KABEL LISTRIK
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet
atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.
KABEL N.Y.A
KABEL N.Y.M
KABEL N.Y.Y
Bagian-bagian yang terpenting untuk penyaluran tenaga lsitrik antaran lain sebagai berikut :
1. Sumber Tenaga Listrik
Disini sumber tenaga untuk system jaringan yang kecil diambil dari pembangkit-pembangkit listrik (
misalnya, PLTA, PLTD dll ).
Untuk Sistem jaringan yang besar sumber tenaga listrik diambil; dari Gardu Induk, karena pada Gardu
Induk tempat terkumpulnya tenaga listrik dari pembangkit-pembangkit listrik.
3. Gardu Induk
Hasil tenaga listrik dari pembangkit-pembangkit dikumpulkan pada Gardu Induk, dari Gardu Induk ini
tenaga listrik akan dibagi-bagikan ke Gardu Induk lain atau ke Gardu Hubung.
4. Gardu Hubung
Tenaga listrik yang ada di Gardu Induk dibagi-bagikan ke Gardu Hubung, disini Gardu Hubung berfungsi
membagi-bagikan ke Gardu Distribusi, biasanya dengan tegangan menengah.
5. Gardu Distrubusi
Tegangan menengah dari Gardu Hubungan tersebut sebelum dibagikan ke konsumen diturunkan lebih
dahulu di Gardu Distribusi.
Pada umumnya pada bagian system penyaluran tenaga listrik baik untuk tegangan tinggi maupun
tegangan rendah yang paling banyak mengalami gangguan-gangguan yang bias mengganggu kontinuitas
aliran tenaga listrik untuk komsumen.
Sedangkan para konsumen mengharapkan adanya :
1. Kontinuitas aliran listrik harus terjamin
2. Keselamatan panduduk dengan adanya jaringan listrik harus terjamin
3. Mutu kwalitas tegangan yang pada titik-titik bebenar-benar harus memenuhi persyaratan minimal.
4. Keselamatan / keamanan dari alat-alat kepunyaan konsumen harus dijamin keamanannya apabila ada
gangguan jaringan Distribusi.
Untuk mendapatkan hal-hal tersebut di atas maka harus diperhatikan mengenai Perencanaan system
Distribusi yaitu :
1. Masalah Kelistrikan
Misalnya antara lain : tegangan, rugi-rugi daya, alat pengaman, pengetanahan dan
lain-lain.
2. Masalah Mikanis
Misalnya : gaya tegangan kawat ( strees ), andongan ( S ag ), jenis kawat / kabel,
Isolator dan lain-lain.
3. Masalah Kostruksi
Misalnya : macam tiang ( untuk saluran udara ), fondasi tiang, penanaman kabel
( saluran dalam tanah ), bentuk bangunan gardu-gardu, serta keadaan
alam sekitar lintasan system Distribusinya dan lain-lain.
Jaringan Paralel
1. Transformator
Berfungsi untuk merubah tegangan listrik. Transformator ini dapat menaikkan ( step Up )
maupun menurunkan tegangan ( Step Down ).
Jenis transformator untuk 1 phasa maupun 3 phasa.
Untuk transformator 3 phasa banyak dipakai dengan hubunan bintang segitiga ( Yd ), maupun
segitiga bintang ( Dy ).
Ukuran transformator antara lain sebagai berikut, 3 KVA, 5 KVA, 10 KVA, 25 KVA, 37,5 KVA, 50
KVA, 100 KVA dan lain-lain.
2. Penghantar
Untuk penyaluran tenaga listrik yang kecil ( beban kecil ) dipakai penghantar tembaga dan biasanya
dipakai kawat tembaga terbuka ( Bare Copper Conductor ) dan pada tempat-tempat tertentu memakai
kawat penghantar berisolasi.
Untuk system penyaluran tenaga yang besar ( beban yag besar ) dipakai kawat alumunium ( ACSR ).
Bentuk penghantar bias bermacam-macam antara lain :
a. Penghantar tembaga untuk ( Solid )
b. Penghantar tembaga bverurat banyak ( strainded )
c. Penghantar tembaga berlobang ( Hallow )
d. Penghantar telanjang ( termasuk No. a, b, c )
e. Penghantar berisolasi atau kabel tanah.
3. Tiang Listrik
Berfungsi untuk menahan penghantar agar dalam penyaluran tenaga listrik dapat bebas dari gangguan-
gangguan.
