Anda di halaman 1dari 20

PELUANG KEBERLANJUTAN INDUSTRI

PERTAMBANGANAN
PENDAHULUAN
ƒ Indonesia bersyukur dianugerahi sumberdaya
mineral yang cukup memadai.
‐ Nikel : 15% cadangan dunia (400 juta ton Ni
‐ Timah : 8% cadangan dunia (856.000 ton Sn)
‐ Tembaga : 4% cadangan dunia (18 juta ton Cu)
‐ Batubara : 2,7% cadangan dunia (6,3 milyar ton)
ƒ Pengelolaannya untuk sebesar‐besarnya
kesejahteraan rakyat (UUD 1945 Pasal 33).
ƒ Paparan ini menjelaskan keberlanjutan Industri
Pertambangan menjelang disahkannya UU
Minerba.
TUJUAN PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN
1. Memenuhi kebutuhan industri dalam negeri atas 
bahan baku (produk pertambangan).
2. Memenuhi kebutuhan energi dalam negeri 
(batubara).
3. Meningkatkan penerimaan negara (pajak & non 
pajak)
4. Menghasilkan devisa dari ekspor.
5. Meningkatkan manfaat ganda lainnya:
‐ Penggerak ekonomi di daerah/daerah   
terpencil.
‐ Membangun sarana/prasarana.
‐ Penyerapan tenaga kerja.
‐ dll.
MANFAAT INDUSTRI PERTAMBANGAN
Ekonomi Æ Pajak/Non Pajak/Devisa
Nasional
ÆPajak/Non Pajak
Ekonomi daerah ÆTenaga Kerja
ÆSuplai Kebutuhan
ÆInfrastruktur
Pensuplai
Sumber Bahan Æ Industri Hilir
INDUSTRI Baku Industri
PERTAMBANGAN Pensuplai
Sumber Energi Æ Listrik, Industri 
(Batubara)
Penyerap
Æ Nasional, Daerah, Lokal
Tenaga Kerja
Pengembangan Æ Kesejahteraan Masyarakat  Lokal 
Masyarakat
Pembuka Desa Æ Daerah    Daerah Tak 
Terpencil Tertinggal  Tertinggal 
PERTAMBANGAN SEBAGAI PEMASOK
BAHAN BAKU INDUSTRI HILIR
DAN SUMBER ENERGI PRIMER
Mineral:
• Bijih besi : Industri besi baja
• Timah : Industri Solder, Plating dan Pewter
• Emas/Perak : Perhiasan, industri elektronik
• Tembaga : Industri kawat, elektronik
• Nikel : Industri besi baja tahan karet, Ni Plating, dll.

Batubara:
• Listrik (46% dari kelistrikan nasional 2006)
• Industri semen, tekstil, metalurgi, pulp paper
(100%) industri semen, 17% energi mix)
• Pengganti BBM & Gas (Coal Liquefaction, gasifikasi)

Tanpa bahan tambang: Æ tidak ada industri hilir dan energi


BESI Æ Konstruksi (Jembatan, Bangunan, mobil)

TEMBAGA Æ Kawat Listrik, Elektronika

TIMAH Æ Kaleng, Solder/Elektronika

NIKEL Æ Besi untuk Stainless Steel
MINERAL
LOGAM ALUMUNIUM Æ Pesawat Terbang, Konstruksi, Alat Rumah 
Tangga
EMAS/PERAK Æ Perhiasan, Elektronika
RARE EARTH
Æ Alloying element untuk baja khusus
(Ti, V, Se, Ta)
dan lain lain
Æ Semen, pabrik kimia,  pupuk, penetral 
KAPUR
air limbah
SILIKA Æ Industri gelas/kaca

FOSFAT Æ Pupuk, chemical

GRANIT Æ Bahan bangunan
MINERAL NON
LOGAM BELERANG Æ Pupuk , Pabrik Asam Sulfat

PASIR ANDESIT Æ Konstruksi jalan

dan lain lain …


PENGGUNAAN Æ Listrik, Indsutri
LANGSUNG

BATUBARA

PENGGUNAAN ÆBBM Sintetis
TAK ÆGas Sintetis
LANGSUNG ÆKokas
(KONVERSI) ÆBahan Kimia
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA MINERAL

ANUGERAH MALAPETAKA

KONFLIK
NEGARA/MASYARAKAT
- MASYARAKAT VS PENGUSAHA
SEJAHTERA
- PUSAT VS DAERAH
Produksi (1997–2006)

Batubara : Tembaga : Tembaga :


1997 = 54,8 juta ton 1997 = 1,2 M lb 1997 = 2,5 juta oz
2006 = 180,8 juta ton 2006 = 1,8 M lb 2006 = 2,6 juta tz Sumber: PWC 2007
Beberapa Harga Komoditi
(1997 – 2007)

Harga Batubara :
1997 = 37,65 US $/ton
2006 = 55,65 US $/ton Sumber: PWC 2007
Pendapatan Beberapa Komoditi

Sumber: PWC 2007


Kontribusi Tambang Terhadap
Ekonomi  Indonesia

1997 2006
- Penerimaan Pemerintah
(Pajak & Non Pajak) – (Triliun Rp) 1,8 31,4
- Kontribusi Total Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi) – (Triliun Rp) 4,1 51,6
- Pengeluaran Perusahaan Tambang
untuk Kepentingan Umum – (Triliun 10,7 78,3
Rp)
- Tenaga Keja & Gaji
- Tenaga Kerja (Ribu Orang) 33,7 38,0
- Gaji Pegawai Indonesia – (Triliun Rp) 1,1 6,3

Sumber: PWC 2007


EXPORT

2005 2006
Milliard US
14,272 20,028
$

Total Export Indonesia 2006 = 100


milliard US$

Sumber: PWC 2007


TANTANGAN
‐ Menurunnya investasi eksplorasi

Sumber: PWC 2007


Exploration Conditions and
Spending by Country

Sumber: PWC 2007


PERMASALAHAN
1. Konflik Regulasi Pertambangan VS Kehutanan.
2. Duplikasi dan Kontribusi Regulasi Pusat dan Daerah.
3. Perpajakan (Insentif, PPN, Pajak Badan.
4. Keterlambatan UU Minerba.
5. Ketidakadilan antara divestasi dari penutupan
tambang
6. Ketikpastian pada sistem KK dan Regulasi‐regulasi
Pertambangan lainnya.
7. Pertambangan Tanpa Izin (PETI).
8. Lemahnya koordinasi antara UU Investasi yang baru
dan UU Pertambangan yang baru.
Comparison of Areas Improvement

Sumber: PWC 2007


PERTAMBANGAN KEDEPAN
a. Iklim investasi pertambangan masih 
belum memenuhi keinginan investor.
b. Kepastian Hukum masih dipertanyakan.
c. Harga komoditi masih akan meningkat.
d. Mana yang lebih kuat a, b atau c?.

Anda mungkin juga menyukai