KEBIJAKAN FISKAL
88
KEBIJAKAN FISKAL/FISCAL POLICY
89
3. Asuransi pengangguran
Kebijakan ini bertujuan untuk memacu laju inflasi swasta dan negara dengan
cara mengendalikan konsumsi baik yang actual maupun yang potensial atau
menerapkan investasi terencana di sector public. Investasi di sector public akan
mendorong dan meningkatkan volume komersial dari pihak swasta maupun
pemerintah. Misalkan saja pemerintah membangun jalan tran antar provinsi maka
diharapkan sector swasta tertarik untuk mengembangkan potensi daerah yang
91
dilewati jalan trans tersebut. Di satu sisi pemerintah harus menghambat investasi
di bidang produksi konsumtif, sedikit nilai tambahnya dan hanya untuk kalangan
tertentu saja, misalkan investasi lapangan golf, apartemen dan sejenisnya.
B. Pengelolaan anggaran
Menurut kebijakan ini yang terpenting adalah beberapa poin-poin
berikut ini.
1. Terdapat hubungan langsung antara belanja pemerintah dengan
penerimaan pajak dengan penyesuaian anggaran untuk memperkecil
ketidak stabilan ekonomi.
2. Dalam masa depresi di mana banyak pengangguran maka belanja
pemerintah adalah merupakan satu-satunya jalan terbaik untuk
mengatasinya.
94
penerimaan, maka negara mengalami defisit (kekurangan) anggaran. Pada
umumnya, kebijakan anggaran defisit ditempuh pemerintah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ibaratnya, seorang pengusaha yang
kekurangan modal untuk memajukan usaha dan ekonominya, berutang pada
pihak lain untuk memperoleh tambahan modal sehingga dapat memajukan
usaha dan ekonominya. Asalkan bekerja dan berusaha dengan jujur, tidak
boros, tidak dikorupsi oleh para pegawai, tentu usahanya itu bisa maju.
Demikian halnya dengan Indonesia, walaupun negara melakukan kebijakan
anggaran defisit, asalkan tidak dikorupsi, Indonesia pasti mampu memajukan
perekonomiannya.
C. Kebijakan anggaran berimbang
Kebijakan anggaran seimbang adalah kebijakan yang menyusun
pengeluaran sama besar dengan penerimaan. Ini berarti jumlah pengeluaran
yang disusun pemerintah tidak boleh melebihi jumlah penerimaan yang
didapat. Dengan demikian, negara tidak perlu berutang, baik dari dalam
maupun luar negeri. Dalam masa depresi (kelesuan ekonomi), sebaiknya
negara tidak menggunakan kebijakan anggaran seimbang karena bisa
memperburuk keadaan ekonomi. Pada masa depresi, penerimaan negara
sangat rendah sehingga perlu mendapat pinjaman untuk memperbaiki
perekonomian. Oleh sebab itu, negara tidak bisa melakukan kebijakan
anggaran seimbang. Adapun kebijakan anggaran yang tepat digunakan pada
masa depresi adalah kebijakan anggaran defisit.
95
belum pernah terjadi) maka kelebihannya akan dimasukan sebagai sisa hasil
pembangunan.
8. Contoh APBN
Berikut adalah contoh hasil rancangan dan penetapan postur anggaran dan asumsi
dasar ekonomi makro APBN 2018 dan juga 2019 yang diterbitkan oleh website resmi
kemeterian keuangan Republik Indonesia.
