i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “Air minum dalam kemasan” untuk memenuhi tugas
kelompok matakuliah Teknik Penyediaan Air Industri.
Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca, serta makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Akhir kata,
kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
1.1 DAFTAR ISI ................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang………………...………………………………………......4
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.4 Tujuan...........................................................................................................5
BAB II ISI
2.1 Pengertian Air Minum dalam Kemasan.......................................................6
2.2 Dampak Air Minum dalam Kemasan...........................................................6
2.3 Cara Memilih AMDK yang Baik.................................................................7
BAB III PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN PT
INDOTIRTA JAYA ABADI
3.1 Sejarah Perusahaan........................................................................................9
3.2 Lokasi Perusahaan.........................................................................................9
3.3 Spesifikasi Produk.......................................................................................10
3.4 Proses Produksi...........................................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kemasan tentang Hak Cipta, Hak Paten Merek dll biasanya melalui instansi
KEHAKIMAN untuk pengurusan paten merekjenis barang dll.
(Arwaniyyah,2012)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Air AMDK?
1.2.2 Bagaimana proses pengolahan air minum dalam kemasan?
1.2.3 Dari mana sumber bahan baku air minum dalam kemasan?
1.2.4 Apa saja dampak yang ditimbulkan dari AMDK?
1.2.5 Bagaimana cara memilih AMDK yang baik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui apa itu AMDK
1.3.2 Dapat mengetahui proses pengolahan air minum dalam kemasan
1.3.3 Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari AMDK
1.3.4 Dapat mengetahui cara memilih AMDK dengan baik
2
BAB II
ISI
3
dibandingkan dengan air yang dimasak. Tetapi dalam menggunakan air minum
dalam kemasan, kita perlu mengetahui sisi positif dan negatif AMDK tersebut.
Adapun sisi positifnya adalah:
a) Praktis
b) Lebih higienis
c) Mudah didapat
d) Karena dengan adanya perkembangan teknologi, maka lebih diyakini
kebersihannya.
Sisi negatif dari AMDK adalah:
a) Prosesnya yang menggunakan kimia plastic
b) Adanya bakteri berbahaya
c) Kualitas buruk
d) Harga yang terlalu mahal
e) Membuat bibir cepat keriput
f) Memicu obesitas
(Aulya,2016)
2.3 Cara Memilih AMDK Yang Baik
Tidak semuanya air minum dalam kemasan memiliki kualitas baik dan
layak minum. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita bersikap hati-hati atau
waspada jika ingin mengonsumsi air minum dalam kemasan. Berikut beberapa
tips yang mungkin berguna saat membeli produk air minum dalam kemasan,
antara lain:
a. Pilihlah produk minuman yang tidak memiliki banyak gelembung kecil
udara di dalam kemasannya. Karena gelembung udara bisa menjadi
indikator bahwa kemasan minuman tersebut terbuat dari bahan yang murah
dan tidak berkualitas baik.
b. Untuk minuman dari kotak karton, seperti susu, teh, atau jus buah, pastikan
mereka dibungkus dengan menggunakan kemasan tetrapak. Mengapa?
Karena kemasan tetrapak telah mengalami proses pensterilan yang terpisah
antara bahan dan kemasan, sehingga dapat menekan risiko pencemaran
oleh zat tertentu. Selain itu, produk dengan kemasan tetrapak mampu
4
bertahan selama 8-12 bulan setelah tanggal produksi, meski tanpa disimpan
di dalam lemari pendingin sekalipun.
c. Hindari meletakkan minuman kemasan (terutama untuk kemasan dari
plastik) kita di tempat yang bisa terpapar sinar matahari atau panas dalam
waktu yang lama. Sebab peningkatan suhu dapat membuat monomer lebih
cepat melakukan pencemaran pada minuman.
d. Pastikan bentuk kemasan minuman yang kita beli tidak rusak. Sebab
bentuk yang tidak sempurna bisa mengartikan produk tersebut sering
terpaparan panas dalam waktu yang lama.
e. Pilihlah produk dengan kemasan yang terbuat dari botol gelas berkualitas
tinggi. Selain lebih aman bisa digunakan ulang dan bisa mengurangi
sampah juga.
f. Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa produk terlebih dahulu sebelum
membelinya.
