Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun sebagai Syarat Ujian Tahap Akhir Program Diploma III Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Disusun oleh :
1. Danang Agustian A. NIM: 5150304002
2. Abie Surya F. NIM: 5150304020
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proyek Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Dan
Laboraturium 3 Lantai Jurusan Bahasa Dan Sastra Inggris Dan Jurusan Bahasa
Indonesia Dan Sastra Indonesia FBS UNNES ini telah disetujui dan disahkan
pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua. Tiada Illah yang benar-benar hak untuk disembah melainkan Allah.
Dialah pencipta seluruh langit dan bumi yang dalam semua ciptaan-Nya itu selalu
yang dihadapi, akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang
berkompeten, akhirnya Proyek Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
2. Bapak Drs. Lashari, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil UNNES.
3. Bapak Drs.Tugino, M.T, selaku Ketua Program Studi Diploma III Teknik
iii
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penyusunan Proyek Ahir
ini.
ini. Kritik, saran dan pemanfaatan laporan ini sangat penulis harapkan, Semoga
Proyek Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Penyusun
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. “Tidakah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya ( menjulang )
kelangit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin
2. “Adakah orang yang sampai kedudukan terpuji, atau akhir yang utama. Kecuali
Al Jauzi ).
PERSEMBAHAN:
Kupersembahkan tugas akhir ini pada :
1. Allah SWT yang telah memberi kekuatan dalam
menyelesaikan proyek akhir ini.
2. Ayah dan ibu, serta Keluargaku tercinta yang terus
mendukung dalam penyelesain proyek akhir ini.
3. Bapak Drs. Henry Appriyatno M.T. yang telah
mengarahkan serta membimbing sampai selesainya
proyek akhir ini.
4. Teman-teman Teknik Sipil ‘04 yang terus memberikan
semangat dalam menyelesaikan proyek akhir ini.
5. Ikhwah fillah di pesma Qolbun Salim sukron atas
semua bantuan dan doanya.
6. D' ita ku sayank… makacih suportnya…
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…... vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xii
BAB I. BAGIAN PENDAHULUAN
vi
BAB III. PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
vii
BAB VII. RENCANA ANGGARAN BIAYA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4. Distribusi gaya geser dasar horizontal akibat total gempa kesepanjang
x
DAFTAR LAMPIRAN
9. Gambar Bestek
xi
DAFTAR PUSTAKA
Apriyatno, Henry. 2003. Diktat Kuliah Strukur Beton. Jurusan Teknik Sipil FT
UNNES Semarang.
Normalisasi Indonesia.
DPU. 1991. SK SNI T-15-1991-03, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Tri Cahyo, H. 2005. Diktat Kuliah Teknik Fondasi I. Jurusan Teknik Sipil FT
UNNES Semarang.
xii
PERNYATAAN SELESAI BIMBINGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :
NIM : 5150304020
yang berjudul :
Mengetahui,
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :
NIM : 5150304002
yang berjudul :
Mengetahui,
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :
NIM : 5150304020
yang berjudul :
Pembimbing,
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :
NIM : 5150304002
yang berjudul :
Pembimbing,
BAB I
PENDAHULUAN
Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan
Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES
Kuliah dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan
struktur gedung yang memiliki 3 (tiga) lantai dan sebagai pertimbangan lain
Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan
dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES.
PROYEK AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
permasalahan dari sudut pandang ilmu teknik sipil yaitu pada bidang
1.6 Metodologi
1. Data Primer
PROYEK AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
Semarang
c. Elevasi bangunan :
o Lantai 1 : + 00,00 m
o Lantai 2 : + 04,60 m
o Lantai 3 : + 08,80 m
2. Data Sekunder
a. Literatur panjang
1) Observasi
Kerja Praktek, yang telah dilaksanakan pada proyek yang sama pada
2) Studi pustaka
PROYEK AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
yang terkait.
Proyek Akhir ini garis besarnya disusun dalam 8 (delapan) bab yang
terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PERENCANAAN
pembebanan rencana.
Berisi tentang rencana kerja dan syarat – syarat (RKS), terdiri dari
PERENCANAAN
dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia UNNES ini perlu dilakukan study literatur untuk
pola akibat syarat- syarat fungsional maupun strukturnya. Hal ini merupakan
salah satu faktor yang menentukan, misal pada situasi yang mengharuskan
bentang ruang yang besar serta harus bebas kolom, sehingga akan
perencanaan yang optimal dan aktual. Dalam bab ini akan dibahas konsep
seperti denah, pembebanan struktur atas dan struktur bawah serta dasar-
dasar perhitungan.
Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES
6
konstruksi bangunan tersebut sesuai yang diharapkan, dan tidak terjadi
yaitu bangunan yang didirikan harus kuat untuk menerima beban yang
dipikulnya baik itu beban sendiri gedung maupun beban yang berasal dari
luar seperti beban hidup, beban angin dan beban gempa. Bila persyaratan
berada di dalam bangunan dan juga bisa merusak bangunan itu sendiri. Jadi
bagi pihak kontraktor. Persyaratan ekonomis ini bisa dicapai dengan adanya
menimbulkan pemborosan.
7
3. Harus memenuhi persyaratan aspek fungsional
yang ada untuk menghasilkan bangunan yang kuat, indah dan menarik. Jadi
bangunan tersebut.
Kuliah dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan
8
6. Harus memenuhi aspek ketersediaan bahan di pasaran
direncanakan akan dipakai dalam proyek tersebut ada dan lazim di pasaran
1. Pengendalian biaya
tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Dalam hal ini erat
a. Pengendalian mutu
sondir dan boring serta uji tekan beton. Mutu bahan-bahan pekerjaan
9
bangunan tersebut sudah mulai digunakan, apakah telah sesuai
b. Pengendalian waktu
1. Plat Lantai
10
perlu dipertimbangkan tidak hanya pembebanan namun juga ukuran dan
Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Balok
yaitu:
b. Ukuran balok
dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES ini adalah sebagai
berikut :
11
No Balok Dimensi balok (cm)
1 A1=T=A2 20 x 35
2 VT1=T1=VT2 20 x 50
3 P3=P4 30 x 60
4 AP2=P2 30 x 80
5 AP1=P1 30 x 60
6 C1 40 x 40
7 CP 40 x 100
8 SLOOF 20 x 50
3. Kolom
beban lentur dan beban aksial ditetapkan koefisien reduksi bahan (φ) =
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra
12
No Kolom Dimensi kolom (cm)
1 Kolom type K1 60 x 40
2 Kolom type K2 50 x 40
3 Kolom type K3 40 x 40
4 Kolom type K4 60 x 60
5 Kolom type K5 20 x 20
6 Kolom type K6 30 x 30
4. Pondasi
Pondasi yang dipergunakan pada konstruksi ini adalah pondasi foot plat
Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan
adalah :
1. Plat dianggap sebagai membran dan semua beban yang ada pada plat
2. Balok hanya menumpu beban dinding yang ada di atasnya dan beban
13
Sebelum melakukan perhitungan mekanika, terlebih dahulu harus
sendiri.
2. Beban Mati
Beban yang diambil dari elemen struktur beserta beban yang ada di
atasnya.
3. Beban Hidup
gambar rencana.
14
2
4. Beban hidup untuk tangga : 300 kg/m
alternatif, yaitu:
1. Comb 1 = 1,4 DL
5. Comb 5 = 1,2 DL + 1 LL + 1 Q
6. Comb 6 = 1,2 DL + 1 LL - 1 Q
Combo (comb) = beban total untuk menahan beban yang telah dikalikan
DL (dead load) = beban mati atau momen dan gaya dalam yang
LL (live load) = beban hidup atau momen dan gaya dalam yang
15
B. 2.6 Dasar Perhitungan
SNI T-15-1991-03.
1987.
16
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
BAB III
1. Data-data
2. Perencanaan reng
a. Pembebanan Reng
17
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
= 0,195 kg m
= 0,338 kg m
c. Dimensi Reng
⎛2⎞
Dimensi reng dimisalkan b = ⎜ ⎟ . h
⎝3⎠
Wx = 1/6 . b . (h)2
⎛2⎞
= 1/6 . ⎜ ⎟ h . h2
⎝3⎠
⎛1⎞
= ⎜ ⎟ h3 cm3
⎝9⎠
Wy = 1/6 . b2 . h
2
⎛2 ⎞
= 1/6 . ⎜ h ⎟ . h
⎝3 ⎠
⎛ 2 ⎞
= ⎜ ⎟ h3 cm3
⎝ 27 ⎠
18
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Mx My
σltr = +
Wx Wy
Mx My
= +
⎛1⎞ 3 ⎛ 2 ⎞ 3
⎜ ⎟h ⎜ ⎟h
⎝9⎠ ⎝ 27 ⎠
19,5 + 33,8
100 kg/cm2 =
⎛ 5 ⎞ 3
⎜ ⎟h
⎝ 27 ⎠
287,82
100 kg/cm2 =
h3
287,82
h3 =
100
h3 = 2,878
h = 3
2,878
2
b = h
3
2
b = . 3 cm
3
b = 2 cm
d. Kontrol Lendutan
1
fijin = . Ju
200
1
= . 50
200
= 0,25 cm
1
Ix = . b . (h)3
12
19
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
1
= . 2 . (3)3
12
= 4,5 cm4
1
Iy = . b3 . h
12
1
= . (2)3 . 3
12
= 2 cm4
= 0,011 cm
= 0,019 cm
f maks = ( fx ) 2 + ( fy ) 2
= (0,011) 2 + (0,019) 2
e. Kontrol Tegangan
Mx My
σ ytb = +
Wx Wy
19,5 33,8
= 2
+
1 / 6.3.( 2) 1 / 6.2.(3) 3
20
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
a. Pembebanan Reng
= 0,338 kg m
