2
PRAKTIK BAHAN AJAR – YUDI WIJATMIKO, S.Pd
Kompetensi Dasar
KD 3.3 Menganalisis sifat elastisitas bahan
KD 4.3 Menyajikan hasil percobaan tentang elastisitas benda
Pendahuluan
Benda tegar dibadi menjadi dua bagian, yaitu benda tegar sempurna
dan tegar tidak sempurna (bentuk dan ukurannya dapat sedikit berubah). Di
dalam mekanika benda tegar tidak sempurna terdapat modifikasi
perhitungan dengan melibatkan sifat benda tegar tak sempurna tersebut.
Sifat-sifat itu adalah sifat elastis maupun palstis, contohnya pegas. Didalam
dunia otomotif sifat elastisitas bahan sangat diperlukan. Sebagai contoh
terdapat pada pegas daun yang berfungsi untuk meredam bobot kendaraan.
Anda dapat mengamati pada link video pembelajaran di bawah ini.
Tegangan (stress)
Tegangan (stress) diberi simbol σ (dibaca sigma) adalah perbandingan
antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang benda. Jika
sebuah benda elastis ditarik oleh sebuah gaya, benda tersebut akan
bertambah panjang sampai ukuran tertentu. Besarnya tegangan adalah
perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang
benda. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
𝐹
𝜎=
𝐴
Keterangan:
Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya
berbeda diberi gaya, maka kedua kawat tersebut akan mengalami
tegangan yang berbeda. Kawat dengan penampang kecil mengalami
tegangan yang lebih besar dibandingkan kawat dengan penampang lebih
besar. Tegangan benda sangat diperhitungkan dalam menentukan ukuran
dan jenis bahan penyangga atau penopang suatu beban, misalnya
penyangga jembatan gantung dan bangunan bertingkat.
Regangan (strain)
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perubahan relatif ukuran
atau bentuk benda yang mengalami tegangan. Renggangan juga dapat
diartikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda ΔL
terhadap panjang mula-mula Lo.
∆𝐿
𝜀=
𝐿𝑜
Keterangan:
𝐹
𝜎 𝐹 ∙ 𝐿𝑜
𝐸= = 𝐴 =
𝜀 ∆𝐿 𝐴 ∙ ∆𝐿
𝐿𝑜
Keterangan:
𝐹 = −𝑘 ∙ 𝑥
Dengan:
1. Susunan Seri
Susunan seri pegas dapat dilihat pada gambar dibawah ini
𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 + ⋯ + 𝑘𝑛