Anda di halaman 1dari 2

PERENCANAAN ANESTESIA

No.
No.Dokumen Halaman
PT.KMN Revisi
RS.PAR/Pbi/ /SPO/2019 1/2
RS.PARINDU -

Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


Operasional Kepala RS PARINDU
(SPO)

Drg. Armiyadi
Pengertian Perencanaan anestesia adalah suatu langkah-langkah yang
direncanakan yang dibuat sebelum melakukan pelayanan
anestesia.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang diikuti sebelum
melakukan pelayanan / tindakan anestesi.
Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Parindu
Prosedur 1. DPJP Anestesiologi sebelum melakukan pelayanan /
tindakan anestesi harus terlebih dahulu membuat
perencanaan berdasarkan assesmen yang dilakukan.
2. Hasil penilaian dari kunjungan pra anestesi menjadi
dasar membuat perencanaan dalam melakukan tindakan
anestesi.
3. Semua DPJP Anestesiologi melakukan komunikasi dan
informasi terkait perencanaan anestesi kepada pasien
dan keluarga.
4. DPJP Anestesiologi melakukan pencatatan seluruh
aktifitas perencanaan di dalam rekam medis.
5. Perencanaan berlaku untuk semua tindakan anestesi
baik anestesi umum, regional, blok perifer, sedasi.
6. Anestesiologi (dokterdan penata) meninjau ulang
temuan dari kunjungan pra-sedasi, meliputi:
a. Status fisiologis
b. Penyakit penyerta
c. Riwayat operasis ebelumnya
d. Rencana operasi
e. Riwayatalergiobat
f. Riwayat anestesi sebelumnya
g. Kondisi psikologis
h. Pemeriksaan penunjang yang terkait
i. Hasil konsultasi terkait
j. Klasifikasi ASA
7. Dalam proses perencanaan dan pemilihan teknik
anestesi, dokter anestesi dan penata anestesi harus
mempertimbangkan:
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
c. Risiko dan manfaat
d. Skill dan pengalaman
e. Clinical Privilege yang dimiliki
8. Setiap perencanaan tindakan anestesi harus merujuk
pada Pedoman Pelayanan Medik
9. Dokter Anestesi dan penata anestesi merencanakan
tindakan anestesi sedasi beserta alternatifnya yang
akan dilakukan
10. Dokter anestesi menjelaskan mengenai rencana
tindakan sedasi beserta alternatifnya kepada pasien
dan keluarga.
11. Dokter Anestesi dan penata anestesi melakukan
perencanaan yang mencakup :
a. Tekni kAnestesi dan sedasi
b. Teknik khusus
c. Pemantauan Anestesi
d. Kebutuhan alat khusus.
e. Perawatanpascaanestesi,
termasukTatalaksananyeridanKebutuhanruangra
watkhusus
f. Persiapan anestesi termasuk premedikasi
g. Hal lainnya yang dibutuhkan
12. Seluruh aktivitas perencanaan harus dicatat dalam
Formulir pra anestesi dan status anestesi kemudian
dimasukkan kedalam rekam medis pasien.

Unit Terkait 1. Kamar Bedah


2. IGD
3. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai