Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab kematian

terbanyak didunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor 2 didunia

sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Menurut Menkes, selain

permasalahan yang belum tuntas ditangani diantaranya yaitu upaya penurunan

angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), pengendalian

penyakit HIV/AIDS, TB, Malaria serta peningkatan akses kesehatan reproduksi

(termasuk KB), terdapat hal-hal baru yang menjadi perhatian, yaitu: 1) Kematian

akibat penyakit tidak menular (PTM); 2) Penyalah gunaan narkotika dan alkohol;

3) Kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas; 4) Universal Health

Coverage; 5) Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah; serta penanganan

krisis dan kegawat daruratan. Menkes mengingatkan bahwa pembangunan sektor

kesehatan untuk SDGs sangat tergantung kepada peran aktif seluruh pemangku

kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah, parlemen, dunia usaha, media

massa, lembaga sosial kemasyarakatan, organisasi profesi dan akademisi, mitra

pembangunan serta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Guna mencapai kesuksesan dalam implementasi SDGs diperlukan

internalisasinya ke dalam agenda pembangunan kesehatan nasional. Indikator-

indikator SDGs perlu diselaraskan ke dalam visi misi Presidan dan seluruh Kepala

Daerah, visi dan misi tersebut yang selanjutnya akan dijabarkan melalui RPJMN,

1
RPJMD serta Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Daerah.

Pada hakikatnya, bila kita dapat melaksanakan seluruh program dan kegiatan

yang telah kita susun bersama maka dengan sendirinya target-target yang terdapat

dalam SDGs akan dapat kita penuhi, tandas Menkes.

Jumlah kasus kematian Bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007

pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus.

Demikian pula dengan angka kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi

4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus.

Mortalitas ibu merupakan salah satu indicator utama status kesehatan suatu

populasi. Indicator ini dan mortalitas bayi sudah lazim digunakan untuk

membandingkan status kesehatan Negara Amerika Serikat dengan Negara

lainnya.

Rumah sakit dan dokter membedakan tipe kematian ibu dalam 2 kelompok :

1. Kematian akibat penyebab obstetric langsung yang dikaitkan dengan

penyebab obstetric dan penyelenggara layanan kesehatan.

2. Tidak langsung, yang dikaitkan dengan kondisi yang sudah dialami dan

kematian bukan disebabkan oleh tindakan penyelengrara layanan

kesehatan, misalnya malaria, anemia, dll.

Menurut WHO tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat

persalinan. Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau

kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-

negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000

kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara

maju dan 51 negara persemakmuran.

2
Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi diantara

negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Depkes tahun 2008 jikadibandingkan

AKI Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai

160 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti Negara

Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, filipina 112 per

100.000 kelahiran hidup, brunei 33 per 100.000 per kelahiran hidup, sedangkan

di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan, persalinan,

nifas, 16 – 17 ibu menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka,

umumnya menetap. Infeksi juga merupakan penyebab penting kematian dan

kesakitan ibu. Insiden infeksi nifas sangat berhubungan dengan pratik tidak bersih

pada waktu persalinan dan masa nifas. Infeksi Menular Seksual dalam kehamilan

merupakan Faktor resiko untuk sepsis, infeksi HIV/AIDS berhubungan dengan

peningkatan insiden sepsis.

Insiden KPD secara umum sebesar 10% pada kehamilan, dan KPD itu

sendiri menyumbang sekitar 30-40% kejadian persalinan preterm, sementara itu

persalinan preterm dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas pada bayi baru

lahir sebesar 80-85%. Faktor lain yang berhubungan dengan KPD antara lain:

sosial ekonomi, BMI yang kurang dari normal, konsumsi tembakau/merokok aktif

maupun pasif, riwayat KPD sebelumnya, infeksi saluran kemih, perdarahan

pervaginam, inkompeten serviks dan amniosintesis.

Disamping berbagai penyebab yang diuraikan diatas, Indonesia masih

menghadapi berbagai masalah yang secara langsung ataupun tidak langsung

berperan mempersulit upaya penurunan AKI, Seperti masalah pertumbuhan

3
penduduk, transisi demografi, desentralisasi, utilisasi fasilitas kesehatan,

pendanaan dan kurangnya koordinasi instansi terkait baik di dalam negeri maupun

bantuan dari luar negeri.

B. TUJUAN

Tujuan umum :

1. Memenuhi tugas PKK Internasional

2. Menambah wawasan dalam bidang kesehatan

3. Mempu menjadi perbandingan untuk bidang kesehatan dalam

negeri (Indonesia)

Tujuan Khusus

1. Mengetahui data angka kematian kasus kebidanan di Malaysia dan

Indonesia

2. Memehami faktor penyebab kasus kebidanan

3. Analisis fasilitas dan Yankes di Malaysia dan Indonesia

4. Analisis perbedaan Program Kesehatan Indonesia dan Malaysia.

C. Manfaat

Prakrek Kebidanan Komprehensif Internasional dapat bermanfaat untuk

menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan pengetahuan dan

keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan

standar pelayanan.

4
BAB II

ANALISA PELAYANAN KESEHATAN

A. Malaysia

Malaysia sudah berkembang luas dalam hal pelayanan kesehatan. Hal ini

dicerminkan dari sistem pelayanan kesehatan universal, artinya sistem ini banyak

merujuk pada pelayanan kesehatan swasta. Angka kematian bayi (yang digunakan

sebagai standar mengukur efisiensi pelayanan kesehatan secara keseluruhan) pada

tahun 2005 adalah 10, menunjukkan perbandingan yang baik bila dibandingkan

dengan negara Amerika Serikat dan Eropa Barat. Angka harapan hidup pada

kelahiran di tahun 2005 adalah 74 tahun. Sistem kesehatan di Malaysia terbagi

menjadi sektor publik dan sektor swasta.

a) Dasar Terbentuknya Sistem Pelayanan Kesehatan di Negara

Malaysia

Ketika Konferensi sejarah diadakan di Alma Ata pada 1978 untuk

mengatasi ketidakadilan pada kesehatan untuk populasi dunia, tujuan utamanya

adalah “Kesehatan untuk semua pada tahun 2000” dianggap dapat dicapai oleh

pendekatan Primary Health Care (PHC). Deklarasi ini diadopsi secara resmi PHC

Perawatan Kesehatan Utama sebagai sarana untuk memberikan pelayan kesehatan

yang komprehensif, universal, perawatan kesehatan yang merata dan terjangkau

untuk semua. Unfortunately for many parts of the world, till today, Health for All

has not been achieved. Sayangnya banyak negara sampai hari ini Kesehatan untuk

Semua ini belum tercapai. As noted by the Director General of the World Health

Organization during her opening remarks at the primary health care conference in

5
Buenos Aires in August last year, health care is not reaching the poorest sectors at

the necessary scale. Sebagaimana dicatat oleh Direktur Jenderal Organisasi

Kesehatan Dunia selama pidato pembukaannya pada konferensi PHC di Buenos

Aires pada Agustus tahun 2007, pelayanan kesehatan tidak mencapai sektor

termiskin pada skala yang diperlukan.

3.Malaysia, as a nation, had achieved “Health for All by the year 2000” –

theMalaysia, sebagai bangsa yang telah berhasil mencapai "Kesehatan untuk

Semua pada tahun 2000" – sebagaimanaoriginal target set by the Alma Ata

Declaration. target awal yang ditetapkan oleh Deklarasi Alma Ata. However, there

are still pockets of population caught in the vicious cycle of poverty and ill-health,

with difficulties in accessing not only health but also educational and economic

services. Namun, masih ada kantong kantong penduduk terjebak dalam lingkaran

setan kemiskinan dan kesehatan yang buruk, dengan kesulitan dalam mengakses

tidak hanya kesehatan tetapi juga layanan pendidikan dan ekonomi. That is why

the theme of this conference is still relevant even to Malaysia today, in order to

uplift the disadvantaged sub-sets of the population into the mainstream of

Malaysians who are enjoying the health status of developed countries.

