Anda di halaman 1dari 8

ARSITEKTUR PERTAMANAN

SEJARAH PERKEMBANGAN TAMAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

1.ANIKE PUTRI (1710212013)

2.AISYAH SALSABILLA (1710212020)

3.ZAKIA AFDHILA (1710213010)

4.KHARA ULI CLAUDIA (1710213020)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
Sejarah Perkembangan Taman

A.Pengertian taman

Taman adalah sebuah area atau sebidang tanah yang ditanami berbagai
tumbuhan dan diberikan beberapa komponen tambahan yang bermanfaat bagi
manusia. Komponen didalam taman terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang
saling mendukung satu sama lain. Komponen biotik taman, antara lain: manusia,
hewan, dan tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik taman, antara lain: tanah, air,
udara, dan cahaya matahari.

Asal mula pengertian taman (garden, Inggris) dapat ditelusuri pada bahasa
Ibrani gan, yang berarti melindungi atau mempertahankan, menyatakan secara
tidak langsung hal pemagaran atau lahan berpagar, dan oden atau eden, yang
berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris perkataan
“garden” memiliki kombinasi dari keduanya, yaitu sebidang lahan berpagar yang
digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan. Tiap-tiap tipe taman merupakan
refleksi suatu perhubungan bersama antara manusia, alam dan dapat dilihat
sebagai penataan lingkungan yang memuatkan suatu citra dunia yang ideal.

B.Sejarah Perkembangan Taman

Periode Perkembangan Taman

1. Periode Primitif : pola tergantung alam terutama magic menggunakan batu


atau kayu yang memiliki aspek ritual bebentuk asli atau dipahat.

2. Periode Antik-Klasik : Terjadi pada masa sebelum masehi. Taman pada


periode ini ditandai dengan pola simetris dan tertutup. Tanaman yang
digunakan adalah tanaman yang dapat dimakan atau dikonsumsi hasilnya
serta untuk bahan baku obat (herbal) dan aromaterapi (parfum). Contoh
taman pada periode antik: Taman Babylonia, Taman Mesir, Taman Persia dan
Taman Periode Klasik (Taman Yunani dan Taman Romawi).

3. Periode Medieval (abad 7-15) : Belangsung sekitar abad ke 7 sampai abad ke


15. Berhubungan erat dengan perkembangan agama Kristen (Umat Nasrani).
Ciri periode ini adalah Monastert Garden atau Cloister Garden dan memiliki
seni bangunan model Gothik. Taman pada periode ini ditandai dengan pola
taman berbentuk simetrik dan tertutup sama halnya dengan pola taman
periode antik atau klasik. Tanaman yang digunakan adalah tanaman untuk
obat (herbal) untuk konsumsi dengan tanaman hias, seperti tanaman bunga
untuk ritual (upacara) dan bersifat simbolik. Contoh taman pada periode abad
pertengahan: Taman Bunga Madonna Lily merupakan Lambang Bunda
Maria.

4. Periode Renaissance (abad 15-20) : Periode ini berlangsung sekitar abad ke


15 sampai abad ke 20 masehi, terutama di benua Eropa. Periode ini
merupakan penghidupan kembali bentuk-bentuk dan aspirasi klasik. Kata
Renaissance jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Lahir
Kembali. Taman pada periode ini ditandai dengan pola taman berbentuk
simetrik dan geometrik tetapi sudah agak terbuka elemen utamanya, berupa
air sebagai elemen bentuk kolam dan bentuk lain dengan tanaman yang
digunakan, yaitu berupa bentuk hutan atau kelompok tanaman. Contoh taman
pada periode Renaissance: Taman Italia, Taman Perancis dan Taman Inggris.

5. Periode Modern (Natural/Romantic) (18-20) : berawal di Inggris karena


kesadaran manusia harus menyatu dengan alam yang kemudian berkembang
pesat di Amerika dan Australia.

6. Periode Modern (>20) : Dimulai pada abad 20 masehi dengan bentuk taman
yaitu mempertimbangkan unsur manusia sebagai pengguna taman dan
disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Termasuk dalam kategori taman
berskala manusia. Contoh taman pada periode Modern: Taman Rumah
Tinggal, Taman Kota, Taman Lingkungan dan Taman Bermain Anak-Anak.

