Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE BALI

Disusun Oleh:

Nama:.............................

Klas :................................

SMA NEGERI 1 SEMARANG


Jl. Taman Mentri Supeno.No.1 Semarang

Telp :024-8310447 – Fax : 024 – 84148551

Email : sman1semarang@yahoo.com
PENGESAHAN

Telah disahkan karya tulis dengan judul Laporan Hasil Studi Wisata ke Bali.

Disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Mengesahkan, Menyetujui

Kepala Sekolah Wali kelas

Dra.Endang S L.MPd
NIP : 19601013 1985032006 ............................................................
NIP:.....................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan ke Bali yang diberikan sekolah sebagai
kelengkapan tugas dengan tepat waktu.

Kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Endang S L.MPd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Semarang

2. ................................................................Walikelas

3. ................................................................Guru Pembimbing

4. Dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu

Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Kami
sudah berusaha menampilkan yang terbaik dalam laporan perjalanan ini. Namun, kami menyadari
bahwa laporan perjalanan ini masih belum sempurna. Maka dari itu, dengan tulus dan kerendahan
hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
laporan di masa yang mendatang. Atas saran, kritik maupun bantuan kami ucapkan terima kasih.

Comal, Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................. i

PENGESAHAN.............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................... 1

D. Manfaat Penulisan................................................................................ 1

E. Metodologi Penulisan........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Objek Wisata........................................................................................ 3

B. Pusat Oleh-oleh.................................................................................... 16

C. Kebudayaan Masyarakat Bali............................................................... 19

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 24

B. Saran .................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 25

LAMPIRAN.................................................................................................... 26
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya
adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan mancanegara maupan domestik yang datang
mengunjungi Bali. Hal ini menjadi alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan kegiatan
rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami.

Sehubungan dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan perjalanan mengenai
objek-objek wisata dan kebudayaan masyarakat bali.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Objek wisata apa yang di kunjungi ?

2. Apa saja pusat oleh-oleh yang di kunjungi ?

3. Apasajakah kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di Pulau Bali

2. Untuk mengetahui adat dan kebudayaan masyarakat bali.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.

2. Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis.

E. METODE PENULISAN

1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap permasalahan di lapangan.

2. Wawancara yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyan


kepada pemandu wisata.

3. Studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang
berkaitan dengan penyusunan laporan perjalanan.
BAB II

ISI

A. OBJEK WISATA

1. TANAH LOT

'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas
batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan
Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

a. Legenda

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah
Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa
Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti
Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah
Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di
sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai
sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.
Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang
Nirartha.

b. Lokasi

Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13
km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing
yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti
jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
c. Hari Raya

Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain.
Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda
Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.

2. DANAU BEDUGUL

a. Legenda

Ada beberapa cerita yang menyebutkan mengenai sejarah asal usul nama tempat wisata ini
sehingga disebut Bedugul. Cerita yang pertama yaitu, Bedugul di ambil dari kata dua kata
yaitu "Bedug" karena adanya kelompok masyarakat Muslim di sekitar bedugul dan “Kul” dari Kul-
kul yang merupakan alat komuniksi tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama seperti
kentongan. Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama daerah ini disebut
Bedugul. Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada seorang raja yang
sedang mandi di Danau Beratan dan tak sengaja di lihat oleh warga sekitar, sambil mereka
mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat wisata Bedugul.

Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid
ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk
agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui
masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban
sholat. Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun
Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air
Terjun Git-git dan Air Panas Angseri. Dengan banyaknya tempat wisata di daerah ini, Anda tidak akan
merasa bosan.

b. Lokasi

Objek wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan , Bali kurang
lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau kurang lebih berjarak 50 km kea rah utara dari ibukota
provinsi Bali yaitu Kota Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di tempat wisata
ini terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250 meter diatas permukaan laut.
Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka Bedugul memiliki udara yang sejuk dan suhu berada di
kisaran 17 hingga 25 derajat celcius. Bukan hanya Danau Beratan, disekitar danau ini juga terdapat
pula sebuah Pura yang dikenal dengan sebutan Pura Ulun Danu.

3. MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI

a. Legenda

Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) tercetus pada tahun 1980 yang berawal dari ide Prof.
Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia mencetuskan ide awalnya tentang
museum dan monumen untuk perjuangan rakyat Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan sayembara
desain monumen, yang dimenangkan oleh Ida Bagus Yadnya, dia adalah seorang mahasiswa jurusan
arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Lalu pada tahun 1988 dilakukan peletakan batu pertama dan selama kurang lebih 13 tahun
pembangunan monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik monumen selesai. Setahun kemudian,
pengisian diorama dan penataan lingkungan monumen dilakukan. Pada bulan September 2002, SK
Gubernur Bali tentang penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan.

