OLEH :
P07120017056
Tingkat 3.2
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
3. Penyebab
Penyebab kehamilan yaitu merupakan suatu proses pada coitus
(persetubuhan) air mani terpencar ke dalam ujung atas dari vagina sebanyak ±
3 cc yang didalamnya terkandung spermatozoa (sel-sel mani) sebanyak ± 100-
120 juta setiap cc. Jika pada saat ini terjadi ovulasi, maka fertilasi berlangsung.
Jika tidak terjadi ovulasi maka kehamilan tidak akan terjadi. Maka jelas bahwa
koitus saat masa ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan.Sel telur dapat
dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan
wanita masih kuat membuahi selam 1-3 hari.Kehamilan terjadi jika ada
pertemuan dari persenyawaan antara sel telur(ovum) dan sel mani
(spermatozoa) yang disebut zygote
4. Pathway
Trimester I
Konsepsi
fertilitas
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pd
Ibu
Perubahan Perubahan
psikologis fisiologis
Krisis situasional,
GIT S. S. Urinaria
ketidakstabilan
hormon cardiovaskular
Kelembapan
meningkat
Resiko Infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis
Krisis
S. Endokrin S. S. S. respirasi Situasional
cardiovasku Muskuloske
ler letal
Inotropik Desakan Uterus Proses adaptasi
TRIMESTER III
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologi
Persiapan
Pembesaran Sistem Endokrin melahirkan
Uterus
Primi : Kurang
Retensi H₂O pengetahuan
Perub. Skelet Menekan paru dan Na⁺
dan Persendian
Ansietas
Pelepasan meningkat
mediator nyeri
Edema Hipertfentrik
(prostagladin
Ekstremitas el
dan histamine)
Kelebihan Penurunan
Nyeri Volume Cairan Cardiac
Output
Resiko cidera
janin dan
maternal
5. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Bagaimana keadan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk
badan dan kesadaran
2) Apakah anemis, sianosis, ikterus, atau dispnea
3) Keadaan jantung dan paru-paru
4) Adakah oedema :
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia
gravidarum atau oleh karena tekanan rahim yang membesar pada
vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki. Dapat
juga disebabkan oleh hipovitaminase B1, hipoproteinanemia dan
jantung.
5) Reflex
Terutama reflex lutut, reflex negative pada kekurangan vitamin B1
dan penyakit urat.
6) Tensi (tekanan darah )
Tekanan drah pada otrang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik
atau 90 diastolik. Juga perubahan 30 sistolik dan 15 diastolk diatas
tekanan darah sbelum hamil menandakan toxanemia gravidarum.
7) Berat badan
Yang dialami oleh penderita adalah perubahan berat badan (BB)
setiap kali ibu memeriksakan diri.
BB dalam triwulan ke-3 tidak boleh bertambah lebih dari 1 kg
seminggu atau 3 kg dalam sebulan.Penambahan yang lebih dari batas-
batas tersebut di atas disebabkan karena penimbunan (retensi) air dan
disebut “praxoedema”.
b. Pemeriksaan Kebidanan (Status Obstetricus)
1) Inspeksi
a. Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah), selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
b. Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe
membengkak.
c. Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, keadaan puting susu,
adakah coloctrum.
d. Perut
Perut membesar ke depan atau ke samping (pada acites biasanya
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi dilinea alba,
Nampak gerakan janin atau kontraksi rahim, adakah striae
gravidarum atau bekas luka.
e. Vulva
Keadaan perineum, adakah asites, tanda Chadwick.
f. Anggota bawah
Cari varises, oedema, luka, cicatrik pada lipatan paha
2) Palpasi
Untuk menentukan :
a) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan (UK)
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
c) Adakah tumor dalam rongga perut, kista, mioma, limpa yang
membesar
Pemeriksaan Leopold
a. LEOPOLD I
Tujuan : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang
terdapat di fundus.
Cara leopold I adalah :
• Kaki klien difleksikan pada lutut dan lipat paha
• Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kea rah
muka penderita
• Rahim di bawah ke tengah
• Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan
mengikuti bentuk uterus
• Lakukan palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk,
ukuran konsistensi dan gerakan janin
• Tentukan tinggi fundus uteri
• Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus
uteri.
• Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
• Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong
atau kepala atau kosong)
a. Bila kepala :bulat, keras dan dapat
digerakkan (baloemen).
b. Bila bokong :lunak, bentuk tidak
spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak
dapat digerakkan serta fundus terasa penuh.
c. Bila letak lintang :palpasi di daerah
fundus akan terasa kosong.
d. Pemeriksaan usia kehamilan dari tingginya fundus uteri :
Sebelum bulan ke 3 fundus uteri belum dapat diraba dari luar
Pusat
i. Akhir bulan III (12 mg) : tinggi
fundus uteri 1 – 2 jari di atas symphisis
ii. Akhir bulan IV (16 mg) : tinggi fundus
uteri pertengahan symphisis
iii. Akhir bulan V (20 mg) : tinggi fundus
uteri 3 jari di bawah pusat
iv. Akhir bulan VI (24 mg) : tinggi fundus
uteri setinggi pusat
v. Akhir bulan VII (28 mg) : tinggi
fundus uteri 3 jari di atas pusat
vi. Akhir bulan VIII (32 mg) : tinggi
fundus uteri pertengahan prosesus xipoideus dan
pusat
vii. Akhir bulan IX (36 mg) : tinggi
fundus uteri 3 jari di bawah prosesus xipoideus
viii. Akhir bulan X (40 mg) : tinggi fundus
uteri pertengahan antara prosesus xipoideus dan
pusat
Jadi, fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan IX (36 mg),
setelah bulan ke 8 fundus uteri pada primigravida turun lagi karena
kepala mulai turun ke dalam rongga panggul. Pada seorang
multigravida yang berbaring, fundus uteri tetap setinggi arcus
costarium dan menonjol ke depan.
Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti
pertumbuhan rahim maka seorang sering ukuran rahim ditentukan
dalam cm, yang diukur ialah tingginya fundus uteri dan perimeter
umbilical (lingkaran perut setinggi pusat).
c. LEOPOLD II
d. LEOPOLD IV
Misalnya :
Waktu (5 detik) Dikalikan Hasil
Dijumlahkan Interpretasi
I III V 4 Perhitungan
11 12 11 34 34 x 4 136 x/mnt Teratur,
bayi
normal
10 14 9 33 33 x 4 132 x/mnt Tak teratur,
asphyxia
8 7 8 23 23 x 4 92 x/mnt Teratur,
aspyxia
c. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah (Hb, Gol darah, glukosa, VDRL)
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Normal Terkait
Bening/negative
HIV - + AIDS
a. Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan
dengan funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah 110-
120 kali permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
b. Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
c. Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.
8. Penatalaksanaan
Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling sedikitnya
4 kali kunjungan pada periode antenatal :
Untuk memberikan pelayanan kepada Ibu hamil yang harus dilakukan oleh
bidan atau tenaga kesehatan, standar pelayanan antenatal ini yang dikenal
dengan 10 T yang sudah direkomendasikan oleh dinas kesehatan RI sejak
tahun 2009. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai
berikut :
a. Anemia
b. Penyakit
c. Hiperemis gravidarum
d. Perdarahan dalam kehamilan
e. Kelainan letak
f. Toxamia gravidarum (pre eklamsia, eklamsia)
g. Kegelisahan menjelang persalinan
10. Informasi pada Periode Antenatal
a. Gizi
Peningkatan konsumsi sampai 300 kal/hari dengan makanan yang
mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan.
b. Kegiatan harian
Normal, istirahat jika lelah
c. Perubahan fisiologi (normal) yang akan terjadi :
1) Peningkatan berat badan
2) Breast change
3) Penurunan tenaga
4) Mual dan muntah serta punggung kiri di trimester I
5) Rasa panas
6) Varises
7) Oedema
d. Segera mencari pertolongan medis jika mendapati tanda-tanda bahaya,
seperti :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala luar biasa
3) Gangguan penglihatan
4) Pembengkakan pada wajah ataupun tangan
5) Nyeri abdomen
6) Janin tidak bergerak (tidak seperti biasa)
e. Merencanakan kebutuhan persiapan kelahiran
f. Menjaga kebersihan diri
Seperti perawatan gigi, pakaian, mandi, dan perawatan vulva.
g. Perawatan payudara
Selama kehamilan payudara harus dipersipkan untuk fungsi unuknya
dalam menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir.
