Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah.
Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak
pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan
hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah
ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui
penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui
seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi
orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin
kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif
dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas
pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih
membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa
khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan
remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri,
minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan, walaupun
mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik
dirumah, sekolah maupun di masyarakat.

B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada
ibu hamil.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan meliputi tujuan umum dan khusus.
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa / mahasiswi memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan
KeperawatanKomunitas Pada Ibu Hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang ibu hamil.
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan masalah yang ada.
c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada ibu hamil.
d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada ibu
hamil.
e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas
ibu hamil
f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada ibu
hamil yang bermasalah.

D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan, yang meliputi;
latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus), dan
sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar teori dan konsep
dasar asuhan keperawatan. Bab III tinjauan kasus. Bab IVPembahasan. Bab V Penutup
meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP KASUS
1. Definisi ibu hamil
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang
wanita sampai bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan
hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim melepaskan
sel telur matang), dan sperma (air mani) pria pasangannya akan membuahi sel telur
matang wanita tersebut. Telur yang telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada
dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu (290 hari) dalam
rahim pada kehamilan normal.
2. Masalah Kesehatan Ibu hamil
a. Anemia
Ibu hamil dikatakan mengalami anemia jika pada trimester pertama kadar
haemoglobin ibu dibawah 11gr/dl, dan di trimester berikutnya menurun hingga
dibawah 10 gr/dl. Kondisi ini disebabkan karena meningkatnya volume darah yang
menjadikan jumlah sel darah merah berkurang, perubahan hormonal pada
kehamilan yang menyebabkan ibu hamil mengalami mual muntah sehingga asupan
nutrisi kurang sehingga tidak dapat meningkatkan produksi sel darah merah.
b. Kurang Gizi
c. cc

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan
yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang
menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun
spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu :
pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah
kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data
demografi, vital statistic, status kesehatan komunitas
b) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-batas
wilayah, dan kondisi geografis
c) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas social
(pasar, toko, dan swalayan)
d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan,
jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu
rumah tangga dan lanjut usia.
e) Keamanan dan transportasi
f) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur organisasi,
kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam
kesehatan
g) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi
yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi
h) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang
tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan
i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi

2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
3. Prioritas masalah
Dalam menentukan priorita masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan yang perlu
pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria penapisan, diantaranya:
a) Sesuai dengan perawat komunitas
b) Jumlah yang berisiko
c) Besarnya resiko
d) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
e) Minat masyarakat
f) Kemungkinan untuk diatasi
g) Sesuai dengan program pemerintah
h) Sumber daya tempat
i) Sumber daya waktu
j) Sumber daya dana
k) Sumber daya peralatan
l) Sumber daya orang
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 1 =
sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah
kesehatan diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.
4. Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan diagnosa
keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan
fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk
timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan pada
adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin
penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens
5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan
keperawatan meliputi: perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.
Masalah kesehatan adolesens Intervensi promosi kesehatan
1. Cedera tidak disengaja  Anjurkan adolesens untuk mengikuti
program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
 Informasikan adolesens tentang risiko
yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
 Tingkatkan penggunaan helm oleh
adolesens yang menggunakan
kendaraan bermotor
 Yakinkan adolesens mendapatkan
orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga
2. Penggunaan zat  Periksa penggunaan zat, seperti
alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3. Bunuh diri  Berikan informasi tentang bunuh diri
 Ajarkan metode untuk bertemu dengan
sebaya yang mencoba bunuh diri
4. Penyakit menular seksual  Berikan adolesens informasi mengenai
penyakit, bentuk penularan, dan gejala
yang berhubungan
 Dorong pantangan terhadap aktivitas
seksual; atau bila aktif seksual, tentang
penggunaan kondom
 Berikan informasi akurat tentang
konsekuensi aktivitas seksual

6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah disusun.
Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
1. Berdasarkan respon masyarakat.
2. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungannya.
4. Bekerja sama dengan profesi lain.
5. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit.
6. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
7. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan. Keberhasilan
proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses
tersebut.

BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A

A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
a) Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena orang tua
dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian
besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga tidak tahu siapa yang pertama
kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat
pengkajian para remaja biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan
orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri.
b) Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa (220KK).
Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04,
RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara
dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh
komplek perumahan dan di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai
fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai RW dan
dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas
harapan warga.

Distribusi Penduduk berdasarkan Umur dan Jenis kelamin


No Umur Jenis Kelamin
Laki-laki % Perempuan % Total %
1 0-5 58 10,90 74 14,29 132 12,57
2 6-12 68 12,78 63 12,16 131 12,48
3 13-20 91 17,10 85 16,41 176 16,76
4 21-35 125 23,50 142 27,41 267 25,43
5 36-54 129 24,25 101 19,50 230 21,90
6 >55 61 11,47 53 10,23 114 10,86
Total 532 100 518 100 1050 100
Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak laki-
laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-
24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35
tahun ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di
kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di kelurahan A.
- Etnisitas
Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.
- Nilai dan Keyakinan
Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang
terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari
banyaknya bangunan masjid.
2. Data Lingkungan Fisik
Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan tipe permanen dengan
persentase 82%, semi permanen13%, tidak permanen 5%.Sebagian besar status kepemilikan
rumah di kelurahan A milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja
seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul di persimpangan dekat RW 02
untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-kebutan.
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian besar orang tua
biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat
barulah dibawa ke rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek
umum, bidan, balai pengobatan
4. Ekonomi
Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke atas, sehingga
tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan
bermotor. Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam pemenuhan
kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau penganguran.