4.When the Alma Ata Declaration was put forth to attain “Health for All

by the year 2000”, the Primary Health Care concept was groundbreaking because

its broad-based interventions not only looked at the health system and at the

reduction of the burden of diseases, but also called for multi-sectoral collaboration

to uplift the socio-economic status of the population which impacts on

health.Ketika Alma Ata Deklarasi dikemukakan untuk mencapai "Kesehatan

untuk Semua pada tahun 2000", konsep Primary Health Care merupakan

6
terobosan paling bagus karena berbasis luas tidak hanya melihat intervensi sistem

kesehatan dan pengurangan beban penyakit, tetapi juga menyerukan kolaborasi

multi-sektoral untuk mengangkat status sosio-ekonomi penduduk yang berdampak

pada kesehatan.

Di Malaysia, Departemen Kesehatan adalah penjaga kesehatan publik, dan

prinsip etika pemandu dalam kesehatan masyarakat adalah ekuitas. Therefore, the

Ministry has always sought to ensure that access to life-saving and health-

promoting interventions is not denied to anyone for unfair reasons, including

social or economic ones. Oleh karena itu, kementerian telah selalu berusaha untuk

memastikan bahwa akses untuk hidup hemat dan kesehatan mempromosikan

intervensi-tidak ditolak kepada siapapun untuk alasan yang tidak adil, termasuk

yang sosial atau ekonomi.

7.Since Malaysia's Independence in 1957, the Ministry of Health has not

only sought to ensure the provision of safe water, safe food and quality medicine,

but has also strived to keep the Malaysian public informed of the means to protect

their own health.Sejak Kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957, Departemen

Kesehatan tidak hanya berusaha untuk menjamin penyediaan air bersih, makanan

yang aman dan obat-obatan berkualitas, tetapi juga diupayakan untuk menjaga

masyarakat Malaysia mengenai cara untuk melindungi kesehatan mereka sendiri.

The Malaysian health care system has always been practicing the principles of

Primary Health Care, thanks to the foresight of our post-independence political

leadership who placed social equity high on their agenda and has developed many

“pro-poor” policies that see Malaysia spending more of public funds on the

poorest 20% of the population.

7
Sistem pelayanan kesehatan Malaysia selalu mempraktikkan prinsip-

prinsip Primary Health Care, berkat kejelian pascakemerdekaan kepemimpinan

politik Malaysia yang menempatkan keadilan sosial tinggi pada agenda mereka

dan telah mengembangkan banyak "pro-poor" kebijakan yang melihat Malaysia

pengeluaran lebih dana publik pada 20% termiskin dari populasi.

Pada tahun 1956, yaitu, pra-kemerdekaan, kami hanya memiliki 42

fasilitas perawatan kesehatan primer di negara ini, namun pada tahun 2005

fasilitas kesehatan primer kami telah tumbuh 2.874, terdiri dari 809 klinik

kesehatan, 1.919 dan 146 klinik masyarakat klinik ponsel. The Second National

Health and Morbidity Survey in 1996 found that 88.5% of the population already

lived within 5 km of a health facility and 81% lived within 3 km of one.

Kesehatan Nasional dan Survei Morbiditas Kedua pada tahun 1996 menemukan

bahwa 88,5% penduduk sudah tinggal dalam waktu 5 km dari fasilitas kesehatan

dan 81% tinggal dalam jarak 3 km dari satu. There is not only progress in terms of

health facilities, the scope of services in Primary Health Care has also expanded to

include women's health, community mental health, health of older persons,

adolescent health, management of non-communicable diseases and dental care.

Tidak ada kemajuan hanya dalam hal fasilitas kesehatan, cakupan layanan di PHC

juga telah diperluas untuk mencakup kesehatan perempuan, kesehatan mental

masyarakat, kesehatan orang tua, kesehatan remaja, manajemen non-menular

penyakit dan perawatan gigi.

8
b) Perkembangan Sistem Pelayanan Kesehatan di Negara Malaysia

Globalisasi dan teknologi baru, dalam inovasi proses industri

menyebabkan resiko keselamatan kerja yang lebih besar dan tantangan keamanan.

Di Malaysia, Undang-Undang untuk perusahaan atau pabrik 1967 memuat

peraturan untuk mengatasi masalah awal yang muncul karena industrialisasi di

Malaysia pada 1970-an. Pemberlakuan Keselamatan dan Kesehatan persyaratan

yang ditetapkan Undang-Undang 1994 yang harus dipenuhi melalui promosi

kesehatan dan keselamatan kerja berdasarkan peraturan diri, sesuai dengan kode

praktek industri dalam operasi, menerapkan kesehatan dan keselamatan strategi

manajemen serta penanaman akhir dari suatu kesehatan kerja dan keselamatan.

Adanya industrialisasi yang dijelaskan sebelumnya, pemerintah Malaysia

melakukan perbaikan pelayanan kesehatan dalam bidang kesehatan dan

keselamatan kerja. Dalam perkembangannya, malaysia memberlakukan peraturan

yang mana meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Peningkatan tersebut

salah satunya dalam bentuk peningkatan pelayanan keselamatan kerja dengan

membuat Pedoman Pelayanan Kesehatan kerja. Pedoman ini berfungsi untuk

memperkuat penyediaan pelayanan kesehatan kerja dengan menjelaskan

mekanisme tentang bagaimana menerapkan Pelayanan Kesehatan Kerja, fungsi

Pelayanan Kesehatan Kerja, kualifikasi dan peran dari berbagai praktisi Kesehatan

Kerja yang terlibat dalam memberikan layanan. Pedoman ini lebih lanjut

dimasukkan metode untuk menilai kinerja penyedia Kerja Pelayanan Kesehatan

termasuk indikator untuk memastikan keunggulan program Kesehatan Kerja dan

layanan berkualitas yang disediakan.

9
Malaysia, yang berusaha mendorong pembangunan ekonomi dan industri,

memberlakukan "Keselamatan dan Kesehatan Rencana Guru untuk Malaysia

2015” untuk memastikan pekerja yang aman, sehat dan produktif. Dengan

membangun, memelihara dan mempertahankan budaya pengaturan diri melalui

penegakan hukum. Hal ini akan membuka masa depan menuju sebuah era budaya

pencegahan yang kuat pada promosi kesehatan pada akhir 2020, yang menjamin

lingkungan kerja yang dibangun di atas "budaya aman".

Untuk menjamin penyediaan layanan optimal kesehatan kerja pada

beberapa tingkatan seperti badan pemerintah, universitas, lembaga pelatihan,

penyedia kesehatan kerja perawatan dan kurangnya jumlah industri memadai

professional ini. Department of Occupational Safety and Health (DOSH) selalu

memiliki jumlah yang memadai dari para profesional seperti untuk memperkuat

pelayanan kesehatan kerja. Sejak beberapa tahun terakhir, DOSH telah berusaha

untuk meningkatkan jumlah dokter kesehatan kerja untuk memfasilitasi layanan

kesehatan kerja yang diberikan di negara ini, yang dapat dianggap sebagai

lompatan kuantum dalam upaya untuk mengkonsolidasikan pelayanan kesehatan

kerja di seluruh wilayah dan sebuah prestasi untuk mempekerjakan setidaknya

satu penyedia pelayanan kesehatan kerja profesional di setiap wilayah.

c) Statistik Kesehatan

Usia harapan hidup penduduk Malaysia menurut WHO berkisar rata-rata

72 tahun. Sedangkan angka kematian ibu di Malaysia 41 per 100 ribu kelahiran

hidup. Sedangkan angka kematian bayi di Malaysia 8 per 1000 kelahiran hidup.

10
d) Tingkat Kefokusan Pemerintah Malaysia Terhadap Sistem

Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Malaysia sangat perduli pada tingkat kepentingan pada

perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial

pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat yaitu suatu kenaikan melebihi

47% dari periode sebelumnya. Ini berarti semua kenaikan menghabiskan lebih

dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan meningkatnya

harapan hidup dan bertambahnya penduduk, pemerintah Malaysia mulai

memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada,

membangun dan melengkapi rumah sakit baru, menambah jumlah klinik umum

dan perbaikan pelatihan serta perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth).