Dan akhirnya, pada tanggal 1 Agustus 2004, pelayanan kepada masyarakat dibuka secara umum,
setelah sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian monumen dilakukan oleh Presiden RI pada saat
itu, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.

Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Renon yang tentunya sangat menarik perhatian bagi
semua orang karena tempatnya yang terawat dengan baik dan bersih dan lengkap dengan menara
yang menjulang ke angkasa yang mempunyai arsitektur khas Bali yang indah. Lokasi monumen ini
juga sangat strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali yang juga di depan Gedung
DPRD Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon. Tempat ini merupakan tempat
pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat Bali melawan pasukan penjajah. Perang ini terkenal
dengan sebutan “Perang Puputan” yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan untuk
memberi penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang penghormatan atas
perjuangan rakyat Bali.

Museum ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan
lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari
zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang
agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Mandara Giri
oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci Kehidupan.

Dinamakan Museum Bajra Sandi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau Genta yang dipakai
oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi pengucapan japa mantra pada saat melakukan
upacara Agama Hindu. Adapun bagian-bagian yang penting dalam museum ini adalah sebagai
berikut :

· Bangunan Museum yang menjulang melambangkan Gunung Mandara Giri

· Guci Amertha dilambangkan dalam bentuk Kumba (periuk) tepat bagian atas museum.

· Naga yang melilit museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali dalm

pemutaran Mandara Giri.

· Kura-kura yang terdapat di bagian bawah museum merupakan simbul dari Bedawang Akupa yang

digunakan sebagai alas pemutaran Mandara Giri.

· Kolam yang terdapat disekeliling museum merupakan simbul dari Lautan Susu yang mengelilingi

Mandara Giri tempat beradanya Air Suci Kehidupan atau Tirtha Amertha.

b. Lokasi

Letak monumen tersebut sangat strategis sebab berada persis di depan Kantor Gubernur Bali, atau
tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar. Luas bangunan monumen itu adalah 4.900 m2
(70 m x 70 m) dan luas tanah 138.830 m2.

4. TANJUNG BENOA

a. Legenda

Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau wisata
bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Jenis wisata bahari yang
tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung Benoa. Tempat wisata Tanjung Benoa,
sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang sering digunakan sebagai tempat
konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau
Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai
langka. Pulau ini yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass bottom yang
memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif sewa perahu
sekitar Rp 50.000 per orang.

b. Lokasi

Tanjung Benoa terletak di ujung selatan pulau Bali, terletak di Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten
Badung Bali. Tanjung Benoa ini adalah nama pantai yang berujung sempit. Jarak tempuh bila hendak
ke pantai ini kira-kira 12 km dari Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit perjalanan
menggunakan kendaraan bermotor.

5. GARUDA WISNU KENCANA

a. Legenda

Pembangunan tempat wisata di Bali GWK di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada
tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark
dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda
Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu
Kencana.

Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda
Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah
menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk
patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali, lokasi
yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur.

Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam proyek
GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada
tahun 2013, manajemen kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty
Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.

b. Lokasi

Taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah
atau 263 meter di atas permukaan laut, di daerah perbukitan batu kapur dan cadas, tepatnya atas
bukit Pecatu Nusa Dua, Kabupaten Badung kira kira 40 kilometer sebelah selatan kota Denpasar Bali,
kira-kira 30 menit perjalanan dari Bandara ngurah Rai bila menggunakan kendaraan bermotor.
6. PANTAI KUTA

a. Sejarah

Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari
lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang
pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam
bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan
Belanda.

Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan
kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk
mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi
banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain
keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar
dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra,
adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.

b. Lokasi

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota
Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis
mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai
Sanur.

7. MUSEUM BALI

a. Legenda

Museum ini merupakan museum tertua yang ada di Bali, jenis Museum ini termasuk museum
ethnografi, ini bisa di lihat berdasarkan dari koleksi koleksi yang tersimpan. Seluruh unsur
kebudayaan Bali terdiri dari koleksi arkeologi, koleksi historika, koleksi seni rupa dan koleksi
etnografika akan di jumpai disini, seperti perlengkapan hidup, perlengkapan upacara adat,
perkembangan agama dan aspeknya dan budaya masyarakat Bali sejak dari zaman prasejarah (Bali
kuno) sampai saat sekarang ini.
Museum Bali ini didirikan pada beberapa tahun setelah kerajaan Badung diduduki Belanda yaitu
tahun 1910. Perencanaan awal pendirian Museum Bali adalah pejabat Pemerintah Belanda, Asisten
Residen yang bernama W.F.I.Kroon yang dalam pelaksanaan pengembangannya di bantu arsitek
Jerman bernama Curt Grundler, I Gusti Ngurah Alit (Besturder Penegara Badung), I Gusti Bagus
Jelantik (Raja Karangasem), I Gusti Ketut Djelantik (Raja Buleleng), Raja Tabanan, dan beberapa
undagi (ahli seni bangunan tradisional Bali) diantaranya I Gusti Ketut Gede Kandel, I Gusti Ketut Rai,
dan I Gusti Alit Ngurah.

