Pandangan Islam
Manusia dan makhluk lain dialam semesta ini diciptakan Allah SWt dengan tujuan tertentu dan
bukanlah tanpa maksud. Manusia tidak begitu saja dibuat tanpa memiliki hakikat dan substansi.
Untuk mengetahui hakikat penciptaan manusia maka kita perlu mengetahui asal penciptaan manusia
terlebih dahulu.
“Yang membuat segala sesuatu yang memciptakan sebaik-baiknya dan memulai penciptaan manusia
dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) sedikit sekali tidak bersyukur.”(QS As sajadah 7)
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh
(ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (QS Shad : 71-72)
“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.” (QS AlMukminun 12-14)
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal
darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup)
supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di
antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai
kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan
mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia Hanya bekata kepadanya: “Jadilah”,
Maka jadilah ia. (QS Al Mukmin 67)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan seluruh manusiadari tanah, kemudian
Allah juga menciptakan manusia dari mani dan menyimpannya dalam rahim kemudian
mengeluarkannya dari rahim sang ibu sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan beranjak dewasa.
Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At tin : 4)
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(QS
Adz zariyat : 56)
Ibadah yang semestinya dilakukan manusia terdiri dari dua golongan yakni ibadah yang bersifat
khusus dan ibadah yang bersifat umum. Ibadah yang sifatnya khusus antara lain ibadah sholat wajib,
puasa (baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya), zakat, (baca penerima
zakat dan syarat penerima zakat), haji (baca syarat wajib haji) dan sebagainya. Sedangkan ibadah
yang bersifat umum adalah seperti melakukan amal saleh yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya
akan tetapi bermanfaat juga untuk orang lain dan dilandasi niat yang ikhlas dan bertujuan hanya
mencari keridhaan Allah semata seperti bersedekah (baca keutamaan bersedekah), menyambung tali
silaturahmi (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi), menikah (baca hukum
pernikahan dan rukun nikah) dan sebagainya.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyas dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS Al Baqarah :30)
Dengan demikian, hakikat penciptaan manusia selayaknya membuat kita sadar bahwa sebagai
manusia kita diciptakan untuk menyembah dan melakukan kewajiban kita di dunia sebagai khalifah.
(baca fungsi agama dalam kehidupan manusia)