Sebelumnya pemerintah Malaysia telah memperkuat usaha untuk memajukan

sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.

e) Rumah Sakit Sistem kesehatan

Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun

pelayanan di rumah sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-

rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan

untuk bekerja di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis,

khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan

kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru untuk

menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli

untuk menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor. Sebagian besar

rumah sakit swasta berada di perkotaan dan tidak seperti banyak rumah sakit

11
umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. Rumah

sakit swasta umumnya tidak dilihat sebagai investasi ideal atau sedikitnya perlu

waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini

berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan

kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan

kesehatan dan fokus pemerintah tertuju untuk membangun industri yang disebut

pariwisata kesehatan (Medical Tourism). Pemerintah Malaysia juga telah

mempromosikan negaranya sebagai negara tujuan pelayanan kesehatan secara

regional maupun internasional.

f) Pengobatan

The National Health and Morbidity Survey II yang telah dijalankan pada

tahun 1996 menunjukkan bahwa kira-kira 2.3 % dari rakyat Malaysia

menggunakan pengobatan tradisional ini dan kira-kira 3.8 % menggunakan kedua-

duanya sekali yaitu pengobatan modern dan pengobatan tradisional secara

bersamaan (Kementerian Kesihatan Malaysia, 2009). Anggaran sebanyak US$500

juta dibelanjakan oleh kerajaan Malaysia setiap tahun untuk perkembangan

pengobatan tradisional, berbanding dari US$300 juta untuk pengobatan modern

(WHO, 2002). Data yang didapatkan dari Tradisional & Complementary Division

di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia menunjukkan bahwa terdapatnya

peningkatan sebanyak 32.5% dari tahun 2008 ke tahun 2009 dalam kelulusan

pemohonan tenaga praktek tradisional di Malaysia. Antaranya adalah dalam

bidang pengobatan Cina sebanyak 27%, tukang urut Thai sebanyak 16%, tukang

urut Melayu sebanyak 6%, dan lain-lain ( TCM, 2009).

12
g) Sistem Jaminan Sosial

Sebagai negara persemakmuran, sistem jaminan sosial di Malaysia

berkembang lebih awal dan lebih pesat dibandingkan dengan perkembangan

sistem jaminan sosial di negara lain di Asia Tenggara. Pada tahun 1951 Malaysia

sudah memulai program tabungan wajib pegawai untuk menjamin hari tua

(employee provident fund, EPF) melalui Ordonansi EPF. Seluruh pegawai swasta

dan pegawai negeri yang tidak berhak atas pensiun wajib mengikuti program EPF.

Ordonansi EPF kemudian diperbaharui menjadi UU EPF pada tahun 1991.

Pegawai pemerintah mendapatkan pensiun yang merupakan tunjangan karyawan

pemerintah. Selain itu, Malaysia juga memiliki sistem jaminan kecelakaan kerja

dan pensiun cacat yang dikelola oleh Social Security Organization (SOCSO).

Oleh karena pemerintah federal Malaysia bertanggung jawab atas pembiayaan dan

penyediaan langsung pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk yang relatif

gratis, maka pelayanan kesehatan tidak masuk dalam program yang dicakup

sistem jaminan sosial di Malaysia. Dengan sistem pendanaan kesehatan oleh

negara, tidak ada risiko biaya kesehatan yang berarti bagi semua penduduk

Malaysia yang sakit ringan maupun berat. Sektor informal merupakan sektor yang

lebih sulit dimobilisasi. Namun demikian, dalam sistem jaminan sosial di

Malaysia, sektor informal dapat menjadi peserta EPF atau SOCSO secara

sukarela. Termasuk sektor informal adalah mereka yang bekerja secara mandiri

dan pembantu rumah tangga.

Karyawan asing dan pegawai pemerintah yang sudah punya hak pensiun

juga dapat ikut program EPF secara sukarela. Di dalam penyelenggaraannya,

masing-masing program dan kelompok penduduk yang dilayani mempunyai satu

13
badan penyelenggara. Program EPF dikelola oleh Central Provident Fund (CPF),

sebuah badan hukum di bawah naungan Kementrian Keuangan. Lembaga ini

merupakan lembaga tripartit yang terdiri atas wakil pekerja, pemberi kerja,

pemerintah, dan profesional. Untuk tugas-tugas khusus, seperti investasi, lembaga

ini membentuk Panel Investasi. Penyelenggaraan pensiun bagi pegawai

pemerintah dikelola langsung oleh kementrian keuangan karena program tersebut

merupakan program tunjangan pegawai (employment benefit) dimana pegawai

tidak berkontribusi. Program jaminan kecelakaan kerja dan pensiun cacat dikelola

oleh SOCSO yang dalam bahasa Malaysia disebut Pertubuhan Keselamatan Sosial

(PERKESO).

Manfaat (benefits) yang menjadi hak peserta terdiri atas:

1) Peserta dapat menarik jaminan hari tua berupa dana yang dapat diambil

seluruhnya (lump-sum) untuk modal usaha, menarik sebagian lump-sum

dan sebagian dalam bentuk anuitas (sebagai pensiun bulanan), dan

menarik hasil pengembangannya saja tiap tahun sementara pokok

tabungan tetap dikelola CPF.

2) Peserta dapat menarik tabungannya ketika mengalami cacat tetap,

meninggal dunia (oleh ahli warisnya), atau meninggalkan Malaysia untuk

selamanya.

3) Peserta juga dapat menarik dananya untuk membeli rumah, ketika

mencapai usia 50 tahun, atau memerlukan biaya perawatan di luar fasilitas

publik yang ditanggung pemerintah.

4) Ahli waris peserta berhak mendapatkan uang duka sebesar RM 1.000-

30.000, tergantung tingkat penghasilan, apabila seorang peserta meninggal

14
dunia. Tingkat iuran untuk program EPF, dalam prosentase upah,

bertambah dari tahun ke tahun seperti disajikan dalam tabel berikut.

Jumlah iuran tersebut ditingkatkan secara bertahap untuk menyesuaikan

dengan tingkat upah dan tingkat kemampuan penduduk menabung. Dalam

program EPF di Malaysia, sekali seseorang mengikuti program tersebut,

maka ia harus terus menjadi peserta sampai ia memasuki usia pensiun

yang kini masih 55 tahun (Kertonegoro, 1998).

Jabatan Kesihatan Negeri/Wilayah


Rencana utama: Senarai Jabatan Kesihatan Negeri/Wilayah
Pejabat Kesihatan Daerah/Wilayah
Rencana utama: Senarai Pejabat Kesihatan Daerah/Wilayah
Institusi Latihan Kementerian Kesihatan Malaysia
Rencana utama: Senarai Institusi Latihan Kementerian Kesihatan Malaysia
Hospital-Hospital Kerajaan
Rencana utama: Senarai hospital di Malaysia
Klinik Kesihatan dan Pergigian Kerajaan
Rencana–rencana utama: Senarai Klinik Kesihatan Kerajaan dan Klinik
Pergigian Kerajaan
Makmal Kesihatan Awam
Rencana utama: Senarai Makmal Kesihatan Awam
Klinik 1Malaysia
Program
Sejak konsep 1 Malaysia diperkenalkan oleh Perdana Menteri iaitu Dato'
Sri Najib Tun Abdul Razak, Kementerian Kesihatan Malaysia telah
mengambil pelbagai inisiatif untuk memperkasakan semangat patriotisme
dalam kalangan rakyat Malaysia seperti :