A. Postur anggaran APBN 2018 dan 2019
96
97
98
B. Asumsi dasar ekonomi makro APBN 2018 dan 2019
99
9. Mekanisme Kebijakan Fiskal Dalam Perekonomian
100
Pada penerapannya, bentuk kebijakan fiskal mampu menghasilkan peran penting
dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya Indonesia. Dimana peran-peran
yang bisa dijalankan dari sebuah kebijakan ini ialah:
Salah satu peran dari penerapan kebijakan ini ialah pemerintah dapat menurunkan
tingkat inflasi yang sedang terjadi di negara. Hal ini dilakukan dengan cara menunda atau
membatalkan proyek pemerintah yang sedang berlangsung di Indonesia agar peredaran
uang di masyarakat berkurang. Selain itu pemerintah juga bisa menunda bantuan kepada
masyarakat miskin ketika sedang terjadi inflasi agar inflasi tidak berjalan terlalu lama.
2. Menanggulangi inflasi,
Pada penerapan kebijakan ini juga sangat berperan dalam menanggulangi inflasi.
Dimana penerapan kebijakan tersebut mampu membantu dalam penerapan pajak
komoditi sehingga peran kebijakan ini bisa meningkatkan perekonomian pemerintah dan
penanggulangan inflasi.
Ketika suatu negara telah terjadi inflasi namun ingin meningkatkan produk
domestik bruto maka penerapan kebijakan ini sangat diperlukan. Pasalnya dengan adanya
kebijakan ini maka pemerintah akan melakukan pengeluaran negara dengan begitu besar.
Misalnya melakukan pembangunan proyek negara serta memberikan bantuan kepada
masyarakat miskin, memberikan bantuan beasiswa dan lainnya. Dengan penerapan
kebijakan inilah maka akan mampu meningkatkan produk domestik bruto.
101
akan membutuhkan sumber daya manusia untuk bisa menjalankannya sehingga hal
tersebut akan mengurangi tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
102
9. Menyejahterakan masyarakat,
Jadi, dapat diketahui Kebijakan ini lebih berperan dalam mengatur perekonomian,
Kebijakan ini sangat berpengaruh sekali terhadap pertumbuhan ekonomi negara Indonesia agar
perekonomian Indonesia berjalan dengan semestinya. Maka dari itu ketika tidak ada kebijakan
ini maka perekonomian akan sulit diatur, terlebih jika terjadi inflasi.
Multiplier atau angka pengganda membarikan gambaran tentang intensitas hubungan kasual
antara sebuah variable tertentu dengan pendapatan nasional. Apabila angka pengganda tersebut
menunjukkan angka yang tinggi, maka ini berarti bahwa perusahaan yang terjadi pada variable
tersebut akan besar pengaruhnya terhadeap tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.
Angka pengganda atau multiplier memiliki hubungan dengan pendapatan nasional. Jika
angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka perubahan yang terjadi pada
variabel tersebut akan mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional juga besar dan
sebaliknya. Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan oleh suatu angka pelipat yang disebut
dengan koefisien multiplier. Syarat-syarat agar kenaikan pendapatan nasional berlipat ganda jika
dibandingkan dengan bertambahnya investasi adalah sebagai berikut :
1. Jika penerima pendapatan itu segera membelanjakan kembali uang yang diterima.
2. Jika uang yang diterima itu dibelanjakan untuk produksi dalam negeri. Jika dibelanjakan
untuk produk luar negeri, maka proses penambahan pendapatan akan terjadi di luar negeri.
Proses pemindahan ke luar negeri ini disebut kebocoran (leakage).
103
3. Proporsi tambahan pendapatan yang dibelanjakan kembali tetap. Pendapatan nasional
berubah sebagai akibat dari perubahan nilai komponen sebagai berikut:
· Investasi ( I )
· Konsumsi ( C )
· Pengeluaran Pemerintah ( G )
· Expor dan Impor ( X/M )
DAFTAR PUSTAKA
Case and fair edisi ke 2 jilid 8. prinsip-prinsip ekonomi penerbit erlangga. 2006
Economics, penganter ekonomi mikro dan makro Iskandar puntong penerbit mitra
wacana media 2013
https://campusnancy.blogspot.com/2013/04/3-jenis-kebijakan-anggaran-yag.html
www.jurnal.id
www.maxmanroe.com
104