Anda di halaman 1dari 3

Mengapresiasi drama dapat dilakukan dengan menganalisis unsur-

unsur strukturnya. Jelaskan bagaimana langkah-langkah


mengapresiasi drama dimaksud!
Jawab :
Untuk dapat mengapresiasi drama dengan baik, diperlukan pengetahuan dan

pemahaman tentang langkah-langkah mengidentifikasi drama. Karya sastra drama


dibangun oleh unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik. Unsur Intrinsik adalah unsur-

unsur yang hadir di dalam drama dan secara langsung membangun drama itu.
Langkah dalam mengidentifikasi drama dengan mengidentifikasi unsur intrinsik yaitu

sebagai berikut.
Pertam memahami alur. Alur dalam drama sama dengan yang terdapat pada

jenis sastra lain namun istilahnya berbeda. Dalam drama dikenal dengan istilah
eksposisi, komplikasi, dan resolusi. Eksposisi mendasari dan mengatur gerak dalam

masalah-masalah waktu dan tempat. Eksposisi memperkenalkan pelaku yang


dikembangkan dalam bagian utama lakon itu dan memberikan suatu indikasi

resolusi. Komplikasi bertugas mengembangkan konflik. Pelaku utama mengalami


gangguan, penghalang dalam mencapai tujuannya, membuat kekeliruan yang

akhirnya kita dapat meneliti tipe manusia bagaimanakah sang tokoh itu. Resolusi
harus berlangsung secara logis dan mempunyai hubungan yang wajar dengan apa

yang mendahuluinya yang terdapat dalam komplikasi. Butir yang memisahkan


komplikasi dari resolusi disebut dengan klimaks. Akhir pementasan atau

pertunjukkan mungkin berupa: akhir yang bahagia dan mungkin sebaliknya akhir

yang tidak bahagia.


suatu rangkaian peristiwa, alur selalu menampilkan konflik-konflik, dari

konflik-konflik kecil ke konflik-konflik besar. Konflik-konflik ini menjadi perhatian


penting dalam persiapan menemukan makna cerita dalam drama dan persiapan

pementasan. Mengidentifikasi konflik dan jenis konflik dapat dilakukan dengan cara
langsung menuliskan hasil temuan dalam bentuk kalimat-kalimat maupun paragraf-

paragraf atau menyusunnya dalam tabel.


Kedua memahami karakter tokoh. Dalam drama dijumpai tokoh sentral (tokoh

utama), tokoh bawahan, dan tokoh latar. Selain itu, dapat juga ditemui jenis tokoh
lainnya yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Karakter tokoh digambarkan melalui

dialog dan lakuan para tokoh. Mengidentifikasi karakter tokoh yang berkembang
dalam peristiwa dilakukan dengan cara langsung menuliskan hasil temuan dalam

bentuk kalimat-kalimat maupun paragraf-paragraf atau menyusunnya dalam tabel


berikut ini.

Ketiga memahami dialog. Dialog dalam naskah drama merupkan percakapan


antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Menganalisis dialog dalam drama dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa panduan pertanyaan yaitu, Apakah dialog


dalam drama itu sudah mempertinggi nilai gerak? Sudahkan dialog tersebut menarik

dan wajar? Adakah dalam dialog-dialog itu kalimat yang tidak perlu? Mampukah
dialog-dialog itu menggambarkan karakter tokoh-tokohnya? Mampukah dialog-

dialog itu menggambarkan alur cerita?


Keempat memahami babak dan adegan. Satu babak terbagi dalam beberapa

adegan. Babak dalam suatu naskah drama bisa diidentifikasi dengan cara
mengidentifikasi tempat dan waktu tertentu peristiwa demi peristiwa terjadi dan

tidak menuntut perubahan besar-besaran setting saat pementasan. mengetaui


adegan dilakukan dengan mengetahui batasan adegan. Adegan merupakan bagian

dari babak dan dibatasi dengan adanya perubahan peristiwa datang dan perginya
satu tokoh atau lebih ke dalam pentas.

Kelima memahami petunjuk pengarang, prolog, dan epilog. Petunjuk


pengarang dalam naskah drama membantu pembaca, pemain, sutradara, dan kru

pementasan untuk memahami naskah sebab memberikan penjelasan mengenai


keadaan, suasana, peristiwa, perbuatan, dan sifat tokoh. Petunjuk pengarang bisa

ditemukan dalam bentuk penjelasan tambahan yang diberi penanda kurung dan
biasanya ditulis dengan huruf kapital.
Prolog dalam naskah drama merupakan pengantar naskah yang berisi

pendapat maupun keterangan dari pengarang mengenai cerita yang disajikan. Epilog
dalam naskah drama merupakan kesimpulan yang disajikan pengarang di akhir.

Nakah drama masa kini jarang memberikan epilog. Namun bila dalam suatu naskah
drama ada prolog dan epilog, ini akan membantu Anda untuk memahami makna

cerita dalam naskah drama.


Keenam memahami tema. Tema dalam drama menjadi dasar pengembangan

cerita dan mengikat pengembangan cerita. Seorang penulis terkadang


mengemukakan tema dengan jelas tetapi ada juga yang secara tersirat. Akan tetapi,

tema harus dirumuskan dengan jelas, karena tema merupakan sasaran yang hendak
dicapai oleh seorang penulis naskah drama.

Ketujuh memahami totalitas makna dalam drama. Untuk memahami totalitas


makna dalam drama, hubungan antara pemahaman terhadap alur; karakter tokoh;

dialog; babak dan adegan; dan petunjuk pengarang ataupun prolog dan epilog.

Anda mungkin juga menyukai