15
SL1M Jururawat (Skim Latihan 1 Malaysia Jururawat)
Sejak dari 2013, program ini telah dilaksanakan bertujuan untuk melatih
para graduan diploma kejururawatan bagi meningkatkan kemahiran,
kepakaran, keyakinan diri serta pembangunan sahsiah untuk membolehkan
mereka mendapat pekerjaan yang baik. Program ini dijalankan minimum
selama 6 bulan dan maksimum selama 1 tahun. Dalam memastikan kelancaran
program, terdapat beberapa modul kemahiran yang disediakan oleh syarikat-
syarikat yang menyertai SL1M Jururawat seperti :
 Infection Control Practies
 National Nursing Audits
 Nursing Documentation
 Neonatal Resuscitation
 Pain Score
 Management of Emergency Trolley
 Nursing Management of Non Communicable Disease
 Acute Nursing Procedure
 Communication Skills
 Corporate Culture
 Basic Life Support
 Mentoring Program

Program Berjalan 10 000 Langkah Merdeka


Program Berjalan 10 000 Langkah Merdeka telah dilangsungkan secara
serentak di seluruh pelosok negara pada 9 September 2012 yang lalu. Ianya
dianjurkan oleh Kementerian Kesihatan Malaysia bersempena bulan kemerdekaan
dan telah mencipta rekod di dalam Malaysia Book of Records.
Program ini terbuka kepada seluruh rakyat Malaysia tanpa mengira
bangsa, agama dan usia. Sebagai contoh, program Berjalan 10 000 Langkah
Merdeka di Kajang telah mendapat sambutan yang menggalakkan daripada
kakitangan Pejabat Kesihatan Daerah Hulu Langat, Hospital Kajang, Hospital
Ampang, pelajar-pelajar sekolah di sekitar Hospital Kajang, kakitangan Pejabat

16
Pergigian Daerah Hulu Langat, kakitangan Hospital Universiti Kebangsaan
Malaysia dan juga orang ramai.
Sehubungan dengan itu, program ini sememangnya memberi impak positif
dengan meningkatkan tahap kesedaran disamping merapatkan hubungan di antara
rakyat Malaysia yang berbilang kaum.

Cadangan Program
Memandangkan KKM telah mengambil langkah yang bijak dalam
memperkasakan konsep 1 Malaysia melalui bidang kesihatan dan perubatan, lebih
banyak inisiatif boleh dijalankan bagi mencapai matlamat peningkatan semangat
patriotisme dalam kalangan rakyat Malaysia. Sebagai contoh, pelaksanaan Hari
Tanpa Gula sekurang-kurangnya sekali dalam tempoh setahun. Sehingga
tempoh ini sudah kerap agensi-agensi kesihatan mengadakan kempen kesedaran
dan mengajak orang awam untuk mengurangkan pengambilan gula dalam
makanan serta minuman, namun perkara ini tidak akan dapat dilaksanakan
sepenuhnya sehingga dikuatkuasakan oleh pihak kerajaan.
Gula merupakan pemanis makanan dan pengunaan yang berlebihan boleh
mengundang pelbagai penyakit kronik kepada tubuh badan seperti penyakit darah
tinggi, diabetes, serta memberi masalah kepada organ-organ (jantung,ginjal dan
pankreas). Penggunaan gula boleh digantikan dengan pemanis artificial. Program
ini tertumpu kepada golongan kanak-kanak sehingga golongan dewasa
terutamanya ibu bapa yang berperanan mendidik anak-anak.
Antara program yang boleh dilaksanakan adalah seperti pesta jualan
makanan kurang atau tanpa gula, pameran-pameran tentang bahayanya
pengambilan gula secara berlebihan serta ceramah kesedaran di sekolah-sekolah
oleh pegawai kesihatan. Melalui program ini, ia bukan sahaja dapat meningkatkan
tahap kesihatan malah dapat mengeratkan hubungan antara pelbagai kaum di
Malaysia

C. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi

17
urusan kesehatan. Kementerian Kesehatan berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden. Kementerian Kesehatan dipimpin oleh seorang Menteri
Kesehatan (Menkes) yang sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Nila Moeloek.

Tugas dan Fungsi


Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas,
Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
dan kefarmasian dan alat kesehatan;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan;
3. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Kesehatan;
4. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;
5. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di
bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan;
6. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Kesehatan di daerah;
7. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan;
dan
8. pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Kesehatan.

Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015, Kementerian Kesehatan
terdiri atas:
 Sekretariat Jenderal;
 Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat;

18
 Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan;
 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
 Inspektorat Jenderal;
 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
 Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
 Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan;
 Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi;
 Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan
 Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan

Kordinasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Menteri Kesehatan
melakukan koordinasi terhadap LPNK yaitu Badan Pengawas Obat dan
Makanan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

NAWACITA

Kementerian Kesehatan berperan serta dalam meningkatkan kualitas hidup


masyarakat melalui agenda prioritas Kabinet Kerja atau yang dikenal dengan
Nawa Cita, sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

19
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

VISI

Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi Presiden Republik


Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Visi tersebut diwujudkan dengan 7
(tujuh) misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

NILAI-NILAI

Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk
rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang

20
adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama
dan status sosial ekonomi.

Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus
berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi
masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan
yang berbeda pula.

Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien.

Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:

1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)


Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui
4 jenis upaya yaitu:
a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.

21
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.

Untuk penguatan ke tiga fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi Puskesmas,


dengan fokus pada 5 hal, yaitu:
1) peningkatan SDM;
2) peningkatan kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas;
3) peningkatan pembiayaan;
4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan
5) pelaksanaan akreditasi Puskesmas.

Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk


ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis kesehatan.
Upaya untuk mendorong tercapainya target pembangunan kesehatan
nasional, terutama melalui penguatan layanan kesehatan primer, Kementerian
Kesehatan mengembangkan program Nusantara Sehat. Program ini menempatkan
tenaga kesehatan di tingkat layanan kesehatan primer dengan metode team-based.
Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan mutu
sistem informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan
kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas kesehatan lingkungan.
Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan
promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan sumber
pembiayaan Puskesmas. Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas
diarahkan untuk mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian
pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi prioritas
pembangunan kesehatan.

2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).

22
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.
3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada
bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-
kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan,
dan daerah bermasalah kesehatan.

D. MAHSA University
MAHSA didirikan pada tahun 2005 di Pusat Bandar Damansara,
Damansara Heights, Kuala Lumpur dengan keyakinan bahwa pendidikan tinggi
di bidang kesehatan merupakan roda vital dalam pembangunan bangsa. MAHSA
adalah gagasan Profesor Datuk Dr. Hj. Mohamed Haniffa yang merupakan Pro-
Konselir dan ketua eksekutif.
Profesor Datuk Dr. Hj. Mohamed Haniffa adalah praktisi klinis
Kedokteran yang memiliki visi untuk menciptakan pusat keunggulan dalam
pendidikan Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi, Perawatan dan Sekutu di
wilayah ini sehingga mengembangkan profesional perawatan kesehatan yang
berkualitas dan penuh welas asih untuk memenuhi kebutuhan bangsa kita yang
agung. Hal ini sejalan dengan visi Perdana Menteri bahwa Malaysia harus
menjadi pusat keunggulan akademik.
Untuk menghasilkan kumpulan profesional perawatan kesehatan yang
terampil, disepakati mulai dari awal bahwa MAHSA akan mengumpulkan pikiran
cemerlang di dalam negeri dan luar negeri untuk membantu memelihara pikiran
siswa kami dan mengasah ketrampilan mereka. Lebih jauh lagi, di bidang
kesehatan, pengetahuan teoritis meskipun penting tetap sekunder akibat paparan
klinis dan oleh karena itu diputuskan bahwa siswa MAHSA harus mendapatkan
pengalaman praktis pada tahap awal selama masa jabatan mereka. Akhirnya,
fasilitas mutakhir diciptakan untuk melengkapi kurikulum pengajaran yang
inovatif dan staf pengajar yang berkualitas dan termotivasi. Dalam kurun waktu
singkat, siswa kami melampaui lokasi awal mereka dan dengan demikian kampus