= 0,195 kg m
c. Dimensi Reng
⎛2⎞
Dimensi reng dimisalkan b = ⎜ ⎟ . h
⎝3⎠
Wx = 1/6 . b . (h)2
⎛2⎞
= 1/6 . ⎜ ⎟ h . h2
⎝3⎠
⎛1⎞
= ⎜ ⎟ h3 cm3
⎝9⎠
Wy = 1/6 . b2 . h
21
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
2
⎛2 ⎞
= 1/6 . ⎜ h ⎟ . h
⎝3 ⎠
⎛ 2 ⎞
= ⎜ ⎟ h3 cm3
⎝ 27 ⎠
Mx My
σltr = +
Wx Wy
Mx My
= +
⎛1⎞ 3 ⎛ 2 ⎞ 3
⎜ ⎟h ⎜ ⎟h
⎝9⎠ ⎝ 27 ⎠
19,5 + 33,8
100 kg/cm2 =
⎛ 5 ⎞ 3
⎜ ⎟h
⎝ 27 ⎠
287,82
100 kg/cm2 =
h3
287,82
h3 =
100
h3 = 2,878
h = 3
2,878
2
b = h
3
2
b = . 3 cm
3
b = 2 cm
d. Kontrol Lendutan
1
fijin = . Ju
200
22
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
1
= . 50
200
= 0,25 cm
1
Ix = . b . (h)3
12
1
= . 2 . (3)3
12
= 4,5 cm4
1
Iy = . b3 . h
12
1
= . (2)3 . 3
12
= 2 cm4
= 0,0159 cm
= 0,0159 cm
f maks = ( fx ) 2 + ( fy ) 2
= (0,0159) 2 + (0,0159) 2
23
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
e. Kontrol Tegangan
Mx My
σ ytb = +
Wx Wy
33,8 19,5
= 2
+
1 / 6.3.( 2) 1 / 6.2.(3) 3
3. Perencanaan usuk
1. Pembebanan Usuk
qu = 25 kg/m
qx = qu . cos 30º
= 25 . cos 30º
= 21.651kg/m
qy = qu . sin 30º
= 25 . sin 30º
= 12.5 kg/m
24
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
= 6,089 kgm
= 3,516 kgm
Px = 100 . cos α
= 86.603 kg
Py = 100 . sin α
= 50 kg
= 32,476 kg m
= 18.75 kg m
25
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
W ÆÆ diambil 25 kg/m2
= 2,5 kg/m
Mx = 1 .Wx.( jgd ) 2
8
= 1 2.5 x1.5 2
8
= 0.703 kgm
Angin hisap
Wx = -0.4 x 25 x 0.5
= -5 kg/m
Mx = 1 .W .( jgd ) 2
8
= 1 x5 x1.5 2
8
= 1.406 kgm
26
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Kombinasi Pembebanan
4. Dimensi usuk
2
Dimensi usuk dimisalkan b = h
3
1 2
Wx = bh
6
1 3
= h
9
1 2
Wy = hb
6
2 3
= h
27
Mx My
σ ltr = +
Wx Wy
3926,8 2226,6
100 = +
1 3 2 3
h h
9 27
h3 = 654,003
h = 8,68 dibulatkan = 10 cm
2
b= h
3
b = 5,787 dibulatkan = 6 cm
27
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
5. Kontrol Lendutan
1
Fijin = . Jgd
200
1
= . 150
200
= 0,75 cm
1
Ix = . b . (h)3
12
1
= . 6 . (10) 3
12
= 500 cm4
1
Iy = . h . (b)3
12
1
= . 10 . (6) 3
12
= 180 cm4
= 0,151 cm
= 0,241 cm
f max = ( fx) 2 + ( fy ) 2
= (0,151) 2 + (0,241) 2
28
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
6. Kontrol tegangan
Mx My
σytb = +
1 / 6bh 1 / 6hb 2
2
3926,8 2226,6
= 2
+
1 / 6.6.10 1 / 6.10.6 2
= 76,378 kg/cm
1 Pembebanan Usuk
qu = 25 kgm
qx = qu . cos 60º
= 25 . cos 60º
= 12,5 kg/m
qy = qu . sin 60º
= 25 . sin 60º
= 21,651 kg/m
29
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
= 3,516 kgm
= 6,089 kgm
Px = 100 . cos α
= 50 kg
Py = 100 . sin α
= 86.603 kg
= 18.75 kg m
= 32,476 kg m
30
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
W ÆÆ diambil 25 kN/m2
= 10 kg/m
Mx = 1 .Wx.( jgd ) 2
8
= 1 x10 x1.5 2
8
= 2.813 kgm
Angin hisap
Wx = -0.4 x 25 x 0.5
= -5 kN/m
Mx = 1 .W .( jgd ) 2
8
= 1 x5 x1.5 2
8
= 1.406 kgm
31
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Kombinasi Pembebanan
4. Dimensi usuk
2
Dimensi usuk dimisalkan b = h
3
1 2
Wx = bh
6
1 3
= h
9
1 2
Wy = hb
6
2 3
= h
27
Mx My
σ ltr = +
Wx Wy
2507.9 3856.5
100 = +
1 3 2 3
h h
9 27
h3 = 746.339
2
b= h
3
b = 6.047 dibulatkan = 6 cm
32
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
5. Kontrol Lendutan
1
Fijin = . Jgd
200
1
= . 1,5
200
= 0,75 cm
1
Ix = . b . (h)3
12
1
= . 6 . (10) 3
12
= 500 cm4
1
Iy = . h . (b)3
12
1
= . 10 . (6) 3
12
= 180 cm4
= 0.086
= 0,417
f max = ( fx) 2 + ( fy ) 2
= (0,086) 2 + (0,0417 ) 2
33
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
6. Kontrol tegangan
Mx My
σytb = +
1 / 6bh 1 / 6hb 2
2
2507.9 3856.5
= 2
+
1 / 6.6.10 1 / 6.10.6 2
= 89.354 kg/cm
b6
b7
v13
d11 d12
b13
b16
d5
v6 b9
b4 d6
v7
v5
d7 v8
d4
v4 b10
b3 d8
d3 v9
a6
a7
v3 d9 b11
a5
a8
d2
b2 a4 a9 v10
v2
d10
d1 a3 a10
v11 b12
b1 v1 a11
a2
a1 a12
34
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
5. Perencanaan Gording
a. Pembebanan
Beban mati
= 107.4 kg/m
q = 118.14 kg/m
35
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
qx = q x cos 30 Iy
= 118.14 x 0.866 Ix
= 102.312 kg/m
qy = q x sin 30
= 118.14 x 0.5
= 59.07 kg/m
= 165.745 kgm
= 100 x 0.5
= 50 kg
Px = P x cos 30
= 100 x 0.866
= 86.6 kg
My = ¼ x Py x l
= ¼ x 50 x 3.6
= 45 kgm
36
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Mx = ¼ x Px x l
= ¼ x 86.6 x 3.6
= 77.94 kgm
Beban angin
Momen kombinasi
b. Pendimensian Gording
genteng jadi merupakan struktur yang tegar sehingga diambil momen arah
Mx 25584 kgcm
Wx = = = 15.99cm 3
σ 1600 kg / cm 2
37
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Wx = 49.0 cm3
Y
Wy = 10.5 cm3
50
Ix = 368 cm4
Iy = 35.7 cm4 20
150 X
Weight = 9.20 kg/m
20
4.5
Kontrol tegangan
σ ytsb = Mx/Wx
= 25584/49.0 cm3
= 522.12 kg/cm2 < σ = 1600 kg/cm2
Kontrol lendutan
f ijin = l / 250 x 1 = 360 / 250 = 1.44 cm
5 xqxxl 4 Pxxl 3
fx = +
384 xExlx 48 xExlx
5 x1.02312 x360 4 86.6 x360 3
= +
384 x 2.1x10 6 x368 48 x 2.1x10 6 x368
5 xqyx(l / 2) 4 Pyx(l / 2) 3
fy = +
384 xExIy 48 xExIy
f = fx 2 + fy 2
= ( 0 .4 ) 2 + (0.19) 2
38
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Analisa pembebanan atap pada titik letak gording sebagai analisa data
A. Analisa Pembebanan
q = 89.18 kg/m
qt = 98.1 kg/m
PDL = qt x l
= 353.15 kg = 3.5315 KN
= 27 kg = 0.27 KN
= 54 kg = 0.54 KN
7. Pendimensian Batang
39
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Batang a 1 s/d a 12
2000)
σtr = 0,75 x σ
= 0,75 x 1600
= 1200 kg/cm2
P 12791.43kg
A netto 2 profil = = = 10.66cm 2
σtr 1200kg / cm 2
A = 12,3 cm2
e = 2,2 cm
Ix = Iy = 72,3 cm4
40
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
a=2e+δ
= 323,93 cm4
Iygabungan
iy gabungan =
2A
323,93
=
2 x12,3
= 3,63 cm
Ix gabungan = 2 x Ix
= 2 x 72,3
= 144,6 cm4
Ixgabungan
ix gabungan =
2A
144,6
=
2 x12,3
= 2,42 cm
Lk 150
λx = = = 61.98 < 240 ( oke )
ixgabungan 2,42
41
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Kontrol tegangan :
P
σytb =
Aprofil
12791.43
σytb =
24,6
Batang v 1 s/d v 14
σtr = 0,75 x σ
= 0,75 x 1600
= 1200 kg/cm2
P 3882.89kg
A netto 2 profil = = = 3.24cm 2
σtr 1200 kg / cm 2
42
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
A = 9,40 cm2
e = 1,97 cm
Ix = Iy = 42,4 cm4
a=2e+δ
= 199,50 cm4
Iygabungan
iy gabungan =
2A
199,50
=
2 x9,40
= 3,26 cm
Ix gabungan = 2 x Ix
= 2 x 42,4
= 84,8 cm4
43
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Ixgabungan
ix gabungan =
2A
84,8
=
2 x9,40
= 2,12 cm
Lk 231
λx = = = 108,96 < 240 ( oke )
ixgabungan 2,12
Kontrol tegangan :
P
σytb =
Aprofil
3882.89
σytb =
18,80
Batang b 1 s/d b 16
2000)
Penentuan dimensi :
44
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
E : Modulus elastisitas
A = 15,50
e = 2,54 cm
Ix=Iy = 116
ix=iy = 2,74 cm
Lk 200cm
λ= = = 72,99 ⇒ α = 0,528
i min 2,74cm
2.Ix 2 x116
ix gabungan = = = 7,48 cm
2. A 2 x15,5
a = 2.e + δ
= (2 x 2,54) + 1 = 6,08 cm
Iy gab = 2{ Iy + A (0,5 x a) 2 }
= 518,49
Iygab
iy gab =
2A
45
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
518,49
=
2 x15,5
= 4,09 cm
Lk
λx =
ix
200
=
2,74
= 72,99
E
λg = π
0,7.2400
2,1x10 6
= 3,14
0,7 x 2400
= 111,02
λx
λs =
λg
72,99
= = 0,66
111,02
1,41
ω=
1,593 − λs
1,41
= = 1,51
1,593 − 0,66
Kontrol tegangan
P
σytb = ω
A
46
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
14578.44
= 1,51 = 710,11kg / cm 2 < σtk = 844,92kg / cm 2 (OK )
31
Lk
λy =
iygab
200
=
4,09
= 48,9
E
λg = π
0,7.2400
2,1x10 6
= 3,14
0,7 x 2400
= 111,02
λy
λs =
λg
48,9
= = 0,44
111,02
1,41
ω=
1,593 − λs
1,41
= = 1,22
1,593 − 0,44
Kontrol tegangan
P
σytb = ω
A
14578.89
= 1,22 = 564.34kg / cm 2 < σtk = 844,92kg / cm 2 (OK )
31
47
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Batang d 1 s/d d 12
Penentuan dimensi :
E : Modulus elastisitas
A = 9,4
e = 1,97 cm
Ix=Iy = 42,4
ix=iy = 2,12 cm
Lk 306cm
λ= = = 144,34 ⇒ α = 0,114
i min 2,12cm
2.Ix 2 x 42,4
ix gabungan = = = 4,51 cm
2. A 2 x9,4
48
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
a = 2.e + δ
= (2 x 1,97) + 1 = 4,94 cm
Iy gab = 2{ Iy + A (0,5 x a) 2 }
= 199,5
Iygab
iy gab =
2A
199,5
=
2 x9,4
= 3,26 cm
Lk
λx =
ix
306
=
2,12
= 144,34
E
λg = π
0,7.2400
2,1x10 6
= 3,14
0,7 x 2400
= 111,02
λx
λs =
λg
144.34
= = 1,3
111,02
49
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
ω = 2,381x(λs) 2
= 4,02
Kontrol tegangan
P
σytb = ω
A
3173,39
= 4,02 = 678,57kg / cm 2 < σtk = 928kg / cm 2 (OK )
18,8
Lk
λy =
iygab
306
=
3,26
= 93,87
E
λg = π
0,7.2400
2,1x10 6
= 3,14
0,7 x 2400
= 111,02
λy
λs =
λg
93,87
= = 0,85
111,02
1,41
ω=
1,593 − λs
50
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
1,41
= = 1,89
1,593 − 0,85
Kontrol tegangan
P
σytb = ω
A
3173,39
= 1,89 = 318,39kg / cm 2 < σtk = 928kg / cm 2 (OK )
18,8
8. Pehitungan Sambungan
= 1,5 x 1600
= 2400 kg/cm2
N gs = 2 x π / 4 x d2 x σ ijin
= 2430,96 kg
N tp profil 90.90.9 = tf x d x σ tp
51
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
= 4389.12 kg
N tp profil 80.80.8 = tf x d x σ tp
= 3901.44 kg
N tp profil 70.70.7 = tf x d x σ tp
= 3413.76 kg
Ntp.
