Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
(brand). Merek adalah sesuatu yang mudah dikenali dari sebuah produk.
Dalam era globalisasi ini, peranan merek menjadi sangat penting karena
perbedaan satu produk dari produk lainnya sangat tergantung pada merek
yang ditampilkan. Selain itu, merek yang telah dipatenkan dapat membuat
pembajakan.
2), merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
dan jasa.
12
13
barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk
nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal
nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap
kompetitor.
Menurut Durianto, dkk (2004: 61), merek sangat penting atau berguna
ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Menurut Kotler (2002: 460),
a. Atribut Produk
b. Manfaat
yang dibelinya.
c. Nilai
d. Budaya
e. Kepribadian
f. Pemakai
unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang
dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain, selain
2. Ekuitas Merek
Menurut Kotler dan Keller (2009: 263), ekuitas merek adalah nilai
tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin
dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang
Menurut Durianto, dkk (2004: 61), ekuitas merek dapat memberikan nilai
nilai baik pada perusahaan maupun pada konsumen. Pernyataan ini telah
lain yang dilakukan oleh Lane (1995: 70), menyebutkan bahwa ekuitas
17
menjaga harga premium dari suatu produk (Keller, 2003: 75), selain itu
menurut Rangaswamy dalam Yoo (2000: 200), ekuitas merek juga dapat
Menurut Morgan (2000: 76), dari sisi perusahaan, melalui merek yang kuat
merek sebagai bentuk peningkatan perceived utility dan nilai sebuah merek
knowledge) yang terdiri atas kesadaran merek (brand awareness) dan citra
ekuitas merek menjadi dua, yaitu citra merek (brand image) dan loyalitas
merek (brand loyalty). Agarwal dan Rao dalam Gil (2007: 191),
Namun yang paling umum digunakan adalah pendapat Aaker (1997: 25),
yaitu bahwa terdapat lima indikator atau dimensi utama pada ekuitas merek.
quality), loyalitas merek (brand loyalty) dan aset-aset lain yang berkaitan
loyalitas merek. Hal ini dikarenakan aset-aset lain yang berkaitan dengan
merek (seperti hak paten dan saluran distribusi), tidak berhubungan secara
Menurut Durianto, dkk (2004: 4), empat elemen brand equity di luar
equity. Elemen brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi
oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Konsep brand equity ini
equity dalam menciptakan nilai bagi perusahaan atau konsumen atas dasar
Perceived quality
Other proprietary
Brand loyalty
Brand Brand assets
Equity
a. Brand Awareness
kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
rendah.
(2010: 65):
22
1) Unware of brand
2) Brand recognition
yang disebutkan.
3) Brand recall
diberikan stimulus.
4) Top of mind
produk tertentu.
kategori produknya.
oleh konsumen.
keduanya.
b. Brand Association
bahwa asosiasi merek yang positif mampu menciptakan citra merek yang
24
Menurut Simamora (2003: 63), asosiasi merek adalah segala hal yang
dkk (2004: 61), asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul di
1) Strength (kekuatan)
2) Favorability (kesukaan)
3) Uniqueness (keunikan)
yang lain. Dengan adanya asosiasi unik dari suatu merek, akan
merupakan segala hal atau kesan yang ada di benak seseorang yang
produk.
26
obyektif.
5) Penggunaan (application)
6) Pengguna/konsumen (user/customer)
tersebut.
hampir sama.
mengungguli pesaing.
kemampuan.
28
nilai asosiasi merek tersebut, menurut Simamora (2003: 82) antara lain:
2) Pembedaan
Diferensiasi/posisi
Basis perluasan
c. Perceived Quality
1) Kualitas produk
melakukan fungsinya.
spesifikasi)
d) Reliability (keterandalan).
e) Serviceability (pelayanan).
2) Kualitas jasa
a) Reliability (keterandalan).
b) Responsiveness (ketanggapan).
c) Assurance (jaminan).
d) Emphaty (empati).
keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang
Durianto, dkk (2004: 98), dimensi persepsi kualitas dibagi menjadi tujuh,
yaitu:
1) Kinerja
2) Pelayanan
produk tersebut.
3) Ketahanan
4) Keandalan
5) Karakteristik produk
7) Hasil
penting.
merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian serta merek mana
nilai berikut:
33
3) Harga optimum
5) Perluasan merek
perolehan pangsa pasar yang lebih besar lagi. Dalam hal ini
Diferensiasi/posisi
Perluasan merek
d. Brand Loyalty
1) Switcher (Berpindah-pindah)
Committed
Buyer
Satisfied Buyer
Habitual Buyer
Switcher
selama ini.
konsumen baru.
Loyalitas Merek
Menarik minat konsumen baru
konsumen merupakan hal yang paling utama dalam rangka bertahan di arena
kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan
keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang atau jasa setelah
kualitas pelayanan yang mereka rasakan dan ditandai dengan sikap positif
terdiri atas empat dimensi, yaitu kehandalan, empati, jaminan, dan daya
tanggap.
diharapkan. Puas atau tidak puas yang dirasakan konsumen atau suatu
Kualitas merupakan sesuatu yang paling penting dan paling sulit untuk
kepuasan konsumen.
perorangan.
individu.
d. Meningkatkan keuntungan.
(2001: 158), ada lima faktor yang menentukan tingkat kepuasan, yaitu:
berkualitas.
Namun tidak ada satu pun ukuran tunggal terbaik mengenai kepuasan
mereka dengan produk atau jasa spesifik tertentu. Biasanya ada dua
para pesaing.
keseluruhan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Maya Widjaja, Serli Wijaya, dan Regina
C. Kerangka Pikir
mengenai suatu merek. Kesan yang muncul dalam benak seseorang erat
kinerja suatu produk, maka akan semakin kuat pula kesan yang muncul
konsumen, semakin puas konsumen maka akan semakin kuat pula kesan
Kepuasan yang paling kuat menjadi tolak ukur akan kinerja produk lain.
produk. Menurut Schiffman & Kanuk dalam Manurung (2009: 46), tingkat
karena salah satu faktor yang memengaruhi loyalitas merek adalah kepuasan
konsumen.
lain, terutama jika pada merek tersebut dihadapi adanya perubahan, baik
konsumen merasa puas akan kinerja sebuah produk, maka akan semakin
D. Paradigma Penelitian
X1
H1a,b,c
H2a,b,c
X2
Ya,b,c
H
3a,b,c
X3
H4a,b,c
X4
H5a,b,c
Keterangan :
Waroeng Steak and Shake, Obonk Steak and Ribs, dan Steak
Moen-Moen
Waroeng Steak and Shake, Obonk Steak and Ribs, dan Steak
Moen-Moen
Waroeng Steak and Shake, Obonk Steak and Ribs, dan Steak
Moen-Moen
Waroeng Steak and Shake, Obonk Steak and Ribs, dan Steak
Moen-Moen
E. Hipotesis
yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dari perumusan masalah,
tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan dalam kerangka pikir,
H1a : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand awareness terhadap
H1b : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand awareness terhadap
H1c : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand awareness terhadap
H2a : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand association terhadap
H2b : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand association terhadap
H2c : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand association terhadap
H3a : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perceived quality terhadap
H3b : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perceived quality terhadap
H3c : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perceived quality terhadap
H4a : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand loyalty terhadap
H4b : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand loyalty terhadap
H4c : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara brand loyalty terhadap
H5a : Faktor-faktor ekuitas merek yang terdiri atas brand awareness, brand
H5b : Faktor-faktor ekuitas merek yang terdiri atas brand awareness, brand
H5c : Faktor-faktor ekuitas merek yang terdiri atas brand awareness, brand