23
kedua didirikan di Jalan University, Kuala Lumpur. Kampus Universitas Jalan
atau JUC sekarang ditunjuk sebagai kampus utama.
Dari awal yang sederhana dengan Pra-Universitas Cambridge GCE A
'Levels dan Diploma tiga tahun dalam program Keperawatan di tahun 2005,
sekarang MAHSA dengan bangga diakui sebagai salah satu institusi utama yang
berfokus pada penyampaian pendidikan di bidang program penawaran layanan
kesehatan. mulai dari program Certificate hingga Diploma, Degree, Masters dan
Doktor.
Pada tahun 2009, MAHSA ditingkatkan dari College to University College
status. Upgrade di kelas ini dalam empat tahun saja merupakan bukti dedikasi
teladan staf akademik dan administrasi ditambah dengan program unggulan
pengiriman. Dengan uji tuntas dan dukungan yang cukup dari mahasiswa, staf dan
masyarakat, MAHSA dengan bangga mengumumkan pencapaian terakhirnya
untuk menerima statusUniversitas. Universitas MAHSA adalah entitas yang terus
berkembang; mengembangkan program baru, menciptakan jalur pendidikan
lanjutan dan menggali aktivitas penelitian sehingga dapat menawarkan kepada
siswa yang prospektif dan lancar pengalaman belajar yang kaya dan pendidikan
komprehensif yang akan berharga dan bermanfaat. Universitas MAHSA baru-baru
ini memperluas pilihan program mereka yang ditawarkan dan sekarang
menawarkan kursus Business, Accounting, and Engineering.

B. MAHSA UNIVERCITY MALAYSIA

Sejarah Mahsa University

MAHSA didirikan pada tahun 2005 di Pusat Bandar Damansara,

Damansara Heights, Kuala Lumpur dengan keyakinan bahwa pendidikan tinggi di

bidang kesehatan merupakan roda vital dalam pembangunan bangsa.MAHSA

adalah gagasan Profesor Datuk Dr. Hj. Mohamed Haniffa yang merupakan Pro-

Kanselir dan ketua eksekutif.

24
Profesor Datuk Dr. Hj. Mohamed Haniffa adalah praktisi klinis

Kedokteran yang memiliki visi untuk menciptakan pusat keunggulan dalam

pendidikan Kedokteran Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi, Perawatan dan

Sekutu di wilayah ini sehingga mengembangkan profesional perawatan kesehatan

yang berkualitas dan penuh welas asih untuk memenuhi kebutuhan bangsa kita

yang agung. Hal ini sejalan dengan visi Perdana Menteri bahwa Malaysia harus

menjadi pusat keunggulan akademik.

Untuk menghasilkan kumpulan profesional perawatan kesehatan yang

terampil, disepakati mulai dari awal bahwa MAHSA akan mengumpulkan pikiran

cemerlang di dalam negeri dan luar negeri untuk membantu memelihara pikiran

siswa kami dan mengasah ketrampilan mereka. Lebih jauh lagi, di bidang

kesehatan, pengetahuan teoritis meskipun penting tetap sekunder akibat paparan

klinis dan oleh karena itu diputuskan bahwa siswa MAHSA harus mendapatkan

pengalaman praktis pada tahap awal selama masa jabatan mereka.Akhirnya,

fasilitas mutakhir diciptakan untuk melengkapi kurikulum pengajaran yang

inovatif dan staf pengajar yang berkualitas dan termotivasi.

Dalam kurun waktu singkat, siswa kami melampaui lokasi awal mereka dan

dengan demikian kampus kedua didirikan di Jalan University, Kuala

Lumpur.Kampus Universitas Jalan atau JUC sekarang ditunjuk sebagai kampus

utama.

Dari awal yang sederhana dengan Pra-Universitas Cambridge GCE A

'Levels dan Diploma Diploma tiga tahun dalam program Keperawatan di tahun

2005, sekarang MAHSA dengan bangga diakui sebagai salah satu institusi utama

25
yang berfokus pada penyampaian pendidikan di bidang program penawaran

layanan kesehatan. mulai dari program Certificate hingga Diploma, Degree,

Masters dan Doktor.

Pada tahun 2009, MAHSA ditingkatkan dari College to University College

status. Upgrade di kelas ini dalam empat tahun saja merupakan bukti dedikasi

teladan staf akademik dan administrasi ditambah dengan program

unggulanpengiriman.

Dengan uji tuntas dan dukungan yang cukup dari mahasiswa, staf dan

masyarakat, MAHSA dengan bangga mengumumkan pencapaian terakhirnya

untuk menerima status Universitas.Universitas MAHSA adalah entitas

yang terus berkembang; mengembangkan program baru, menciptakan jalur

pendidikan lanjutan dan menggali aktivitas penelitian sehingga dapat menawarkan

kepada siswa yang prospektif dan lancar pengalaman belajar yang kaya dan

pendidikan komprehensif yang akan berharga dan bermanfaat.

Universitas MAHSA baru-baru ini memperluas pilihan program mereka yang

ditawarkan dan sekarang menawarkan kursus Business, Accounting, and

Engineering.

A. Visi dan Misi

Visi

Menjadi pusat keunggulan Pendidikan Tinggi di wilayahnya.

26
Misi

1. Berkomitmen untuk penyampaian pendidikan dengan kualitas terbaik

dengan penekanan pada tangan pada pelatihan.

2. Menghasilkan profesional yang kompeten dan terampil melalui guru yang

berkualitas, berdedikasi, dan berpengalaman.

3. Menyediakan fasilitas mutakhir untuk memastikan standar pendidikan

yang diinginkan.

4. Memfasilitasi dan meningkatkan jaringan lokal dan internasional bagi

siswa dan staf.

5. Untuk meningkatkan dan memberikan peluang penelitian dan inovasi di

semua tingkatan.

B. Fasilitas Mahsa University

Kampus MAHSA semua terletak di kota-kota yang ramai mudah diakses

dengan transportasi umum seperti bus, kereta api LRT, dan taksi publik.

Mahasiswa memiliki akses ke berbagai fasilitas di kampus seperti:

1. Perpustakaan

2. Hunian Mahasiswa di Kampus (Asrama) Lengkap dengan Keamanan 24 H

3. Kolam Renang

4. Area Tempat Fitnes dan Rekreasi

5. Gedung

6. Kafeteria

7. Toko Serba ada

27
8. Laboratorium

9. Komputer

10. Aksesoris Wi-Fi

11. Suraus

12. Layanan ATM

13. Pelayanan Perjalanan dan Tur

14. Pusat Pelayanan Telpon Selular

Kehidupan mahasiswa di MAHSA seluruhnya dipimpin

mahasiswa.MAHSA memiliki jenis beragam dari klub dan perkumpulan,

dengan fokus di olahraga, budaya dan hiburan.Partisipasi dan

pengorganisasian acara memanfaatkan kualitas kepemimpinan mahasiswa

kami dan memungkinkan mereka untuk mencapai keseimbangan yang sehat

dengan jadwal akademis mereka.

C. Jurusan di mahsa university

1. Health and Medicine (Kesehatan & Kedokteran)

a. Bachelor of Pharmacy (Hons)

b. Master in Pharmacy

c. MSc in Public Health (Anglia Ruskin University, UK)

d. BSc (Hons) Physiotherapy

e. Doctor of Dental Sugery

f. BSc (Hons) Nursing

g. Doctor of Philosophy (PhD) in Nursing

2. Business and Management (Bisnis dan Manajement)

28
3. Applied Pure and Science (Ilmu Murni dan Terapan)

4. Humanitis and Social Science ( Ilmu humoria dan Ilmu social)

5. Engineering (Tehnik)

6. Mass comunitacion and Media (Komunikasi dan Media)

 HOSPITAL SALAM SHAH ALAM MALAYSIA

Hospital Shah Alam (HSAS) terletak kira – kira 1KM daripada Bandaraya

Shah Alam di Mukim Bukit Raja, Daerah Petaling, 14KM daripada Hospital

Tengku Ampuan Rahimah Klang dan 25KM daripada Hospital

Universiti.Pembinaan Hospital Shah Alam seluas 30

SALAM Shah Alam didirikan pada 31 Maret 2003 yang berlokasi di

Bagian 19 Shah Alam dengan tujuan utamanya adalah untuk menyediakan

perawatan kesehatan tersier yang terjangkau, terjangkau dan dapat diterima bagi

masyarakat. Shah Alam Specialist Hospital menyediakan layanan perawatan

pasien komprehensif satu atap yang didukung oleh radiologi diagnostik dan

fasilitas laboratorium klinis mutakhir serta fasilitas modern yang lengkap.

