DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKEUSIK
Jl. Alun-alun selatan No.4 Cikeusik-Pandeglan Kode Pos. 42286
KERANGKA ACUAN
A. Pendahuluan
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada tahun
(1820–1910) Florence Nightingale seorang perawat dari Inggris menekankan pada aspek-aspek
keperawatan pada peningkatan mutu pelayanan. Salah satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang
adalah “hospital should do the patient no harm”, Puskesmas jangan sampai merugikan atau
mencelakakan pasien.
Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh ahli bedah Dr.
E.A.Codman dari Boston dalam tahun 1917. Dr.E.A Codman dan beberapa ahli bedah lain kecewa
dengan hasil operasi yang seringkali buruk, karena seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan
bahwa penyulit itu terjadi karena kondisi yang tidak memenuhi syarat di Puskesmas. Untuk itu perlu
ada penilaian dan penyempurnaan tentang segala sesuatu yang terkait dengan pembedahan. Ini
adalah upaya pertama yang berusaha mengidentifikasikan masalah klinis, dan kemudian mencari
jalan keluarnya.
Di Indonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah dilakukan
Departemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu penetapan akreditasi untuk
puskesmas.
Puskesmas Cikeusik berkomitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu
tinggi yang berorientasi pada keselamatan pasien dan salah satunya caranya melalui implementasi
standar akreditasi puskesmas.
Dalam standar akreditasi agar puskesmas melakukan monitoring indikator mutu klinis,
manajerial, melakukan penyusunan standar pelayanan operasional, melakukan monitoring pelaporan
Insiden dan melakukan pengkajian proaktif untuk meningkatkan keselamatan pasien, oleh karena itu
dalam program peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Cikeusik difokuskan pada area-area
tersebut.
B. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
Cikeusik secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Khusus
a. Terlaksananya sistem pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien dan petugas yang
memberi pelayanan.
b. Terbentuknya budaya organisasi serta motivasi yang tinggi untuk peduli terhadap peningkatan
mutu dan kinerja puskesmas secara kontinyu.
c. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan semua indikator mutu pelayanan dan indikator kinerja.
6. Menyusun laporan.
F. Sasaran
1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
2. Monitoring Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Monitoring dilakukan Tim Manajemen Mutu
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP
Dilaksanakan oleh Tim Audit Internal
4. Monitoring Pelaporan Insiden
Semua insiden (KPC, KNC, KTD)
5. Pelatihan Staf
Seluruh Staf dilatih cuci tangan dan penggunaan APAR