Jika sudah selesai meminum-minuman kemasan tersebut, jangan lupa untuk
membuang sampahnya di tempat sampah yang sesuai. Dan lebih bagus lagi
kalau botol atau gelas bekas kemasannya bisa kita daur ulang.
(Ridwan,2013)
5
BAB III
PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN
PT INDOTIRTA JAYA ABADI
6
dengan Pantai Utara Jawa yang juga sebagai alur distribusi sebagian besar produk
PT. Indotirta Jaya Abadi.
7
3. Cup Aquaria cup 240 ml
8
Alur proses produksi AMDK dimulai dari water treatment. Prinsip dari
pengolahan air ini adalah dengan filtrasi dan desinfeksi. Water treatment meliputi
bak penampungan, klorinasi, sand filter, carbon filter, filter micron, Reverese
Osmosis, injeksi ozon, tanki reaksi, tangki spiral dan gravity. Air baku ini
diangkut dari mata air dengan menggunakan tanki yang terbuat dari stainless steel
yang tidak mudah berkarat. Selain dari air sumber Gunung Keji, pada pertengahan
tahun 2012 PT. Indotirta Jaya Abadi juga membangun sebuah sumur artetis. Air
artetis akan digunakan juga sebagai bahan baku produk AMDK. Proses produksi
air yang digunakan berasal dari 2 sumber ini akan dicampur dan digunakan
sebagai bahan baku produk. Awal proses di water treatment adalah dengan
memompa air artetis masuk ke sand filter untuk disaring partikelnya yang
berukuran besar menggunakan pasir silika. Pasir silika ini diletakkan di atas
stainer dan air yang sudah bebas dari kontaminan akan lolos saring.
9
yang berasal dari sumur artetis tadi dipisahkan dari mineralnya. Tahap ini
merupakan tahapan terakhir sebelum nantinya air ini dicampur dengan air sumber.
Sedangkan untuk proses yang terjadi pada air sumber adalah mula-mula air
baku yaitu yang berasal dari Gunung Keji yang diangkut menggunakan truk tanki.
Sesampainya di pabrik, setiap tangki harus melalui pos satpam dan setiap tangki
harus melalui uji laboratorium Quality Control (QC). Jika telah lulus uji maka
sampel dapat dituang ke dalam bak penampung. Dalam bak penampung ini terjadi
klorinasi untuk membunuh bakteri dan mengendapkan kotoran yang berukuran
kecil. Air sumber yang telah mengalami klorinasi dialirkan menuju filter yang
berukuran 5 mikron, lalu dialirkan ke carbon filter untuk menghilangkan warna,
rasa dan bau yang tidak diinginkan. Tahap terakhir sebelum dicampur dengan air
artetis yaitu air masuk ke filter 5 mikron lain lalu ke filter ukuran 1 ukuran.
Tahapan selanjutnya adalah pencampuran air artetis dan air sumber yang telah
melalui proses awal. Pencampuran dilakukan dengan mengalirkan kedua air
kedalam static mixer I bertujuan untuk mencampur air artetis dan air sumber dan
injeksi dengan ozon lalu masuk ke static mixer II untuk agar ozon tercampur
sempurna.
Apabila terjadi kelebihan volume air yang akan dialirkan ke tanki reaksi,
maka setelah air dari static mixer I air langsung dialirkan menuju tangki spiral.
Tangki spiral ini berfungsi sebagai tangki penampung air. Air yang ada dalam
tangki spiral ini belum diinjeksikan ozon. Setelah air steril, air masuk ke tanki
gravity untuk menampung air sebelum dialirkan ke bagian produksi AMDK dan
sebagian masuk ke tanki cucian untuk mencuci botol sebelum diisi. Setelah proses
water treatment selesai, air tersebut dialirkan ke ruang filling untuk dikemas ke
dalam cup plastic dan botol.
10
2) Codding
Coding adalah pemberian kode produksi dan tanggal kadaluarsa
produk dengan menggunakan mesin jet ink printer. Coding pada kemasan
produksi ini menunjukkan tanggal kadaluarsa, jam saat produksi dan
mesin yang digunakan saat produksi. Masa kadaluarsa untuk produk
AMDK adalah selama 2 tahun. Dengan demikian untuk mengetahui
tanggal produksinya, coding tanggal yang tertera pada kemasan tinggal
dikurangi 2 tahun.
11
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Indotirta Jaya Abadi. 2008. Pedoman Instrumen Kerja Pengujian Air Baku dan
AMDK. Semarang
13