SALAM menekankan pentingnya kerja tim untuk memastikan operasi yang mulus

dapat dicapai. Sebuah tim spesialis yang berpengalaman, perawat yang

berdedikasi dan administrator yang efisien ada di sini untuk membantu dan

memberikan pengalaman yang mungkin ingin dibagikan pasien kepada pasien

lain.

29
Moto kami, "Anda selalu berada di tangan yang baik" adalah cara kami yang

penuh kasih untuk mengatakan bahwa kami peduli dan menghargai pelanggan

kami dan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman yang indah dengan Dokter

kami, staf klinis dan juga manajemen.

a) Mission

Untuk menjadi penyedia layanan kesehatan yang disukai di Malaysia

b) Awards

MS ISO 9001:2008

MATERNITY

(PERSALINAN)

30
c) Persalinan Normal

RM 2499.00 (Rp. 8.746.500,-)

d) Paket termasuk:

• Persalinan normal tanpa komplikasi

• Konsultasi (O & G dan Paeds)

• Menginap 2 Hari 1 Malam

• Kamar & Board (tempat tidur single / Double)

• Imunisasi bayi

(BCG, Hepatitis B & Vitamin K)

• Makanan

Tidak termasuk:

• Induksi, Forceps / Vakum, Epidural

• Komplikasi

e) Syarat dan ketentuan:

• Setoran RM 2000 diperlukan

• Biaya konsultasi tambahan RM 200 untuk pengiriman antara jam 6 sore -

8.00 pagi

• 2 kali pemeriksaan pranatal selama trimester ke-3 untuk hak paket ini

ElectiveCaesarean

RM 6499,00

Paket termasuk:

• Operasi caesar elektif saja

31
• Konsultasi (O & G dan Paeds)

• Menginap 3 Hari 2 Malam

• Kamar & Board (tempat tidur single)

• Imunisasi bayi

(BCG, Hepatitis B & Vitamin K)

• Makanan

f) Tidak termasuk:

• Setiap kasus darurat

• Komplikasi

g) Syarat dan ketentuan:

• Setoran RM 3000 diperlukan

• 2 kali pemeriksaan pranatal selama trimester ke-3 untuk hak paket ini

h) Prosedur opsional

• Epidural - RM 900,00

• Pengiriman Forceps - RM 350.00

• Pengiriman Vakum - RM 500,00

• Induksi Tenaga Kerja - RM 400,00

i) Waktu pelayanan ( waktu Melawat wad)

 Isnin – jumat

12.30 Tengah hari – 2.00 petang

4.30 Petang – 7.00 Malam

32
 Sabtu, Ahad & Cuti Umum

12.30 Tengah hari – 7.00 Malam

 Waktu Melawat ICU/CCU/NICU/HDW (Termasuk Sabtu,Ahad,

dan Cuti Umum)

12.30 Tengah hari – 2.00 Petang

04.30 Petang – 07.00 Malam

Kanak – kanak berumur 12 tahun kebawah tidak dibenarkan melawat

Seminar di Mahsa University


a. Susunan kegiatan di Mahsa University
Kegiatan di Mahsa University untuk Kloter Ke II dilaksanakan pada tanggal 5
Desember 2018.
NO. WAKTU KEGIATAN PJ
1 08.30 AM Kedatangan mahasiswa dan Dosen Rizal
Stikes Aisyah Pringsewu Prof. Dr. Chean
2 09.00 AM Pembukaan dan doa Prof. Dr. Chean
Pertunjukan penyambutan
Briefing
3 09.30 – Materi : Stage Labour, Family Pn. Ishah
11.30 AM Planning and Breast Feeding
4 12.00 - Pemberian sertifikat Rizal
12.30 AM Foto bersama
5 12.30 – Lunch Rizal
02.00 PM
6 02.00 – Demonstration delivery, breast Pn. Ishah,
04.00 PM feeding, anthropometry Skill Lab Pn. Bashirah,
visit Pn. Nurlairy
7 04.00 – Visit facility to anatomy Lab & Rizal
05.00 PM Library Tea

33
b. Materi Seminar

A. PERJALANAN PROSES PERSALINAN

Inisiasi Tenaga Kerja

• Teori penarikan progesteron

• Estrogen

• Oksitosin

• Hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal janin - Cortisol

• Prostaglandin

B. Perubahan anatomi pada pra persalinan dan saat persalinan

1. . Servix (Pematangan Serviks)

• Prostaglandin membuat serviks lunak dan meregang

• Estrogen melalui pelepasan prostaglandin dan relaksin

• Juga berkontribusi terhadap pemasakan servix

• Suatu zat, hyaluronidase, membantu dalam penipisan dan dilatasi

serviks di bawah pengaruh kontraksi uterus selama persalinan

2. Turunkan segmen uterus

Bagian rahim yang ismik mulai meregang selama kehamilan hingga 4

cm pada 20-24 minggu, dan sampai 10 cm saat aterm. Ini adalah bagian

pasif berbentuk kubah yang membentang karena kontraksi uterus.

3. Rahim didalam tubuh

• Mengalami kontraksi-nyeri, lebih kuat, lebih sering, dan setiap

kontraksi berlangsung lebih lama saat persalinan berlangsung.

34
• Lapisan otot longitudinal berkontraksi dan mendorong bagian

presentasi ke dalam panggul (penurunan bagian presentasi)

• Pembelahan otot silang-silang di miometrium menyempitkan pembuluh

darah, dan mencegah perdarahan post partum.

• Selama persalinan, otot miometrium memendek dengan kontraksi

berikutnya (dikenal sebagai retraksi) yang menyebabkan turunnya janin

dan pengusiran dan plasenta.

C. Persalinan Normal

1) Tanda dan gejala persalinan

1.1 Ontractions uterus yang menyakitkan

• Awalnya, kontraksi intermitten datang pada selang waktu 15-20 menit

• Secara bertahap, mereka menjadi progresif, lebih sering, peningkatan

intensitas dan bertahan untuk periode yang lebih lama

• Pada tahap akhir persalinan, rasa sakit datang setiap 2-3 menit (3

kontraksi per 10 menit) dan berlangsung selama 30-45 perdetik.

1.2 Pertunjukan

• Dengan dilatasi serviks, sumbatan lendir di os dengan semburat darah

akan copot dan muncul di vulva. Ini dikenal sebagai pertunjukan

1.3 Peningkatan dan dilatasi serviks

Penampilan digambarkan persentase pemendekan panjang serviks yaitu

25% merupakan penipisan keempat dan 5% setengah penghilangan

• Dengan penipisan penuh, tidak ada proyeksi serviks ke vagina

35
• Dilatasi diukur dalam cm, tetapi diperkirakan dengan jari. Satu jari kira-

kira 1-1,5 cm

• Ketika serviks sepenuhnya melebar, dilatasi adalah 10 cm dan bibir

serviks tidak dapat dirasakan di vagina

1.4 Pembentukan kantong air

• Ketika segmen bawah etretches dan serviks terbuka, kutub bawah

membran janin menjadi terlepas dan tidak didukung di segmen uterus

bawah.

• Selama kontraksi, kutub ini mengandung jumlah tertentu tonjolan cairan

amnion dan menjadi cembung, tetapi faltens segera setelah kontraksi

berakhir

• tonjolan ini disebut "kantong air", dan pasti tanda bahwa persalinan telah

dimulai.

