Anda di halaman 1dari 43

SISTEM SERTIFIKASI

Sistem Sertifikasi Kompetensi


Indonesia
SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI
01
KETELUSURAN SISTEM SERTIFIKASI
02
SKEMA GENERIK UJI KOMPETENSI
03

04 SKKNI

SRN - IMT2015
Acuan Normatif

 Regulasi teknis:
 PP 23/2004 tentang BNSP
 PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS
 PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang
Penyusunan dan Penetapan SKKNI
 PERMENAKERTRANS 08/2012 tentang Tata
cara Penetapan SKKNI
 PERPRES 8/2012 tentang KKNI

 Standar:
 Unit Kompetensi Asesmen
 Pedoman-pedoman BNSP terkait.

SRN - IMT2015
Acuan Standar

 KEPMENNAKER 161/2015 tentang Penetapan


SKKNI Kategori Pendidikan Golongan Pokok
Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi, Pelatihan
dan Sertifikasi
 SKKNI
 Pedoman-pedoman BNSP terkait.

SRN - IMT2015
SRN - IMT2015
Precision OK, but accuracy O
Near enough Precision & accuracy OK

“Near enough” is responsible for many failures

SRN - IMT2015
Gambaran Umum Lingkup
Kompetensi Asesmen

SRN - IMT2015
ASSESSMENT CONCEPTS
TAA04 Units of Competency
TAAASS501B: Lead And Co-ordinate Assessment
Assessment Strategy
System And Services
And System TAACMQ501B: Develop Training and/or Assessment
Organizational Policies And Procedures
TAACMQ503B: Lead And Conduct Training and/or
Assessment Evaluations
Assessment Plan TAADES501B: Design And Develop Learning Strategies

TAAASS401C: Plan And Organize Assessment


Assessment Method
and Tools

Developing TAAASS403B: Develop Assessment Tools


Assessment Tools
TAAASS301B: Contribute Assessment

Assessment of
TAAASS402C: Assess Competence
Competence

Assessment Validation TAAASS404B: Participate In Assessment Validation

SRN - IMT2015
Sertifikasi Profesi
1. Sertifikasi terhadap kompetensi
profesi: dilakukan oleh Lembaga
Sertifikasi Personil/Profesi, berlaku
apabila masih kompeten.

2. Sertifikasi untuk mendapat status


profesi: dilakukan organisasi profesi,
biasa disebut juga lisensi/registrasi
profesi.

3. Sertifikat pelatihan: oleh lembaga


pelatihan : biasa disebut juga
Certificate of attainment, berlaku
selamanya

SRN - IMT2015
MANFAAT SERTIFIKASI
Bagi Industri
 Membantu Industri meyakinkan kepada kliennya
bahwa produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga-
tenaga yang kompeten.
 Membantu Industri dalam rekruitmen dan
mengembangkan tenaga berbasis kompetensi 
meningkatkan efisensi HRD efisiensi nasional.
 Memastikan Lembaga Pelayanan Publik
mendapatkan tenaga yang kompeten.
 Membantu Lembaga Pelayanan Publik dalam sistem
pengembangan karir dan renumerasi tenaga berbasis
kompetensi.

SRN - IMT2015
MANFAAT SERTIFIKASI KOMPETENSI

 Membantu tenaga kerja meyakinkan kepada organisasi


Bagi Tenaga Kerja:

dan kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja


atau menghasilkan produk atau jasa.
 Membantu memastikan dan memelihara kompetensi
untuk meningkatkan percaya diri Tenaga kerja.
 Membantu tenaga kerja dalam merencanakan karirnya.
 Membatu tenaga kerja dalam mengukur tingkat
pencapaian kompetensi dalam proses belajar di
lembaga formal maupun secara mandiri.
 Membantu tenaga kerja dalam memenuhi persyaratan
regulasi.
 Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan
lintas negara

SRN - IMT2015
MANFAAT SERTIFIKASI KOMPETENSI
 Membantu memastikan link and match antara
Bagi LEMDIKLAT:

kompetensi lulusan dengan tuntutan


kompetensi organisasi pelayanan publik.
 Membantu memastikan tercapainya efisiensi
dalam pengembangan program diklat.
 Membantu memastikan pencapain hasil diklat
yang tinggi.
 Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen
baik formatif, sumatif maupun holistik yang
dapat memastikan dan memelihara
kompetensi peserta didik selama proses diklat.