Sekitar tahun 3500 SM, di sekitar lembah sungai Eufrat, telah dikenal
adanya taman-taman yang dibuat untuk bersenang-senang. Berdasarkan asal
mulanya, ukuran dan wujud taman tersebut adalah menurutkan persawahan-
persawahan yang ada. Saluran-saluran irigasi dan kolam-kolam dihubungkan
untuk alasan fungsional, seperti untuk rekreasi air dimusim panas, keteduhan
diperoleh dari adanya pohon-pohon hutan yang besar, dan taman tersebut
dilindungi oleh pagar tembok untuk mencegah binatang ataupun pengganggu yang
masuk. Yang terkenal dari Babilon adalah Taman Gantung, sebuah taman seluas
lebih kurang 2 Ha dan disusun bertingkat-tingkat sampai ketinggian 100 meter.
Sekitar tahun 500 SM, raja-raja Persia telah menciptakan taman-taman
yang mewah dan resmi untuk maksud perayaan, kesenangan dan kemewahan.
Taman-taman Persia dinyatakan sebagai taman bergaya panorama lahan pertanian,
di sana menggunakan air untuk irigasi dan pendingin udara serta diilhami
maknamakna religius dan simbolis.

Di Spanyol, konsep taman yang dipengaruhi agama Islam di Timur


Tengah, menyebar dari kerajaan atau kebudayaan yang satu ke yang lain, sampai
akhirnya mencapai Afrika Utara. Alhambra yang terletak di Granada, merupakan
suatu komplek yang dibuat tanggap terhadap iklim, dimana di luar bising, panas
dan berdebu, sedangkan di bagian dalamnya teduh, sejuk dan terlindungi oleh
dinding-dinding tebal dengan jendelajendela yang mengalirkan angin masuk ke
ruangan dalam. Taman Spanyol mempunyai karakteristik tersendiri, dimana
halaman gedung atau serambi dalam dihubungkan dengan ruangan-ruangan dan
bangunan. Ciri-ciri lainnya adalah selain halaman-halaman yang saling
berhubungan juga terdapat sumur ataupun air mancur yang terpusat, jalur-jalur
lintasan diagonal dan tanaman-tanaman dari jenis pohon buah-buahan, semak-
semak dan bunga-bunga yang dikelilingi oleh selasar beratap.

Negara-Negara bagian barat, seperti Spanyol, Yunani kuno dan Roma,


Eropa, Italy, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan California, memiliki
karakteristik taman masing-masing, yang dipengaruhi oleh iklim, serta
kebudayaan setiap Negara.

C.Asal Mula Konsep Pertamanan di Indonesia

Konsep taman di Indonesia, pertama sekali terdapat di pulau Jawa, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, dimana salah satunya karena pusat pemerintahan
sejak jaman Belanda selalu terkonsentrasi di pulau Jawa, di mana pertamanan dan
ruang terbuka (open space) sudah mempunyai arti penting dan sudah mendapat
perhatian khusus dalam kehidupan kerajaan sehari-hari.

Menurut fungsinya, pertamanan dan open space pada masa itu terdiri dari:
1. Pertamanan kerajaan, yang penggunaannya terbatas pada kalangan istana
seperti pertamanan untuk semedi, pertamanan untuk pemandian dan pertamanan
untuk putri raja.

2. Alun-alun, disediakan khusus untuk kepentingan rakyat, yang umumnya


merupakan padang rumput yang luas dengan pohon-pohon beringin yang rindang
sebagai peneduh. Di tempat tersebut rakyat berkumpul untuk mendengar titah raja
atau berteduh pada siang hari setelah selesai mencari nafkah dan tempat untuk
menghilangkan rasa lelah setelah bekerja. Peninggalan masa tersebut ditemukan
di Yogyakarta yaitu pada:

a. Komplek Taman Sari, yang merupakan tempat kesenangan keluarga Sultan.

b. Alun-alun lor kota Yogyakarta (keraton Yogyakarta).

Pemerintah kota umumnya hanya melanjutkan pemeliharaan taman


peninggalan Belanda yang masih ada. Tepatnya pada tahun 1962 telah didirikan
Akademi Arsitektur Pertamanan di Jakarta berdasarkan Keputusan DPRD-GR
PKI/62 dengan tujuan menghasilkan ahli pertamanan dalam segi perencanaan,
pelaksanaan dan teknologi. Taman-taman yang bersejarah seperti Taman
Fatahillah dipugar kembali. Taman-taman rekreasi dan air mancur Monas, mulai
dibangun untuk memenuhi fasilitas rekreasi. Metropolitan Park Taman Impian
Jaya Ancol merupakan gambaran yang jelas mengenai bentuk taman di Indonesia
yang diharapkan masyarakat kota pada masa itu yang berpola dari taman di negeri
Belanda dan Eropa, sehingga masa pemerintah penjajahan Belanda merupakan
masa yang sangat penting sebagai titik tolak perkembangan taman di Indonesia.