b. Penempatan baut
a. Titik buhul A
S 17 = 17557,03 kg
52
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
A
S 9 = 12791,43 kg
Batang S9
12791,43
Jumlah baut = = 5,26∞6baut
2430,96
Batang S17
1
Jumlah baut = = 2 , 84 ∞ 3 baut
2430 , 96
2. Titik buhul B
S10 = 12445,86 kg
S3 = 12791,43 kg B
Batang S9
12791,43
Jumlah baut = = 5,26∞6baut
2430,96
53
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
Batang S10
12445,86
Jumlah baut = = 5,12∞6baut
2430,96
Batang S38
445,48
Jumlah baut = = 0,18∞ 2baut
2430,96
Batang S39
692,17
Jumlah baut = = 0,28∞ 2baut
2430,96
3. Titik buhul C
S19 = 1346,81 kg
S18 = 14578,44 kg
S40 = 781,88 kg
C
S39 = 692,17 kg
Batang S18
54
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
14578,44
Jumlah baut = = 5,9∞6baut
2430,96
Batang S19
13946,41
Jumlah baut = = 5,74∞6baut
2430,96
Batang S39
692,17
Jumlah baut = = 0,28∞ 2baut
2430,96
Batang S340
781,88
Jumlah baut = = 0,32∞ 2baut
2430,96
S59 = 1594,34 kg
4. Titik buhul D
S29 = 10027,84 kg
S20 = 12720,07 kg
S = 1587,21kg
S43 = 1999,04kg
Batang S20
55
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
12720,07
Jumlah baut = = 5,23∞6baut
2430,96
Batang S29
10027,84
Jumlah baut = = 4,13∞5baut
2430,96
Batang S43
1999,04
Jumlah baut = = 0,82∞ 2baut
2430,96
Batang S44
1587,21
Jumlah baut = = 0,65∞ 2baut
2430,96
Batang S59
1594,34
Jumlah baut = = 0,66∞ 2baut
2430,96
56
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
5. Titik buhul E
S48 = 3882,9kg
Batang S26
7551,72
Jumlah baut = = 3,11∞ 4baut
2430,96
Batang S27
7551,72
Jumlah baut = = 3,11∞ 4baut
2430,96
Batang S48
3882,9
Jumlah baut = = 1,6∞ 2baut
2430,96
57
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
6. Titik buhul F
S30 = 8943,2 kg
S31 = 8943,2 kg
S48 = 3882,9 kg
Batang S30
8943,2
Jumlah baut = = 3,7∞ 4baut
2430,96
Batang S31
8943,2
Jumlah baut = = 3,7∞ 4baut
2430,96
Batang S47
2461,85
Jumlah baut = = 1,01∞ 2baut
2430,96
Batang S48
58
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
3882,9
Jumlah baut = = 1,6∞ 2baut
2430,96
Batang S49
2461,85
Jumlah baut = = 1,01∞ 2baut
2430,96
7. Titik buhul G
E
S60 = 1469,98 kg
S62 = 1469,98 kg
S36 = 1097,89 kg
S34 = 1097,89 kg
S35 = 241,6 kg
Batang S34
1097,89
Jumlah baut = = 0,45∞ 2baut
2430,96
Batang S36
8943,2
Jumlah baut = = 3,7∞ 4baut
2430,96
Batang S35
59
PROYEK AKHIR
BAB III PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR PENDUKUNG
241,6
Jumlah baut = = 0,1∞ 2baut
2430,96
Batang S34
1097,89
Jumlah baut = = 0,45∞ 2baut
2430,96
Batang S60
1469,98
Jumlah baut = = 0,61∞ 2baut
2430,96
Batang S62
1469,98
Jumlah baut = = 0,61∞ 2baut
2430,96
60
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
BAB IV
1. Data Teknis :
semen asbes dengan tebal 5mm (PMI, 1979) = 11 kg/m² = 0,11 kN/m²
- Beban hidup untuk lantai (PPIUG, 1983) = 250 kg/m² = 2,5 kN/m²
- q lantai = 3 kN/m2
2. Tebal Plat :
Menurut buku-buku dasar perencanaan beton bertulang (CUR) table 10, tebal
61
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Plat lantai
= 8,464 kN/m2
Plat tangga
Plat bordes
62
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
4. Plat Lantai
3600
β= = 1.2 dipakai β = 1.2
3000
3000
cx+ = 34
cx- = 63
3600
cy+ = 25
cy- = 57
63
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Penulangan Plat
• Selimut Beton = p = 20 mm
Direncanakan
Tinggi efektif
- Arah x = dx = h – p –Dx/2
= 120 – 20 – 10/2
= 95 mm
- Arah y = dy = h – p – Dx – Dy/2
= 120 – 20 – 10 – 10/2
= 85 mm
Dy
dy dx
h
Dx
64
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Mtx = 4,799kNm
Mu 4799000
k= = = 0,665
φ .b.d 2
0.8 x1000 x95 2
maka ρ = 0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
551
n= = 7,02 dibulatkan 8 batang
78.5
b 1000mm
Spasi = = = 142,86 mm
n −1 7
As tx2 = As x n
Mu 2590000
k= = = 0,359
φ .b.d 2
0,8 x1000 x95 2
65
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
As lx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Aslx1
Jumlah tulangan n =
As
551
n= = 7,02 dibulatkan 8 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 142,8 mm
n −1 7
As lx2 = As x n
Ditinjau 1000 mm
Mu 4342000
k= = = 0.751
φ .b.d 2
0.8 x1000 x85 2
maka ρ = 0,0058
As tx1 = ρ .b.d
66
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
493
n= = 6,28 dibulatkan 7 batang
78.5
b 1000mm
Spasi = = = 166,67 mm
n −1 6
As tx2 = As x n
Mu 1904000
k= = = 0,189
φ .b.d 2
0,8 x1000 x85 2
As lx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
67
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Aslx1
Jumlah tulangan n =
As
493
n= = 6,28 dibulatkan 7 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 166,67 mm
n −1 6
As lx2 = As x n
- Skema tangga
2.30
4.60
2.30
68
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
B
1.80
o
r
d
e
1.80
s
1.50 3.60
- Anak tangga
Diambil 18 cm
460
• Jumlah anak tangga = = 25,56 buah dibulatkan 26 buah
18
a = 60 – 2 x 18 = 24 cm
2,3
- Kemiringan tangga (α) = arc tg
3,6
= 32,57 0
69
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
3.6
β= = 2.4
1.5
1500
cx+ = 42,1
cx- = 72,4
3600
cy+ = 17,8
cy- = 54,9
Penulangan Plat
• Selimut Beton = p = 20 mm
Direncanakan
70
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Tinggi efektif
- Arah x = dx = h – p –Dx/2
= 120 – 20 – 10/2
= 95 mm
- Arah y = dy = h – p – Dx – Dy/2
= 120 – 20 – 10 – 10/2
= 85 mm
Dy
dy dx
h
Dx
Mu 8490000
k= = = 1,18
φ .b.d 2
0,8 x1000 x95 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
71
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
551
n= = 7,02 dibulatkan 8 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 142,86 mm dibulatkan 150 mm
n −1 7
As tx2 = As x n
Mu 4940000
k= = = 0,684
φ .b.d 2
0,8 x1000 x95 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
72
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
551
n= = 7,02 dibulatkan 8 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 142,86 mm dibulatkan 150 mm
n −1 7
As tx2 = As x n
Mu 6440000
k= = = 1,114
φ .b.d 2
0,8 x1000 x85 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
493
n= = 6,28 dibulatkan 7 batang
78,5
73
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
b 1000mm
Spasi = = = 166,67 mm dibulatkan 150 mm
n −1 6
As tx2 = As x n
Mu 2090000
k= = = 0,362
φ .b.d 2
0,8 x1000 x85 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
493
n= = 6,28 dibulatkan 7 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 166,67 mm dibulatkan 150 mm
n −1 6
74
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
As tx2 = As x n
4270
β= = 2.85
1500
1500
cx+ = 63,5
cx- = 83
4270
cy+ = 14
cy- = 50
75
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Penulangan Plat
• Selimut Beton = p = 20 mm
Direncanakan
Tinggi efektif
- Arah x = dx = h – p –Dx/2
= 120 – 20 – 10/2
= 95 mm
- Arah y = dy = h – p – Dx – Dy/2
= 120 – 20 – 10 – 10/2
= 85 mm
Dy
dy dx
h
Dx
76
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Mu 1690000
k= = = 0,234
φ .b.d 2
0,8 x1000 x95 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
551
n= = 7,02 dibulatkan 8 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 142,86 mm dibulatkan 150 mm
n −1 7
As tx2 = As x n
Mu 1293000
k= = = 0,179
φ .b.d 2
0,8 x1000 x95 2
77
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
551
n= = 7,02 dibulatkan 8 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 142,86 mm dibulatkan 150 mm
n −1 7
As tx2 = As x n
Mu 1018000
k= = = 0,176
φ .b.d 2
0,8 x1000 x85 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
78
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
493
n= = 6,28 dibulatkan 7 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 166,67 mm dibulatkan 150 mm
n −1 6
As tx2 = As x n
Mu 285000
k= = = 0,049
φ .b.d 2
0,8 x1000 x85 2
maka ρ =0,0058
As tx1 = ρ .b.d
Direncanakan tulangan φ 10 mm
As = ¼ . π . D2
= ¼ . 3,14 . 102
79
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
= 78,5 mm2
Astx1
Jumlah tulangan n =
As
493
n= = 6,28 dibulatkan 7 batang
78,5
b 1000mm
Spasi = = = 166,67 mm dibulatkan 150 mm
n −1 6
As tx2 = As x n
DASAR PERENCANAAN
UNNES )
1. Estimasi Pembebanan
2. Analisa Statik
80
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
3. Perhitungan Penulangan
STRUKTUR
Lantai 1
A. BEBAN MATI
• Balok induk
• Balok anak
81
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
• Kolom
Jumlah = 788804.38
B. BEBAN HIDUP
= 60750 kg
• Beban total = Wm + Wh
= 788804.38 + 60750
= 849554.38 kg
Lantai 2
A. BEBAN MATI
• Balok induk
82
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
• Balok anak
• Kolom
Jumlah = 788433.7
B. BEBAN HIDUP
= 60750 kg
c. Beban total = Wm + Wh
83
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
= 788433.7 + 60750
= 849183.7 kg
Lantai 3
A. BEBAN MATI
• Balok
• Kolom
Jumlah = 357733.4 kg
B. BEBAN HIDUP
Wh = 0.3x(15 x 54 x 250)
= 60750 kg
84
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
c. Beban total = Wm + Wh
= 357733.4 + 60750
= 418483 kg
= 2117221.48 kg
= 2117.22148 Ton
H = h1 + h2 + h3
= 13 m
Tx = Ty = 0.06 x H(3/4)
= 0.06 x 13(3/4)
= 0.411 detik
85
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
0.20
0.15
0.10
0.5
0
0.5 1.0 2.0 3.0
Untuk Tx = Ty = 0.411 detik, zone 4 dan jenis tanah lunak diperoleh C = 0.05
I = 1.5
K=1
Vx = Vy = C x I x K x Wt
a. Arah x
H 13
= = 0.24 < 3 (OKE)
A 54
Qixhi
Fix = xVx
∑ Qixhi
b. Arah y
86
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
H 13
= = 0.87 < 3 (OKE)
A 15
Qixhi
Fiy = xVy
∑ Qixhi
Dengan
Vx, y= gaya geser horizontal total akibat gempa untuk arah x atau y
Tabel 4 Distribusi gaya geser dasar horizontal akibat total gempa kesepanjang
Perencanaan Balok
Balok P3=P4
L=6m
6000
H min = = 324.32mm ~ 60 cm
18.5
h 60 60
B= = s/d = 30s / d 45 ~ 30 cm
2s / d1.5 2 1.5
87
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Balok AP1=P1
L=6m
6000
H min = = 324.32mm ~ 60 cm
18.5
h 60 60
B= = s/d = 30s / d 45 ~ 30 cm