2) Tahapan persalinan

2.1 Tahap pertama persalinan

• Mulailah dengan onset persalinan dan diakhiri dengan dilatasi penuh

serviks (10 cm)

• Durasi:

o 16-18 jam di primigravida

6-8 jam dalam multigravida

• Kontraksi uterus secara progresif meningkatkan frekuensi, intensitas dan

durasi yang menyebabkan turunnya janin dan penipisan dan dilatasi serviks

36
• Partogram adalah grafik yang digunakan untuk menganalisis kemajuan

laour dengan mengamati tingkat dilatasi cervix

2.2 Tahap kedua persalinan

• Tahap pengusiran janin dimulai dengan dilatasi serviks penuh (10 cm)

dan diakhiri dengan persalinan bayi

• Durasi:

o 1 jam dalam primigravida

o 20 - 30 menit dalam multigravida

• Ada dua fase:

o Fase pertama dimulai dengan dilatasi serviks penuh dan berakhir

dengan nyeri berlebih

o Fase kedua secara klinis dikenal dengan menahan nyeri, di mana

wanita jatuh tekanan pada rektum dan ingin mengosongkan ususnya

dengan setiap kontraksi

2.3 Tahap ketiga persalinan

• Melibatkan pengusiran plasenta dan membran

• Tanda pemisahan plasenta:

o Gush darah

o Pemanjangan tali pusat di luar vagina

o Hardenung dan munculnya fundus uteri ke tingkat umbilikus

• Plasenta dikeluarkan oleh upaya sukarela dari ibu, atau disampaikan

dengan traksi tali pusat terkontrol

3) Manajemen tenaga kerja

3.1 Manajemen tahap 1 persalinan

37
• Konfirmasikan diagnosis persalinan sejati dan nilai kematangan kehamilan

• Pelajari kebohongan, posisi dan presentasi janin dan periksa apakah bagian

presentasi dilakukan

• Periksa denyut jantung janin

• Periksa tanda-tanda vital (B / P, TPR)

3.2 Manajemen tahap 2 persalinan

• Episiotomi

3.3 Manajemen tahap ketenagakerjaan

• Kehilangan darah - 90% kasus, kehilangan darah tahap 3 adalah sekitar

150-200 ml

• Periksa perineum untuk laserasi apapun, jahitan episiotomi kemudian

dilakukan

3.4 Manajemen tahap 4 persalinan / tepat setelah melahirkan

• Amati untuk perdarahan postpartum, kondisi umum ibu, dan dalam

kasus dan episiotomi, perhatikan hematoma vulva

• Kontraksi uterus dipertahankan dengan memijat uterus

3,5 Manajemen aktif persalinan

General Anaesthesis (cont)

Anestesi lain termasuk:

• Blok pomendal

• Blok paraserviks

• Blok epidural

38
B. RENCANA KELUARGA

Definisi

Perencanaan dimaksudkan untuk menentukan jumlah dan jarak dari anak-anak

seseorang melalui pengendalian kelahiran

WHO: definisi Keluarga Berencana memungkinkan individu atau pasangan

untuk mengantisipasi dan mencapai jumlah anak yang diinginkan serta jarak dan

waktu dari bith mereka. Hal ini dicapai melalui penggunaan metode kontrasepsi

perawatan infertilitas yang tidak disengaja.

Tujuan untuk Keluarga Berencana

• Untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan

• Untuk membawa bith yang diinginkan

• Untuk mengatur interval antara kehamilan

• Untuk mengontrol waktu kelahiran dalam kaitannya dengan usia ibu

• Untuk membantu keluarga dengan jumlah anak yang diinginkan

 Keuntungan Keluarga Berencana secara Umum

• Sepasang suami istri dapat memutuskan jumlah anak-anak sesuai dengan

kemampuan mereka untuk menyediakan kebutuhan dasar, cinta dan perhatian

kepada setiap anak mereka

• Pasangan dapat menentukan kapan harus melahirkan (memberi jarak

kehamilan)

• Hidup yang bahagia akan lebih berarti dan menarik karena pasangan dapat

39
merencanakan waktu untuk memiliki setiap bith kapan pun mereka siap untuk

memilikinya

 Pasangan dapat mengurangi stres logam mereka dalam hal ekonomi

keluarga karena mereka dapat memiliki jumlah anak yang mampu mereka

beri makan dan perawatan.

Keuntungan untuk ibu

• Jarak kesehatan ibu dapat dipertahankan, ada cukup waktu baginya

untuk pulih dari setiap kehamilan dan kelahiran

• Keluarga berencana memungkinkan ibu memiliki cukup waktu untuk

mengelola pekerjaan rumah dan dirinya sendiri

• Keluarga berencana memungkinkan ibu untuk menghabiskan cukup

waktu dengan setiap anggota keluarga (suami dan anak-anak mereka)

Keuntungan untuk Anak-Anak

• Kebutuhan dasar: setiap anak mampu menerima perhatian, acre, cinta,

makanan, dan kebutuhan dasar lain yang cukup dan merasa lebih aman

• Pendidikan: setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan

pendidikan tinggi dengan dukungan keuangan dari orang tua.

Keuntungan bagi BapaK

• Ekonomi: mampu memberikan waktu enogh, perhatian dan dukungan

keuangan kepada istrinya dan setiap anaknya

• Perhatian: Mampu memenuhi impiannya memiliki keluarga yang

bahagia, Dengan kata lain

40
• Keluarga Berencana identik dengan kesehatan wanita

• Dapat menjamin kualitas hidup seorang wanita

• Keluarga Berencana adalah strategi yang paling efektif untuk

mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu

• Sejak diperkenalkan di Malaysia, layanan keluarga berencana telah

berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup wanita, anak-anak, dan

institusi keluarga

C. Konsepsi dan Kontrasepsi

Konsepsi adalah pembuahan sel telur oleh sperma.

Kontrasepsi adalah penghindaran kehamilan

Berikut ini adalah cara untuk menghindari kehamilan:

• Pencegahan ovulasi

• Pencegahan Fertilisasi

• Pencegahan ovum yang dibuahi agar tidak tertanam di uterus

Metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi lima jenis:

• Metode hormonal. Hormon gabungan (pil, patch, nuvaring)

• Metode penghalang (kimia dan fisik), kondom (kondom eksternal, kondom

internal)

• Intrauterine device (IUD) (Tembaga dan hormonal)

• Metode Alami (pantangan)

• Kontrasepsi darurat. 85% efektif

41
Metode untuk pasangan wanita:

• Menyusui

• Metode Ovulasi (periode aman)

• Spermisida dalam krim, jeli atau busa

• Diafragma (kondom wanita)

• Alat kontrasepsi intrauterus (IUCD)

• Hormon - pil, suntikan atau implan

• Ligasi tuba bilateral (BTL)

Methos Keluarga Berencana:

Sebuah. Metode fisiologis / Metode Barrier (Metode non hormonal)

Tujuan: untuk mencegah sperma hidup mengunyah sel telur

• Metode Ovulasi

• Metode kalender

• Metode suhu / metode Symptotermal

• Coitus interrupters

• Payudara Payudara

3. Metode Kimia

• Spermisida adalah bahan kimia yang menghancurkan sperma (krim, agar-

agar, busa, aerosol)

4. Metode Hormonal

• Pil

• Suntikan

• Implan

42
5. Metode Mekanis

• Kondom

• Diafragma

• Douche

• IUCD

4. Caj Dan Bayaran


a. Caj Kemasukan Wad
1) Kadar bayaran deposit kemasukan wad di Hospital Shah Alam adalah
bergantung kepada jenis perubatan dan mengikut kelas yang telah
ditetapkan. Semua pesakit dikehendaki membayar deposit apabila
dimasukkan ke wad.
2) Orang Awam Warga negara Malaysia dan Warga negara Asing perlu
membayar wang cagaran seperti yang telah ditetapkan ketika
pendaftaran.
3) Kaki tangan Kerajaan perlu mengemukakan Surat Pengesahan Kaki
tangan Kerajaan yang dikeluarkan oleh Jabatan tempat pesakit/waris
bertugas. (Sila maklumkan kepada petugas kaunter sekiranya pesakit /
waris hendak menggunakan GL online HRMIS dan sertakan sekali no.
kad pengenalan pesakit/ waris yang berkenaan untuk memudahkan
petugas kaunter mencari data pesakit/waris di dalam sistem HRMIS).
4) Pesara Kerajaan perlu mengemukakan kad pesara bersama salinan kad
pesara semasa pendaftaran.
5) Kakitangan Swasta yang berdaftar dengan KKM perlu mengemukakan
Surat Jaminan Syarikat Swasta tempat pesakit/waris bertugas untuk
dikecualikan dari membayar deposit.
6) Pelajar Sekolah/Pelajar IPT Awam perlu mengemukakan Surat Akuan
Pelajar dari sekolah/IPT.

