat madani. Beberapa penulis me n-
masyarakat madani. Karena itu, g a- gatasi persoalan konseptual ini
gasan civil society di kawasan itu --meskipun sebenarnya tidak me n-
menjadi landasan idelogis untuk jawab persoalan yang ada -- dengan
melepaskan diri da ri cengkeraman meletakkan kedua konsep tersebut
totalitarian penguasa. pada hubungan yang saling me m-
Keberhasilan masyarakat m a- pengaruhi (resiprokal). Artinya, s e-
dani dalam menumbangkan rejim bagaimana ditulis Walzer (1995:24):
totalitarian beberapa negara Eropa …only a democratic state can
Timur dan Tengah, seperti k e- create a democratic civil society;
menangan civil society di Polandia only a democratic civil society
pada pemilu Juni 1989 (Smolar, can sustain a democratic state.
1996; juga Rasyid, 1997), membu k-
tikan efektivitas gagasan tersebut Meski demikian, keberhasilan
dalam mengilhami munculnya ger a- masyarakat madani menumban g-
kan-gerakan masyarakat madani kan rejim totaliter dan mencipt a-
untuk menumbangkan penguasa kan sistem politik yang demokratis
totaliter, termasuk keberhasi lan di beberapa negara Eropa Timur
gerakan masyarakat madani dalam dan Tengah pada tahun 1989-1990
menumbangkan rejim otoritarian di di atas ternyata mengilhami ger a-
beberapa negara Amerika Selatan kan yang sama di banyak negara di
dan Tengah. belahan dunia yang lain. Sebaga i-
Melalui gerakan masyarakat mana yang dicatat oleh Huntington
madani inilah terjadi proses tran s- maupun Shmitter, pada awal
dekade 1990-an telah muncul
formasi demokrasi di kawasan
Eropa Timur dan Tengah. Tentu proses demokratisasi politik yang
saja, secara konseptual sebenarnya bersifat global. Kenyataan ini yang
masih dapat diperdebatkan, apakah pada akhirnya memberi inspirasi
civil siciety yang menciptakan si s- kepada Francis Fukuyama (1992),
bahwa proses demokrasi di n e-
tem pemerintahan dem okratis, atau
justru pemerintahan demokratis gara-negara yang totaliter dan k o-
--setidaknya karena longgarnya munis tidak dapat dielakkan, dan
diikuti dengan kemenangan sistem
kontrol dan intervensi negara -- yang
menciptakan masyarakat madani. demokrasi dan kapitalis. Ia me n-
Hal ini didasarkan pada satu pem a- catat, bahwa seluruh evolusi his-
haman bahwa, suatu masyarakat toris kehidupan politik modern akan
madani adalah kondisi di mana di bermuara pada demokrasi.
dalamnya terdapat kemandirian
masyarakat, baik secara individual Kelebihan-Kelebihan Konsep
maupun kelompok dan adanya r u- Masyarakat Madani
54
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
55
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
56
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
57
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
58
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
59
Muhammad Asfar, “Wacana Masyarakat Madani (Civil Society): Relevansi untuk Kasus Indonesia,” Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik , Th XIV, No 1, Januari 2001, 49 -60.
60