Dalam system penyaluran tenaga dikenal beberapa macam tiang listrik antara lain :
a. Tiang kayu
b. Tiang besi
c. Tiang Beton
Tiang Kayu
Dipakai karena pengerjaannya sederhana dan harga relative lebih murah dari jenis tiang lainnya.
Biasanya dipakai jenis kayu besi, jati dan lain-lain.
Tiang Besi
Memakai tiang ini diinginkan konstruksi lebih kuat.
Tiang Beton
Jenis tiang ini jarang dipakai karena konstruksinya lebih sukar dibandingkan dengan jenis lainnya.
4. Alat Pelindung
Untuk melindungi system dari gangguan diperlukan alat-alat pelindung agar bila ada gangguan tidak
akan berakibat fatal terhadap alat-alat yang penting.
Alat pelindung antara lain berupa :
- Alat pelindung arus / beban lebih
- Alat pelindung tegangan lebih
Untuk bentuk jaringan yang makin sempuran ( missal, Mesh ) maki banyak tipe alat pelindung.
Adapun alat pelindung berfungsi :
- Melindungi system dari beban lebih
- Mengisolir bagian system yang kena gangguan
- Melindungi dari gangguan petir
- Melindungi terhadap gangguan fisik dari luar.
5. I s o l a t o r
Fungsi Isolator
Fungsi dari segi listrik :
Mengisolasi / menyekat antara :
- Kawat phasa dengan tanah
- Kawat phasa dengan kawat phasa
Fungsi dari segi mekanik :
- Menahan berat dari kondoktor / kawat
- Menahan adanya perubahan konduktor akibat perbedaan temperature dan angina.
- Mengatur jarak dan sudut antara konduktor / kawat.
Berdasarkan jenis bahan isolator :
- Isolator gelas
- Isolator keramiki
Biasanya untuk jaringan distribudi tegangan rendah banyak dipakai isolator gelas dan untuk tegangan
tinggi banyak dipakai isolator keramik.
Isolator gelas bersifat mengkondansir kelembaban usara, sehingga lebih sudah debu-debu melekat
dipermukaan isolator gelas tersebut, sehingga kalu dipakai untuk tegangan tinggi makn mudah terjadinya
peristiwa kebocoran arus listrik ( leakage currant ) lewat permukaan isolator tersebut yang berarti
mengurangi sifat isolasinya.
Kalau isolator keramik sukar dipengaruhi oleh perubahan suhu / temperatir dan dibandingkan dengan
bahan dari gelas, bahan persolin lebih kuat.
Gambar 1 dan 2
Berat dari dua macam isolator yang berbeda menurut / berdasarkan tegangannya.
Untuk tegangan yang berbeda maka jumlah isolator juga tidak sama jumlahnya, untuk type isolator
gantung. ( Suspension type insulator )
KEBOCORAN ISOLATOR
Apabila daya penyekat dari isolator tidak baik maka akibatnya aka ada arus listrik yang mengalir dari
konduktor ke tanah melalui tiang listrik.
Percobaan :
- Percobaan untuk mengetahui isolator dalam keadaan tidak baik/ bocor ataupun dalam keadaan baik.
Terminal A dan B diberi sumber tegangan dan dipasang mili ampere meter.
- Apabila ampere meter menunjuk berarti antara konduktor dan tangkai / tiang ada liran listrik jadi isolator
tersebut dalam keadaan bocor.
- Apabila ampere meter tidak menunjuk berarti isolator tersebut dalam keadaan baik.
Percobaan 2
- Pada posisi No. 1
Isolator diletakan berdiri tegak artinya dalam keadaan normal mili ampere meter tidak akan menunjuk.
- Pada posisi No. 2
Isolator diletakan miring, mili ampere masih tetap belum menunjuk berarti belum ada kebocoran arus.
- Pada posisi No. 3
Isolator diletakan terbalik, mili ampere akan menunjuk, karena ada kebocoran arus listrik karena melalui
bagian dalam kemasukan air hujan.
GANGGUAN PADA TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Didalam penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai ke pemakai tenaga listrik atau konsumen,
sering dijumpai bermacam-macam gangguan.
Kurang lebih 2/3 bagian dari seluruh gangguan adalah terletak pada saluran transmisinya.