Arsitektur lanskap atau seni taman adalah ilmu yang mempelajari tentang
seni, perencanaan, perancangan, manajemen, perawatan, dan perbaikan tanah
dan perancangan konstruksi buatan-manusia skala besar. Ruang lingkup dari
profesi ini termasuk desain arsitektural, perencanaan lokasi, pengembangan
estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota, perencanaan taman dan
rekreasi, perencanaan regional, perencanaan ruang, dan perawatan
sejarah. Arsitek lanskap dianggap merupakan sebuah profesi yang setara dengan
dokter dan pengacara, karena mereka membutuhkan pengajaran khusus dan lisensi
profesional, seperti yang dibutuhkan oleh pekerja profesional lainnya. Lanskap,
sering diberi pengertian oleh ahli geografi dengan bentang alam atau kenampakan
di atas permukaan bumi termasuk komponen penyusun hasil kegiatan dan
pengaruh manusia. Pengertian ini memberikan suatu indikasi bahwa cakupan dari
bentang alam terdiri atas elemen fisik, elemen biotis dan elemen dari hasil
budidaya manusia. Bentang alam ini dapat ditetapkan berdasar batas-batas yang
diinginkan. Ini berarti bahwa lanskap dapat ditetapkan dalam dimensi skala
makro, meso dan dapat pula dalam dimensi mikro. Oleh karena itu sangat
luasnya pengertian lanskap, maka penulis, termasuk Zonneveld dan Foreman
(1990), lanskap diberikan pengertian, termasuk hal-hal sebagai berikut :

1. Lanskap selalu terdiri atas hasil dari proses alam dan buatan manusia dalam
jangka waktu tertentu, saat ini dan pada waktu yang lalu.

2. Lanskap selalu berubah dari waktu ke waktu. Tetapi perubahannya tidak dalam
tingkat yang sama. Perubahan ada yang secara gradual tetapi ada perubahan yang
tiba-tiba karena suatu bencana alam. Apabila terjadi perubahan yang mendadak
pasti akan terjadi proses pemulihan yang terjadi secara perlahan hingga mencapai
keseimbangan baru. Keseimbangan ini dapat ditandai dari parameter fisik, kimia
dan biologik. Meskipun dinamika lanskap ini terjadi kadang-kadang tidak terduga,
tetapi dalam waktu tertentu dapat diprediksi seperti proses suksesi atau proses
degradasi.

3. Lanskap merupakan sistem terbuka. Sistem ini sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor eksternal. Lanskap dapat dipahami dengan memperhatikan daur materi,
aliran energi dan organisma.

4. Lanskap sangat beraneka ragam (heterogeneous) dalam susunan horizontal dan


vertikal. Dalam aspek vertikal dapat diketemukan pada lapisan yang ada di
atmosfer, tegakan hutan dan lapisan tanah. Sementara susunan horizontal dapat
diketemukan batas-batas land from (bentuk lahan), land unit (unit lahan) dan land
use (penggunaan lahan).
KESIMPULAN

Dari uraian ini, dapat kita simpulkan bahwa:

1. Taman sudah dikenal sejak 3500 SM dengan adanya perkembangan taman


dalam berbagai periode.

2. Konsep Taman dikenalkan pada tahun 1962 di Indonesia oleh Belanda dimana
didirikannya Akademi Arsitektur Pertamanan di Jakarta.

3. Taman yaitu sebuah areal yang dirancang yang berisikan material lunak atau
keras yanng bertujuan untuk kesenangan dan keindahan.

4. Taman dikatakan seni karena taman menciptakan keindahan dimana ada warna,
bentuk, tekstur, dan desain.

5.Arsitektur lanskap adalah ilmu yang mempelajari tentang seni, perencanaan,


perancangan, manajemen, perawatan, dan perbaikan tanah dan perancangan
konstruksi buatan-manusia skala besar.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Sulistyantara., “Taman Rumah Tinggal”., Penebar Swadaya, 1992.

Bhanu L Desai., “Seni Taman, Planning And Planting Designs of Home Garden”.,

1969.

Michael Laurie., “Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan” Intermedia Group

Bandung, 1984., (Ahli bahasa oleh : Ir. Aris K. Onggodiputro). Rustam


Hakim. Ir., “Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Landsekap”., Bina
Aksara, 1987.

Ramayana. Ir., “Perancangan Landsekap Bukit Tua Sebagai Objek Wisata Pantau

Di Kotamadya Sibolga”., Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Landsekap.,


UNPAB, 1987. Saodah Lubis. Ir., “Tanaman Dan Tata Tanaman Dalam
Penghijauan Kota Bandung”., Dep. Agronomi Fakultas Pertanian IPB,
1977.

Anda mungkin juga menyukai