BIDANG LEGISLATIF
Disusun Oleh:
CHANDRA WARDANA
Dosen Pengampu :
MAKMUR
POLITEKNIK KAMPAR
2018/2019
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 9
B. Daftar Pustaka ................................................................................ 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini perubahan yang sangat fundamental dari lembaga legïslatif setelah
amandemen UUD 1945 ialah munculnya Dewan Perwakilan Daerah dan penghapusan
utusan daerah dan golongan. Jadi, secara singkatnya setelah amandemen lembaga
legislative, terdiri atas beberapa jenis. Antara lain;
1. Melakukan Pengawasan
2. Mengusulkan Kebijakan
3. Menyusun Undang-Undang
2
1. Memilih MPR
2. Memilih Ketua
3. Mosi Angket
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Bab III Ketentuan Umum KRIS 1949 disebutkan bahwa Senat dan
Dewan Perwakilan Rakyat adalah alat perlengkapan federal Republik Indonesia
Serikat. Sebagai Majelis Tinggi, berdasarkan Pasal 80 KRIS, Senat mewakili daerah-
daerah bagian dengan jumlah yang sama, yaitu dua orang untuk setiap negara bagian.
Sementara itu, sebagai Majelis Rendah, DPR mewakili seluruh rakyat Indonesia yang
terdiri dari 150 anggota.
Meskipun negara RIS hanya berumur sekitar delapan bulan, pada tanggal 17
Agustus 1950 negara serikat dibubarkan dan KRIS 1949 diganti dengan UUD
Sementara 1950, dukungan terhadap sistem bikameral belum punah. Buktinya, dalam
upaya membuat konstitusi baru yang dilakukan oleh Konstituante (1956-1959), sistem
bikameral tetap menjadi salah satu opsi bentuk lembaga perwakilan rakyat.[1]
Sayangnya, usaha Konstituante tidak dapat diselesaikan secara tuntas karena
Constitutional Assembly yang dibentuk berdasarkan hasil Pemilihan Umum Tahun
1955 dibubarkan Presiden Soekarno sebelum masa tugasnya berakhir. [2]
Gagasan sistem bikameral yang mengalami mati suri sekitar empat dasawarsa
kembali menemukan momentum seiring dengan kuatnya desakan untuk melakukan
reformasi total terhadap UUD 1945 pada awal era Reformasi. Buktinya, Sidang
4
Tahunan MPR 2001 berhasil mencapai kesepakatan mendasar untuk membentuk
“kamar kedua” setelah DPR di lembaga perwakilan rakyat dengan sebutan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
Tugas dan wewenang DPD sesuai dengan UU No. 27 Tahun 2009, antara lain :
5
Tugas dan wewenang DPD tersebut secara rinci, diatur lebih lanjut di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
C. Fungsi DPD
Sesuai dengan konstitusi, format representasi DPD-RI dibagi menjadi fungsi legislasi,
pertimbangan dan pengawasan pada bidang-bidang terkait sebagaimana berikut ini.
Fungsi Legislasi
Bidang Terkait: Otonomi daerah; Hubungan pusat dan daerah; Pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; Pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya ekonomi lainnya;
Perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Fungsi Pertimbangan
Fungsi Pengawasan
D. Keanggotaan DPD
6
seebanyak empat orang di masing-masing provinsi sehingga total secara keseluruhan
anggota DPD sebanyak 128 orang.
Sama halnya dengan anggota DPR, keanggotaan DPD juga memiliki masa
kerja lima tahun dan berakhir pada saat anggota baru mengucapkan sumpah/janji.
Sebagai anggota DPD ada beberapa hak yang dapat dipenuhi seperti hak
menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih, membela diri,imunitas,
protokoler, keungan dan adsministratif. (Pasal 49 juncto Pasal 101 UU No.22/2003
dan pasal 14 tatib DPD). Sementara kewajiban anggota DPD yang paling penting
adalah harus mampu menyerap, menghimpun, dan melanjuti aspirasi masyarakat dan
daerah. (Pasal 50 UU No.22/2003 dan Pasal 51 Tatib DPD).
E. Hak DPD
F. Kewajiban DPD
Mengamalkan Pancasila
Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
menaati segala peraturan perundang-undangan
Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan negara
kesatuan Republik Indonesia
Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan
daerah
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan
Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih dan
daerah pemilihannya
Menaati kode etik dan Peraturan Tata Tertib DPD dan
7
Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya.
1. Pasal 22D ayat (1), (2), dan (3) UUD RI 1945, dan
2. Pasal 23F ayat (1) UUD RI 1945.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
https://salamadian.com/lembaga-legislatif-yudikatif-eksekutif/
https://www.gurupendidikan.co.id/tugas-dpd/