KATARAK
Disusun Oleh :
Muhammad Fadhil Satria 102118005
A’af Saputra 102118037
Sri Susanti 102118039
PEMBIMBING :
dr. Syarifah Yusriani, M.Ked (Oph), Sp.M
UNIVERSITAS BATAM
BINJAI
2019
KATA PENGANTAR
Penulis sangat menyadari bahwa referat ini jauh dari sempurna, baik
mengena materi maupun teknik penulisannya. Menginat kemampuan penulis yang
masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran membangun dari berbagai pihak sabagai perbaikan referat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak adalah kekeruhan atau perubahan warna pada lensa. Baik itu
kekeruhan lensa yang kecil, lokal atau seluruhnya. Pada umumnya katarak
Peningkatan kasus katarak biasanya banyak terjadi pada usia diatas 70 tahun.
50% pada orang dengan usia 65-74 tahun dan 70% pada usia 75 tahun.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Katarak
serat zonula yang berasal dari badan siliar. Serat zonula tersebut
yang berasal dari sel-sel epitel lensa. Kapsul ini mengandung isi
kutub posterior.(1-3)
nukleus, korteks, dan epitel lensa. 65% lensa terdiri atas air,
2
3
sel-sel lainnya, seperti sintesis DNA, RNA, protein dan lipid. Sel-
berubah menjadi serat, lalu serat baru akan terbentuk dan akan
akomodasi. (1-3)
2.1.3. Definisi
lama. (2)
2.1.4. Etiologi
5. Pembedahan mata
panjang
ultraviolet.
2.1.5. Klasifikasi
1. Menurut Morfologi
a. Katarak Nuklear
b. Katarak Kortikal
c. Katarak Subcapsularis
d. Katarak Capsularis
posterior
2. Menurut Maturitas
a. Katarak Insipiens
b. Katarak Imatur
degenerative.
c. Katarak Matur
kalsifikasi lensa.
d. Katarak Hipermatur
uveitis.
3. Menurut Usia
a. Katarak Kongenital
b. Katarak Infantil
c. Katarak Presenile
d. Katarak Senile
degeneratif.
saraf optik.
posisi lensa dan intergritas dari serat zonular juga dapat diperiksa
bagian belakang harus dinilai. Masalah pada saraf optik dan retina
2.1.8. Penatalaksanaan
phacoemulsifikasi.
perdarahan.
3. SICS
dan murah.
15
4. Phacoemulsifikasi
2.2.1. Definisi
sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1
kurang tepat.
2.2.2. Epidemiologi
2.2.3. Etiologi
dan megalo-kornea.
2.2.4. Patogenesis
perkembangan tersebut.
sebaiknya di ruang bayi baru lahir oleh dokter anak atau dokter
bilateral.
pemeriksaan ultrasonografi.
2.2.5. Klasifikasi
memerlukan tindakan.
22
4. Katarak Aksialis
5. Katarak Zonularis
6. Katarak Stelata
memerlukan pengobatan
7. Katarak Totalis
2.2.7. Diagnosis
cell galactokinase.
hasilnya normal
2.3.1. Definisi
2.3.2. Epidemiologi
meningkat 1,47%.
2.3.3. Etiologi
1. Herediter
2. Paparan Ultraviolet
yang lebih awal dan maturasi yang lebih cepat pada katarak
senilis.
3. Faktor Diet
4. Krisis Dehidrasi
5. Merokok
2.3.4. Patogenesis
1. Katarak Nuklear
2. Katarak Kortikal
cahaya terang.
1. Insipien
lama.
33
2. Imatur
3. Matur
4. Hipermatur
Morgagni.
sinar yang datang dimalam hari. Mata tidak merasakan sakit, gatal
berikut :
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
vascular lanilla.
meminta ganti resep kaca mata, melihat ganda, baik melihat dekat
37
38
melihat lensa melalui senter tangan, kaca pembesar, slit lamp, dan
miring (45 derajat dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa
dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh (iris
shadow).
terkait usia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and cataract. 2014-2015
Basic and clinical Science course. San Francisco, CA: American
Academy of Ophthalmology; 2015.
2. Suhardjo SU, Agni AN. Ilmu Kesehatan Mata. 2nd ed. Yogyakarta:
Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada; 2012.
4. Cataracts statistics and data [Internet]. National Eye Institute; 2010 [8th
November 2016]; Available from: https://nei.nih.gov/eyedata/cataract.
13. Katz J, Feldman MA, Bass EB, et al; Study of medical testing for
cataract surgery team. Risks and benefits of anticoagulant and
antiplatelet medication use beforecataract surgery. Ophthalmology.
2003;110(9):1784-8.
14. Rotsos TG, Moschos MM. Cystoid macular edema. Clin Ophthalmol.
2008;2(4):919-30.
15. Haug SJ, Bhisitkul RB. Risk factors for retinal detachment following
cataract surgery. Curr Opini Ophthalmol. 2012;23(1):7-11.
17. Schaumberg DA, Dana MR, Christen WG, Glynn RJ. A Systematic
overview of the incidence of posterior capsule opacification.
Ophthalmology. 1998;105(7):1213-21.
20. Gimbel HV, Condon GP, Kohnen T, Olson RJ, Halkiadakis I. Late in-
the-bag intraocular lens dislocation: incidence, prevention, and
management. J Cataract RefractSurg. 2005;31(11):2193-2204.