Anda di halaman 1dari 3

Hakikat Penciptaan Manusia menurut

Pandangan Islam
Manusia dan makhluk lain dialam semesta ini diciptakan Allah SWt dengan tujuan tertentu dan
bukanlah tanpa maksud. Manusia tidak begitu saja dibuat tanpa memiliki hakikat dan substansi.
Untuk mengetahui hakikat penciptaan manusia maka kita perlu mengetahui asal penciptaan manusia
terlebih dahulu.

Asal Penciptaan Manusia


Menurut ulama Abdurrahman an-Nahlawy, ada dua hakikat penciptaan manusia dilihat dari
sumbernya. Yang pertama adalah asal atau sumber yang jauh yakni menyangkut proses penciptaan
manusia dari tanah dan disempurnakannya manusia dari tanah tersebut dengan ditiupkannya ruh.
Asal yang kedua adalah penciptaan manusia dari sumber yang dekat yakni penciptaan manusia dari
nutfah yakni sel telur dan sel sperma. Di dalam Alqur’an disebutan tentang asal penciptaan manusia,
diantaranya sebagai berikut :

1. Penciptaan manusia dari tanah


Berikut ini adalah ayat-ayat yang menjelaskan kejadian penciptaan manusia dari tanah

“Yang membuat segala sesuatu yang memciptakan sebaik-baiknya dan memulai penciptaan manusia
dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) sedikit sekali tidak bersyukur.”(QS As sajadah 7)

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh
(ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (QS Shad : 71-72)

2. Penciptaan manusia dari nutfah


Adapun penciptaan manusia dari nutfah atau mani disebutkan dalam ayat-ayat berikut ini

“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.” (QS AlMukminun 12-14)

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal
darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup)
supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di
antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai
kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan
mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia Hanya bekata kepadanya: “Jadilah”,
Maka jadilah ia. (QS Al Mukmin 67)

Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan seluruh manusiadari tanah, kemudian
Allah juga menciptakan manusia dari mani dan menyimpannya dalam rahim kemudian
mengeluarkannya dari rahim sang ibu sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan beranjak dewasa.
Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini

“Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim


ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian
diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat
kalimat (macam): rezekinya, ajal (umurnya),amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Muslim)
Hakikat Penciptaan Manusia
Allah menciptakan manusia dengan dua unsur yakni jasmani dan rohani. Unsur jasmani Adalah tubuh
atau jasad manusia yang tersusun atas organ dan sistem organ. Unsur yang kedua yakni unsur ruh
atau jiwa. Kedua unsur ini berkaitan satu sama lain dan apabila kedua unsur tersebut berpisah maka
manusia disebut mati sehingga tidak lagi dapat disebut sebagai manusia. Adapun hakikat manusia
menurut islam berdasarkan substansi penciptaan adalah sebagai berikut mengenai hakikat
penciptaan manusia :

1. Makhluk Allah yang paling sempurna


Allah menciptakan manusia dengan kesempurnaan dan keunikan . hal ini dilihat dari segala hal yang
menyangkut fisik dan jiwa seorang manusia. Ia berbeda dengan makhluk lainnya dan bahkan Allah
memerintahkan malaikat untuk bersujud kepada Adam AS karena akal dan pengetahuan yang
dianugerahkan kepadanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At Tin berikut ini

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At tin : 4)

2. Manusia sebagai bukti kekuasaan Allah SWT


Sejak awal penciptaannya, manusia pertama yakni Adam As telah mengakui Allah sebagai Tuhannya
dan hal tersebut mendorong manusia untuk senantiasa beriman kepada Allah SWT. Penciptaan
manusia juga memiliki hakikat bahwa Allah menciptakan agama islam sebagai pedoman hidup yang
harus dijalani oleh manusia selama hidupnya. Seluruh ajaran islam adalah diperuntukkan untuk
manusia dan oleh karena itu manusia wajib beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa
yakni Allah SWT.(baca fungsi iman kepada Allah SWT)

3. Manusia diciptakan sebagai hamba Allah


Adapun Allah menciptakan manusia untuk mengabdi dan menjadi hamba yang senantiasa beribadah
dan menyembah Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(QS
Adz zariyat : 56)

Ibadah yang semestinya dilakukan manusia terdiri dari dua golongan yakni ibadah yang bersifat
khusus dan ibadah yang bersifat umum. Ibadah yang sifatnya khusus antara lain ibadah sholat wajib,
puasa (baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya), zakat, (baca penerima
zakat dan syarat penerima zakat), haji (baca syarat wajib haji) dan sebagainya. Sedangkan ibadah
yang bersifat umum adalah seperti melakukan amal saleh yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya
akan tetapi bermanfaat juga untuk orang lain dan dilandasi niat yang ikhlas dan bertujuan hanya
mencari keridhaan Allah semata seperti bersedekah (baca keutamaan bersedekah), menyambung tali
silaturahmi (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi), menikah (baca hukum
pernikahan dan rukun nikah) dan sebagainya.

4. Manusia diciptakan Allah sebagai Khalifah


Kata Khalifah berasal dari bahasa arab yakni khalafa atau khalifatan yang artinya meneruskan,
sehingga kata khalifah yang dimaksud adalah penerus agama islam dan ajaran dari Allah SWT.
Sebagai manusia yang berperan sebagai khalifah maka manusia wajib menjalankan tugasnya untuk
senantiasa menjaga bumi dan makhluk lainnya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa
yang diperbuatnya kelak di hari akhir. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT Surat Albaqarah
ayat 30 yang bunyinya

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyas dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS Al Baqarah :30)
Dengan demikian, hakikat penciptaan manusia selayaknya membuat kita sadar bahwa sebagai
manusia kita diciptakan untuk menyembah dan melakukan kewajiban kita di dunia sebagai khalifah.
(baca fungsi agama dalam kehidupan manusia)

Anda mungkin juga menyukai