Gangguan-gangguan tersebut antara lain disebabkan oleh karena sbb. :
- gangguan mekanis
- gangguan thermis
- gangguan yang diakibatkan oleh tegagan lebih listrik.
Gangguan seperti tersebut diatas antara lain dapat menyebabkan :
- gangguan hubung singkat
- gagguan ketanah
- konduktor putus
- isolator retak, dll
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada saluran transmisi tegangan tinggi antara
lain sbb :
1) Petir
Gangguan dari petir ini dapat menyebabkan terjadinya tegangan lebih yag dikenal dengan nama surya
petir ( lightning surge ).
2) Burung-burung atau daun-daun
Jika burung-burung ataupun daun-daun yang berterbangan dan mendekati isolator gantung maka akan
terjadi berkurangnya “CLEARACE” ( kelonggaran ) sehingga akan timbul FL OVER.
3) Polusi ( debu )
Debu menempel pada isolator yang berarti akan mengurangi sifat isolasi dari isolator tersebut dan juga
dapat menyebabkan “FLASH OVER”
4) Keretakan isolator yang mungkin diakibatkan oleh karena peristiwa mekanis maupun thermi, ini dapat
mengakibatkan terjadinya “BREAK DOWN” apabila ada petir yang menyambar.
Pada peristiwa gangguan hubung singkat akan menimbulkan arus lebih ( over courant )
Arus lebih tersebut atau arus gangguan besarnya tergantung dari pada :
- jenis dan sifat gangguan hubung singkat tersebut
- kapasitas dari power atau tenaga pada sistem
- methode hubungan netral dari transformator
- jarak terjadinya hubung singkat tersebut.
Macam-macam gangguan hubung singkat yag mugkin terjadi antara lain :
- gangguan satu phasa ke tanah
- ganguan antara phasa dengan phasa
- gangguan dua phasa ke tanah
- gangguan tiga phasa.
Dengan adanya gangguan hubung singkat tersebut akan mengakibatkan :
- pelayanan kepada kunsumen menjadi terganggu
- terjadi penurunan tegangan pada sistem
- merusak peralatan-peralatan yag dekat dengan gangguan tersebut.
- Mengurangi stabilitas dari kerja parallel dari beberapa mesin ( generator ).
Terdapat dua macam tegangan atau tegangan surya pada system jaringan listrik, antara lain sbb. :
1. Surya hubung ( switchin surge ), yang pada prinsipnya disebabkan oleh pemutusan saluran listrik yang
berbeban.
2. Surya petir ( lightning surge ), tegangan surya ini yang disebabkan oleh karena sambaran petir pada
jaringan.
Tegangan surya ini sangat tinggi, terutama tegangan surya yang diakibatkan karena petir, sehingga bila
system ini terkena gangguan tidak dilidungi akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada peralatan
yang dilalui oleh tegangan surya tersebut.
Faktor gangguan petir pada umumnya dihindari dengan suatu system perlindungan yang tepat.
Sistem perlindungan tegangan surya pada suatu system tenaga listrik umumnya berfungsi “Untuk
membatasi tegangan surya dengan melewatkan tegangan surya tersebut ke tanah”
Gelombang petir tersebut berjalan pada konduktor dan perjalannya bentuk gelombang petir mengalami
perubahan. Pada umumnya kecuraman makin berkurang dan ekornya lebih panjang, seperti pada gambar.
Jadi semakin jauh dari gangguan, tegangan tidak begitu tinggi.
Dari penyelidikan diperkirakan bahwa untuk mencapai harga puncak berkisar antara 0 sampai 90 micro
detik. Sedang untuk mencapai ½ dari harga puncak pada ekor gelombang antara 3 sampai 200 micro
detik.
ALAT PENGAMAN TERHADAP SURYA PETIR SECARA LANGSUNG
Dititk tempat pukulan petir umumnya mempunyai kenaikan tegangan dan arus yang sangat tinggi. Bila
pukulan sudah begitu besar, perlindungan yang diberikan alat-alat pelindung petir (lightning arrester)
tidak akan mencukupi lagi. Karena itu pada tempat-tempat yang penting misalnya : Gardo
Tramsformator, Sentral-Sentral Pembangkitan dll, biasanya ditambah dengan tiang-tiang pelindung dan
dilenkapi dengan kawat tanah.
Perlindungan ini pada prinsipnya ialah mengusahakan agar pukulan petir mengenai dahulu konduktor
pelindung yang telah dihubungkan baik dengan tanah dan dibuat tahanan tanah sekecil mungkin (kurang
dari 4 ohm).
Dengan cara tersebut dapat diperoleh tegangan pada konduktor pelindung sedemikian sehingga cukup
aman terhadap kekuatan isolasi dan kawat yang dilindungi.
Faktor-faktor yang menentukan system perlindungan ialah :
1. Besarnya sudut perlindungan.
Daerah yang dilindungi
berbentuk kerucut dengan sudut 30 derajat
Dan apabila keadaan tanah itu baik ( tahanan tanah / ground resistance) kecil, daerah yang baik mendapat
perlindungan sampai 45 derajat.
Sewaktu elemen lebur putus akan timbul panas yang sangat tinggi dan timbul
busur api yan sangat besar.
Untuk menyerap panas yang timbul digunakan pasir kwarsa (UARTZ SAND), yang diisikan ke dalam
tabung.
Pemasangan dapat dimasukkan kedalam fuce holder dan dapat juga diberi pisau kontak.
SWITCH / SAKLAR
CIRCUIT BREAKER
Fungsi dari alat ini untuk memutuskan / menyambung rangkaian listrik pada waktu ada gangguan arus
lebih alat dapat memutuskan denga sendirinya.
Pada saat terjadi gangguan arus lebih, maka relay pengaman akan bekerja menggerakkan kontak pemutus
beban tersebut dengan tenaga mekanis. Untuk ukuran pemutus beban yang kecil, relay pengaman
menggunakan “SELENOID” dan tenaga mekanisnya diambil dari tekanan balik pegas.
Bila “TRIPPING COIL” mendapat aliran arus listrik, akibatnya LENGAN PENAHAN akan terpukul
sehingga ujung penahan akan bergerak turun dan akan melepaskan PLUNGER, yang mendapat gaya tarik
dari pegas pembuka yang semula menaham KONTAK GERAK pada kondisi tertutup.
Kontak-kontak dari pemutus beban jenis ini ditempatkan dalam minyak seperti pada gambar :
Keterangan :
1. Closing coil 5. Penahan
2. Plunger 6. Tongkat
3. Tripping coil 7. Lengan
4. Plunger
Ggr. A : OCB dalam keadaan
terhubung
Gbr B : OCB dalam keadaan
Akan terlepas/membuka
Gbr C : OCB dalam keadaan
terlepas membuka
CARA KERJA PEMUTUS BEBAN SEMBURAN UDARA
Pada saat terjadi gangguan arus lebih maka relay pengaman akan mendapat rangsangan dan rangsangnya
tersebut diteruskan ke RELAY BUKA dan KLEP BUKA. Akibatnya dari kedua alat tersebut terbuka,
maka akan menyebabkan adanya usara mauk dari KOMPRESOR.
Udara yang bertekanan tinggi tersebut akan menekan PISTON kebawah berarti akan menutuskan
hubungan kontak dari pemutus beban tersebut. Putusnya kontak tersebut akan mengakibatkan timbulnya
bunga api listrik, tetapi dengan lewatnya udara yang bertekanan tersebut bunga api akan dihembus keluar
lewat LUBANG PELEPASAN.
Dan apabila menutup kembali maka RELAY TUTUP bekerja dan juga KLEP TUTUP nya, akibatnya
udara dari kompresor masuk dan PISTON akan bergerak keatas, dengan sendirinya kontak aka
berhubungan lagi.
Keterangan :
T : Terminal RB : Relay Buka
Bb : Batang Besi RT : Relay Tutup
P : Piston KB : Klep Buka
Rp : Relay Pengaman KT : Klep Tutup
K : Kompresor
Tekanan udara besanya 75 kg/cm² dan mempunyai kapasitas pemutusnya sampai 25.000 MVA.
*) Pemutus Hampa ( Vacum Circuit Breaker )
Kehampaan yang tinggi ( ± 10 mmhg )
Karena ruang yang hampa sekali itu memupyani daya isolasi yang sangat tinggi.
Pada akhir ini baru dikembangkan untuk tegangan kurang dari 15 KV
*) Pemutus Beban Hembusan Magnit ( Magnetic Air Circuit Bteaker )
Busur api dihembus oleh arus yang akan diputus itu sendiri kedalam ruang pemutus busur api.
Pemutus beban dipasang didalam kontak hubung tertutup
Biasanya jenis ini dipakai untuk tegangan dibawah 15 KV.
Jika Anda menggunakan alat-alat yang membutuhkan watt listrik yang besar, sedang Anda hanya
menghubungkannya dengan kabel listrik yang tidak memadahi, maka yang terjadi adalah
kabelnya lama-lama panas. Panas inilah yang menyebabkan pemborosan energi listrik. Bukan
hanya itu, bahkan hal ini bisa memicu terjadinya hal yang sangat berbahaya, yaitu
KEBAKARAN akibat panas ataupun ngefong. Untuk itu, gunakan kabel yang sesuai dengan arus
yang akan dilewati.
Ada baiknya Anda menggunakan kabel yang melebihi beban yang dilewati agar lebih aman dan
mengantisipasi jika terjadi penambahan daya listrik ke depannya. Misalnya jika beban 5000 watt,
maka ada baiknya jika Anda menggunakan ukuran kabel 10mm supaya lebih bagus.
Jenis-jenis kabel
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet
atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang
dimilikinya dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam
satuan Watt, yang merupakan perkalian dari : “Ampere x Volt = Watt”
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya
sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.
1. KABEL N.Y.A
Di masyarakat, kabel ini dikenal dengan istilah KABEL ENGKEL. Biasanya digunakan untuk
instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah, digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5
mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara.
Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan
di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga
mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup, sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
Berbicara mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung. Ada yang berupa
pipa besi, tetapi yang paling umum digunakan adalah pipa PVC/paralon (tetapi berbeda dengan
pipa PVC untuk air). Konduit ini selain bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar, juga
untuk memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau penambahan kabel, karena hanya
tinggal ditarik atau didorong saja. Bandingkan bila kabel tersebut ditanam dalam tembok tanpa
konduit, tentu akan butuh pekerjaan tambahan berupa pembongkaran tembok.
Karena itu, sesuai tujuannya penggunaan konduit sebenarnya tidak terbatas pada jenis kabel
NYA saja, tetapi bisa dipakai untuk kabel NYM atau NYY.
2. KABEL N.Y.M
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM
berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi
putih dan selubung karet.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis (isolasi PVC dan selubung karet), sehingga
tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) dan lebih
kuat. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh
ditanam.
Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit (kecuali dalam tembok
sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya). Kabel ini dirancang
bukan untuk penggunaan di bagian luar (outdoor). Tetapi penggunaan konduit sebagai pelindung
bisa juga dipertimbangkan bila ingin dipasang di luar ruangan. Harganya yang jelas lebih mahal
dari tipe kabel NYA.
3. KABEL N.Y.Y
Memiliki lapisan isolasi PVC ganda (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel
NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang
lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang
terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk
ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan
kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas
penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan
dengan Kuat Hantar Arus (KHA).
Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan
kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam
suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam
hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang di kWh meter. Besarnya KHA kabel
harus lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya
terkena masalah.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut menjadi
panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi.
Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti
kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai
peningkatan kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa tahun ke depan
ternyata ada penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan
kabel dengan ukuran yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan
daya listrik ini sehingga menghindari pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan
juga bila umur kabel ternyata sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi
kabel dengan lebih teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi baik.
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan
maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY.
Besar kabel di atas dalam ukuran mm2, jadi itu adalah luas penampang, bukan diameter. Untuk
mencari diameter kabel, Anda harus menggunakan rumus matematika. Misalnya untuk luas
penampang 4 mm2, maka diameternya sebesar 2,25mm. Sedang untuk luas penampang 10 mm,
maka diameternya sekitar 3,5 mm.
Disarankan pemakaian kabel selalu menggunakan conduit/pipa paralon (PVC) untuk lebih aman
dan menghindari gigitan tikus. Serta setiap jalur yang ditarik selalu menggunakan pembatas /
MCB (mini cirkuit breaker) berfungsi sebagai pemutus arus apabila terjadi korsleting dan beban
yang berlebih. Untuk jalur/tarikan yang banyak di harapkan menggunakan panel supaya aman
dan terbagi rapi.
(Box Panel yang berisikan MCB, arrester, VU meter dll)
Agar terhindar dari arus petir melalui PLN, sebaiknya dipasang arrester yang dihubungkan
dengan grounding yang bagus.
Menyukai ini: