Anda di halaman 1dari 3

APD

1. Pelindung mata

Mata mesti terlindung dari panas, cahaya yang menyilaukan dan debu. Beragam jenis kacamata
pengaman memiliki manfaat yang tidak sama. Kacamata debu bermanfaat melindungi mata dari bahaya
debu, bram (tatal) ketika menggerinda, memahat dan mengebor. Kacamata las bermanfaat melindungi
mata dari bahaya cahaya yang menyilaukan (rusaknya retina mata) ketika melakukan pengelasan.
Kacamata las bisa dibedakan terlebih pada kacanya, pada pekerjaan las asetilin dan las listrik. Kacamata
las listrik lebih gelap dibanding dengan kacamata las asetilin. Terkecuali kacamata las ada juga kedok
yang umum dimaksud helm las atau kacamata las yang digabungkan dengan topi.

2. Alat pelindung kepala

Topi yaitu alat pelindung kepala pada umumnya, apabila kita bekerja pada mesin-mesin yang berputar,
topi melindungi terpuntirnya rambut oleh putaran mesin bor atau rambut terkena percikan api ketika
mengelas.

3. Pelindung hidung dan mulut

Ditempat- tempat tertentu dari bagian bengkel, hawa kerap dikotori terlebih akibat kimiawi, akibat gas
yang berlangsung, akibat semprotan cairan, akibat debu dan partikel yang lain yang lebih kecil.
Umpamanya pengotoran pada pernapasan akibat debu kasar dari gerinda, kabut dari sistem
pengecatan, asap yang muncul saat pahat tengah digerinda dan asap saat mengelas yaitu satu diantara
contoh pengotoran hawa yang berlangsung. Penggunaan alat pelindung pernapasan ditetapkan oleh
jenis bahaya pengotoran hawa.

a. Penahan debu

Penahan debu berikan perlindungan pernapasan dari debu, debu metalik yang kasar atau

partikel yang lain yang bercampur dengan hawa. Percayalah kalau penggunaan pelindung ini

telah rapat benar, hingga hawa yang dihirup lewat saringan (filter).

b. Saringan Cartridge

Penggunaan saringan cartridge apabila jalannya pernapasan memperoleh pengotoran dari embun cairan
berracun yang memiliki ukuran 0, 5 mikron. Saringan cartridge di beri sinyal oleh pabrik manfaat
menjelaskan manfaatnya. Apabila merasa pernapasan begitu sesak selekasnya saringan ditukar.
Percayalah kalau menempelnya alat ini di bagian kulit muka betul-betul menempel dengan baik. Supaya
tak menyangsikan coba dengan menempelkan lembaran kertas atau ditutup telapak tangan pada lubang
hawa, lalu dihirup. Jika penghirupan merasa sesak, bermakna tak ada kebocoran, ini tunjukkan
perlekatan di bagian kulit muka baik.
4. Alat pelindung tangan

Alat pelindung tangan (sarung tangan) terbuat dari berbagai macam bahan sesuai keperluan. Yang kerap
didapati yaitu :

a. Sarung tangan kain

Dipakai untuk menguatkan pegangan. Sebaiknya dibiasakan apabila memegang benda yang berminyak,
bagian-bagian mesin atau bahan logam lainnya

b. Sarung tangan asbes

Sarung tangan asbes dipakai terlebih membuat perlindungan tangan pada bahaya pembakaran api.
Sarung tangan ini dipakai apabila tiap-tiap memegang benda yang panas, seperti pada pekerjaan
mengelas dan pekerjaan menempa (pande besi).

c. Sarung tangan kulit

Sarung tangan kulit dipakai untuk berikan perlindungan dari ketajaman pojok pada pekerjaan
pengecoran. Peralatan ini digunakan ketika mesti mengangkat atau memegang bahan tsb.

d. Sarung tangan karet

Terlebih pada pekerjaan pelapisan logam seperti pernikel, perkhrom dll. Sarung tangan melindungi
tangan dari bahaya pembakaran asam atau melindungi dari kepedasan cairan pada bak atau panic di
mana pekerjaan itu berjalan. Sarung tangan karet dipakai juga membuat perlindungan rusaknya kulit
tangan karena hembusan hawa ketika bersihkan bagian-bagian mesin dengan memakai kompresor.

5. Alat pelindung kaki

Untuk menghindari rusaknya kaki dari tusukan benda tajam, tertimpa benda yang berat, terbakar oleh
zat kimia, maka sebagai pelindung dipakai sepatu safety. Sepatu ini mesti terbuat berbahan yang sesuai
dengan jenis pekerjaan.

6. Baju pelindung

Dengan memakai baju pelindung yang di buat dari kulit, maka baju umum akan terlepas dari percikan
api terlebih pada saat mengelas dan menempa. Lengan pakaian janganlah digulung, sebab lengan
pakaian akan melindungi tangan dari cahaya api.

Tingkat bahaya yang didapati di lingkungan pengecoran logam ditetapkan oleh beragam aspek, salah
satunya termasuk juga jumlah karyawan, jenis logam dan bahan lain yang dipakai, ukuran benda yang
akan diciptakan, mekanisme kontrol pada sumber bahaya, system ventilasi, design bangunan, dan
sebagainya.

Sumber bahaya pada kesehatan diolah pengecoran logam bisa digolongkan jadi dua :
1. Bahaya dari pemakaian bahan zat kimia seperti debu silica, debu dan asap metal, carbon monoksida,
dan senyawa kimia lain yang dilibatkan dalam sistem.

2. Bahaya dari aspek fisika di lingkungan kerja, seperti kebisingan, getaran, dan iklim panas.

Pelatihan

Pelatihan berupa training mengenai prosedur kerja dan sop. lalu juga diadakan pelatihan untuk
meningkatkan skill dalam pekerjaan ini karena pekerjaan seperti ini tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang, kemudian dapat juga diadakan seminar mengenai safety talk, bagaimana cara
menghindari unsafe act, dan pentingnya penggunaan apd pada tiap pekerja.

Anda mungkin juga menyukai