Bid
Disusun Oleh :
Murwati, SKM, M.Kes.Epid
G43 Migraine
Use additional external cause code (ChapterXX), if desired, to identify
drug, if drug-induced.
Excludes : headache NOS (R51)
G43.0 Migraine without aura (common migraine)
G43.1 Migraine with aura (classical migraine)
Migraine :
Aura without headache
Basilar
Equivalents
Familial hemiplegic
With :
- acute-onset aura
- rolonged aura
- ypical aura
G43.2 Status migrainosus
G43.3 Complicated migraine
G43.8 Other Migraine
Ophthalmoplegic migraine
Retinal migraine
G43.9 Migraine, unspecified
2. Pendahuluan
3. Latar belakang
Dalam bagian ini diuraikan latar belakang daerah survai/penyelidikan, yaitu
mengenai :
a. Karakteristik geografi; apakah daerah tersebut merupakan daerah pantai atau
pegunungan, daerah rawa atau daerah kering, keadaan iklimnya, curah hujan,
dan sebagainya.
b. Karakteristik demografi; keadaan penduduknya, jumlahnya, distribusi menurut
kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, suku bangsa, dan sebagainya.
c. Karakteristik social-ekonomi ; ststus social ekonomi secara umum, distribusi
menurut penghasilan, jenis pekerjaan, kebiasaan/adapt istiadat, dan sebagainya.
4. Tujuan survai/penyelidikan
Disebutkan maksud dan bentuk pelaksanaan kegiatan, apakah berupa evaluasi
terhadap sebuah program, penyelidikan untuk membuktikan laporan/informasi yang
diterima, atau sebuah penelitian.
Selanjutnya dinyatakan secara singkat dan jelas tujuan yang hendak dicapai.
5. Metode survai/penyelidikan
Dalam bagian ini diuraikan penyakit/penderita yang diselidiki serta tata cara
pelaksanaan survai/penyelidikan, antara lain yaitu :
Batasan mengenai penyakit/penderita
Sampel yang diperiksa; apakah dilakukan pengambilan sample darah, urine,
feses, hapusan tenggorokan dan sebagainya.
Cara pengambilan sampel; dengan kunjungan dari rumah ke rumah atau
mengumpulkan anggota masyarakat di suatu tempat.
Siapa saja yang akan dijadikan responden
6. Hasil survai/penyelidikan
Dalam bagian ini disajikan semua data yang diperoleh pada pelaksanaan survai, baik
data primer maupun data sekunder. Penyajian data dibahas pada sub bab tersendiri.
7. Pembahasan
Dalam bagian ini diberikan ulasan terhadap semua hasil yang diperoleh. Apabila
perlu dapat dilakukan perhitungan dan/analisis statistik. Ulasan dapat berupa
perbandingan dengan angka nasional ataupun “angka harapan”. SPM atau Standar
Pelayanan Minimal yang dikeluarkan oleh Gubernur atau Menteri, atau Indikator
Indonesia sehat 2010 bisa menjadi acuannya.
Dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan ataupun dibuat hipotesis yang perlu
dikaji lebih lanjut dengan pembuktian statistik.
10. Kepustakaan
Semua bahan kepustakaan yang digunakan untuk penyusunan laporan, termasuk
dokumen yang belum dipublikasikan, harus dicantumkan dalam kepustakaan. Cara
penulisannya disesuaikan dengan tata cara yang dianut di masing-masing institusi.
Cara penulisan yang lazim digunakan dalam jurnal epidemiologi adalah dengan
system Harvard atau Sistem Vancouver yang dibahas dalam mata kuliah Riset
Kebidanan.
3. Grafik/Diagram
Bentuk grafik juga bermacam-macam :
a. Grafik batang (bar diagram)
Terbagi lagi menjadi batang horizontal dan vertikal, dengan “kaki batang-
nya ” merupakan data kategori. Jika kaki batangnya di sumbu Y maka
skalanya di sumbu X, begitu juga sebaliknya.
Misalnya : status gizi (kurang, normal, lebih) (data kategori) di sumbu Y,
maka skalanya (data jumlah) di sumbu X.
sumbu x = skalanya/jumlah
Piramida penduduk sebetulnya diagram batang bentuk horizontal,
dimana “kaki batangnya” atau sumbu y merupakan kategori umur (0 - 4,
5 – 9, dst sampai 75+)
Batangnya sendiri dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki sebelah kiri
dan jenis kelamin perempuan di sebelah kanan)
b. Grafik lingkaran/serabi (pie diagram)
c. Grafik garis (line diagram)
d. Grafik titik-titik (diagram pencar=scattered diagram)
e. Grafik model/gambar/lambang (piktogram)
f. Grafik peta (map/curtogram diagram)
Dilihat dari skala datanya, maka teknik penyajian datanya adalah sebagai berikut
(Santjaka, 2008) :
Penyajian dalam bentuk tabel seperti di atas dijelaskan dalam mata kuliah
Biostatistik.
Pada contoh di atas “kaki batang”-nya diletakkan di sumbu x dan skala (jumlah)
di sumbu y sehingga bentuk bar diagramnya vertikal.
2097
š
256 294
( 6 66
F 5{ C š 5Ô CH 5 L5CT ¥5ÕCP ú5.CT
Banyaknya kasus
Y
X Umur
Banyaknya kasus
X Umur
Pada scatter diagram di atas menunjukkan tidak ada korelasi karena titik -
titik-nya menyebar tanpa membentuk garis lurus ke kiri atau ke kanan. Mis.
Peny. Tipus
Secara statistik, titik - titik yang terpencar tersebut harus diuji, jika memiliki
hubungan dan terbukti membentuk garis lurus berarti kedua variabel tersebut ada
korelasi dan terdapat pengaruh. Uji ini dalam statistik disebut uji korelasi
regresi.
19 perawat
28 perawat
TOTAL 47 perawat
Daftar Pustaka
Azwar, Azrul dan Joedo Prihartono. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat . Jakarta ; Binarupa Aksara.
Cahyono, 2001. Statistik Terapan : Dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat. Purwokerto :
AKL Depkes Purwokerto.
Chandra, Budiman 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta : EGC.
Prasetyo dan Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Purwanto, 1994.Pengantar Statistik Keperawatan.Jakarta : EGC.
Umar, 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Santjaka,2008. Biostatistik : untuk praktisi bidang kesehatan dan mahasiswa ;
kedokteran, kesehatan lingkungan, Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Kesehatan
Masyarakat. Purwokerto : Global Internusa.
Harian.2006. Epidemiologi Kebidanan. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Soal latihan
1. Jenis diagram apa yang paling tepat jika mempresentasikan data dengan tujuan sbb :
a. Proporsi anggaran Pemberantasan Sarang Nyamuk di DKK Banyumas
b. Kecenderungan jumlah penderita Malaria di Kabupaten Banyumas selama 5
tahun terakhir
c. Mencari hubungan dan pengaruh tinggi badan dan berat badan klien
d. Mencari sebaran penyakit flu burung per propinsi di Indonesia dengan gambar
peta (yang terkena/tidak terkena)
e. Mencari hubungan dan pengaruh pengunjung Puskesmas X dan jumlah
tetrasiklin
f. Kecenderungan jumlah penyakit DBD di musim hujan
-oOo-