Bentuk bangunan museum merupakan perpaduan arsitektur antara pura dan puri. Didirikan di atas
areal seluas 2.600 m2 meliputi 3 halaman yaitu : halaman luar (jaba), halaman tengah (jaba tengah)
dan halaman dalam (jeroan) yang dibatasi dengan tembok dan gapura.Pada dasarnya seni banguan
tradisional Bali baik banguan suci, rumah tempat tinggal selalu berdasarkan pada perencanaan dan
pola arsitektur tradisional yang berakar pada agama Hindu. Seperti halnya museum ini pelatarannya
dibagi atas 3 bagian pokok yaitu halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Masing-masing
halaman dihubungkan dengan candi (pintu gerbang).

b. Lokasi

Museum Bali terletak di lokasi strategis di pusat kota Denpasar, tepatnya di jalan Mayor Wisnu.
Pada bagian sebelah selatan museum terdapat Pura Jagatnatha, sedangkan lapangan Puputan
Badung dan Patung Empat Wajah (Patung Catur Muka) berada di depan Museum Bali. Bila
menggunakan kendaraan bermotor, jarak tempuh menuju Museum Bali memerlukan waktu kira-kira
kurang lebih 45 menit lebih kurang 13 km perjalanan dari Bandara Ngurah Rai.

8. TARI BARONG

a. Sejarah

Masyarakat Bali percaya bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede
Mecaling, penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida.
Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan masyarakat untuk membuat patung yang mirip Ratu
Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi besar, hitam dan bertaring, lalu mengaraknya keliling desa.
Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus ketakutan melihat bentuk tiruan bos mereka, lalu
menyingkir. Hingga kini, di banyak desa, secara berkala masyarakat mengarak Barong Landung untuk
menangkal bencana.

b. Jenis Barong Bali


· Barong Ket atau Barong Keket

· Barong Bangkal

· Barong Landung

· Barong Macan

· Barong Kedingling

· Barong Gajah

· Barong Asu

· Barong Brutuk

B. PUSAT OLEH-OLEH

1. TEMAN JOGER

Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga
bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat
diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung. Bangunan Teman Joger di sini cukup
luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang
dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda
motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran / majalah lokal,
nasional dan internasional.

Selama ini Joger sangat idendik dengan T-shirt / kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik
dan nyeleneh, tapi sebernya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah
tangan unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik, mug
dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya.

a. Sejarah

Joger merupakan kependekan dari nama pemilik toko ini yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan
sahabatnya yang berasal dari Jerman yaitu Gerhard yang memberinya modal usaha.

Pak joger yang merupakan adik kandung Jaya Suprana direktur Jamu Jago ini merupakan pemilik CV
Wira’s Garment Melania Soraya yang memproduksi kaos-kaos dan pernak-pernaik khas Joger dan
Jok Mah Li (Pojok mahal sekali yaitu barang-barang luar negeri yang dijual dengan harga miring).
Barang-barang yang dijual ditokonya ada sekitar 10.000 macam. Gerainya selalu penuh dengan
wisatawan yang dengan bangga memakai kaos-kaos yang bertuliskan kata-kata “bijak” ciptaan pak
Joger, diantaranya : “Belanja tidak belanja tetap thank you.”

b. Lokasi

Teman Joger dibangun di desa Luwus, di tepi Jalan Raya Luwus Bedugul.

2. KRISNA

a. Sejarah

Perkembangan sebuah perusahaan atau seseorang yang menjadi sukses, sering dilatar belakangi
oleh kisash miris, hal-hal seperti itulah merupakan ramuan obat pahit sebagai cambuk memacu
keingininan untuk selalu tegar terhadap rintangan. Kisah seperti itu terjadi juga pada perintis toko
oleh-oleh khas Bali yang terkenal dengan nama Krisna. Berawal dari kisah sedihnya seseorang yang
bernama Gusti Ngurah Anom saat lulus SMP, berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
bangku SMA, tapi keinginan ini harus dikubur dalam-dalam karena orang tuanya memutuskan
memberhentikannya karena tidak mampu membiayainya.

Dengan rasa sedih, jengah dan mangkel berkecamuk mencoba mengadu keberuntungan ke Kota
Denpasar , berjalan kaki berkilo-kilometer, menahan haus dan lapar, sampai diterima sebagai
pegawai bersih-bersih mobil pada sebuah hotel di kawasan objek wisata Sanur, menjadi karyawan
garment dan setelah melepaskan masa lajangnya mendirikan konveksi kecil-kecilan dan dari sinilah
akhirnya memberikan ide untuk mendirikan toko oleh-oleh khas Bali bernama Krisna. Kisah insfiratif
ini memang menarik sekali.

Toko oleh-oleh ini didirikan pada tahun 2007 di Nusa Indah Denpasar berkembang dengan sangat
bagus, apalagi tempatnya berdekatan dengan objek wisata taman budaya Art Centre, tempat yang
sering dikunjungi wisatawan saat perjalanan tour di Bali saat melakukan perjalanan city tour ke kota
Denpasar, ditambah lagi event tahunan Pesta Kesenian Bali, digelar selama sebulan disetiap
tahunnya saat liburan sekolah. Lokasi yang strategis, harga sesuai kualitas adalah aset utama bagi
sebuah perusahaan.

b. Lokasi

di jalan Nusa Indah no.77 Denpasar, beberapa cabang dibuka lagi seperti jalan Nusa Kambangan
Denpasar, jalan Sunset Road Kuta dan jalan Raya Tuban.

C. KEBUDAYAAN MASYARAKAT BALI

1. Sistem kepercayaan

Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat
bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu
Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak).
Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yana lain yang kedudukannya yang
lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang).
Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan
(Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-
ajaran itu berada di kitab Wedha.

Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura
atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-
beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga.
Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari
upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh
sistem tanggalanya sendiri-sendiri.

Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara
Ngaben. Ngaben adalah upacara pembalkaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang
sudah meninggal tidak cikubur melainka dibakar. Upacara ini memerlukan biaya yang cukup besar,
dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. Sebalum dibakar terlebih dahulu orang
yang meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda), kemudian dibawa ketempat
pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan orang yang merupakan
kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan pengiring mengucapkan
puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh pemangku setelah sampai di tempat
pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda
penghormatan dan izin untuk memasuki tempat pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu
tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di tempat khusus.

Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni,

Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.

Keseluruhan upacara di bali dapart di kelompokan sebagai berikut :

1. Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa

2. Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh

3. Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran

4. Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat

2. Sistem Kasta

Akibat kuat agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat berdasarkan
kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali dibedakan menjadi
4 Kasta, yaitu :

1. Kasta Brahmana

Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi di
bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum atau
kasta dibawahnya.
2. Kasta Ksatria

Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal
kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan yang diberi wewenang untuk
memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang
mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.

3. Kasta Waisya

Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di bali juga digolongkan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat
tinggal.

· Petani Kelas Atas

· Petani Kaya Sedang

· Petani Kaya Bawah

4. Kasta Sudra

Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan
kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal.
Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.

3. Sistem Kesenian

Sistem keseniandi bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat bali. Tari-
tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan. Tari Legomg merupakan
tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengiahkan tentang Bola Tantra
Kera Hanoman dan Sugriwa.

Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana
raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu pintu masukuntuk
upacara keluarga.

Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah Keris yang diselipkan
kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain
songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.

4. Sistem Kekerabatan

Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan
masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga masyarakat,
untuk melakukan perkawinan.

Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem kasta
(wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang sianggap sederajat
dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan Bentukar
(makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri,
perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana.
Selain itu, perkawinan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara
seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan antara
seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.

Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara memina
kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan adat-adat
perkawinan di bali. Kedua cara tersebut dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi dari keluarga
si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan kepada keluarga
si gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian diadakan upacara perkawinan
dan kunjunga resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si gadis untuk meminta diri kepada
roh nenek moyang si gadis.

Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari orang
tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada pula suatu
adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si
istri.
BAB III

PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan ini. Penulis berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu pelisan ini, sehingga bermanfaaf bagi para
pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam penguraian tulisan dan lainnya,
maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca sekalian, akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan
laporan ini.
A. Kesimpulan

Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :

1. Dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari
mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa negara
pada umumnya.

B. Saran

1. Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki


pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara mendirikan
perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat penelitian dan pengembangan
pariwisata.

2. Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat parkir,
transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan jasa pariwisata
Bali.
DAFTAR PUSTAKA

Id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot

Id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bratan

www.rentalmobilbali.net/danau_bedugul/

Id.m.wikipedia.org/wiki/tanjung_benoa,kuta_selatan,badung

Id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta

Anda mungkin juga menyukai