2s / d1.5 2 1.5
Balok AP2=P2
L=9m
9000
H min = = 486.49mm ~ 80 cm
18.5
h 80 80
B= = s/d = 40s / d 53 ~ 40 cm
2s / d1.5 2 1.5
Balok A1=A2=T
L = 3.6 m
3600
H min = = 194.60mm ~ 35 cm
18.5
h 35 35
B= = s/d = 17.5s / d 23.3 ~ 20 cm
2s / d1.5 2 1.5
88
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Balok CP
L = 10.8 m
1080
H min = = 583.78mm ~ 100 cm
18.5
h 100 100
B= = s/d = 50s / d 66.67 ~ 40 cm
2s / d1.5 2 1.5
Balok C1
L = 3.6 m
3600
H min = = 194.6mm ~ 40 cm
18.5
h 40 40
B= = s/d = 20s / d 26.67 ~ 20 cm
2s / d1.5 2 1.5
PERENCANAAN BALOK
Balok 30 x 60
Data-data balok
Tinggi balok (h) : 600 mm
Lebar balok (b) : 300 mm
Selimut beton (p) : 20 mm
Diameter tul. utama : 20 mm
Diameter tul. sengkang : 10 mm
Mutu tulangan (fy) : 240 MPa
Mutu beton (fc) : 25 MPa
89
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Vu = 106380 N
Tu = 20730000 Nmm
Mu = 223650000 Nmm
Penulangan longitudinal
d = 600 – 20 -10 -22/2
= 559 mm
Penulangan pada momen
Mu
k=
ϑ.b.d 2
223650000
=
0,8.300.559 2
= 2.98
ρ min = 0,0058
ρ perlu = 0,0135
ρ maks = 0,0403
ρ min < ρ perlu < ρ maks
0,0058 < 0,0135 < 0,0403
As = ρ . b. d
= 0,0135 . 300 . 559
= 2263,95 mm2
Akibat gaya tekan aksial
P
A=
θ . fy
89150
=
0,65.240
= 571,47 mm2
Ast = As + A
= 2263,95 + 571,47
= 2835,42 mm2
Dipakai 6 Ø 25 = 2945,2 mm2
90
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
300 − 20 − (6.25)
kontrol spasi =
2
= 65 mm
Penulangan geser
Tu = 2070000 Nmm
Vu = 106380 N
Σx2y = (300-40)2 . (600-40)
= 37856000 mm2
Φ .1/24 . fc .Σx2y = 0,6 . 1/24 . 25 . 37856000
= 4732000 Nmm
Tu ≤ Φ .1/24 . fc . Σx2y
Vc = 1/6 . fc . b . d
= 559000N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
37550 N ≤ 559000 N
Dimensi sudah memenuhi syarat
Smaks = d/2
= 559 / 2
= 279,5 mm , dipakai 150 m
91
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Penulangan geser
Vs.S
Av =
fy.d
37550.150
=
240.559
= 41,98 mm2
Jadi dipakai Ø10 –150
Penulangan longitudinal
d = 1000– 20 -12 -22/2
= 957 mm
Penulangan pada momen
Mu
k=
d 2 .b.θ
772990000
=
0,8.400.957 2
= 2,637 MPa
92
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
ρ min = 0,0058
ρ perlu = 0,0118
ρ maks = 0,0403
ρ min < ρ perlu <ρ maks
0,0058 < 0,0118 < 0,0403
As = ρ . b . d
= 0,0118 . 400 . 957
= 4517,04 mm2
Akibat gaya tekan aksial
P
A=
θ . fy
122620
= = 786,03 mm2
0,65.240
Ast = As + A
= 4517,04+ 786,03
= 5303,07mm2
Dipakai 9 Ø 28
400 − 20 − (9.28)
kontrol spasi =
2
= 64 mm
Penulangan geser
Tu = 12380000 Nmm
Vu = 436990 N
Σx2y = (400-40)2 . (1000-40)
= 124416000 mm2
Φ .1/24 . fc . Σx2y = 0,6 . 1/24 . 25 . 124416000
= 15552000 Nmm
Tu ≤ Φ . 1/24 . fc . Σx2y
93
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Vc = 1/6 . fc . b . d
409316,67 N ≤ 1276000 N
Dimensi sudah memenuhi syarat
Smaks = d/2
= 957 / 2
= 478,5 mm , dipakai 150 mm
Penulangan geser
Vs.S
Av =
fy.d
409316,67.150
=
240.957
= 267,32 mm2
Jadi dipakai Ø 12 –150
Balok 20 x 35
Data-data balok
Tinggi balok (h) : 350 mm
Lebar balok (b) : 200 mm
94
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
95
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
20050
=
0,65.240
= 128,52 mm2
Ast = As + A
= 619,36 + 128,52
= 747,88 mm2
Dipakai 5 Ø 14
200 − 40 − (5.14)
kontrol spasi =
2
= 45 mm
Penulangan geser
Tu = 7000000 Nmm
Vu = 20950 N
Σx2y = (200-40)2 . (350-40)
= 7936000 mm2
Φ .1/24 . fc .Σx2y = 0,6 . 1/24 . 25 . 7936000
= 992000 Nmm
Tu ≤ Φ .1/24 . fc . Σx2y
Vu
Vs = − Vc
θ
20950
= − 52666,67
0,6
= -17750 N
2/3 . b . d . fc = 2/3 . 200 . 316 . 25
96
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
= 210666,67 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
-17750 N ≤ 210666,67 N
Dimensi sudah memenuhi syarat
Smaks = d/2
=316 / 2
= 158 mm , dipakai 150 mm
Penulangan geser
Vs.S
Av =
fy.d
− 17750.150
=
240.316
= -35,1 mm2
Jadi dipakai Ø10 –150
PERENCANAAN SLOOF
1. Data-Data Balok 20 x 50
• Selimut beton = 20 mm
= 500 – 20 – 10 – ½ x 19
= 460.5 mm
97
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
berikut :
V tumpuan = 59810 N
V lapangan = 1450 N
2. Penulangan sloof
Mu 59870000
K perlu = = = 1,76
θxbxd 2
0,8 x 200 x 460.5 2
ρ = 0,0076
As = ρ x b x d
As’ = 0,5 x As
= 0,5 x
Mu 2030000
K perlu = = = 0,06
θxbxd 2
0.8 x 200 x 460,5 2
98
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
ρ = 0,0058
As = ρ x b x d
As’ = 0,5 As
= 0.5 x 534,18
V tumpuan = 59810 N
Vc = 1/6 x fc x b x d
= 76750 N
Vu
Vs = − Vc
φ
59810
= − 76750
0,6
= 22933,33 N > 0
VsxS 22933,3x150
Av = = = 44,23mm 2
fyxd 240 x 460.5
99
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Ax 4 72,12 x 4
D2 = = = 91,87mm2
π 3,14
D =9,59 mm
V lapangan = 1450 N
Vc = 1/6 x fc x b x d
= 76750 N
Vu
Vs = − Vc
φ
1450
= − 76750
0.6
= -74333,39 N < 0
VsxS
Av =
fyxd
74333,39 x150
=
240 x 460,5
= 100.85 mm2
100
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Ax 4 50,45 x 4
D2 = = = 79,03mm 2
π 3,14
D =8,02 mm
PERENCANAAN KOLOM
Kolom lantai 1
Data kolom :
Ukuran kolom = ( 600 x 600 ) mm
Diameter tulangan pokok = 22 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
• Diameter sengkang = 10 mm
• fy =240 MPa
101
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
600
= .539
600 + 240
= 385 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 385
= 327,25 mm
Dengan mengabaikan displacement concrete
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
= 327,25 . 600 . 0,85. 25
= 4172437,5 N
Tsb = Csb
Karena kolom simetris
Pnb = Ccb + Csb – Tsb
= 4172437,5 N
Prb = 0,65 . Pnb
= 0,65 . 4172437,5
= 2712084,37 N
P ≤ Prb
2165400 N ≤ 2712084,37 N
kontrol keluluhan baja
εy = 0,0020
d' = 40 + 10 +11
= 61
cb − d '
εs = 0,003
cb
385 − 61
= 0,003
385
= 0,0259 ≥ vy = 0,0020
h ab h h
Mnb = Ccb ( - ) + Tsb ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
600 327,25 600
= 4172437,5 ( − ) + 2 Tsb ( − 40)
2 2 2
102
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
= 140608000 mm2
Φ . 1/24 . fc . Σx2y
103
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Vu
Vs = − Vc
θ
273800
= − 269500
0,6
= 186833,3 N
2/3 . b . d . fc = 2/3 . 600 . 539 . 25
= 1078000 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
186833,3 N ≤ 1078000 N
Dimensi memenuhi syarat
Smaks = d/2
= 539 /2
= 269.5 mm , dipakai 150 mm
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
186833.3.150
=
240.539
= 216,64 mm2
Dipakai Ø 10 -150
Kolom lantai 2
Data kolom :
Ukuran kolom = ( 400 x 600 ) mm
Diameter tulangan pokok = 22 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Diameter sengkang = 10 mm
fy = 400 MPa
104
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Tu = 3145000 Nmm
Mu = 271220000 Nmm
• d = 400 - 40 - 10 -22/2
= 339 mm
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 339
600 + 240
= 242,14 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 242,14
= 205,82 mm
Dengan mengabaikan displacement concrete
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
= 205,82 . 400 . 0,85. 25
= 1749470N
Tsb = Csb
Karena kolom simetri
Pnb = Ccb + Csb – Tsb
= 1749470 N
Prb = 0,65 . Pnb
= 0,65 . 1749470
= 1137155,5 N
P ≤ Prb
760290 N ≤ 1137155,5 N
kontrol keluluhan baja
εy = 0,0020
d' = 40 + 10 +11
= 61
cb − d '
εs = 0,003
cb
105
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
242,14 − 61
= 0,003
242,14
= 0.0024 ≥ vy = 0,0020
h ab h h
Mnb = Ccb ( - ) + Tsb ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
600 205,82 600
= 1749470 ( − ) + 2 Tsb ( − 40)
2 2 2
= 244803042,3 + 520 Tsb
271220000 = 244803042,3 + 520 Tsb
Tsb = 50801,84 N
Tsb
As’ =
fy
50801,84
=
240
= 211,67 mm2
As = 2 As’
= 2 . 211,67
= 423,35 m2
Dipakai tulangan 4 Ø12
400 − 80 − (4.12)
Spasi =
3
= 90,67 mm
Penulangan geser
Tu = 3145000 Nmm
Vu = 1151810 Nmm
Σx y = (400-80)2 . (600-80)
2
= 53248000 mm2
Φ . 1/24 . fc . Σx2y
106
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
Vc = 1/6 .b . d . fc
3028,33 N ≤ 99333,33 N
Dimensi memenuhi syarat
Smaks = d/2
= 149 /2
= 74,5 mm , dipakai 150 mm
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
3028,33.150
=
400.149
= 7,621 mm2
Dipakai Ø 6-150
Kolom lantai 3
Data kolom :
Ukuran kolom = ( 400 x 400 ) mm
Diameter tulangan pokok = 22 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Diameter sengkang = 10mm
107
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
fy = 240 MPa
Gaya rencana di pakai gaya maksimum pada batang 1753 (frame 1753 )
P = 780650 N
Vu = 13100 N
Tu =1840000 Nmm
Mu = 186510000 Nmm
• d = 400 – 40 - 10 - 22/2
= 339 mm
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 339
600 + 240
= 242,14 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 242,14
= 205,82 mm
Dengan mengabaikan displacement concrete
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
= 205,82. 400 . 0,85. 25
= 1749470 N
Tsb = Csb
Karena kolom simetri
Pnb = Ccb + Csb – Tsb
= 1749470 N
Prb = 0,65 . Pnb
= 0,65 . 1749470
= 1137155,5 N
P ≤ Prb
780650 N ≤ 1137155,5 N
108
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
400 − 80 − (4.12)
Spasi =
3
= 90,6 mm
Penulangan geser
Tu = 1840000 Nmm
Vu = 312314 Nmm
ΣX2y = (400-80)2 . (400-80)
109
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
= 32768000 mm2
407523,3 N ≤ 452000 N
Dimensi memenuhi syarat
Smaks = d/2
= 339 /2
= 169,5 mm , dipakai 150 mm
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
407523,3.150
=
240.339
= 751,33 mm2
Dipakai Ø10 - 150
110
PROYEK AKHIR
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
111
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
BAB V
PERHITUNGAN PONDASI
terjamin dengan baik dan ekonomis. Seluruh beban struktur harus dapat
ditahan oleh lapisan tanah yang kuat agar tidak terjadi setlement yang
bawah bangunan yang dapat menahan secara kuat bangunan tersebut dan
112
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
Dari ketiga bentuk pondasi foot plat tersebut dipilih pondasi foot plat bentuk
bujur sangkar.
• Df (kedalaman) = 2.60 m
• φ (Sudut geser) = 24
113
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
qc = 135 kg/m2
q = Df x Bγ
= 2.60 m x 18 kN/m3
= 46.8 kN/m2
Q ultimit = c. Nc + Df . Bγ . Nq + 0,5 . Bγ . Nγ
= 659.6 kN/m2
Q netto = 659,6 / Sf
= 659.6 kN/m2 / 3
= 219.86 kN/m2
antar tiang sehingga masing-masing foot plat akan menerima beban yang
sama. Walaupun foot plat menumpu pada lapisan tanah yang cukup baik,
namun dasar pembagian yang sama untuk setiap pondasi foot plat harus tetap
Pondasi foot plat ini menggunakan mutu beton (fc) = 22.5 MPa dan mutu
114
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
Pu = 2165397.3 N = 2165.3973 kN
a. Pembebanan
= 61.2 kN/m2
2165.3973
=
281.06
= 7.704 m 0.8 m
m
2m
Lebar pondasi diambil (B) =2m
My
Eksentrisitas (e) =
Pu
54.3208
=
1010.67
115
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
= 0.0537 m
Pu = 2165397.3 N = 2165.3973 kN
Pu Mx My
Q netto= ± ±
A Wx Wy
Qmaks + Q min
Q netto =
2
470.2892 + 448.5008
=
2
= 459.395 kN/m2
Tinggi efektif
o Penutup beton = 20 mm
o dp = h – p – D – ½.D
= 800 – 70 – 22 - 11
= 697 mm
o dl =h–p–½D
116
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
= 800 – 70 - 11
= 719 mm
= 1046,671 kN
φ Vc = φ . bo . d . f 'c
bo = 2 . (a1 + d) + 2 . (a2 + d)
= 5388 mm
= 11266 kN
tulangan geser.
2
⎛L−a⎞
Mu = ½ . Q netto maks . ⎜ ⎟ .B
⎝ 2 ⎠
2
⎛ 2 − 0.45 ⎞
2
= ½ x 459.395 kN/m x ⎜ ⎟ x2
⎝ 2 ⎠
= 275,924 kNm
117
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
2
⎛ L − a1 ⎞
Mu = ½ . Wu. ⎜ ⎟ .B
⎝ 2 ⎠
2
⎛ 2 − 0,45 ⎞
= ½ . 470.2892 . ⎜ ⎟ .2
⎝ 2 ⎠
= 282,467451 kNm
= 282467,451 kNmm
Mu
Momen nominal (Mn) =
φ
282467,451
= = 353,0843 kNmm
0.8
Mu 282,467.10 6
K perlu = = = 0,363
φ .b.d 2 0,8.2000.697 2
Di dapat ρ = 0,0035
As perlu = ρ . b .d
= 4879 mm2
Asperlu 4879
As = = = 2439,5mm 2
B 2
118
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
Mx = -14,29 KNm
My = 2,55 KNm
Tf = 740 Kg/cm2
= 2055,91 KN
Jumlah sumuran = P/ Qu
y 20
x 160
Tebal pile cap (d) = 50 cm
20
20 160 20 P = 1843,29 + 24. 2 . 2 . 0,5
= 1891,79 KN
Kolom = 50 x 50 cm
Vu pons = 1891,79 KN
119
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
= 4000 mm
Pengecekan geser lentur pada kasus ini tidak dilakukan karena d = 50 cm,
= 50 + 5+ 2,5 / 2 = 56,25 → 55 cm
Vu geser lentur = 0 KN
= 500 KN
0 KN < 500 KN
= 5800 mm2
120
PROYEK AKHIR
BAB V PERHITUNGAN PONDASI
55
12D25
20 160 20
11D12
Beton Siklop
D10 – 25 cm
15 120 15
121
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
BAB VI
Pasal I. 01
PERATURAN UMUM
(AV) yang disyahkan dengan surat keputusan Pemerintah No.9 tanggal : 28 Mei
122
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I.02
Pasal I.03
Pasal I.04
PERENCANA / ARSITEK
sebelum mendapt ijin secara tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
PNPB & Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. Bilamana
123
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Semarang ( UNNES ).
Pasal I.05
Anggaran 2006.
124
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 06
2. Pelelangan Pekerjaan ini diumumkan sacara luas melalui media cetak, elektronika
3. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk pendaftaran serta pengambilan Dokumen
Pasal I.07
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
125
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 08
PELELANGAN
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
Rekanan, pada :
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
kuasa bermeterai Rp.6.000,-- dari Direksi Rekanan dan bertanggung jawab penuh.
Pasal I.09
2. Sampul surat penawaran yang sudah terisi surat penawaran lengkap dengan
lampiran-lampirannya supaya ditutup, dan diberi lak 5 (lima) tempat dan tidak
boleh diberi kode cap cincin atau cap perusahaan dan kode lain.
126
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
3. Sampul penawaran di sebelah kiri atas dan di sebelah kanan bawah supaya ditulis
4. Alamat sampul seperti tertulis digambar dibawah bisa ditempel huruf besar
5. Sampul surat penawaran dibuat sendiri oleh pemborong, ukuran sesuai contoh.
Pasal I. 10
Sampul surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana :
1. Sampul surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan syarat
– syarat.
2. Sampul surat penawaran terdapat nama atau terdapat hasil penawarannya atau
Pasal I. 11
PERSYARATAN PENAWARAN
1. Penawaran yang diminta adalah penawaran sama sekali lengkap menurut gambar,
2. Surat penawaran, surat Pernyataan, daftar RAB, Daftar harga satuan Bahan dan
Upah kerja, Daftar Analisa Pekerjaan dan daftar harga Satuan Pekerjaan halaman
supaya dibuat di atas kertas kop nama perusahaan (pemborong) dan harus ditanda
tangani oleh Direktur Rekanan yang bersangkuatan dan di bawah tanda tangan
harus dilampiri :
127
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
6000,- diberi tanggal dan cap perusahaan terkena pada meterai tersebut.
lampirannya dan surat penawaran yang asli diberi materai Rp. 6000,- dan materai
1. Starat Administrasi.
b. Surat Penawaran
menteri keuangan.
• Membayar IMB.
2. Syarat Teknis
128
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
c. Daftar Peralatan.
3. Perhitungan Biaya/Harga.
a. RAB
b. Harga satuan
c. Analisa
Pasal I.12
2. Surat penawaran, surat pernyataan dan daftar RAB tidak dibuat di atas kertas kop
4. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai dengan yang tertulis
dengan huruf.
5. Surat penawaran asli tidak bermeterai Rp.6000,- tidak diberi tanggal dan tidak
129
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
6. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik yang tertulis dengan angka maupun
huruf.
7. Terdapat salah satu lampiran yang tidak ditanda tangani oleh penawar dan tidak
Pasal I. 13
CALON PEMENANG
1. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas ketentuan
mengenai harga satuan (harga standard) yang telah ditetapkan serta telah sesuai
dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 3 (tiga) peserta yang telah
dipertanggungjawabkan.
2. Jika dua peserta atau lebih mengajukan harga mempunyai kemampuan dan
tidak ada maka penilaiannya dilakukan dengan penilaian kembali, hal mana harus
130
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
penjelasan tambahan dan keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan
Pasal I. 14
PENETAPAN PEMENANG
Pasal I. 15
131
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 16
PELELANGAN ULANG
mengundurkan diri atau urutan pemenang kedua tidak bersedia ditunjuk, maka
panitia pelangan atas permintaan kepala kantor satuan kerja, atau pemimpin
Pasal I. 17
dipertanggungjawabkan.
2. SPK akan diberikan kepada rekanan yang telah ditunjuk dalam waktu paling
pelelangan.
132
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 18
PELAKSANA PEMBORONG
2. Pemborong supaya menempatkan seorang kepala pelaksana yang ahli dan diberi
3. Kepada Pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu ditempat pekerjaan agar
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah ditugaskan
oleh direksi.
gambar.
Pasal I. 19
ini.
Aanwijzing).
Kegiatan.
133
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 20
2. Pemborong berkewajiban mencocokkan ukuran satu sama lain dan apabila ada
perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada Pejabat
3. Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS,
dari Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB & Administrasi Umum DIPA
perencana harus membuat gambar perubaha (refisi) dengan tanda garis berwarna
Anggaran 2006.
134
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 21
1. Pemborong harus mengurus penjagaan di luar jam kerja (siang dan malam) dalam
lain-lain.
pada tempat tertentu, satu sama hal lain tersebut atas kehendak Direksi.
3. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lainnya yang
disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan, apabila terjadi kebakaran dan
pekerjaan.
pekerjaan, alat-alat kebakaran atau alat-alat bantu lain untuk keperluan yang sama
sepenuhnya.
Pasal I. 22
135
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
palang merah.
PT.JAMSOSTEK.
Pasal I. 23
kwalitas baik.
2. Harus diperhatikan syarat-syarat dan mutu barang dan jasa yang bersangkutan.
Anggaran 2006 tidak dapat dipakai (afkir) harus segera disingkirkan jauh-jauh
dari tempat pekerjaan dalam tempo 24 jam dan hal ini menjadi tanggung jawab
pemborong.
