Anda di halaman 1dari 3

Beberapa Ketentuan Umum dalam

Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah

A. Umum
Gunakan ejaan dan tata bahasa sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia edisi terbaru (pada saat ini
Edisi Keempat), kecuali dalam hal-hal tertentu yang diatur
dalam ketentuan-ketentuan penulisan ilmiah, yang tidak
bersesuaian dengan isi Pedoman Umum tersebut.

B. Khusus
1. Gunakan kalimat pendek-pendek. Semakin panjang suatu
kalimat, semakin besar peluang akan terjadinya
kerancuan pengertian pada pembacanya.
2. Hindari pengulangan setiap pernyataan dalam
keseluruhan penulisan, walaupun dengan kata-kata yang
berbeda.
3. Penulisan ilmiah harus hemat-kata. Hindari penggunaan
kata-kata yang tak diperlukan dalam setiap kalimat.
4. Gunakan istilah yang sama untuk mengacu hal yang
sama dalam seluruh penulisan. Hindari penggunaan dua
atau lebih istilah berbeda walaupun pengertiannya sama
dalam keseluruhan penulisan.

1
5. Untuk hal-hal yang bersifat umum, gunakan istilah-
istilah yang murni berasal dari bahasa Indonesia, jika
tidak ada baru digunakan istilah bahasa asing (terutama
bahasa Inggris) yang penulisannya sedapat mungkin
telah disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
6. Dalam hal pada butir 5) di atas, jika istilah terjemahan
yang murni berasal dari bahasa Indonesia relatif kurang
dikenal, dapat digunakan istilah serapan yang
penulisannya telah disesuaikan dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia.
7. Untuk ranah Kesehatan / Kedokteran, utamakan
penggunaan istilah medis yang berasal dari bahasa Latin
yang penulisannya telah disesuaikan dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
8. Hindari penggunaan gaya bahasa superlatif.
9. Hindari penggunaan gaya bahasa puitis.
10. Hindari penggunaan gaya bahasa popular maupun ilmiah
popular.
11. Hindari penggunaan kalimat yang dapat menimbulkan
interpretasi ganda pada pembaca.
12. Penulisan ilmiah harus bebas-emosi. Hindari pernyataan-
pernyataan yang berwarna emosional.
13. Tidak membahas hal-hal abstrak yang tidak dapat
dikuantifikasikan pengukurannya.
2
14. Setiap kalimat harus memuat isi yang sedikit banyak
berkaitan dengan tujuan penulisan. Hindari penggunaan
pernyataan atau kalimat yang semata-mata ditujukan
untuk “memperindah” penulisan sebagaimana yang
seringkali ditemukan dalam penulisan popular.
15. Dalam bahasa Indonesia, gunakan kalimat-kalimat pasif
yang tak memerlukan pengacuan diri penulis, baik dalam
bentuk kata ganti “saya” atau “kami”, maupun “penulis”.
16. Tidak mengakui hasil karya ilmiah pihak lain sebagai
hasil karya sendiri.
17. Tiap sitasi untuk teori, konsep, definisi, ataupun hasil
penelitian pihak lain harus disertai pernyataan tentang
sumber rujukannya.
18. Tiap sitasi untuk data harus disertai pernyataan tentang
sumber rujukannya.
19. Tidak melakukan “salin-tempel” (copy-paste) sebagian
hasil karya pihak lain walaupun dengan menyebutkan
sumbernya.
20. Pengutipan hasil karya penulis sendiri pada publikasi
berbeda tetap harus disertai pernyataan sumber rujukan.

Anda mungkin juga menyukai