SRN - IMT2015
MANFAAT SERTIFIKASI KOMPETENSI
• Membantu memastikan
Untuk Pemerintah:
pencapaian program
pengembangan SDM pada
sektornya.
• Membantu memastikan
kesesuaian sistem pembinaan
dan pengendalian SDM dalam
sektornya.
• Membatu memastikan target-
target perencanaan program
pembangunan pada sektornya.

SRN - IMT2015
KELEMBAGAAN

SRN - IMT2015
PP NO. 23 TAHUN 2004 tentang BNSP
(atas amanat UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)

Bab 2 Pasal 2 Ayat 1


BNSP merupakan lembaga yang independen dalam
melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada
Presiden
Bab 2 Pasal 3
BNSP mempunyai tugas melaksanakan SERTIFIKASI
KOMPETENSI KERJA
Guna terlaksananya tugas tersebut BNSP dapat
memberikan lisensi kepada LSP yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan BNSP.

SRN - IMT2015
Lanjutan ….
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18

Pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja yang telah


dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau
telah diakui oleh lembaga internasional tetap
dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang
bersangkutan.

SRN - IMT2015
PRINSIP DASAR :
PENGEMBANGAN SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
INDONESIA
TERUKUR Mengacu pada SKKNI, STANDAR
INTERNASIONAL, STANDAR KHUSUS

OBYEKTIF Tidak terjadi konflik kepentingan

TERTELUSUR Keseluruhan proses terdokumentasi dan


terkendali
KEBERTERIMAAN
(ACCEPTABLE) Dapat diterima semua stakeholders

ACCOUNTABLE Tanggung jawab dan tanggung gugat

SRN - IMT2015
Sistem Pelatihan Kerja Nasional

SRN - IMT2015
Klasifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

L i s e n s i

LSP-
LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 VET Profisiensi

Sertifikasi
Profisiensi
S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i

Profesi: Profesi di Profesi di Peserta didik, Profesi:


• Memenuhi bukti perusahaan & perusahaan tempat Alumni dan Profesi • Memenuhi
kompetensi & Jejaring kerja : • Memastikan & persyaratan
terpelihara • Memenuhi •Memastikan & memelihara surveilance LSP
• Memenuhi permintaan memelihara kompetensi • Memelihara
permintaan klien asesmen dari klien kompetensi tenaga peserta didikmya kompetensi
• Memenuhi regulasi kerjanya

SRN - IMT2015
Sistem Nasional Sertifikasi Profesi

SRN - IMT2015
Ketelusuran Sistem Sertifikasi
BNSP Koordinasi
Instansi Teknis,
(INDONESIAN PROFESSIONAL Fasilitasi
CERTIFICATION AUTHORITY)
KADIN, BKSP dll
PP, ISO 17011, BNSP Guidelines

Licensing
 Accreditation Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
BNSP Guidelines 201 & 202
LSP
(PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY)
ISO 17024, BNSP Guidelines

Verification
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, Specific
Standard
TUK BNSP Guidelines
BNSP Guidelines, QMS

Certification Asesor Kompetensi


TAA, SKKNI
BNSP Guidelines
ASESI
SKKNI/International Standard/
Harmonised Standard
SRN - IMT2015
Skema Sertifikasi Kompetensi Generik

SRN - IMT2015
Subsistem Pengembangan Skema sertifikasi
 Skema Sertifikasi adalah: Persyaratan sertifikasi spesifik yang
berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan
menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta
prosedur yang sama.
 Standar Kompetensi dalam pengembangan Skema sertifikasi
harus diverifikasi: SKKNI, Standar Khusus, Standar
Internasional.
 Dikembangkan oleh Komite Skema.
o Skema KKNI dan Okupasi Nasional: oleh Komite Skema
Otoritas Kompeten.
o Skema Sertifikasi Klaster, unit dan profisiensi: oleh Komite
Skema LSP.

SRN - IMT2015
Jenis-jenis Skema Sertifkasi

Skema Sertifikasi Kualifikasi


Kerja Nasional Indonesia

Skema Sertifikasi Kualifikasi


Okupasi Nasional

Skema Sertifikasi berdasar Paket


Kompetensi (Klaster)

SRN - IMT2015
Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn DikLat dan jenjang tempat kerja

S3 Subspesialis
9
AHLI
S2 Spesialis 8

Profesi 7

S1 6
D IV
TEKNISI/ANALIS
D III 5

D II 4

DI 3
OPERATOR
Sekolah Sekolah 2
Menengah Menegah
Umum Kejuruan 1

SRN - IMT2015
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI NASIONAL

 Jabatan Fungsional
Contoh
 Asesor • Dibuat oleh Otoritas
 Analis nasional
 Jabatan Struktural • Berlaku nasional dan
harmonis dengan
Contoh:
skema sertifikasi
 Manager
internasional
 Direktur
 Supervisor
 Team Leader

SRN - IMT2015
SKEMA SERTIFIKASI PAKET (KLASTER)

 Dikembangkan sesuai kebutuhan


industri.

 Dibuat oleh Komite Skema LSP


yang mewakili para pemangku
kepentingan (stakeholders).

SRN - IMT2015
Subsistem Penerapan Sertifikasi

Pemberlakuan:

 Wajib (Compulsary): Pemerintah boleh mewajibkan


sertifikasi bila berkaitan dengan sefety, security, dan
mempunyai potensi perselisihan besar dimasyarakat.

 Disarankan (advisory): Biasanya diterapkan untuk


mendorong penerapan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
pengembangan SDM, atau transisi menuju wajib.

 Sukarela (Voluntary)

SRN - IMT2015
Subsistem Penerapan Sertifikasi

Lisensi LSP
 LSP Pihak 1 Industri: LSP yang dibentuk oleh industri
untuk sertifikasi karyawannya sendiri.

 LSP Pihak 1 Pendidikan Vokasi: LSP yang dibentuk oleh


Lembaga Pendidikan Vokasi berdurasi panjang utk
sertifikasi siswanya selama belajar disekolah.

Pelaksanaan sertifikasi: harus dilakukan oleh LSP atau


PTUK BNSP.

SRN - IMT2015
Subsistem Penerapan Sertifikasi
Lisensi LSP
 LSP Pihak 2: LSP yang dibentuk oleh industri untuk sertifikasi tenaga
pemasok produk atau jasa pada industrinya. Atau LSP yang dibentuk
pemerintah (otoritas kompeten) untuk mensertifikasi jejaring otoritasnya.

 LSP Pihak 3: LSP yang dibentuk oleh asosiasi industri dan asosiasi profesi
untuk sertifikasi masyarakat umum.

 LSP Profisiensi: LSP untuk memberikan pelayanan sertifikasi profifiensi


untuk tujuan pemeliharaan kompetensi dengan berbasis NORM.
Pelaksanaan sertifikasi: harus dilakukan oleh LSP atau PTUK
BNSP.

SRN - IMT2015
SUBSISTEM HARMONISASI
Harmonisasi:

Adalah Kesepakatan diantara dua pihak atau lebih untuk saling


mengakui atau menerima beberapa atau keseluruhan

Tujuan memfasilitasi perdagangan dan menstimulir aktifitas ekonomi


antar berbagai pihak melalui keberterimaan kompetensi SDM dalam hal
satu standar, satu pengujian, satu sertifikasi, dan apabila sesuai, satu
penandaan

Ada dua proses harmonisasi:

o Kooperasi: Kerjasama antar organisasi mitrabisnis lintas sektor


dan lintas negara.

o Notifikasi: Kewajiban menginformasikan kepada organisasi


perdagangan dunia (multilateral/regional) bila mewajibkan
suatu skema sertifikasi.