136
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006 sangsi akan mutu bahan/ kwalitas bahan
Pasal I. 24
dibidang moneter yang bersifat nasional dapat mengajukan klaim sesuai dengan
2. Semua kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim.
3. Semua kerugian akibat force majeure berupa bencana alam antara lain; gempa
bumi, angin topan, hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain, kejadian
Pemborong.
137
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal I. 25
ASURANSI
Pemborong harus mengasuransikan semua tenaga kerja yang bekerja di kegiatan ini
ke PT. Jamsostek, ternasuk tenaga dari team Teknis, Konsulatan Perencana dan
Pasal I. 26
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal I. 27
3. Gambar-ganbar yang ikut disertakan akan juga merupakan bagian yang tak
138
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
d. Gambar beserta detail dan tambahan atau perubahan yang tercantum dalam
e. Jika pekerjaan tidak terdapat dalam RKS, tetapi terdapat dalam gambar maka
6. Perbedaan antara gambar dan RKS maupun perubahan yang ditentukan pada
7. Apabila ada perbedaan gambar dalam yang satu dengan yang lain, maka Pemberi
139
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
menyalin kembali gambar pada kalkir atau kertas lainnya, mengopy dengan cara
apapun. Jika Pelaksana Kontraktor memerlukan copy gambar maka copy tersebut
Pasal I. 28
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini akan dijelaskan di dalam
Aanwijzing
3. Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum di dalam contoh daftar RAB
dengan cara menambah huruf alphabet pada nomor terakhir dari pos yang
4. Surat permohonan IMB (jika diperlukan) dari Pemberi Tugas, sedang pengurusan
dilakukan penandatanganan.
Kontraktor.
7. Apakah ada saat pengajuan penawaran ada ketidak benaran data / informasi sejak
140
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PNPB & Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006 akan
menjatuhkan sanksi.
8. Bentuk dan jenis sanksi akan ditentukan oleh Penitia Lelang / Pimpinan Kegiatan.
merupakan hak dan wewenang Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB &
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
Pasal II. 01
JAMINAN LELANG
1. Jaminan Penawaran (tender garansi) berupa surat jaminan Bank milik pemerintah
atau Bank Umum lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, 24 Februari 1988.
Kegiatan PNPB & Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006.
3. Bagi pemborong yang tidak mendapatkan pekerjaan, tender garansi dapat diambil
Pasal II. 02
JAMINAN PELAKSANAAN
141
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
& Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006 bersama dengan
Pasal II. 03
(TIME SCHEDULE)
2. SPMK diterbitkan segera mungkin dan paling lambat 14 ( empat belas ) hari
oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB & Administrasi Umum DIPA
telah disetujui.
waktunya.
142
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal II.04
kepada Pemberi Tugas mengenai prestasi pekerjaan yang dilegalisir oleh yang
berwenang.
2. Penilaian prestasi kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak
Pasal II. 05
PEMBAYARAN
1. Pembayaran akan dilaksanakan dan atau akan diatur kemudian dalam kontrak.
dalam album.
Pasal II.06
1. Jangka waktu pemeliharaan adaalah 180 ( seratus delapan puluh ) hari kalender
143
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal II.07
PERMULAAN PEKERJAAN
Pasal II. 08
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 160 (seratus enam puluh) hari
2. Pekerjaan dapat diserahkan pertama kalinya bilamana pekerjaan sudah selesai 100
% dan dapat diterima denagn baik oleh Penanggung Jawab Kegiatan dan Usaha
Acara dan dilampiri daftar kemajuan pekerjaan, pada penyerahan pertama untuk
pekerjaan ini, keadaan bangunan serta halaman harus dalam keadaan rapi dan
bersih.
144
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
b. Satu (1) album berisi foto berwarna yang menyatakan prestasi kerja 100%.
Tahun Anggaran 2006. surat pernyataan bahwa instalasi listrik tersebut telah
Pasal II.09
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 6 bulan (180) hari kalender terhitung sejak
penyerahan pertama.
diberitahukan yang pertama kalinya secara tertulis oleh Pengghuna Anggaran dan
Pengendali Kegiatan.
145
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal II.10
hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir dan surat tersebut
supaya dilampiri :
oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB & Administrasi Umum DIPA
tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak ditandatangani oleh
PNPB & Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. tentang
pekerjaan tambahan.
c. Adanya perintah tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB &
146
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
e. Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus di tempat pekerjaan secara
f. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan karena
Pasal II.11
sebesar 1 0/00 (satu permil) tiap hari, dengan denda maksimal 5 % dari nilai
2. Menyimpang dari Pasal 49A V terhadap segala kelainan mengenai peraturan atau
tugas yang tercantum dalam ketetapan ini, maka sepanjang bestek ini tidak ada
ketetapan denda lainnya, pemborong dapat dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu
akan diperpanjang.
147
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal II.12
Kegiatan PNPB & Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006.
4. Bilamana harga satuan belum tercantum dalam surat penawaran yang diajukan,
Pasal II.13
DOKUMENTASI
sebanyak 3 set berwarna. (pembidikan dari titik tetap), pada penyerahan pertama,
pemborong harus mendak dan foto 10 R sejumlah 5 buah dan sudah dipigur.
148
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal II.14
Pasal II.15
PENCABUTAN PEKERJAAN
pekerjaan yang telah selesai dan telah diperiksa serta disetujui oleh Pejabat
Tahun Anggaran 2006. sedangkan harga bahan bangunan yang berada di tempat
eanemer) tanpa izin tertulis dari pihak Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
PNPB & Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. tidak
diizinkan.
Pasal II.16
149
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
150
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Nomor :
Lamp :
Pekerjaan ……………………..
Jl. ………………….
SEMARANG
hari….tanggal……
ini:
Nama : ……………….
Jabatan : ……………….
Alamat : ……………….
Berkedudukan : ……………….
151
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
sebesar Rp …………
a. Pekerjaan :
b. Lokasi :
Semarang, 2004
Hormat Kami,
CV/ PT.
Cap perusahaan
Nama Terang
Direktur
152
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.01.
URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan :
2. Sarana Pekerjaan :
menyediakan :
153
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
las, alat angkut, mesin giling serta peralatan lainya yang digunakan
cukup.
3. Cara Pelaksanaan.
Konsultan Pengawas.
Pasal III.02
No : 472/Kop/XII/80.
No : 813/Menpen/1980.
No : 64/Menpen/1980
154
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.03
GAMBAR – GAMBAR
A. Gambar Perencanaan
B. Gambar Pelaksanaan
Pasal III.04
penyempurnaannya.
warken ( AV )1941.
155
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Kerja.
bangunan.
mengikat pula:
156
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.05
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (
Pekerjaan.
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ), maka
yang mengikat adalah RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang
Pasal III.06
PERSIAPAN DILAPANGAN
1. Kontraktor harus membuat kantor direksi dan gudang prnyimpanan bahan seluas
24 meter persegi dengan tiang kayu kruing dan dinding papan triplex lantai beton
2. Kontraktor harus membuat bangsal pekerja untuk para pekerja dan gudang
157
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.07
JADWAL PELAKSANAAN
curve bahan/tenaga.
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
kontraktor.
3. Rencana kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas, akan disahkan oleh
pemberi tugas.
Pasal III.08
3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada tim teknik wilayah dan
4. Bila di kemudian hari menurut Tim teknik wilayah dan konsultan pengawas,
pelaksana itu tidak cakap memimpin, kontraktor akan diberitahu secara tertulis.
pengganti pelaksana.
158
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.09
1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja apabila terjadi
alamat dan nomor telepon dilokasi kepada Tim teknik wilayah dan konsultan
pengawas.
Pasal III.10
pengawas, baik yang telah dipasang maupun yang belum, menjadi tanggung
3. Apabila terjadi kebakaran kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang
Pasal III.11
159
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak
pakai.
keamanan.
5. Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan sesuai dengan
Pasal III.12
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain
5. Mesin pemadat.
6. Alat megger, alat test instalasi listrik dan test instalasi air, sesuai kebutuhan.
Pasal III.13
1. Situasi
160
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
a. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 adalah pekerjaan baru, sesuai dengan gambar
situasi.
b. Ukuran dalam gambar ataupun Uraian dalam RKS merupakan garis besar
pelaksanaan.
sifat dan uas pekerjaan, dan hal-hal yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.
d. Kelalaian atau kekurang tliti kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alas an
2. Ukuran
menempatkan satu titik duga dan lima titik Bantu, dengan tiang beton yang
kedudukannya dan tidak boleh dibongkar sebelum dapat ijin dari konsultan
pengawas.
161
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
berada dilapangan.
Pasal III.14
ditentukan pasal 2.
memberitahukan.
5. Apabila konsultan pengawas merasa perlu meneliti bahan lebih lanjut, konsultan
ditolak konsultan pengawas, harus segera dihentikan dan dibongkar dengan biaya
162
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.15
PEMERIKSAAAN PEKERJAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam 2x24 jam tidak dipenuhi oleh Konsultan
dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila
kontraktor.
Pasal III.16
163
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
4. Untuk pekerjaan tambah yang harganya tidak tercantum diharga satuan yang
dimasukkan dalam penawaran, harga satuan akan ditentukan lebih lanjut oleh
tambahan tersebut.
Pasal III.17
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa menggangu
sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang lain.
melalui jalan desa dan rencana jalan umum/kampus, untuk itu kontraktor harus
164
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
5. Kontraktor harus memasang nama proyek 1 (satu) unit dari papan/tiang kayu.
Redaksi papan nama proyek tersebut akan ditentukan kemudian, dengan papan
Pasal III.18
PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Galian
c. Alat-alat
Alat-alat yang dipakai untuk pekerjaan penggalian tanah, baik jenis maupun
165
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
galian.
tepi galian.
penawaran.
e. Galaian konstruksi
dan ketinggian serta ukuran struktur sesuai dengan ketentuan dalam gambar
urugan atas persetujuan Direksi, yang tidak memenuhi syarat harus dibuang.
166
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Material galian yang tidak dapat dipakai urugan atau material kelebihan harus
h. Tes Kepadatan
• Untuk tes dilapangan dapat digunakan sand cone method atau cara lain
memperoleh persetujuan.
i. Tingkat Kepadatan
tanah maka sebagian tanh semula akan digali sedemikian hingga tebalnya
diakibatkan oleh penggalian tersebut. Tanah ini dipadatkan dengan baik sesuai
167
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasal III.19
PEKERJAAN BETON
1. Bahan
a. Semen Portland / PC
Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan semen
Portland Indonesia 1972 (NI-8) atau British Standart No. 12/1965. semen
harus sampai di tempat kerja dalam kondisi baik serta dalam kantong-kantong
asli dari pabrik. Merk PC dianjurkan dalam negeri seperti Nusantara, Tiga
pengawas. Semen harus di simpan dalam gudang yang kedap air berventilasi
b. Agregrat halus dan kasar dapat dipakai agregrat alami atau buatan asal
memenuhi syarat menurut PBI 1989. untuk pasir beton dipakai pasir
Muntilan, sedang batu pecah dipakai batu pecah ukuran dan kwalitas dari
Agregrat tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan
168
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
tumpukan yang tidak lebih dari 1m berpermukaan yang bersih, padat serta
c. Air
Untuk campuran dan untuk pemeliharaan beton harus dai air bersih dan tidak
tersebut tegas dalam gambar atau persyaratan harus seijin tertulis dari
tidak boleh dipakai, sedangkan untuk beton kedap air dibawah tanah
tropis dan memenuhi persyaratan AS. 1478 dan ASTM C.494 dan type B
pengerasan awal.
