Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkan rahmat dan
terselesaikan.
yang menjadikan “Makalah tentang Senyawa Tanin” ini masih jauhdari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatdiperlukan dari semua
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
senyawa yang tidak digunakan sebagai cadangan energimelainkan untuk menunjang kelangsungan
hidupnya seperti untuk pertahanan daripredaptor. Beberapa senyawa seperti alkaloid,
skunder.Golongan fenol dicirikan oleh adanya cincin aromatik dengan satu atau
mengelompokkan senyawa tanin. Salah satu definisiyang paling baik yang diberikan oleh
Horvath (1981),
Tanin adalah suatu senyawa fenolik dengan berat molekul cukup tinggi yang
mengandung hidroksil dankelompok lain yang cocok (seperti karboksil) untuk membentuk
komplek yangefektif dengan protein dan makro molekul yang lain dibawah kondisi
khusus dalam jaringan kayu. Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin,yaitu tanin
membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomeryang lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon
menghubungkan satu flavon dengansatuan berikutnya melalui ikatan 4-6 atau 6-8.
Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks. Hal ini dikarenakan sifattannin yang
sangat kompleks mulai dai pengendap protein hingga pengkhelatlogam. Maka dari itu efek
yang disebabkan tanin tidak dapat diprediksi. Tanin juga dapat berfungsi sebagai antioksi dan
biologi.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan obat tradisional pada masyarakat pada umumnya masihsebatas dalam bentuk
jamu, yang cara penyajiannya dengan cara direbus ataudiseduh, sehingga kurang disukai
penggunaannya. Selain itu sediaan jamu masihmempunyai kekurangan seperti penyajian yang kurang
praktis, bentuk sediaanyang kurang stabil dan takaran dosis yang tidak tepat. Salah satu usaha
untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan pembuatan dalam bentuk sediaan farmasetisyang
lebih baik dari bahan alam, yaitu dengan membuatnya dalam bentuk sediaantablet dari
ekstrak tanaman.
tannin adalah digallic acid dan D-glukosa. Ekstrak taninterdiri dari campuran senyawa polifenol
yang sangat kompleks dan biasanyatergabung dengan karbohidrat rendah. Oleh karena adanya
kondensasi,berguna untuk bahan perekat termosetting yang tahan air dan panas. Tanindiharapkan
mampu mensubsitusi gugus fenol dari resin fenol formaldehid gunamengurangi pemakaian
Tanin merupakan metabolit sekunder tanaman yang bersifat astrigendengan rasa khas
yang sepat. Secara umum tannin terbagi atas tannin(proanthocyanidins) hidrolisis dan tannin
kondensasi disintesisdari prekursor flavonoid. Tingginya kandungan tannin dari kalus yang
Tanin terhidrolisis terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana ialahdepsida
galoiglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa dikelilingi olehlima atau lebih
gugus ester galoil. Pada jenis yang kedua, inti molekul berupasenyawa dimer asam galat yaitu
molekul tinggi dan mempunyai gugus hidroksil dan guguslainnya (seperti karboksil) sehingga
salahsatu penyakit yang masih banyak dijumpai di masyarakat,. Adapun tanaman obatyang
pengeluaran cairan, diare dan disentri, selain itu jugamempunyai efek sebagai antiradang, dan
antibakteri.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Definisi Tanin
Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , sepertidaun, buah yang belum
matang , batang dan kulit kayu. Pada buah yang belummatang ,tanin digunakan sebagai energi dalam
proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin. Tanin yang dikatakan sebagai
Sifat-sifat Tanin :
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat.
3. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic danpemberi warna.
Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :
Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromatberwarna coklat.
Kegunaan Tanin :
1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan bagiantertentu pada tanaman,
4.Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya padagastrointestinal dan
pada kulit
5.Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka, misalnyaluka bakar, dengan
larut.
Hidrolisa
Tanin :
Tanin apabila dihidrolisa akan menghasilkan fenol polihidroksiyang sederhana. Hidrolisa :1.
Asam Gallat terurai pirogalol2. Asam Protokatekuat Katekol3. Asam Ellag dan Tenol-fenol
2. Klasifikasi Tanin
Senyawa tanin termasuk kedalam senyawa poli fenol yang artinyasenyawa yang memiliki
bagian berupa fenolik. Senyawa tanin dibagi menjadi duayaitu tanin yang terhidrolisis
dengan membentuk jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan
menggunakanasam sulfat atau asam klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini adalah
Selainmembentuk gallotanin, dua asam galat akan membentuk tanin terhidrolisis yangbisa
disebut Ellagitanins.
dapat terpecah menjadi asam galic jika dilarutkan dalam air. Asam elagat
merupakan hasil sekunder yang terbentuk pada hidrolisis beberapa tanin yang sesungguhnya
tetapi dapat terkondensasimeghasilkan asam klorida. Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari
polimerflavonoid yang merupakan senyawa fenol. Oleh karena adanya gugus fenol,
telah banyak ditemukan dalam tumbuhan paku-pakuan. Nama laindari tanin ini adalah
dengan melalui C8 dengan C4. Salah satu contohnyaadalah Sorghum procyanidin, senyawa ini
merupakan trimer yang tersusun dariepiccatechin dan catechin.
3. Biosintesis Tanin
Biosintesa dari Tanin secara umum :Biosintesa asam galat dengan precursor senyawa
fenol propanoidContoh :- Asam gallat merupakan hasil hidrolisa tannin- Dari jalur asam
(Rhus thypina)- Katekin dibentuk dari 3 molekul as. Asetat , as. Sinamat & as. Katekin1)
kondensasi katekin tunggal (atau galotanin) yangmembentuk senyawa dimer dan kemudian
oligomer yang lebih tinggi. Ikatankarbon-karbon menghubungkan satu satuan flavon dengan
satuan berikutnyamelalui ikatan 4-8 atau 6-8. Kebanyakan flavolan memiliki 2 sampai
Kebanyakan proantosianidin adalah prosianidin, ini berarti bila direaksikandengan asam akan
menghasilkan sianidin..
2. Tannin-terhidrolisiskan terutama terdiri atas dua kelas, yang paling sederhanaadalah depsida
galoilglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosadikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau
lebih. Pada jenis kedua, intimolekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam
inimenghasilkan asam elagat. Tannin terhidolisiskan ini pada pemanasan denganasam klorida
atau asam sulfat menghasilkan gallic atau ellagic. Hydrolyzabletanin yang terhidrolisis oleh
asam lemah atau basa lemah untuk menghasilkankarbohidrat dan asam fenolat. Contoh
gallotannins adalah ester asam gallicglukosa dalam asam tannic (C76H52O46), ditemukan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh atmadja (1992). Salvador et al (2007), Daniel et
al (2009) bahwa kandungan senyawa yang terdapat dalam sargasum sp memiliki aktivitas
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh satriani (2017) dalam percobaan yang berjudul
“analisa kadar tannin total dari alga coklat (sargasum sp dan pedina sp) sebagai obat
- Pedina sp memiliki kandungan tannin total yang lebih tinggi disbanding sargasum sp
Uji fitokimia yang menunjukkan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol
spons tersebut mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan tannin serta memiliki