Anda di halaman 1dari 12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Umum Pendekatan


3.2 Studi Literatur
3.3 Lokasi Penelitian
3.4 Metode Survei
3.4.1 Jenis – Jenis Survei
3.4.2 Peralatan Survei
3.5 Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder
3.5.1 Pengumpulan Data Primer
3.5.2 Pengumpulan Data Sekunder
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
3.7 Permodelan Transpotasi Menggunakan Software Vissim
3.7.1 Pengolahan Data
3.7.2 Permodelan Menggunakan Vissim
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Umum Pendekatan


Berdasarkan metode penelitian akan diambil dilapangan nantinya akan diolah dan
dianalisis dengan menggunakan software seperti Ms. Excel dan PTV Vissim yang
digunakan sebagai alat simulator yang nantinya akan menghasilkan kinerja simpang.
Berikut ini terdapat bagan alirmengenai metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data
1. Data Primer (geometrik jalan, kecepatan kendaraan, volume arus lalu lintas)
2. Data Sekunder (jumlah penduduk)

Analisis Data
volume arus lalu lintas, kecepatan mobil (LV) dan sepeda motor (MC)
1. dilapagan
2. MKJI 1997
3. software Vissim

MKJI Di lapangan / observasi Software Vissim


1997
Input Data Pengolahan Data
Cari Cari Kecepatan 1. Input Background
Kapasitas Kecepatan Mobil dan 2. Membuat jaringan jalan
(C) Arus Sepeda Motor 3. Menentukan jenis kendaraan
1. Co Bebas Saat Survei 4. Mengisi vehicle types
2. FCw (FV)
5. Mengisi vehicle classes
3. FCsp 1. FVo Output 6. Input desired speed distribution
4. FCsf 2. FVw Kecepatan 7. Input vehicle compisitions
5. FCcs 3. FFWsf Mobil dan 8. Input volume arus lalu lintas
4. FFVcs Sepeda Motor
Derajat keseluruhan
di Lapangan / 9. Menentukan titk pengambilan
Kejenuhan
Observasi data dengan data collection
(DS)
Kecepatan pengolahan data
Kecepatan
Mobil proses kalibrasi
Sepeda Motor
pada menu Belum
driving behavior memenuhi
Kalibrasi syarat
Kecepatan
Arus Bebas Trial and Error
Sepeda Motor parameter & uji
statistik:
1. volume kendaraan
Masukan ke Grafik
(uji statistik GEH) Setelah
2. kecepatan memenuhi
kendaraan (uji syarat
Output kecepatan mobil
dan motor pada MKJI statistik MAPE)
1997
Output kecepatan mobil dan
sepeda motor pada Vissim

Analisis perbandingan kecepatan antara MKJI 1997 / Vissim


dengan kecepatan di Lapangan

Kesimpulan

Saran

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian

3.2 Studi Literatur


Teori yang digunakan dalam proposal penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengolahan Lalu Lintas & Angkutan Jalan,
2. Manajemen Transportasi,
3. Manual Kapastitas Jalan Indenesia 1997
Dengan menggunakan teori – teori tersebut, applikasi yang akan mendukung untuk
proposal penelitian adalah vissim, yang dapat memperagakan ilustrasi secara 3D.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada wilayah jembatan layang Kiaracondong, Provinsi
Jawa Barat.

Gambar 3.2 Peta Situasi Jalan Sekitar Jembatan Layang Kiaracondong, Bandung,
Provinsi Jawa Barat

3.4 Metode survey


3.4.1 Jenis – Jenis Survei
a. Survei Geometrik Simpang
Survei ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi tata
guna lahan dan dimensi pada simpang yang berguna untuk menganalisis data
pada penelitian ini. Metode survei yang digunakan adalah metode
pengambilan data secara langsung di lapangan. Adapun langkah – langkah
pelaksanaan survei sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat berupa roll meter serta bahan seperti formulir survey dan
alat tulis untuk mencatat
2. Kemudian kita melakukan pengukuran pada tiap –tiap kaki simpang atau
pendekat dengan mengukur penampang melintang meliputi lebar jalan,
median pada ruas jalan tersebut.
b. Survei Volume Kendaraan
Survei ini dilakukan untuk menghitung volume kendaraan sesuai dengan
klasifikasi yang telah ditentukan pada masing - masing ruas jalan. Metode
yang digunakan adalah dengan merekam menggunkan handycam / kamera.
Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat survei yaitu berupa kamera dan handycam serta tripod.
2. Kemudian kita menempatkan tripod dan kamera pada titik atau sudut yang
bagus untuk pengambilan video.
3. Melakukan perekaman selama 12 jam dari pukul 06.00 – 18.00 Wita.
4. Setelah proses perekaman selesai kita memindahkan video ke laptop
selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah kendaraan yang bergerak
melewati ruas jalan tersebut.
5. Kemudian melakukan tabulasi atau kompilasi data volume kendaraan pada
excel.
c. Survei Kecepatan Kendaraan
Survei yang dilakukan untuk mengetahui kecepatan kendaraan pada saat
melintasi tiap-tiap pendekat pada persimpangan. Survei ini dilakukan dengan
menggunakan alat Speed Gun.
1. Melakukan pengambilan sampel kendaraan sesuai dengan klasifikasi
kendaraan yang telah ditentukan sebanyak kurang lebih 20 kali untuk
masing- masing kendaraan, dan dilakukan di setiap ruas jalan.
2. Selanjutnya membidik kendaraan dengan cara menekan tombol trigger
pada speed gun dan arahkan alat segaris dengan arah pandangan ke depan
dari pengamat. Tombol mulai ditekan setelah kendaraan melewati titik
simpangnya.
3. Setelah itu data yang diperoleh akan di rekapituasi dengan menggunakan
ms.excel.
d. Survei Panjang Antrian
Survei ini dilakukan dengan melihat panjang antrian kendaraan yang sedang
menunggu atau mengantri pada simpang kemudian melakukan tracking
panjang antrian kendaraan. Adapun langkah- langkah dari survei ini adalah:
1. Menunggu kendaraan yang mengantri pada simpang dan memberi tanda
pada antrian paling belakang. Kegiatan ini dilakukan beberapa kali untuk
melihat antrian yang paling panjang.
2. Selanjutnya dari penanda tersebut kita melakukan tracking dari posisi
kendaraan yang paling belakang sampai awal antrian.
3. Setelah melakukan tracking panjang antrian kita mencatat hasil panjang
antrian di formulir survei.

3.4.2 Peralatan Survei


Peralatan survei yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Nama Peralatan Survei dan Fungsinya
No. Nama Alat / Fungsi Alat Jenis Survei
Gambar
1. Roll Meter - Digunakan untuk Survei

mengukur dimensi Geometrik

jalan pada simpang Simpang

yang ditinjau

2. Kamera & - Digunakan untuk Survei


Handycam
merekam arus Volume

kendaraan yang Kendaraan,

melewati simpang dan Panjang

- Mendokumentasikan Antrian

panjang antrian dan


tundaan kendaraan.

3. Tripod - Digunakan untuk Survei Volume

dudukan kamera Kendaraan

atau handycam

4. Speed Gun - Digunakan sebagai Survei

alat untuk Kecepatan

menentukan Kendaraan

kecepatan

kendaraan yang

melewati pendekat

simpang.

5. Laptop - Digunakan untuk Semua Jenis


Survei
merekap semua data

hasil survei dan

melakukan tabulasi

dan kompilasi data

pada ms.excel

6. Stopwatch App - Digunakan untuk Survei Siklus

sebagai alat untuk Lampu Lalu

menghitung waktu Lintas


siklus lampu lalu lintas

7. Formulir Survei - Digunakan untuk Semua Jenis


Survei
dan ATK mencatat hasil data

yang diperoleh di

lapangan

3.5 Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder


3.5.1 Pengumpulan Data Primer
Survey ini dilakukan dengan cara turun langsung kelapangan / observasi,
dengan melakukan pengamatan langsung yang akan dilakukan di wilayah
jembatan layang Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat. Data-data yang
digunakan untuk analisis didapatkan dengan cara pengumpulan data primer
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang diperlukan antara lain:
a. Data volume lalu lintas.
Langkah awal yang dilakukan adalah menetukan jenis kendaraan
berdasarkan klasifikasi kendaraan yaitu sepeda motor (MC), kendaraan
ringan (LV), kendaraan berat (MHV), Kendaraan truk besar (LT),
kendaraan bus besar (LB). Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan
dengan menggunakan pencatatan secara manual setiap 15 menit selama jam
sibuk. Survei dilakukan oleh surveyor pada titik pengamatan untuk seluruh
arah lalu lintas. Kemudian catat kecepatan kendaraan, untuk mengukur
kecepatan dibatasi pada jarak per 500 meter, yang dilakukan sebanyak 5
kali dengan mengikuti arus kendaraan untuk masing-masing arah.
b. Data geometrik.
Pengumpulan data geometrik jalan dilakukan dengan mengukur panjang
segmen jalan yang diteliti kemudian menentukan bagian per segmen dan
mengukur lebar jalan serta lebar bahu jalan. Dalam pengumpulan data ini
digunakan meteran sebagai alat bantu ukur.
c. Kondisi Lingkungan
Lingkungan jalan diklasifikasikan dalam kelas menurut tata guna tanah
dan aksesibilitas jalan tersebut dari aktivitas sekitarnya. Hal ini ditetapkan
secara kualitatif dari pertimbangan teknik lalu-lintas seperti di bawah ini:
1. Komersial (Com) yaitu tata guna lahan komersial (misalnya pertokoan,
rumah makan, perkantoran) dengan jalan masuk langsung bagi pejalan
kaki dan kendaraan.
2. Perukiman (Res) yaitu tata guna lahan tempat tinggal dengan jalan
masuk langsung bagi pejalan kaki dan kendaraan.
3. Akses terbatas (RA) yaitu tanpa jalan masuk atau jalan masuk
langsung terbatas (misalnya karena adanya penghalang fisik, jalan
d. Hambatan samping
Pelaksanaan survey untuk pengambilan data hambatan samping dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat aktivitas samping jalan yang terjadi
selama waktu pengamatan. Survei hambatan samping dilakukan dengan
cara menghitung langsung setiap tipe kejadian per 200 meter pada lajur
jalan yang diamati. Tipe kejadian yang dicatat adalah jumlah kendaraan
parkir di pinggir jalan, jumlah pejalan kaki yang menyeberang dan melewati
pinggiran ruas jalan, arus kendaraan lambat serta jumlah angkutan yang
menaik turunkan penumpang di segmen pengamatan. Survei dilakukan
pada lajur jalan per 200 meter, untuk menghitung sesuai tipe kejadian per
200 meter per jam yang diamati.

3.5.2 Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi sesuai dengan perencanaan.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk dari Badan
Pusat Statistik (BPS) kota Bandung tahun 2019.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data yang diperlukan cukup, maka akan dilakukan analisis dengan
menggunakan data yang diperoleh di lapangan dan menggunakan formula yang ada
pada landasan teori. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode yang
didasarkan pada MKJI 1997, untuk kondisi kelandaian khusus. Analisis dilakukan
terhadap kinerja jalan (kapasitas, derajat kejenuhan dan kecepatan). Dan hasil dari
perhitungan tersebut akan dibandingkan atau akan di pakai pada permodelan
menggunakan software vissim.