169
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Konsultan Pengawas.
2. Macam pekerjaan
- Kolom
- Plat
- Balok/ Rib
- Pondasi
3. Syarat-syarat pelaksanaan
• Test Laboratorium
1. Contoh split, pasir dan PC yang akan dipergunakan harus dikirim olejh
170
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
setiap adukan yang direncanakan dari contoh split dan pasir yang telah
diperiksa, 1 (satu) kubus ditest pada umur 7 hari dan sebuah lagi pada
umur 28 hari.
beton dilakukan.
dengan alat pengukur yang disediakan oleh rekanan dan di setujui oleh
Direksi Lapangan.
• 1 (satu) lembar asli dan 2 (dua) lembar copy laporan hasil test diserahkan
• Bila beton yang berumur 7 hari kekuatannya kurang dari 70% kekuatan
171
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
• Biaya tambahan akibat perubahan campuran tadi dan biya kekuatan beton,
ada) yang tertanam dalam beton harus dibersihkan terlebih dahulu dari
pengecoran sebelumnya.
2. Permukaan bekisting, lantai kerja atau tanah dibagian yang akan dicor
harus berada dalam kedaan lembab pada saat pencoran beton yang
tergenang air. Setiap genangan air di bagian yang akan dicor harus
172
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
• Lantai kerja
dengan tanah sebagai dasarnya, harus diberi pasir dan lantai kerja dari
sebelumnya.
lain. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan-bahan adukan dan air
untuk membuat adukan beton harus ditakar dengan alat-alat penakar yang
• Waktu Pengadukan
173
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
15-1990-03).
e. Pengecoran Beton
• Pengecoran beton tidakboleh dilaksanakan bila cuaca buruk dan bila pada
pancang.
• Adukan beton yang tidsak memenuhi syarat tidak boleh dijatuhkan dengan
tinggi jatuh lebih dari 1.5 m. bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari1,5 m
maka kerikil akan terpisah dari adukan dan akan membentuk sarang-
174
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
atau corong yang licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen.
dicorkan, tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter
• Bagian strujtru yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis, tiap
Direksi.
• Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting atau galian pondasi,
diperoleh beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang-sarang
kerikil.
atau tulangan.
175
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
selama 14 (empat belas) hari setelah dicor, dengan cara disirami air, atau
ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang
dapat dibenarkan.
tersebut.
h. Pekerjaan Pembesian
- U-32 ulir untuk tulangan berdiameter > 12 mm. (fy = 320 MPa)
176
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
penuh atas daftar dan gambar detail penulangan konstruksi beton yang
cara-cara pelaksanaannya.
beton.
i. Pekerjaan Bekisting
177
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
terbuat dari kayu keras, sama sekali tidsak diijinkan memakai bambu
sambungan. Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau
3. untuk permukaan luar beton yang tidak akan di plester (semi exposed),
ukurannya.
• Pembukaan Bekisting
Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal
bekisting pelat dan balok hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28
178
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
hari, kecuali sisi vertical balok, kolom dan dinding atas sudah dibongkar
Pasal III.20
PEKERJAAN PONDASI
1. PONDASI SUMURAN
a. Pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran harus dipimpin oleh tenaga ahli yang
berpengalaman.
c. Galian tanah
• Posisi galian pondasi sumuran dan ukuran diameter harus sesuai gambar
penggalian dilakukan sampai diperoleh tanah keras, dan jika tanah lunak
179
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Perencana.
Direksi Lapangan.
• Tanah bekas galian harus diatur sedemikian hingga agar efek samping
• Jika terjadi galian terlalu dalam dari rencana, maka untuk menyesuaikan
bekas galian, dan harus diisi dengan bahan yang sesuai dengan pondasi
jawab Kontraktor.
d. Pemasangan tulangan
mutu, diameter dan jarak tulangnya. Mutu yang digunakan adalah sebagai
berikut :
180
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
• Hubungan tulangamn pondasi sumuran, dengan peil cap dan kolom harus
sesuai dengan gambr kerja, dan harus disetujui oleh Direksi Lapangan/
Konsultan Pengawas.
e. Pengecoran
• Mutu beton cycloope f’c = 15 MPa (K-175 = 175kg/cm2) mutu poer/ pile
181
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
penyebaran yang merata, sela-sela batu belah harus mip terisi oleh adukan
betonnya.
• Pengisian beton pada lubang sumuran tinggi jatuh tidak boleh lebih dari 1
meter, untuk itu diperlukan selang beton dengan pompa yang ujungnya
• Batas akhir pengecoran bore pile diberi tanda agar tidak melampaui posisi
a. Pelaksanaan pekerjaan pondasi plat lajur harus dipimpin oleh tenaga ahli yang
berpengalaman.
Direksi/ Pengawas.
c. Galian tanah
182
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
• Posisi galian borepile dan uuran diameter harus sesuai Gambar Rencana
dan atau berita acara Uitzet Lapangan, penentuan titik-titik bore pile ini
penggalian dilakukan sampai diperoleh tanah kersa, dan jika tanah lunak
• Tanah bekas galian harus diataur sedemikian hingga, agar efek samping
• Jika terjadi galian terlalu dalam dari rencana, maka untuk menyesuaikan
bekas galian, dan harus diisi dengan sirtu yang dipadatkan atau tanpa
diurug. Besarnya biaya akibat hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Lantai kerja
• Lantai kerja dilakukan setelah permukaan galian rata dan telah mencapai
183
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
• Bahan linati kerja dari beton mutu f’c = 15 MPa (K-175). Dengan
e. Pemasangan tulangan
sebagai berikut:
• Hubungan tulangan pondasi Plat lajur (palt dan rib) dengan kolom harus
Lapangan/Konsultan Pengawas.
f. Pengecoran
184
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
• Mutu lantai kerja K-175 (f’c = 15 MPa) dengan perbandingan adukan 1Pc
: 3 Psr :3 Kr/split, dan mutu beton pondasi plat lajur f’c = 22,5 MPa (K-
Pasal III.22
PEKERJAAN KAYU
1. Bahan
a. Kayu dipakai harus menggunakan kayu berkualitas baik, tua, kering dan tidak
b. Kelembapan kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu hlus harus kurang dari
16 % dan kayu yang dikirim ketempat pekerjaan dan harus konstan sampai
bangunan selesai.
185
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
2. Macam Pekerjaan
dibawah ini :
3. Syarat-syarat pekerjaan
a. Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata, khususnya bidang-
bidang tampak kayu harus benar-benar rata, licin dan diselesaikan sedemikian
rupa.
Pasal III.23
1. Bahan
a. Semen Portland/PC
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton. (lihat pasal 11). Semen Portland yang dipakai
b. Kapur
c. Pasir
186
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Pasir yang digunakan harus pasir Muntilan yang berbutir.kadar Lumpur yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar 5 %. Pasir harus memenuhi
d. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan yang dikerjakan
retak-retak. Batu merah tersebut ukurannya harus sama perunitnya dan harus
atau sekualitas.
Batu gunung untuk pondasi harus bersih dari kotoran, keras dan memenuhi
g. Krawang beton harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang
beton krawang harus sama satu sama lain, krawang beton harus melalui
h. Kricak/ split
Kerikil yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan PUBB 1970 dan PBI
1970 dan PBI 1989. krikil harus cukup keras, bersih serta susunan butirnya
187
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
split menggunakan ex Pudak Payung dan sekualitas dari hasil pemecah mesin
2. Macam pekerjaan
kedap air.
- Untuk plesteran
kedap air.
batu bata.
- Sponengan.
M3 1 Pc : 6 Ps - Untuk pasangan
188
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
tembok.
c. Pasangan dinding krawang dengan perekat dari pasta semen (campuran air
dengan semen).
d. Semua tembok kamar mandi, wc, setinggi 1,50 m diatas lantai dengan adukan
macam M1.
1 Pc : 3 Ps.
3. Syarat-syarat pekerjaan
a. Plesteran dinding dan sponing/ plesteran sudut semua dinding yang di plester
Sebelum dibuat kepala plesteran paling sedikit 1,50 cm dan paling tebal 2 cm,
plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difiniksh/ diselesaikan.
pengeringan plesteran harus disiram dengan air agar tidak terjadi retak rambut
papan atau yang lainnya. Plesteran untuk dinding yang akan di cat tembok
189
PROYEK AKHIR
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
atau di kapur, penyelesaian terakhir harus digosok dengan amplas bekas pakai
atau kertas sak semen, semua beton yang di plester harus dibuat kasar dulu
Pasal III.27
PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini masih termasuk lingkup
akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas. Dengan dibuat berita acara
190
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
I. Pekerjaan Persiapan
Panjang = 60 m
20 m
Lebar = 20 m
Luas = 60 x 20
60 m
= 1200 m2
b. Pemasangan Bowplank
L = 2 x (20 + 60)
20 m
= 160 m2
60 m
Panjang = 10 m
5m
Lebar =5m
Luas = 10 x 5 = 50 m2
6m 4m
Tipe PL1
= 3.83 m2
Panjang pondasi = 55 m
= 210.38 m3
191
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Volume = 0. x 55 x 1.7
= 18.7 m3
Tipe PL2
= 3.15 m2
Panjang pondasi = 60 m
= 189 m3
= 16.8 m3
Tipe PL3
= 4.5 m2
Panjang pondasi = 24 m
= 108 m3
Volume = 0.2 x 24 x 2
= 9.6 m3
= 0.8 m2
192
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Panjang pondasi = 50 m
= 40 m3
= 4 m3
= 8.04 m2
= 64.32 m3
= 611.7 m3
=45.1 m3
Tipe PL1
Panjang pondasi = 55 m
193
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 24.75 m3
Tipe PL2
Panjang pondasi = 60 m
= 20.25 m3
Tipe PL3
Panjang pondasi = 24 m
= 14.4 m3
= 8.04 m2
= 64.32 m3
Panjang pondasi = 24 m
= 14.4 m3
194
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 138.12 m3
pondasi + V pondasi)
= 424.48 m3
=17.66 m3
= 16.13 m3
= 16.13m3
= 14.72 m3
= 13.44 m3
= 13.44 m3
195
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 1.47 m3
= 1.34 m3
= 1.34 m3
= 16.56 m3
= 15.12 m3
= 6.05 m3
= 1.10 m3
= 0.28 m3
= 0.75 m3
196
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 0.75 m3
= 4.32 m3
= 23.26 m3
♦ Balok AP1=P1(30x60)
= 27.65 m3
♦ Balok CP (40x100)
= 30.27 m3
= 13.44 m3
♦ Balok C1 (40x40)
= 2.42m3
197
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
♦ Lantai 2
(6 x 6)-( 6 x 3 )-(6 x 3 )
= 128.97 m3
♦ Lantai 3
(6 x 6)-( 6 x 3 )-(6 x 3 )
= 128.97 m3
d. Beton Tangga
♦ Plat tangga
4m
Vol. Tangga 1 = 1.528 x 3.84 x 0.16 = 1.12 m3
= 0.81 m3
1,5 m
3.6 m Total volume bordes = 2 x 0.81
= 0.81 x (2 buah )
198
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 1.62 m3
= 0.24 m3
= 0.48 m3
V. Pekerjaan Penulangan
Balok
: 9 x 2.98 = 26.82 kg
: 165.6 cm = 1.656 m
1
Dalam 1m3 : = 5.55(pot. Balok m’ 30/60)
0.18
199
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 196.55 kg
: 12 x 2.98 = 35.76 kg
100 : 15 = 7 buah
: 220 cm = 2.2 m
1
Dalam 1m3 : = 4.17 (pot. Balok m’ 30/80)
0.24
= 174.33 kg
: 6 x 2.98 = 17.88 kg
200
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
: 184 cm = 1.84 m
1
Dalam 1m3 : = 5.55 (pot. Balok m’ 30/60)
0.18
= 181.09 kg
¾ Balok CP (40/100)
: 16 x 2.98 = 47.68 kg
100 : 5 = 20 buah
: 288 cm = 2.88 m
201
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
1
Dalam 1m3 : = 3.33 (pot. Balok m’ 40/100)
0 .3
= 329.43 kg
: 5 x 1.580 = 7.9 kg
100 : 15 = 7 buah
: 108 cm = 1.08 m
1
Dalam 1m3 : = 14.28 (pot. Balok m’ 20/35)
0.07
= 155.57 kg
¾ Balok C1 (40/40)
202
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
: 6 x 1.58 = 9.48 kg
100 : 15 = 7 buah
: 158 cm = 1.58 m
1
Dalam 1m3 : = 6.25 (pot. Balok m’ 40/40)
0.16
= 86.56 kg
Kolom
¾ Kolom K1 (40/60)
: 10 x 2.98 = 29.8 kg
100 : 15 = 7 buah
203
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
: 182 cm = 1.82 m
1
Dalam 1m3 : = 4.17 (pot. kolom m’ 40/60)
0.24
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 4.17 x 37.66
= 157.04 kg
¾ Kolom K2 (40/50)
: 8 x 2.98 = 23.84 kg
100 : 15 = 7 buah
: 162 cm = 1.62 m
204
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
1
Dalam 1m3 : = 5 (pot. kolom m’ 40/50)
0.2
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 5 x 28.32
=141.60 kg
¾ Kolom K3 (40/40)
: 8 x 1.58 = 12.64 kg
100 : 15 = 7 buah
: 142 cm = 1.42 m
1
Dalam 1m3 : = 6.25 (pot. kolom m’ 40/40)
0.16
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 6.25 x 16.57
= 103.56 kg
¾ Kolom K4 (60/60)
: 16 x 2.98 = 47.68 kg
205
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
100 : 20 = 5 buah
: 218 cm = 2.18 m
1
Dalam 1m3 : = 2.78 (pot. kolom m’ 60/60)
0.36
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 2.78 x 54.41
= 151.26 kg
¾ Kolom K5 (20/20)
: 4 x 1.58 = 6.32 kg
100 : 15 = 7 buah
: 62 cm = 0.62 m
206
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
1
Dalam 1m3 : = 25 (pot. kolom m’ 20/20)
0.04
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 25 x 8.03
= 200.75 kg
¾ Kolom K6 (30/30)
: 4 x 1.58 = 6.32 kg
100 : 15 = 7 buah
: 102 cm = 1.02 m
1
Dalam 1m3 : = 11.11 (pot. kolom m’ 45/85)
0.09
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 11.11 x 9.14
= 101.55 kg
207
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Sloof
¾ Sloof S1 (30/120)
: 10 x 2.46 = 24.6 kg
100 : 15 = 7 buah
: 242 cm = 2.42 m
1
Dalam 1m3 : = 2.614 (pot. kolom m’ 45/85)
0.382
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 2.614 x 35.05
= 91.62 kg
¾ Sloof S2 (30/120)
: 10 x 2.46 = 24.6 kg
208
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
100 : 15 = 7 buah
: 242 cm = 2.42 m
1
Dalam 1m3 : = 2.614 (pot. kolom m’ 45/85)
0.382
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 2.614 x 35.05
= 91.62 kg
¾ Sloof S3 (30/120)
: 10 x 2.46 = 24.6 kg
: 242 cm = 2.42 m
209
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
1
Dalam 1m3 : = 2.614 (pot. kolom m’ 45/85)
0.382
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 2.614 x 35.05
= 91.62 kg
¾ Sloof S4 (30/120)
: 10 x 2.46 = 24.6 kg
100 : 15 = 7 buah
: 242 cm = 2.42 m
1
Dalam 1m3 : = 2.614 (pot. kolom m’ 45/85)
0.382
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 2.614 x 35.05
= 91.62 kg
Ringbalk
210
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
¾ Sloof S1 (30/120)
: 10 x 2.46 = 24.6 kg
100 : 15 = 7 buah
: 242 cm = 2.42 m
1
Dalam 1m3 : = 2.614 (pot. kolom m’ 45/85)
0.382
**Jadi, dalam 1m3 beton membutuhkan tulangan = 2.614 x 35.05
= 91.62 kg
A. Plat lantai
: 10 x 0.62 = 6.2 kg
211
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
1
Dalam 1m3 : = 8.37 (pot. plat m’)
0.12
= 56.046 kg
¾ Pekerjaan Dinding
Lantai 1
• Uraian Dinding
a) Luas Dinding B :
b) Luas Dinding D :
c) Luas Dinding E :
Luas dinding = 84 m2
d) Luas Dinding F :
212
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
e) Luas Dinding G:
f) Luas Dinding H:
g) Luas Dinding 1:
h) Luas Dinding 5:
i) Luas Dinding 7:
k) Luas Dinding 8:
213
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
m) Luas Dinding 9:
Lantai 2
• Uraian Dinding
214
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
a) Luas Dinding B :
b) Luas Dinding D :
c) Luas Dinding E :
d) Luas Dinding F :
e) Luas Dinding G:
f) Luas Dinding H:
g) Luas Dinding 1:
215
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
h) Luas Dinding 4:
Luas dinding = 37 m2
i) Luas Dinding 7:
k) Luas Dinding 8:
m) Luas Dinding 9:
216
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Luas dinding = 37 m2
Lantai 3
• Uraian Dinding
a) Luas Dinding B :
b) Luas Dinding D :
c) Luas Dinding E :
217
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
d) Luas Dinding F :
Luas = 3.5 x 10 = 35 m2
e) Luas Dinding G:
f) Luas Dinding H:
Luas = 3.5 x 10 = 35 m2
g) Luas Dinding 1:
h) Luas Dinding 3:
Luas = 3.5 x 14 = 49 m2
i) Luas Dinding 5:
Luas = 3.5 x 14 = 49 m2
j) Luas Dinding 7:
218
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
l) Luas Dinding 8:
n) Luas Dinding 9:
Luas = 3.5 x 14 = 49 m2
Luas = 3.5 x 14 = 49 m2
¾ Pekerjaan Kusen
219
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
1. Tipe P1 = 4 buah
2. Tipe P2 = 1 buah
3. Tipe P3 = 25 buah
4. Tipe P4 = 24 buah
5. Tipe J1 = 58 buah
6. Tipe J2 = 2 buah
Panjang = {( 1.5 x 5 ) + ( 2 x 3 )} x 2 = 27 m
7. Tipe J3 = 58 buah
8. Tipe J4 = 2 buah
9. Tipe J5 = 70 buah
= 130.2 m
220
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 20.8 m3
= 1135.9 m2
221
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
= 35.64748 m2 +
TOTAL = 1171.575 m2
c. Baut / Angkur
angker.
b.Gording = 8796 kg
¾ Balok Plafon
Rangka Plafon
5/7 = 775.50 m
222
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
5/7 = 775.50 m
5/7 = + 781.95 m +
Lantai 1 luar :
6/12 = 490 m
5/7 = + 379 m +
= 31.328 m3
¾ Memasang Plafon
a. Plafon dalam
Volume = 2336.29 m2
b. Plafon Luar
Volume = 409.4 m2
223
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Plesteran Dinding
Total = 2917.56 m2
= 5835.12 m2
Total = 1050.412 m2
Total = 2604.49 m2
224
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
¾ Pasangan Lantai
Campuran 1 : 3 : 10
a. Volume keramik 40 x 40
Volume = 2604.49 m2
¾ Pintu / Jendela
a. Pintu Panil
1. Tipe P1 = 4 buah
2. Tipe P2 = 1 buah
3. Tipe P3 = 25 buah
4. Tipe P4 = 24 buah
225
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
b. Jendela Kaca
1. Tipe J1 = 58 buah
2. Tipe J2 = 2 buah
3. Tipe J3 = 58 buah
4. Tipe J4 = 2 buah
5. Tipe J5 = 70 buah
¾ Penggantung / Kunci
a. Engsel
b. Kunci Tanam
c. Grendel
226
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
a. Mencat Dinding
Mencat pintu
¾ Listrik
b. Sekering group
3 buah
c. Stop kontak
59 buah
d. Saklar seri
32 buah
227
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
e. Saklar Paralel
25 buah
¾ Sanitasi air
a. Kloset Porselen
Pipa d = ½ “, panjang = 80 m
Pipa d = 2 “, panjang = 61 m
d. Kran
b. Septick tank
228
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
229
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
B. DAFTAR UPAH
1 Mandor Hari 35.000,00
2 Kepala tukang kayu Hari 35.000,00
3 Kepala tukang batu Hari 35.000,00
4 Kepala tukang besi Hari 35.000,00
5 Tukang kayu Hari 35.000,00
6 Tukang batu Hari 32.500,00
7 Tukang besi Hari 30.000,00
8 Pekerja Hari 22.000,00
230
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
231
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
I. PEKEJAAN PERSIAPAN
Harga = 2,617,200.00
2.617.200,00
Persentase = x 100 % = 0,059 %
4.432.795.540,89
Harga = 23,103,302.63
23,103,302.63
Persentase = x 100 % = 0,521 %
4.432.795.540,89
Harga = 267,026,152.92
267,026,152.92
Persentase = x 100 % = 6,024 %
4.432.795.540,89
Harga = 2,717,086,824.84
2,717,086,824.84
Persentase = x 100 % = 61,295 %
4.432.795.540,89
V. PEKERJAAN ATAP
Harga = 601,906,853.85
601,906,853.85
Persentase = x 100 % = 13,578 %
4.432.795.540,89
Harga = 223,169,683.20
223,169,683.20
Persentase = x 100 % = 5,034 %
4.432.795.540,89
Harga = 125,962,735.44
125,962,735.44
Persentase = x 100 % = 2,842 %
4.432.795.540,89
232
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Harga = 228,109,230.24
228,109,230.24
Persentase = x 100 % = 5,146 %
4.432.795.540,89
Harga = 111,020,944.36
111,020,944.36
Persentase = x 100 % = 2,504 %
4.432.795.540,89
X. PEKERJAAN CAT
Harga = 85,243,022.41
85,243,022.41
Persentase = x 100 % = 1,923 %
4.432.795.540,89
Harga = 36,326,833.00
36,326,833.00
persentase = x 100 % = 0,819 %
4.432.795.540,89
Harga = 11,222,758.00
11,222,758.00
Persentase = x 100 % = 0,253 %
4.432.795.540,89
233
PROYEK AKHIR
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
234
PROYEK AKHIR
BAB XIII PENUTUP
BAB XIII
PENUTUP
dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia UNNES ini banyak sekali dijumpai hambatan. Hal tersebut
mencoba mengatasi dengan teori yang telah diterima di bangku kuliah dan
8.1 Kesimpulan
253
PROYEK AKHIR
BAB XIII PENUTUP
8.2 Saran
1. Pelaksanaan poyek harus disesuaikan dengan rencana kerja
dan syarat – syarat yang telah ditentukan agar dapat menghasilkan stuktur
diperlukan kerjasama yang baik antara pihak – pihak yang terkait dalam
254