PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
tersebut, maka ditetapkan suatu standar yang mengatur kualitas air yang baik
untuk dikonsumsi.
Aliran air tanah merupakan perantara goelogi yang memberikan pengaruh
unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di
dalam tanah. Lapisan-lapisan tanah yang dilewati air mengandung unsur-unsur
kimia tertentu, salah satunya adalah persenyawaan besi. Besi (Fe) adalah elemen
yang banyak di batuan dan merupakan salah satu elemen kimia yang dapat
ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologi dan
semua badan air Kandungan unsur kimia dalam air sangat tergantung pada
formasi geologi tempat air itu berada dan formasi geologi tempat dilaluinya air.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari analisis air adalah untuk mengetahui seberapa besar
kadar nitrat, sulfat, besi dan phosphate dalam kandungan dari masing-masing
sampel air.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
Kandungan nitrat dalam kadar yang berbeda dibutuhkan oleh setiap jenis
alga untuk keperluan pertumbuhannya. Agar fitoplankton dapat tumbuh optimal
diperlukan kandungan nitrat antara 0,9 – 3,5 mg/l, tetapi apabila kadar nitrat
dibawah 0,1 atau diatas 45 mg/l maka nitrat dapat merupakan faktor pembatas.
Universitas Sriwijaya
semua badan air Kandungan unsur kimia dalam air sangat tergantung pada
formasi geologi tempat air itu berada dan formasi geologi tempat dilaluinya air.
Kandungan unsur besi di air tanah, terutama di dalam air sumur banyak
terjadi. Air tanah yang umumnya mempunyai konsentrasi karbondioksida yang
tinggi dapat menyebabkan kondisi anaerobik. Kondisi ini menyebabkan
konsentrasi besi bentuk mineral tidak larut (Fe3+) tereduksi menjadi besi yang
larut dalam bentuk ion bervalensi dua (Fe2+). Konsentrasi besi pada air tanah
bervariasi mulai dari 0,01 mg/l - 25 mg/l.
Besi dalam bentuk ion Fe2+ sangat mudah larut dalam air. Oksigen yang
terlarut akan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe(OH)3 yang merupakan endapan.
Fe(OH)3 atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan dapat
mengendap. Besi yang terlarut dalam bentuk Fe2+ dalam air biasanya dihasilkan
oleh pelepasan ion Fe2+ dari bahan-bahan organik. Menurut Y.P Tirta Dharma
(2002), kehadiran ion Fe2+ yang terlarut dalam air dapat menimbulkan gangguan-
gangguan seperti :
a. Rasa dan bau logam yang amis pada air, disebabkan karena bakteri
mengalami degradasi.
b. Menimbulkan warna kecoklat-coklatan pada pakaian putih.
c. Meninggalkan noda pada bak-bak kamar mandi dan peralatan lainnya
(noda kecoklatan disebabkan oleh besi).
d. Dapat mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan pada pipa.
Universitas Sriwijaya
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat
dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat
(H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HP042-.
Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan kalsium pada kondisi aerob,
besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment sehingga tidak dapat
dimanfaatkan oleh algae akuatik. Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam
bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang
terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat.
Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi aerob,
bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat
dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries et al., 2003).
Fosfat yang berikatan dengan ferri [Fe2(PO4)3] bersifat tidak larut dan
mengendap didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi Aalensi
tiga (ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi Aalensi dua (ferro) yang
bersifat larut dan melepaskan fosfat keperairan, sehingga meningkatkan
keberadaan fosfat diperairan (Effendi, 2003).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
3.2.4. Penetapan Phosphate (PO4) Pada Air
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: 1) Pipet; 2)
Tabung reaksi; 3) Spektrofotometer.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu: 1) PB; 2) SnCl 2;
3)Standar phosphate 100 ppm PO4.
Universitas Sriwijaya
7. Tetapkan standar dengan contoh pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 432 µm;
8. Buatlah blanko tanpa sampel air.
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
5. Tabel 4.1.1. Penetapan Nitrat, Sulfat, Besi dan Phosphate Pada Air
SO4 PO4
Sampel Air NO3 (ppm) Fe (ppm)
(ppm) (ppm)
Air Sumur 0,0495 0,02 0,015 0,006
Air Galon 0,009 0,014 0,035 0,014
Musi Ampera 0,045 0,222 - 0,01 0,02
Musi 2 0,0405 0,518 0,005 0,004
Rawa Palembang-
0,0675 1,624 0,06 0,002
Indralaya
4.2. Pembahasan
Pada praktikum anallisis air yang telah di lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa pada air Rawa palembang-Indralaya memiliki kadar NO3
(Nitrat) paling tinggi dan kadar NO3 paling rendah yaitu pada air galon.
Kandungan nitrat yang tinggi pada daerah rawa Palembang-Indralaya dapat
disebabkan oleh faktor yaitu adanya pencemaran limbah yang mengandung
senyawa nitrat berupa bahan organik dan senyawa anorganik seperti pupuk
nitrogen. Menurut Bahri (2006) Nitrat nitrogen yang sangat mudah larut dalam
air dan bersifat stabil menyebabkan kandungan nitrat pada daerah rawa
Palembang-Indralaya tinggi. Hal tersebut mempengaruhi kandungan Nitrat yang
ada pada daerah tersebut. Menurut Kirchman (2000) nitrat (NO3- N) adalah bentuk
nitrogen yang dinamis dan menjadi bentuk yang paling dominan pada limpasan
(run-off), masukan sungai, keluarnya air tanah dan deposisi atmosfir ke laut.
Nitrat adalah nutrien utama bagi pertumbuhan alga, nitrat sangat mudah larut
dalam air dan bersifat stabil. Nitrat dihasilkan dari proses oksidasi sempurna
Universitas Sriwijaya
senyawa nitrogen dan amonia di perairan (Effendi 2000). Sumber utama nitrat
berasal dari erosi tanah, limpasan dari daratan termasuk pupuk dan limbah.
Untuk analisis sulfat kadar sulfat yang paling tinggi yaitu pada air rawa
Palembang-Indralaya dan yang paling rendah yaitu pada air sumur. Di perairan,
sulfur berikatan dengan Hidrogen. Bebrapa bentuk sulfur di perairan yaitu sulfida
(S2-), hidrogen sulfida (H2S), besi sulfida (FeS), ssulfur dioksida (SO2), sulfit
(SO32-), sulfat (SO42-). Sulfat dalam air dapat berada secara ilmiah ataupun dari
aktivitas manusia, misalnya dari limbah industri dan limbah laboratorium. Secara
ilmiah sulfat biasanya berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S
misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan kalsium sulfat anhidrat (CaSO4). Selain itu
deterjen juga mmberikan kontribusi yang cukup besar terhadap keberadaan sulfat.
Analisis kandungan Fe pada air, kadar Fe tertinggi yaitu pada air Musi
Ampera sebesar (-0.01) yang berarti kadar Fe pada air tersebut tidak terdeteksi
jumlahnya. Besi dalam bentuk ion Fe2+ sangat mudah larut dalam air. Oksigen
yang terlarut akan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe(OH)3 yang merupakan endapan.
Fe(OH)3 atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan dapat
mengendap. Besi yang terlarut dalam bentuk Fe2+ dalam air biasanya dihasilkan
oleh pelepasan ion Fe2+ dari bahan-bahan organik. Air dengan Kandungan besi
atau mangan yang tinggi pada air minum akan membahayakan kesehatan. Karena,
jika zat tersebut berada dalam tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit karena
logam tersebut bersifat toksik.
Analisis phosphate (PO4) pada air, kadar phospate tertinggi yaitu pada air
Musi Ampera dan kadar yang paling rendah yaitu pada air rawa Palembang-
Indralaya. Phosfat adalah bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan
dan merupakan unsur esensial bagi tumbuhan tingkat tinggi dan alga sehingga
dapat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan (Bahri, 2006). Konsentrasi
phosfat besar dapat terjadi karena suatu proses ekresi oleh ikan dalam bentuk
feces, sehingga fosfor dalam bentuk ini dapat mengendap di dasar perairan dan
terakumulasi di sedimen. Atau limbah yang masuk kedalam tambak dan
bercampur dengan pupuk yang mengandung unsur fosfor biasanya digunakan oleh
petambak adalah faktor yang mempengaruhi kadar phosfat pada tambak tersebut.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikuum analisis air, yaitu :
1. Nitrat sebagai unsur hara utama Nitrogen dalam bentuk NO3- digunakan
sebagai substansi atau komponen dinding sel yang dibutuhkan dalam jumlah
yang banyak.
2. Kandungan nitrat yang tinggi pada daerah rawa Palembang-Indralaya dapat
disebabkan oleh faktor yaitu adanya pencemaran limbah yang mengandung
senyawa nitrat berupa bahan organik dan senyawa anorganik seperti pupuk
nitrogen.
3. Secara ilmiah sulfat biassanya berasal dari pelarutan mineral yang
mengandung S misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan kalsium sulfat anhidrat
(CaSO4).
4. Besi yang terlarut dalam bentuk Fe2+ dalam air biasanya dihasilkan oleh
pelepasan ion Fe2+ dari bahan-bahan organik.
5. Konsentrasi phosfat besar dapat terjadi karena suatu proses ekresi oleh ikan
dalam bentuk feces, sehingga fosfor dalam bentuk ini dapat mengendap di
dasar perairan dan terakumulasi di sedimen.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan untuk praktikum analisis tanah air
dan tanaman khususnya untuk penetapan analisi air adalah agar pengambilan
sampel air pada air galon di tambahkan beberapa sampel untuk menguji kadar
nitrat, sulfat, phosfat, dan besi.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, S. 2011. Analisa Kandungan Logam Berat Besi (Fe) dan Kromium (Cr)
Pada Sumur Artesis Dan Sumur Penduduk (Cincin) Dengan Menggunakan
Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa) Di Kelurahan Rejo Sari
Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Skripsi Program Studi
Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri Sultas Syarif Kasim, Pekanbaru.
Bahri, Andi Faizal. 2006. Analisis Kandungan Nitrat dan Fosfat pada sedimen
mangrove yang termanfaatkan di Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru.
Studi Kasus Pemanfaatan Ekosistem Mangrove&Wilayah Pesisir Oleh
Masyarakat Di Desa Bulucindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep.
Asosiasi Konservator Lingkungan: Makassar
Hutagalung, Horas dan Abdul Rozak. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen
dan Biota. Buku Kedua. Puslitbang Oseanologi-LIPI. Jakarta. 11. Peraturan
Pemerintah
Sutrisno,T dan Eni, S (2002). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka
Cipta. Halaman.1,13-17, 21, 32-38
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Keterangan :
- C, pembacaan;
- V, volume total;
- v, volume contoh ekstrak sampel air
Universitas Sriwijaya
(PO4) (Fe)
Air Sumur Air Sumur
10 10
= 0,003 x 5 = 0,003 x 2
= 0,006 = 0,015
Air Galon Air Galon
10 10
= 0,007 x 5 = 0,007 x 2
= 0,014 = 0,035
Air Ampera Air Ampera
10 10
= 0,010 x 5 = 0,002 x 2
= 0,02 = 0,01
Air Musi II Air Musi II
10 10
= 0,002 x 5 = 0,001 x 2
= 0,004 = 0,005
Air Palembang-Indralaya Air Palembang-Indralaya
10 10
= 0,001 x 5 = 0,012 x 2
=0,002 =0,06
(SO4) (NO3)
Universitas Sriwijaya