3.7 Permodelan Transportasi Menggunakan Software Vissim


3.7.1 Pengolahan Data
Berdasarkan survei langsung di lapangan dan traffic counting yang dilakukan,
diperoleh data-data yang cukup untuk dilakukan input pada software Vissim.
Simulasi diawali dengan melakukan input base data berupa tipe, kelas dan
kategori kendaraan, perilaku berkendara, dilanjutkan dengan membuat
jaringan jalan sesuai dengan kondisi asli di lapangan, lalu bisa dilakukan
inputjumlah arus lalu lintas beserta komposisi kendaraannya. Setelah itu, dibuat
pula signal control, yaitu pemodelan sinyal lalu lintas di tiap-tiap kaki simpang,
dengan lama fase dan lama waktu hijau, kuning dan merah di tiap-tiap
kaki simpang sesuai dengan kondisi asli, caranya dengan memilih dan klik tool
signal control, klik edit controller, akan muncul kotak dialog baru. Pilih fixed
time signal, pilih edit signal control, setelah itu kita bisa mengatur urutan
nyala lampu, lama hijau, waktu kuning hingga all-red, hingga urutan urutan
fase di tiap-tiap kaki simpang.Langkah selanjutnya adalah menetapkan titik
penghitungan queue counterdan vehicle travel time, setelah itu bisa dimulai
simulasi lalu lintas dengan interval 3600 detik, sehingga setelah selesai
diperoleh data berupa panjang antrian maksimum, minimum dan rata-rata.
Analisis distribusi panjang antrian dibagi menjadi empat bagian, yaitu jam
kesatu, jam kedua, jam ketiga dan jam keempat. Analisis data distribusi
panjang antrian yang terjadi dilakukan menggunakan metode statistik
untuk mengetahui persebaran panjang antrian yang terjadi berdasarkan arus
lalu lintas yang masuk ke kaki simpang tiap-tiap jam.

3.7.2 Permodelan Menggunakan Vissim


Dalam penggunaan Softrware Vissim, terdapat beberapa parameter yang perlu
ditentukan dan diiput agar model simulasi dapat berjalan. Secara singkat,
parameter yang perlu diatur untuk menjalankan model simulasi pada simpang tak
bersinyal adalah sebagai berikut:
a. Membuat link terlebih dahulu agar dapat membuat connector.
b. Menentukan jenis kendaraan pada 2D/3D Models, menambah dan
menyesuaikan jenis kendaraan pada Vehicle Types dan juga Vehicle Classes,
mengatur kecepatan masing-masing kendaraan pada Desired Speed
Distribution, kemudian mengatur Vehicle Compositions agar dapat
menampilkan jenis kendaraan sesuai keinginan.
c. Menginput volume lalu lintas pada Vehicle Inputs terlebih dahulu agar
kendaraan dapat keluar/muncul saat di running.
d. Menentukan rute perjalanan pada Static Vehicle Rounting Decisions
e. Menentukan siklus lampu lalu lintas pada menu 3D Traffic Signal
f. Mengatur area konflik pada menu Confict Areas
g. Memilih jenis tipe evaluasi dan menjalankan simulasi
h. Melakukan kalibrasi dengan metode trial and error hingga mencapai hasil
yang mendekati data observasi. Nilai parameter perilaku pengemudi (driving
behavior) diubah sesuai dengan perkiraan kondisi di lapangan yang berlaku
i. Mengulangi langkah ke 7 sampai hasil yang diperoleh mendekati hasil
observasi di lapangan

Berdasarkan analisa kerja lalu lintas yang dilakukan dengan software vissim
diperoleh output nilai panjang antrian dan tundaan kendaraan, diperlukannya
beberapa alternative untuk mencapai hasil yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2015. Penggunaan Software Vissim untuk Evaluasi Hitungan Mkji 1997
Kinerja Ruas Jalan Perkotaan (Studi Kasus : Jalan Affandi, Yogyakarta). Yogyakarta

Aryandi, R.D. 2014.Penggunaan Software VISSIM untuk Analisis Simpang Bersinyal.


Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada.

Ulfa, Marissa. 2017. MIKROSIMULASI LALU LINTAS PADA SIMPANG TIGA


DENGAN SOFTWARE VISSIM (Studi Kasus : Simpang Jl. A. P. Pettarani – Jl. Let.
Jend. Hertasning Dan Simpang Jl. A. P. Pettarani – Jl. Rappocini Raya). Makasar.

Munawar, A. 2004. Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Yogyakarta : Beta Offset.

Morlok, E K. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta :


Erlangga.

Tamin O.Z. 2000.Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi ke 2. Bandung

Anda mungkin juga menyukai