1. Caj wad

1) Caj Wad Sehari

43
Kelas Wad Warganegara Bukan Warganegara

Kelas satu :

Bilik 1 katil RM 120 RM 320

Bilik 2 katil RM 90 RM 240

Bilik 3 katil atau lebih RM 60 RM 200

Kelas Dua RM 40 RM 180

Kelas tiga RM 3 RM 160

2. Caj Rawatan Sehari

Kelas Satu Kelas Dua Kelas Tiga

Warganegara RM 15 RM 5 PERCUMA

Bukan RM 100 sehari

warganegara

Perhatian : semua caj yang dikenakan TIDAK TERMASUK caj ujian

makmal, x-ray, pembedahan dan bayaran prosedur klinikal yang

dijalankan.

3. Caj klinik Pakar

 Warganegara

Kes Rujukan Warganegara

Temu janji pertama – percuma


Hospital/klinik Kerajaan
Temu janji seterusnya – RM 5.00

44
Temu janji pertama – RM 30
Hospital/ Klinik Swasta
Temu janji seterusnya – RM 5.00

Perhatian : semua caj yang dikenakan TIDAK TERMASUK caj ujian

makmal, x-ray, pembedahan dan bayaran prosedur klinikal yang

dijalankan.

 Bukan warganegara

RM 120 (Tidak termasuk ujian, rawatan dan siasatan)

4. Caj Laporan Perubatan

Jenis laporan Warganegara Bukan warga negara

Laporan ringkas/ RM 40 RM 120

pendapat disediakan

oleh pegawai perubatan

Laporan ringkas/ RM 80 RM 240

pendapat disediakan

pakar

Pendapat lengkap RM 200 – 1000 RM 400 hingga RM

disediakan oleh pakar 2,000 bergantung kepada

kerumitan menyediakan

pendapat itu.

5. Caj siasatan

1. Rujukan kerajaan Tiada bayaran lain. Dikenakan selain RM 5.00 untuk

pendaftaran

45
2. Rujukan swasta Pendaftaran RM 5.00 tidak termasuk lain – lain

siasatan, caj siasatan adalah sama dengan harga warga asing kelas satu

3. Warga asing Pendaftaran RM 60.00 tidak termasuk lain – lain siasatan,

caj sisatan mengikuti harga kelas satu.

6. Kemudahan awam

a. Kafetaria

b. Kedai serbaneka

c. Perpustakaan

d. Info kiosk

e. Taman permainan

f. Surau

g. Auditorium

46
BAB III

PEMBAHASAN

Saat ini masyarakat Indonesia sangat mendambakan layanan kesehatan prima

dengan balutan keramah tamahan . impian itu sukses dilakukan Malaysia dengan

menyediakan program wisata kesehatan. Dari tahun ke tahun, statistic mencatat

meningkatnya kunjungan turis untuk wisata kesehatan ke Malaysia. Tercatat

sekitar 410.000 turis yang berobat ke Malaysia pada tahun 2009. Dari total

kunjungan tersebut, 70% berasal dari Indonesia.

Program wisata kesehatan yang dijalankan Malaysia mendapat support dari

semua kalangan. Artinya, semua berpartisipasi dalam program ini. Kerajaan

Malaysia sangat menjamin kelayakan hidup para pelayanan kesehatan, sehingga

perbedaan system pembiayaan antara Malaysia dengan Indonesia :

Keterangan /
NO Malaysia Indonesia
Pelayanan

1. System Biaya kesehatan ditanggung Pemerintah membentuk

pembiayaan oleh kerajaan dan badan non bank yang

kesehatan masyarakat. Biaya berasal bertanggung jawab dalam

dari pajak yang dibayarkan mengumpulkan pembayaran

oleh masyarakat kepada premi masyarakat dan

pemerintah federal dan pembayaran klaim.

masyarakat juga diharuskan Pengunaan layanan

iur biaya sebesar 1RM – 5 kesehatan oleh penyedia

RM. Alokasi dana ditentukan jasa layanan kesehatan

47
oleh kementrian kerajaan. dalam bentuk kapitasi dan

Keuangan dan system INA CBG`s. kementrian

pembiayaan kesehatan kesehatan sebagai pembuat

langsung dikendalikan oleh kebijakan (regulator)

kementrian kesehatan

Ministry Of Health (MoH).

2 Sumber Pajak dan iur masyarakat Premi

biaya

3 Pengelola Kementrian kesehatan Kementrian Kesehatan

system Ministry of Health (MoH) sebagai regulator serta

pembiayaan memonitor dan

kesehatan mengevaluasi pelaksanaan

siste kesehatan, BPJS

sebagai badan pengumpul

dan penyalur premi melalui

kapitasi dan INA CBG`s

4 Cakupan Bisa mencapai 100% Bisa mencapai 100%

kepesertaan (universal coverage) (universal coverage)

5 Pembayaran Warga mambayar iuran 1. Penerima bantuan iuran

oleh peserta sebesar 1RM – 5 RM setiap (IPB) sebesar Rp. 19.225.

berobat ke klinik/RS 2. Non PBI

PNS, TNI dan Polri sebesar

5% dari gaji pokok dan

tunjangan tetap.

48
(pemerintah subsidi 3%,

dari potongan gaji 2%)

6 Tenaga Tenaga kesehatan (dokter) Dibayar sesuai standar yang

Kesehatan dibayar dengan gaji yang telah diatur oleh BPJS.

tinggi dan hanya boleh Dokter bisa berpraktik

berpraktik pada satu tempat maksimal 3 tempat

7 Penyedia Klinik/RS Pemerintah Penyedia layanan tingkat I

layanan yaitu : dokter keluarga,

kesehatan puskesmas, klinik penyedia

layanan tingkat lanjut,

Rumah Sakit pemerintah

dan rumah sakit spesialis

49
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, bahwa :

1) Malaysia adalah Negara melayu dan merupakan Negara tetangga

Indonesia. Banyak persamaan dari negeri Malaysia dan Indonesia,

mulai dari gaya hidup, tata karma masyarakatnya. Namun ada sedikit

yang berbeda, Negara Malaysia sudah mampu mengatasi permasalahan

negeri dengan kepadatan penduduk di pusat pemerintahan, sedangkan

Indonesia masih dalam proses.

2) Universitas MAHSA merupakan salah satu universitas kesehatan

dengan sarana dan prasarana lengkap dimalaysia. Mulai dari ruang

kelas, ruang praktek, hingga laboratorium sangat lengkap. Tidak salah

jika MAHSA University menjadi kampus impian para tenaga kesehatan

untuk menggembangkan potensi lebih tinggi.

3) Hospital Shah Alam merupaka rumah sakit swasta dengan sarana dan

prasarana yang sangat lengkap dan daerahnya sangat strategis. Hospital

Shah Alam sangat mementingka pelayanan, pegawai rumah sakit pun

sangat ramai mulai dari perawat,dokter hingga direktur bidang.

50
B. Saran

Memberikan masukan – masukan kepada mahasiswa dan bimbingan untuk lebih

baik dalam melakukan pembuatan laporan studi khusus, agar mahasiswa lebih

baik dalam melakukan pembuatan laporan studi kasus. Semoga universitas ilmu

kesehatan di indonesia bisa lebih baik lagi.

51
52
UNIVERSITY MAHSA

RUANG ANATOMI

53
SEMINAR MATERNITY AND FAMILY PLANNING

54
HOSPITAL SHAH ALAM

55

Anda mungkin juga menyukai