Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pada
tahun 1992 menunjukkan dari 20 juta balita di Indonesia yang berumur 6 bulan
hingga 5 tahun, setengahnya menderita kekurangan vitamin A. Pada data WHO
tahun 1995 menyebutkan Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang tingkat
pemenuhan vitamin A tergolong rendah. Berdasarkan kriteria WHO pada tahun
2002, pada survei xeroftalmia, secara klinis kekurangan vitamin A di Indonesia
sudah tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat, namun masalah kekurangan
vitamin A di Indonesia tetap memerlukan perhatian serius. Pada survei yang
sama, menunjukkan bahwa 50% balita secara subklinis masih kekurangan vitamin
A, yang berarti bahwa sekitar separuh dari jumlah balita di Indonesia masih
terancam kebutaan karena kekurangan vitamin A. Studi lain yang dilakukan oleh
Health Surveillance System (NSS), Departemen Kesehatan, pada tahun 2001
menunjukkan sekitar 50% anak Indonesia usia 12-23 bulan tidak mengkonsumi
vitamin A dengan jumlah yang cukup dari makanan sehari-hari. Melihat hal ini,
maka sangat penting untuk mengetahui masalah kekurangan vitamin A (KVA).4
Berdasarkan data pada profil kesehatan Propinsi Bengkulu tahun 2010,
didapatkan bahwa jumlah balita yang mendapatkan vitamin A sebanyak 93.014
balita dari total jumlah balita 197.161. Presentase jumlah balita yang mendapat
vitamin A di Propinsi Bengkulu sebesar 47.18%. Cakupan bayi yang mendapat
vitamin A per kabupaten/ kota di Propinsi Bengkulu dapat dilihat pada gambar
berikut7:
Gambar 1.1 Cakupan balita yang mendapat vitamin A di Propinsi Bengkulu tahun
20107
2
Berdasarkan gambar cakupan balita yang mendapat vitamin A di Propinsi
Bengkulu, dapat dilihat bahwa di tiap kabupaten/ kota belum semua balita
mendapat vitamin A. Kabupaten Bengkulu Selatan tercatat sebagai kabupaten
dengan cakupan pemberian vitamin A terendah yaitu 7.04%. Puskesmas Kota
Manna yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Kota
Manna, Bengkulu Selatan, mencatat bahwa di wilayah kerjanya juga belum semua
balita mendapat vitamin A. Data tahun 2012 mencatat bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Kota Manna, pada bulan Februari dari total keseluruhan 2343 balita
hanya terdapat 1284 balita usia 6 bulan hingga 59 bulan yang mendapat vitamin
A. Pada bulan Agustus tahun 2012 dari total 2219 balita hanya didapatkan 1018
balita usia 6 bulan hingga 59 bulan yang mendapat vitamin A. Berikut adalah
rincian pemberian vitamin A di wilayah kerja Puskesmas Kota Manna:
Berdasarkan data ini dapat dilihat bahwa pemberian vitamin A pada balita
kurang mencapai targetnya, dimana pada bulan Februari didapatkan 65% balita
saja yang mendapat vitamin A dan pada bulan Agustus didapatkan 46% balita
yang mendapat vitamin A.
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab kurangnya kesadaran ibu untuk
membawa balitanya untuk mendapatkan vitamin A dan hal ini merupakan salah
satu masalah kesehatan yang perlu diatasi mengingat bahwa kekurangan vitamin
A banyak memberikan dampak buruk bagi balita. Faktor pengetahuan, sikap, dan
perilaku ibu tentang manfaat dan bahaya kekurangan vitamin A merupakan hal
3
penting yang mempengaruhi kesadaran ibu untuk memastikan terpenuhinya
kebutuhan vitamin A anak.
4
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian