Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PENYULUHAN HIV/AIDS

DI SMA 1 KOTA SUNGAI PENUH

A. Latar Belakang
Lebih dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal
karena Acquired Immunedeficiency Syndrome (AIDS). Tahun 2001, UNAIDS
(United Nations Joint Program on HIV/AIDS) memperkirakan, jumlah Orang
Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta, Tahun 1983, dokter di Institut
Pasteur Prancis memisahkan virus baru penyebab HIV/AIDS. Virus itu terkait
dengan limfadenopati (Lymphadenopathy-Associated Virus LAV).

Penyakit HIV/AIDS memang sampai sekarang belum ada obatnya, namun


walaupun tidak ada obatnya bukan berarti para penderita ataupun kita sebagai
manusia tidak dapat melakukan usaha apapun. Tidak hanya itu saja, sejauh ini
penyakit HIV/AIDS terus berkembang, masyarakat belum juga mengetahui
apa itu sebenarnya HIV/AIDS, gejala-gejala HIV/AIDS, cara penularannya,
dan cara mencegahnya. Sehingga sampai sekarang, penderita penyakit
HIV/AIDS semakin meningkat setiap tahunnya. Sesungguhnya, banyak yang
harus diketahui tentang HIV/AIDS, bukan hanya pengertian atau gejalanya
saja, tetapi masyarakat luas juga perlu mengetahui siapa saja yang
kemungkinan besar tertular HIV/AIDS, dan bagaimana keadaan HIV/AIDS
sejauh ini di Indonesia.

B Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan siswa dan siswi memahami
tentang penyakit HIV/AIDS.

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan dalam waktu 1 × 30 menit, diharapkan
agar siswa dan siswi, memahami tentang :
a. Defenisi penyakit HIV/AIDS

1
b. Tanda dan gejala penyakit HIV/AIDS
c. Penularan HIV/AIDS
d. Cara pencegahan HIV/AIDS
e. Kelompok yang mempunyai resiko tinggi tertular HIV/AIDS
f. Obat tradisonal untuk HIV/AIDS

C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS
2. Sasaran
Siswa dan Siswi SMA 1 Kota Sungai Penuh.
3. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
4. Media
Flip chart, Spidol, leaflet
5. Tempat
Di Aula SMA 1 Kota Sungai Penuh
6. Waktu
 Hari/Tanggal : Sabtu , 24 Juni 2017
 Jam : 09.30 s/d 10.30 Wib
7. Pengorganisasian
 Penanggung jawab acara : Emitra Fatriona
 Moderator : Novianto Adhi Nugroho
 Presenter : Emitra Fatriona
 Observer : M. Fariz Helgusman
 Fasilitator :
1. Agil Zefri M
2. Faizal Asri Putra

2
a). Setting tempat

Keterangan :

= Pembimbing

= Presenter

= Moderator

= Obserever

= Fasilitator

= Peserta penyuluhan

b). Uraian tugas


1. Penanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya acara, sejak
perencanaan, pertemuan, persiapan, pelaksanaan sampai
evaluasi dan pelaporan
b. Mengkoordinasikan pertemuan
2. Moderator
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
c. Membuat kontrak waktu
3
d. Memimpin dan mengarahkan penyuluhan
e. Menutup acara
3. Presenter
Menyajikan materi penyuluhan kepada sasaran.
4. Observer
a. Bertanggung jawab untuk mendokumentasikan seluruh
kegiatan mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pelaporan.
b. Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir
c. Membuat laporan hasil penyuluhan
5. Fasilitator
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya
penyuluhan.
b. Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama
pertemuan

c). Susunan Acara

NO Kegiatan penyaji Kegiatan Audiens Waktu


1. Pembukaan
 Memberi salam  Menjawab salam 5 Menit
 Menjelaskan kontrak  Mendengarkan dan
waktu dan tujuan memperhatikan
pertemuan
 Menanyakan  Mengemukakan
permasalahan yang permasalahan (kalau
dirasakan saat ini ada)
 Mendiskusikan masalah  Mendiskusikan
(jika ada )
2 Pelaksanaan
 Mengkaji pengetahuan
keluarga pasien tentang  Mengemukakan 20 Menit
pengertian HIV/AIDS pendapat
 Memberi reinforcement

4
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
pengertian HIV/AIDS memperhatikan
 Memotivasi keluarga  Mendengarkan dan
pasien untuk mengulangi memperhatikan
kembali  Mengulang kembali
 Memberi reinforcement penjelasan mahasiswa
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan
keluarga pasien mengenai  Mengemukakan
pembagian penyakit pendapat
HIV/AIDS
 Memberi reinforcement
dan meluruskan konsep  Mendengarkan dan
 Memotivasi keluarga memperhatikan
pasien untuk mengulangi  Mengulang kembali
kembali penjelasan mahasiswa
 Memberi  Memperhatikan
reinforcement positf
 Mengkaji  Mengemukakan
pengetahuan keluarga pendapat
pasien tentang penyebab
HIV/AIDS  Memperhatikan
 Memberi
reinforcement dan  Mengulang kembali
meluruskan konsep penjelasan mahasiswa
 Memotivasi warga  Memperhatikan
untuk mengulangi
kembali  Mengemukakan
 Memberi pendapat
reinforcement positif
 Mengkaji  Memperhatikan
pengetahuan keluarga
pasien tentang
tandadangejalaHIV/AIDS  Mengulang kembali

5
 Memberi reinforcement penjelasan mahasiswa
positif dan meluruskan  Mengungkapkan
konsep pendapat
 Memotivasi keluarga
pasien untuk mengulangi  Memperhatikan
kembali
 Mengkaji pengetahuan
keluarga pasien tentang  Mengulang kembali
akibat lanjut HIV/AIDS penjelasan mahasiswa
 Memberi reinforcement  Memperhatikan
positif dan meluruskan
konsep  Mengungkapkan
 Memotivasi keluarga pendapat
pasien untuk mengulangi
kembali
 Memberi reinforcement
positif  Memperhatikan
 Memberi kesempatan
keluarga pasien untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan
keluarga pasien  Mengungkapkan
 Menjelaskan akibat lanjut pendapat
HIV/AIDS
 Memotivasi keluarga  Memperhatikan
pasien untuk mengulangi
kembali
 Memberi reinforcement  Mengulang kembali
positif penjelasan mahasiswa
 Mengkaji pengetahuan  Memperhatikan
keluarga pasien tentang
pencegahan HIV/AIDS  Mengungkapkan
 Memberi reinforcement pendapat

6
positif dan meluruskan
konsep  Memperhatikan
 Memotivasi keluarga
pasien untuk mengulangi  Mengulang kembali
kembali penjelasan mahasiswa
 Memberi reinforcement  Mengungkapkan
positif pendapat
 Mengkaji pengetahuan
keluarga pasien tentang
perawatan HIV/AIDS  Memperhatikan.
 Memberi reinforcement
positif  Memperhatikan
 Memotivasi keluarga
pasien untuk mengulangi
kembali  Mengulang kembali
 Mengkaji pengetahuan penjelasan mahasiswa
keluarga pasien tentang
obat tradisional untuk
HIV/AIDS
 Memberi reinforcement
positif
 Menjelaskan obat
tradisional untuk
HIV/AIDS
 Memotivasi keluarga
pasien untuk mengulangi
kembali
 Memberi kesempatan
keluarga pasien untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan
(jika ada)
3 Penutup
 Ikut menyimpulkan 5 Menit
7
 Bersama keluarga pasien  Menjawab salam
menyimpulkan materi
 Memberi salam

D.. Kriteria hasil.


1. Evaluasi struktur.
a. Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum kegiatan dilakukan
b. Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 1 hari sebelum
kegiatan dilakukan
c. Flip chart telah diselesaikan 1 hari sebelum acara
2. Evaluasi proses.
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang
telah ditetapkan
b. 60 % Audiens terlibat dan aktif (mampu mengemukakan
pendapatnya, mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami
tentang penyakit HIV/AIDS) dalam kegiatan penyuluhan.
c. 60 % Audiens mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
penyuluhan.
d. Panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran yang telah
ditetapkan
e. Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapka
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan 75% peserta mampu:
a. Menyebutkan defenisi penyakit HIV/AIDS
b. Menyebutkan Tanda dan gejala penyakit HIV/AIDS
c. Menyebutkan Penularan HIV/AIDS
d. Menyebutkan Cara pencegahan HIV/AIDS
e. Menyebutkan Kelompok yang mempunyai resiko tinggi tertular
HIV/AIDS
f. Menyebutkan Obat tradisonal untuk HIV/AIDS

8
HIV/AIDS

A. DEFENISI
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang
memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan
cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA,
yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus
dan kemudian melakukan replikasi.

B. TANDA DAN GEJALA HIV/AIDS


Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV/AIDS, maka virus tersebut akan
hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala
penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena
gejala-gejala AIDS/AIDS tampak setelah + 3 bulan.
Adapun gejala-gejala HIV/AIDS itu sendiri adalah :
1. Berat badan turun dengan drastis.
2. Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
3. Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha) yang timbul
tanpa sebab.
4. Mencret atau diare yang berkepanjangan.
5. Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau
KAPOSI SARKOM).
6. Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
7. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
8. Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
9. Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta
pantat dan kaki.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita
HIV/AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

9
C. PENULARAN HIV/AIDS
HIV/AIDS dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :
1. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap
HIV/AIDS.
2. Transfusi darah yang mengandung virus HIV/AIDS.
3. Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai
orang yang mengidap virus HIV/AIDS.
4. Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap
virus HIV/AIDS kepada janin yang dikandungnya.
5. Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
6. Melalui darah yang terinfeksi virus HIV/AIDS dan mengenai kulit yang
terluka.
7. Melalui sperma pada pria dan cairan vagina pada wanita.

D. CARA PENCEGAHAN HIV/AIDS


1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan
dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan
seksual.
3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus,
hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus HIV/AIDS pada
janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk tidak menjadi pendonor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus
dijamin sterilisasinya.
6. Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang anda tidak
ketahui kondisi kesehatannya.
7. Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang membuat anda lupa diri.

10
E. KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR
HIV/AIDS
Penyakit HIV/AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur
berapapun. Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular HIV/AIDS,
yaitu:
1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti
wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
2. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya: Homo seks
( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan
hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
3. Penerima transfusi darah
4. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus HIV/AIDS.
5. Pecandu narkotika suntikan.
6. Pasangan dari pengidap HIV/AIDS

F. OBAT TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT HIV/AIDS


a. Daun sirsak
Daun sirsak mengandung banyak sekali senyawa ajaib yang sangat
berkhasiat dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh, diantaranya kandungan
senyawa yang terdapat didalam daun sirsak itu seperti senyawa
acetogenins, annohexocin, annonacin, annocatacin, annocatalin,
annomuricin, annomurine, coclaurine, gentisic acid, anonol, gigantetronin,
linoleic acid, dan juga muricapentocin, yang mana semua senyawa itu
fungsinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Sambiloto
Merupakan tanaman khas daerah tropis yang bisa tumbuh dimana saja.
Salah satu bagian dari tanaman sambiloto ini di percaya mampu untuk
membantu mengobati berbagai macam penyakit, dan salah satu dari
tanamannya yang dimaksud adalah “daunnya”. Karena didalam daun
sambiloto mengandung senyawa andrographolide, yang mana senyawa
tersebut rasanya pahit. Senyawa tersebut dapat membantu meningkatkan
dayaa tahan tubuh.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, wiku. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Depkes (2003). Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan


ODHA.Jakarta: Dirjen P2M Depkes RI, hal 80-177.

http//:www.google.com/hiv-aids

Prawirohardjo,sarwono (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T.Bina Pustaka


Sarwono Prawihardjo.

Stewart GJ. 1997, Mananging HIV. Sydney: MJA Published, hal 17-21, 42-44.
Widyastuti, yani, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

12

Anda mungkin juga menyukai