SRN - IMT2015
SUBSISTEM PERBAIKAN BERLANJUT
Penerapan Sistem Jaminan Mutu (Quality Assurance) pada seluruh
kelembagaan sertifikasi yang mampu telusur terhadap standar nasional dan
internasional.
Pengendalian:
o Audit internal: setiap kelembagaan terlibat sistem sertifikasi.
o Surveilan: kelembagaan dan profesi pemegang sertifikat.
o Monitoring dan evaluasi.
o Perbaikan berlanjut.
Peningkatan berlanjut:
o Kaji ulang dan peningkatan berlanjut.
o Survei kepuasan pelanggan dan perbaikan berlanjut.

SRN - IMT2015
Apa itu kompetensi

Knowledge, Skills and Attitudes


yang diperlukan oleh individu
agar sukses menangani
pekerjaannya

• Key Points:
 Knowledge: know why
 Skills: know how
 Attitude: how should

SRN - IMT2015
KOMPETEN

Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang


dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan,
yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan unjuk kerja yang ditetapkan.

SRN - IMT2015
SKILL

WORK PLACE
ATTITUDE KNOWLEDGE

SRN - IMT2015
DIMENSI KOMPETENSI
TASK SKILL Melaksanakan tugas individu

TASK MANAGEMENT Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam


SKILL satu pekerjaan

CONTINGENCY Kemampuan merespon dan mengelola kejadian


MANAGEMENT SKILL ireguler dan masalah

JOB ROLE/ Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab


ENVIRONMENT SKILL dan harapan lingkungan kerja

TRANSFER SKILL Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan


maupun alat yang baru

SRN - IMT2015
Standar Kompetensi

 Menggambarkan pengetahuan, keterampilan maupun


sikap yang disyaratkan dalam pekerjaan di industri
 Dibuat oleh industri
 Merupakan pedoman dasar pelatihan, untuk
menentukan kualifikasi maupun penilaian
 Merupakan pedoman bagi pelatih maupun evaluator
terhadap penyelenggaraan dan penilaian pelatihan

SRN - IMT2015
Struktur Standar Kompetensi

KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
1.3
2. 2.1
2.2
2.3
3. 3.1
3.2
3.3
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)

SRN - IMT2015
Aktifitas
Pekerjaan/fungsi
dasar Instruksi Kerja
pada Industri
Rincian yang Terukur
Langkah – langkah
Unit – unit Dapat berupa proses
dan dapat
kompetensi manajemen atau proses diobservasi
produksi
Produk / Jasa

Elemen
Kompetensi Kontekstual di
tempat kerja
Kriteria
Unjuk Deskripsi aspek
Kerja kritis pengetahuan
dan ketrampilan
penting untuk
Batasan asesmen
Variabel

Panduan
Penilaian
SRN - IMT2015
Employbility skills
Kompetensi untuk bekerja sesuai konteks tempat kerja
Skills for employability
1. Komunikasi yang berkontribusi produktif dan hubungan yg harmonis
diantara karyawan dan pelanggan
2. Teamwork yang berkontribusi produktif thd hubungan dan hasil kerja
3. Problem solving, yg berkontribusi produktif thd hasil guna
4. Inisiatif dan enterprise yng berkontribusi untuk hasil guna yang
inovatif.
5. Perencanaan dan pengorganisasian yng berkontribusi utk
perencanaan strategis jangka pendek dan jangka panjang.
6. Self-management yang berkontribusi utk kepuasan dan pertumbuhan
pekerja.
7. Belajar ygn berkontribusi pada peningkatan berlanjut dan ekspansi
pada pekerja dan operasi perusahaan dan hasilnya
8. Teknologi yg berkontribusi utk melaksanakan pekerjaan secara efektif.
SRN - IMT2015
LATIHAN 1
INTERNALISASI PENGEMBANGAN STANDAR
KOMPETENSI

SRN - IMT2015
Diskusikan

 Bagaimana pengalaman peserta selama ini?


 Identifikasi dan dokumentasikan masing-
masing peserta kompetensi teknisnya sesuai
standar kompetensi!
 Pilih 2 unit kompetensi yang akan/dapat
diberikan bukti selama pelatihan.
 Pilih 2 unit kompetensi yang akan
direncanakan utk asesmen selama pelatihan.

SRN - IMT2015
TERIMA KASIH

SRN - IMT2015

Anda mungkin juga menyukai