5. Keamanan dan Transportasi


Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja bisa menggunakan
fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan
kendaraan tersebut, 50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper
seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.
6. Politik dan Pemerintah
Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam
kelompok organisasi di komunitas mereka. Di kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan
seperti karang taruna.
7. Sistem komunikasi
Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada teman
sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya
dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.
8. Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus mendapatkan ilmu
yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat
kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang
besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak buruk dari
merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan kepada kelompok remaja ini.
9. Rekreasi
Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di warung sambil
merokok dengan persentase 70%, minum-minuman dengan persentase 15%.
10. Pemeriksaan fisik remaja
Table Status kesehatan remaja Kelurahan A dalam 6 bulan terakhir
Jenis penyakit Frekuensi %
1. Batuk pilek 80 42,10
2. Asma 10 5,26
3. TBC 2 1,05
4. Malaria 50 26,31
5. Anemia 20 10,52
6. Tidak ada 28 14,73
Jumlah 190 100
Menurut tabel status kesehatan remaja Kelurahan A jenis penyakit terbanyak adalah
batuk pilek dengan jumlah 80 orang (42,10%).

Tabel Analisa Data


ANALISA DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Hasil Quisioner : - Resiko cedera pada - Resiko cedera pada
§ 50% remajamenggunakan remaja di kelurahan A remaja di kelurahan A
sebagian waktu untuk kebut- berhubungan dengan
kebutan dijalan raya. kurangnya pengetahuan
§ Hampir seluruh remaja remaja tentang bahaya
mempunyai kendaraan kebut-kebutan dijalan raya
bermotor 89%
Hasil Wawancara :
§ Beberapa remaja
mengatakan bahwa umumnya
mereka mengisi waktu luang
di luar rumah, seperti: kebut-
kebutan di jalan raya.
Hasil Observasi
§ Tidak ditemukannya
wadah perkumpulan remaja
(Karang Taruna) di kelurahan
A

Hasil Quisioner : - Perubahan - Perubahan


§ Kebiasaan remaja; merokok pemeliharaan kesehatan pemeliharaan kesehatan
70% , minum beralkohol pada remaja di kelurahan A
15%, narkoba 10% dan berhubungan dengan
prilaku seksual 5% kurangnya pengetahuan
menyimpang. remaja tentang efek bahaya
Hasil Wawancara : merokok, alkohol dan
§ Beberapa remaja narkoba
mengatakan bahwa
mereka jarang melakukan
olahraga
Hasil Observasi
§ Tidak adanya
kegiatanolahraga dan tidak
terdapat sarana olahraga di
kelurahan A.

B
. PENAMPISAN MASALAH
Kriteria penapisan
Tersedia Sumber
Sesuai Juml Besar Kemungk Minat Keingn Sesuai Sum Sum Sum Sumb Sumb Juml
Diagnos dengan ah nya inan masyar an dengan ber ber ber er er ah
a peran yang resiko untuk akat masyar progra daya daya daya daya daya skor
keperaw peraw beres pendidik akat m temp wakt dana perala orang e
atan at iko an pemeri at u tan (pera
komun kesehata ntah wat)
itas n

Resiko
terjadiny
a
peningka
tan
angka 5 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 50
kematian
pada
remaja di
keluraha
n A
berhubun
gan
dengan
kurangny
a
pengetah
uan
remaja
tentang
bahaya
kebut-
kebutan
di jalan
raya
Perubaha
n
pemeliha
raan
5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 57
kesehata
n pada
remaja di
keluraha
n A
berhubun
gan
dengan
kurangny
a
pengetah
uan
remaja
tentang
efek
bahaya
merokok,
alkohol
dan
narkoba
Keterangan:
Skore: 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi.
Jadi prioritas dalam kelurahan A ini adalah:
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba. Dengan
skore 57.
2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. Dengan
skore 50.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan mudah atau tidak terdapat
kendala karena warga kelurahan A dapat menerima kehadiran perawat komunitas (mahasiswa)
untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.
B. Diagnose Keperawatan
Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk kesehatan mereka,
kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering kebut-kebutan menjadikan semua ini
masalah yang harus diatasi, melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan
terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada
remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan
narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja
di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-
kebutan di jalan raya.
C. Intervensi Keperawatan
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95% remaja dari 108 remaja
yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan banyak bertanya tentang bahaya merokok,
bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu lintas.
Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan kader remaja yang
sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat
dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah
bisa diatasi, para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi
kebiasaan buruk mereka.
Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan
A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung berolahraga.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang
dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas
kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20
tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda,
dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi.
Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah perubahan pemeliharaan
kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja
tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya
peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat
khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan melalui
penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan
pada remaja kelurahan A teratasi.
B. Saran
1. Bagi remaja kelurahan A
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan nantinya agar cita-
cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang
kreatif dan berrkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
2. Bagi para pembaca
Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan mengenai
asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan para pembaca dapat
menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry, 2005. Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC


Http:\Info » Kesehatan » Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja
• www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 3 desember 2010
Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html. diakses tanggal 3 Desember 2010
Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 3 Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai