Teknik
Teknik
PERATURAN KAMPANYE
Pasal 3
1. Pelaksanaan kampanye pesta demokrasi pada tingkat MPM, SEMA DAN HMJ adalah seluruh
mahasiswa fakultas teknik yang masing-masing mendukung kandidatnya.
2. Peserta kampanye ada;ah seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia.
3. Kampanye pesta Demokrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendukung setiap kandidat
untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program dari peserta
pemilih.
4. Media Fisik kampanye meliputi media cetak dan segala macam alat peraga yang digunakan
dalam kampanye seperti banner, baliho, spanduk, poster, kaos, stiker, gelang, pin, gantungan
kunci, majalah, bulletin, ikat kepala, serta media lain yang ketahui Komisi Pemilihan Umum.
5. Media Elektronik kampanye adalah metode kampanye yang dilakukan oleh peserta Pesta
Demokrasi dan pelaksana kampanye melalui satelit komunikasi, seperti SMS, LINE, WHATSAPP,
FACEBOOK, Radio, Televisi, serta media elektronik lainnya yang diketahui oleh Komisi Pemilihan
Umum.
BAB IV
LARANGAN KAMPANYE
Pasal 4
Media kampanye yang dibolehkan hanya berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi, tetapi media
kampanye tersebut tidak boleh mengandung unsur-unsur yang tercantum sebagai berikut :
BAB VI
TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 6
1. Pelaksanaan pemungutan suara pada tingkat MPM, SEMA DAN HMJ dilakukan di satu tempat
terpusat yang disebut Tempat Pemungutan suara (TPS) yang telah ditentukan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, dalam periode waktu
yang berbeda dan sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
2. Tempat pemungutan Suara (TPS) dilakukan didepan plataran Fakultas Teknik Universitas Muslim
Indonesia demi terciptanya Pesta Demokrasi yang dicita-citakan sesuai dengan BAB II Pasal 2
Tata Tertib KPU.
3. Pemberian hak pilih tidak boleh diwakilkan kepada mahasiswa lain.
4. Calon pemilihan menyerahkan kartu identitas sebagaimana mahasiswa (KTM yang berfoto
jelas/KRS dan membawa identitas asli lain yang memiliki foto yang jelas), kemudian akan
mendapat surat suara seiring dengan pengembalian Kartu Identitas Komisi Pemilihan Umum.
5. Pemilih masuk bilik suara untuk mencontreng, apabila baik suara masih penuh maka mengantri
terlebih dahulu ditempat yang disediakan KPU.
6. Pemilih memasukkan sendiri kertas suara yang telah dicontreng pada kotak suara yang sesuai
fungsinya dengan bantuan arahan dari anggota KPU.
7. Pemilih setelah memasukkan surat suara, wajib mencelupkan jari kelingking kiri (sampai bats
kuku) pada tinta yang telah disediakan oleh panitia pada pintu kelur Tempat Pemungutan Suara.
8. Selama acara pemungutan suara berlangsung pemilih dan/atau calon DILARANG :
a. Melakukan kampanye