h. Memberikan zat besi
i. Pemberian Tetanus Toksoid (I, II atau Ulang) 0,5 ml.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Anamnesa
1) Keluhan Utama/ Alasan ke Poliklinik
2) Keluhan saat Dikaji
3) Riwayat obstetri, meliputi :
a) Riwayat Menstruasi : Usia menarch, banyaknya menstruasi, siklus
menstruasi, lamanya menstruasi, HPHT, keluhan saat menstruasi
b) Riwayat pernikahan : menikah berapa kali, lama perkawinan
c) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
• Berat badan bayi baru lahir dan usia gestasi
• Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan
dan penolong persalinan
• Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
• Komplikasi maternal seperti : diabetes, hipertensi, infeksi,
dan perdarahan
• Komplikasi pada bayi
d) Riwayat kehamilan saat ini
Status Obstetrikus : GAPAH, UK, TP (Tafsiran Persalinan;
ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk
menentukan TP berdasarkan HPTP dapat digunakan rumus Naegle,
yaitu : hari pertama ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun
disesuaikan), ANC kehamilan sekarang
e) Riwayat kontrasepsi
Akseptor KB, Jenis KB, Lama penggunaan KB, Masalah dalam
penggunaan KB
4) Riwayat Penyakit
• Riwayat penyakit klien
• Riwayat penyakit keluarga
5) Pola Kebutuhan Sehari-hari
1. Bernafas
Mengkaji frekuensi pernafasan ibu sebelum dan sesudah hamil,
apakah ibu mengalami sesak nafas atau kesulitan bernafas saat
hamil
2. Nutrisi (makan dan minum)
Mengkaji asupan nutrisi makanan ibu sebelum dan sesudah
hamil, mengkaji pola makan dan minum ibu sebelum dan
sesudah hamil
3. Eliminasi (BAB&BAK)
Mengkaji BAB pasien sebelum dan sesudah hamil, apakah
lancar atau tidak, warna dan konsistensi feses. Mengkaji BAK
pasien sebelum dan sesudah hamil, frekuensi BAK, warna dan
bau urin.
4. Gerak badan
Mengkaji pasien apakah sering melakukan gerak badan dan
mengikuti kelas ibu hamil
5. Istirahat dan Tidur
Mengkaji lamanya pasien tidur dan apakah ada gangguan saat
tidur sebelum dan sesudah hamil, dan penghantar tidur pasien
6. Berpakaian
Mengkaji pasien apkah menggunakan pakaian yang sopan dan
nyaman, apakah pasien sering mengganti pakaian dalam pasien.
7. Rasa Nyaman
Mengkaji pasien apakah pasien mengalami nyeri atau tidak
selama kehamilan.
8. Kebersihan Diri
Mengkaji pasien berapa kali pasien mandi dalam satu hari dan
berapa kali melakukan vulva hygine dalam sehari.
9. Rasa Aman
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat rasa
aman dari keluarga, suami maupun kerabat
10. Pola Komunikasi/ Hubungan dengan Orang Lain
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat
dukungan dan tetap berinteraksi dengan baik pada keluarga,
suami maupun kerabat dekat.
11. Ibadah
Mengkaji bagaimana pasien meyakini kehamilannya ini dalam
kepercayaannya
12. Produktivitas
Mengkaji pasien apakah selama hamil pasien tetap melakukan
pekerjaannya sebagai IRT atau pekerja lainnya.
13. Rekreasi
Mengkaji pasien apakah pasien selama hamil sering melakukan
rekreasi.
14. Kebutuhan belajar
Mengkaji pasien apakah pasien mengerti dan memahami
mengenai kehamilan yang sedang pasien alami.
6) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
1. GCS : Eye, Motorik, Verbal
2. Tingkat kesadaraan
3. Tanda tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu
4. BB, TB, dan LILA
Head to toe :
1. Kepala
Wajah : pucat, cloasma, sclera, conjugtiva
Leher : pembesaran limphe node, pembesaran kelenjar tiroid
Telinga
2. Dada
Payudara
Areola : Putting (menonjol/tidak)
Tanda dimpling/retraksi
Pengeluaran ASI
Jantung
Paru-paru
3. Abdomen
Linea & Striae
Pembesaran sesuai UK
Gerakan janin dan kontraksi
Luka bekas operasi
Ballottement
Leopold I : Kepala/Bokong/Kosong dan TFU
Leopold II : Kanan : Punggung/Bagian kecil/ bokong/kepala
Kiri : Punggung/Bagian kecil/ bokong/kepala
Leopold III : Presentasi kepala/bokong/kosong
Leopold IV : Bagian masuk PAP (kovergen/divergen/sejajar)
Penurunan kepala
Kontraksi
DJJ dan bising usus
4. Genetalia dan perineum
Kebersihan
Keputihan dana karakteristik
Hemoroid
5. Ekstremitas
• Atas : oedema, varises dan CRT
• Bawah : Oedema, varises, CRT dan Refleks
7) Data Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan USG
8) Diagnosis Medis
9) Pengobatan
C. DAFTAR PUSTAKA
Berman, A., Snyder,S. & Fradsen, G. (2016) Kozier & Erb’s Fundamental of
Nursing. USA. Pearson Education.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi I. Jakarta : DPP PPNI
Denpasar, .......................................2019
Mengetahui
Pembimbing Praktek Mahasiswa
NIP. NIM.
Mengetahui
Pembimbing Akademik
NIP: