Anda di halaman 1dari 8

3

PENDAHULUAN Dari data RISKESDAS menyebutkan


Menurut WHO (World Health prevalensi dari penderita Diabetes Mellitus
Organization) Diabetes Mellitus adalah cenderung meningkat pada perempuan
penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas dibandingkan dengan laki-laki dan terjadi
tidak menghasilkan insulin yang cukup atau peningkatan prevalensi penyakit diabetes
ketika tubuh tidak dapat secara efektif mellitus sesuai dengan pertambahan umur
menggunakan insulin yang dihasilkan oleh namun mulai umur ≥ 65 tahun cenderung
tubuh. Insulin adalah hormon yang mengatur menurun dan tersebut cenderung lebih tinggi
gula darah. Hiperglikemia adalah efek bagi penderita yang tinggal diperkotaan
umum dari diabetes yang tidak terkontrol dibandingkan dengan dipedesaan. Jika
dan dari waktu kewaktu menyebabkan ditinjau dari segi pendidikan menurut
kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, RISKESDAS bahwa prevalensi diabetes
terutama saraf dan pembuluh darah. Pada mellitus cenderung lebih tinggi pada
tahun 2014, 8,5 persen dari jumlah penderita masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi
diabetes terdapat pada umur diatas 18 tahun. serta dengan indeks kepemilikan yang
Pada tahun 2012 diabetes merupakan tinggi.[3]
penyebab kematian dari 1,5 juta orang dan Menurut Suyono (2011) sejalan dengan
hiperglikemi itu penyebab lain dari 2,2 juta perkembangan zaman, pola penyakit di
kematian.[1] Indonesia mengalami pergeseran dari
Populasi penderita Diabetes Mellitus penyakit infeksi dan kekurangan gizi
(DM) di Indonesia saat ini menduduki menjadi degeneratif yang salah satunya
peringkat kelima terbanyak di dunia. adalah diabetes mellitus..[4]
Berdasarkan data IDF (International Peningkatan jumlah pasien Diabetes
Diabetes Federation) Diabetes Atlas, pada Mellitus yang terus menerus dan besarnya
tahun 2013 penderita diabetes mellitus di biaya perawatan pasien diabetes yang
Tanah Air mencapai 8.554.155 orang. Tahun pertama disebabkan karena komplikasi,
2035 jumlah penderita diabetes mellitus maka upaya yang paling baik adalah
diprediksi melonjak hingga keangka 14,1 pencegahan. Olahraga atau latihan jasmani
juta orang dengan tingkat prevalensi 6,67 merupakan upaya awal dalam mencegah,
persen untuk populasi orang dewasa. Satu mengontrol dan mengatasi diabetes. Latihan
dari lima penderita diabetes masih berumur jasmani secara rutin dapat menyebabkan
dibawah 40 tahun, yakni diantara 20 hingga terjadinya peningkatan pemakaian glukosa
39 tahun sebanyak 1.671.000 orang. oleh otot yang aktif dan lebih banyak jala-
Sedangkan usia 40 hingga 59 tahun jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak
sebanyak 4.651.000 orang. Sisanya berusia tersedia reseptor insulin dan reseptor insulin
[2]
60 hingga 79 tahun. menjadi lebih aktif yang akan berpengaruh
4

terhadap penurunan glukosa darah pada dilakukan senam diabetes. Hasil dari studi
pasien diabetes.[5] pendahuluan tersebut peneliti tertarik untuk
Menurut penelitian yang dilakukan melakukan penelitian tentang “Pengaruh
oleh Janno Sinaga (2011) menunjukan Antara Senam Diabetes Mellitus terhadap
perbedaan gula darah sebelum dan sesudah Perubahan Kadar Gula Darah pada Penderita
senam di Puskesmas Darusalam Medan, Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Dr. H.
penelitian ini melihat pengaruh perlakuan Marzoeki Mahdi Kota Bogor Tahun 2017”
yang diberikan kepada satu kelompok subjek METODE PENELITIAN
yang diobservasi sebelum diberikan Penelitian ini menggunakan desain
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah Quasi Eksperimen, merupakan eksperimen
diberikan intervensi. Data diolah dengan yang dilakukan dengan tidak mempunyai
program komputer dengan uji t dependent batasan-batasan yang ketat terhadap
dengan alpha 0,05. Rata-rata kadar glukosa randomisasi, pada saat yang sama dapat
darah sebelum senam adalah 290.81 g/dl dan mengontrol ancaman-ancaman validitas.
rata-rata sesudah senam adalah 272.77 g/dl. Adapun desain eksperimen yang
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t digunakan adalah Non randomited pretest
dependent didapatkan p = 0,000 dengan rata- and posttest control group design, yaitu
rata penurunan kadar glukosa darah sebesar desain eksperimen yang dilakukan dengan
18.03 mg/dl yang artinya menunjukkan pretest sebelum dilakukan perlakuan dan
bahwa senam Diabetes Melitus dapat posttest setelah diberikan perlakuan, dan
menurunkan kadar glukosa darah secara untuk mengetahui pengaruh senam diabetes
signifikan pada penderita diabetes melitus terhadap perubahan kadar gula darah pada
tipe 2.[6] pasien Diabetes Melitus yang diberikan
Berdasarkan studi pendahuluan yang perlakuan senam. Rancangan penelitian ini
dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2016 di terdapat kelompok pembanding (kontrol),
Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Kota dan tidak dilakukan perlakuan (Senam
Bogor yang bertepatan pada jadwal senam Diabetes).[7]
diabetes dan didapatkan dari 10 responden HASIL PENELITIAN
yang menderita Diabetes Mellitus hasil Tempat penelitian di laksanakan di
pengukuran gula darah sebelum senam Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Kota
diabetes dengan rentang 167 mg/dL – 230 Bogor. Dengan data primer pengukuran gula
mg/dL dan rata-rata 184,7 mg/dL. Hasil darah pada responden kelompok intervensi
pengukuran gula darah setelah dilakukan dan kelompok kontrol. Penelitian ini
senam diabetes dengan rentang 143 mg/dL – dilaksanakan pada 25 April 2017 sampai 28
198 mg/dL dan rata-rata 163,4 mg/dL. Dari April 2017.
data tersebut maka kemungkinan adanya Populasi dalam penelitian ini adalah
perbedaan gula darah sebelum dan sesudah pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Dr.
5

H. Marzoeki Mahdi Kota Bogor. Teknik atau pada masa lansia akhir, rata-rata umur
pengambilan sampel menggunakan kelompok kontrol dengan jumlah responden
purposive sampling. Populasi yang 16 orang yaitu 53 tahun atau pada masa
digunakan untuk sampel sebanyak 32 lansia awal.
responden. Tabel 2 Distribusi Responden
Desain penelitian ini menggunakan Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah
Quasi Eksperimen, Quasi Eksperimen Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Kota Bogor
adalah eksperimen yang dilakukan dengan Kelompok Laki- Perempuan
Perlakuan Laki
tidak mempunyai batasan-batasan yang ketat
Intervensi 3 13
terhadap randomisasi, pada saat yang sama 18,8% 81,2%
dapat mengontrol ancaman-ancaman Kontrol 8 8
validitas. Penelitian ini menggunakan desain 50% 50%
eksperimen Non randomited pretest and Total 11 21
posttest control group design yaitu desain 34,4% 65,6%
Dari tabel diatas diketahui bahwa
eksperimen yang dilakukan dengan pretest
distribusi responden pada kelompok
sebelum dilakukan perlakuan dan posttest
intervensi didominasi oleh perempuan yaitu
setelah diberikan perlakuan, dan untuk
13 orang dengan presentase 81,2% pada
mengetahui pengaruh senam Diabetes
kelompok kontrol responden laki-laki dan
terhadap perubahan kadar gula darah pada
perempuan imbang yaitu 8 orang dengan
pasien Diabetes Mellitus yang diberikan
presentase 50%.
perlakuan senam.
Tabel 3 Uji Homogenitas Data dengan Uji
Berikut tabel hasil dari penelitian :
Levene
Tabel 1 Distribusi Responden
Statistik Signifikan
Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Dr.
levene
H. Marzoeki Mahdi Kota Bogor Pre Test 0,001 0,978
Kelompok Ukuran Umur Post Test 2,311 0,139
Perlakuan Statistik
Intervensi Mean 55,81 Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil
N 16
Std. deviasi 3.544 uji Levene pada data pre test dan post test
Kontrol Mean 53,19 keseluruhan pada 2 kelompok didapatkan
N 16
Std. deviasi 6,156 nilai signifikan dari semua data tersebut >
Mean 54.5 0,05 maka dapat dinyatakan semua data
Total N 32
berasal dari populasi yang mempunyai
Std. deviasi 5,118
varian yang sama atau homogen. Pada data
Dari hasil tabel diatas diketahui bahwa pre test nilai signifikannya 0,978 dan post
rata-rata umur kelompok intervensi dengan test 0,139.
jumlah responden 16 orang yaitu 56 tahun
6

Tabel 4 Uji Normalitas Data dengan Cara Uji Saphiro-Wilk Test


Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Karakteristik Statistik Df Sig. Statistik df Sig.
Pre Test Kelompok Intervensi 0,159 16 0,200 0,963 16 0,720
Kelompok Kontrol 0,141 16 0,200 0,907 16 0,105
Post Test Kelompok Intervensi 0,100 16 0,200 0,981 16 0,970
Kelompok Kontrol 0,176 16 0,200 0,910 16 0,118

Dari tabel diatas diketahui bahwa kelompok intervensi nilai signifikannya


hasil uji Saphiro-Wilk didapatkan nilai 0,720, pada kelompok kontrol 0,105; pada
signifikan dari semua data tersebut > 0,05 data posttest kelompok intervensi nilai
maka dapat dinyatakan semua data signifikannya 0,970, pada kelompok kontrol
berdistribusi normal. Pada data pretest 0,118.
Tabel 5 Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah dilakukan Senam DM
pada Kelompok Intervensi
Kadar Gula N Mean ± SD Beda 95% CI P Value
Darah
Sebelum 16 264,75 ± 33,781 24,688 8,403 – 40,972 0,006
Sesudah 16 240,06 ± 44,692

Berdasarkan tabel diatas kadar gula standar deviasi 44,692. Hasil uji statistik
darah dalam kelompok intervensi rata-rata didapatkan nilai P value = 0,006, berarti
sebelum melakukan senam adalah 264,75 pada alpha 0,05 terlihat ada perubahan rata-
mg/dL dengan standar deviasi 33,781 rata kadar gula darah dengan kelompok
sedangkan untuk setelah melakukan senam intervensi yang melakukan senam DM.
rata-ratanya adalah 240,06 mg/dL dengan
Tabel 6 Kadar Gula Darah Hari Pertama dan Hari ke Empat
pada Kelompok Kontrol
Kadar Gula Darah N Mean ± SD Beda 95% CI P Value
Hari Pertama 16 238,56 ± 33,150 –10,562 –20,079 – (–1,046) 0,032
Hari ke-Empat 16 249,12 ± 29,550

Berdasarkan tabel diatas kadar gula rata pada kelompok kontrol. Hasil uji
darah dalam kelompok kontrol rata-rata pada statistik didapatkan nilai P value = 0,032,
hari pertama adalah 238,56 mg/dL dengan berarti pada alpha 0,05 terlihat ada
standar deviasi 33,150 sedangkan untuk hari perubahan rata-rata kadar gula darah dengan
ke-empat rata-ratanya adalah 249,12 mg/dL kelompok kontrol yang tidak melakukan
dengan standar deviasi 29,550. Sehingga senamDM.
terjadi peningkatan kadar gula darah rata-
7

Tabel 7 Perubahan Kadar Gula Darah pada Kelompok Kontrol


dan Kelompok Intervensi
Kadar Gula Darah N Mean ± SD Beda 95% CI P Value
Kelompok Intervensi 16 24,69 ± 30,561 35,250 17,178 – 53,322 0,000
Kelompok Kontrol 16 -10,56 ± 17,859

Berdasarkan tabel diatas rata-rata Beda dari hasil rata-rata kelompok


perubahan kadar gula darah pada kelompok intervensi dan kelompok kontol adalah
kontrol adalah -10,56 mg/dL dengan standar 35,250 mg/dL . Hasil uji statistik didapatkan
deviasi 17,859 sedangkan untuk kelompok nilai P value = 0,000, berarti pada alpha
intervensi rata-ratanya adalah 24,69 mg/dL 0,05 terlihat ada pengaruh senam diabetes
dengan standar deviasi 30,561. terhadap perubahan kadar gula darah.

PEMBAHASAN Berdasarkan teori dari Charles Fox dan


1. Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Anne Kilvert tahun 2010 kadar gula darah
dilakukan Senam Diabetes Mellitus pada dapat dipengaruhi dengan adanya aktifitas
Kelompok Intervensi fisik salah satunya dengan olahraga, olah
Berdasarkan tabel 5 kadar gula darah raga secara teratur dapat mengurangi
dalam kelompok intervensi rata-rata sebelum resistensi insulin sehingga insulin dapat
melakukan senam adalah 264,75 mg/dL dipergunakan lebih baik oleh sel-sel tubuh.
dengan standar deviasi 33,781 sedangkan Jika kurang berolahraga dapat menyebabkan
untuk setelah melakukan senam rata-ratanya kenaikan kadar gula darah. [8]
adalah 240,06 mg/dL dengan standar deviasi Berdasarkan uraian diatas maka
44,692. Hasil uji statistik didapatkan nilai P peneliti menyimpulkan penurunan kadar
value = 0,006, berarti pada alpha 0,05 gula darah dapat dipengaruhi dari aktifitas
terlihat ada perubahan rata-rata kadar gula fisik yang salah satunya dengan senam DM,
darah dengan kelompok intervensi yang sehingga terdapat kesesuaian antara teori
melakukan senam DM. dan penelitian orang lain dengan penelitian
Hasil tersebut sesuai dengan Sinaga peneliti.
(2011) didapatkan hasil dari 22 responden 2. Kadar Gula Darah pada hari Pertama
pada kelompok intervensi rata-rata pada dan hari ke Empat pada Kelompok
pretest 291 mg/dL dan pada posttest 273 Kontrol pada Penderita Diabetes Mellitus
mg/dL. Sehingga senam DM dapat Berdasarkan tabel 6 kadar gula darah dalam
menurunkan kadar gula darah secara kelompok kontrol rata-rata pada hari
signifikan pada penderita DM tipe II. pertama adalah 238,56 mg/dL dengan
standar deviasi 33,150 sedangkan untuk hari
ke-empat rata-ratanya adalah 249,12 mg/dL
8

dengan standar deviasi 29,550. Sehingga hasil rata-rata kelompok intervensi dan
terjadi peningkatan kadar gula darah rata- kelompok kontol adalah 35,250 mg/dL .
rata pada kelompok kontrol. Hasil uji Hasil uji statistik didapatkan nilai P value =
statistik didapatkan nilai P value = 0,032, 0,000, berarti pada alpha 0,05 terlihat ada
berarti pada alpha 0,05 terlihat ada pengaruh senam diabetes terhadap
perubahan rata-rata kadar gula darah dengan perubahan kadar gula darah.
kelompok kontrol yang tidak melakukan Hasil tersebut sesuai dengan Kartika
senam DM. Wahyu Dwi Putra didapatkan hasil
Menurut Hans Tandra, diet dan perbedaan kadar gula darah sebelum dan
olahraga adalah saudara kembar dalam sesudah senam, dengan hasil untuk
penanganan penyakit diabetes. Diet tanpa kelompok kontrol P value= 0,023 dan
olah raga tidak ada gunanya. Demikian pula kelompok intervensi 1,2 kali lebih besar dari
berolahraga tetapi sembarang makan, gula pada kelompok kontrol (31,92 mg/dL
[9]
darah anda pasti tidak stabil. berbanding 27 mg/dL).
Menurut Nably R 2012, faktor genetik dan Kegiatan jasmani sangat penting dalam
lingkungan cukup besar dalam menyebabkan penatalaksanaan diabetes karena efeknya
kenaikan gula darah, antara lain obesitas, dapat menurunkan kadar glukosa darah dan
diet tinggi lemak dan rendah serat dan salah mengurangi resiko kardiovaskuler. Salah
satunya kurang geraknya badan[10]. satu latihan jasmani tersebut adalah senam
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti diabetes atau senam DM. Latihan tersebut
menyimpulkan jika penderita diabetes akan menurunkan kadar glukosa darah
mellitus diberikan intervensi berupa senam dengan meningkatkan pengambilan glukosa
diabetes tanpa memperhatikan asupan oleh otot dan juga diperbaiki dengan
makanan maka tidak terlalu berdampak, berolahraga. Latihan jasmani sebaiknya
begitu juga sebaliknya. Terlihat dari nilai disesuaikan dengan umur dan status
minimum dan maksimum kadar gula darah kesegaran jasmani.
responden pada kelompok intervensi dan Dengan hasil penelitian di atas peneliti
kontrol. menyimpulkan bahwa senam diabetes dapat

3. Kadar Gula Darah pada Penderita mempengaruhi kadar gula darah pada

Diabetes Mellitus pada Kelompok penderita diabetes mellitus.

Intervensi dan Kontrol SIMPULAN

Berdasarkan tabel 7 rata-rata perubahan Dari hasil pembasan yang dilaksanakan

kadar gula darah pada kelompok kontrol di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi

adalah -10,56 mg/dL dengan standar deviasi Kota Bogor, mengenai pengaruh antara

17,859 sedangkan untuk kelompok senam diabetes mellitus terhadap perubahan

intervensi rata-ratanya adalah 24,69 mg/dL kadar gula darah pada penderita diabetes

dengan standar deviasi 30,561. Beda dari mellitus dapat disimpulkan bahwa :
9

1. Adanya perubahan kadar gula darah sebelum diharapkan peneliti selanjutnya untuk
dan sesudah dilakukan senam DM pada memperbanyak sampel dan perlu adanya
kelompok intervensi pada penderita diabetes pemantauan dalam melaksanakan senam.
mellitus dengan hasil uji statistik didapatkan Serta diharapkan untuk menggunakan desain
nilai P value = 0,006, berarti pada alpha 5% eksperimen sungguhan (True Exsperiment)
terlihat ada perubahan rata-rata kadar gula karena rancangan ini salah satu rancangan
darah dengan kelompok intervensi yang yang terkuat dalam mengontrol ancaman-
melakukan senam DM. ancaman terhadap validitas.
2. Adanya perubahan kadar gula darah pada 3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
kelompok kontrol dengan hasil uji statistik Penelitian ini diharapkan bermanfaat
didapatkan nilai P value = 0,032, berarti bagi instansi pelayanan keperawatan dalam
pada alpha 5% terlihat ada perubahan rata- meningkatkan pelayanan dalam pengelolaan
rata kadar gula darah dengan kelompok diabetes mellitus dan memberikan edukasi
kontrol yang tidak melakukan senam DM tentang senam diabetes itu sendiri.
3. Adanya pengaruh antara senam DM
DAFTAR PUSTAKA
terhadap perubahan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus pada kelompok 1. WHO. 2016. WHO | Diabetes
intervensi dan kontrol dengan hasil uji Factsheet.http://www.who.int/entity/med
statistik didaptkan nilai P value = 0,000, iacen tre/factsheets/fs312/en/. Diakses
berarti pada alpha 5% terlihat ada pengaruh pada tanggal 27 Juli 2016.
senam DM terhadap perubahan kadar gula 2. Yuliansari, Deni. 2015. Jumlah
darah.
Penderita Diabetes Indonesia Terbanyak
SARAN
Berdasarkan pada kesimpulan hasil ke-5 di Dunia. http://www.suara.com/h

penelitian adapun saran bagi ilmu ealth/2015/04/25/200000/jumlah-penderi


pengetahuan dan tempat penelitian.
ta-diabetes-indonesia-terbanyak-ke-5-di-
1. Bagi Klien
dunia. Diakses pada tanggal 27 Juli 2016
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi
pedoman dan memotifasi bagi pasien 3. BPDANP KESEHATAN. (2013). Hasil

diabetes mellitus dalam mengontrol kadar RISKESDAS 2013 – Kementerian

gula darah serta memberikan tambahan Kesehatan.

informasi bagi pasien dan keluarga. http://www.depkes.go.id/resources/down

2. Bagi peneliti selanjutnya load/general/Hasil%20Riskesdas%20201


3.pdf. Diakses tanggal 27 Juli 2016
Diharapkan penelitian ini menjadi
4. Suyono, S. 2011. Patofisiologi Diabetes
bahan reverensi untuk penelitian selanjutnya
Melitus dalam buku Penatalaksanaan
mengenai senam diabetes mellitus. Selain itu
Diabetes Terpadu sebagai Panduan
10

Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi


dokter maupun educator diabetes.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
5. Ilyas, Ermita. 2009. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid III Edisi 4.Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
6. Sinaga, Janno. 2011. Pengaruh Senam
Diabetes Mellitus terhadap Kadar
Glukosa Darah pada Penderita Diabetes
Mellitus di Wilayah Puskesmas
Darusalam Medan 2011. http://sari-
mutiara.ac.id/new/wp-content/uploads/2
013/10/SENAM-DAN-DIABETES.doc.
Diunduh tanggal 12 Juli 2016
7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Metodologo Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
8. Fox, Charles dan Anne Kilvert. 2010.
Bersahabat dengan Diabetes Tipe 2.
Jakarta :Penebar Plus
9. Tandra, Hans. 2013. Life Healty with
Diabetes Diabetes Mengapa &
Bagaimana?. Yogyakarta : Rapha
Publishing\
10. A. Nably.R. 2012. Panduan Hidup Sehat

Mencegah dan Mengobati Diabetes

Mellitus Edisi Revisi. Yogyakarta : Aulia

Publishing.

Anda mungkin juga menyukai