Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

*Ilmu Pendidikan Islam* Diajukan Untuk

Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Semester Gasal Tahun Akademi 2018-2019

Dosen Pembimbimg

Oleh:

Achmad Fadli Khambya : 2017791103465

INSTITUT AGAMA AL-KHOZINY


FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kita.
Dan sholawat salam semoga tetap terlimpahkan kepad Nabi Muhammadn SAW. Beserta
keluarga sahabat dan umatnya.
Semoga makalah ini ada manfaatnya bagi penulis maupun pembaca sebagai peningkatan
kualitan pendidikan di sekolah.

Sidoarjo……………2018

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode……………………………………………………………………….
B. Sumber Metode Pendidikan Islam……………………………………………………….
C. Metode Pendidikan Islam………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya dunia dari tahun-ketahun mengakibatkan banyak perubahan
dalam diri dunia Islam. Baik dari segi agama, pendidikan, politik dan seterusnya. Terutama dalam
bidang pendidikan, akibat adanya sikap serba boleh dan pemenjaan dari orang tua, banyak anak-
anak terjerumus pada pergaulan yang mengabaikan syari'at. Banyak kaum wanita melupakan
fitrohnya sebagai seorang ibu yang berkewajiban mendidik putra-putrinya.
Sehingga mengakibatkan dunia anak sia-sia. Pemberian andel yang cukup banyak dalam
kesia-siaan trsebut adalah metode pendidikan barat yang tampaknya telah menjadi kiblat
pendidikan kita. Sebenarnya islam mempunyai metode pendidikan yang sempurna kepada umat
manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan sedikit
membahas tentang metode-metode pendidikan dalam islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian metode pendidikan islam ?
2. Apakah sumber metode pendidikan islam ?
3. Bagaimanakah metode dalam pendidikan islam ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya
jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan[1].
Sementara itu , pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab
untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam
membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya
untuk mwujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik
kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu
berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan
metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian
tujuan pendidikan Islam[2].
Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaiman
seseorag pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama
pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi
kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar
ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik
untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah
belajar peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan
Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk
belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar
antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa
fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan
yang serasi antara pendidik dan peserta didik.
Tugas utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi melalui
penyampaian keterangan dan pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan
meyakini materi yang diberiakan, serta meningkatkan ketrampilan olah pikir[3].

B. Sumber Metode Pendidikan Islam


Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan
pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena itu untuk
mendalaminya, kita perlu mengungkapkan implikasin-implikasi metode kependidikan dalam kitab
suci Al Qur’an dan Al Hadits tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Gaya bahasa dan ungkapan yang terdapat dalam firman-firman Allah dalam al Qur’an
menunjukkan fenomena bahwa firman Allah itu mengandung nilai-nilai9 metode yang mempunyai
corak dan ragam sesuai tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi. Namun yang sangat
esensial adalah bahwa firman-firman-Nya itu senantiasa mengandung hikmah kebijaksanaan
secara metode, dan disesuaikan dengan kecenderuangan / kemampuan kejiwaan manusia yang
hidup dala situai dan kondisi tertentu yang berbeda-beda.
2. Dalam memberiaka perintah dan larangan Allah senantiasa memperhatikan kadar
kemampuan masing-masing hamba-Nya, sehingga taklif (beban)nya berbeda-beda meskipun
dalam tugas yang sama. Perbedaan kemampuan manusia dalam memikul beban tugas dan
tanggung jawab mengharuskan sikap mendidik dari tuhan itu sendiri sebagai Zat Maha Pendidik.
Dengan demikian perbedaan-perbedaan individual anak didik, bila dilihat dari segi metode
kandungan Al Qur’an diakui dan dihormati, sehingga heteroginitas itu diwujudkan dalam
pembidangan ilmu dan ketrampilan serta kekaryaan/ jabatan/ pekerjaan, maka bagi dinamika
perkembangan umat manusia itu sendiri.
3. Sistem pendekatan metode yang dinyatakan Al-Qur’an adalah bersifat multi apprpach yang
meliputi antara lain :
a. Pendekatan religius yang menitik beratkan kepada pandangan bahwa manusia adalah
makhluk yang berjiwa religius dengan bakat-bakat keagamaa.
b. Pendekatan filosofis yang memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional atau homo
rationale, sehingga segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh
mana kemampuan berfikirnya dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal
perkembangannya.
c. Pendekatan sosio kultural yang bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk
yang bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosius dan domo
sapiens dalam kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan.
Dengan demikian pengaruh lingkungan masyarakat dan perkembangannya sangat besar artinya
bagi proses pendidikan individualnya.
d. Pendekatan scientific yang titik beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia memiliki
kemampuan menciptakan (kognitif), berkemauan dan merasa (emosional atau effektif).
Pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan analitis-sintetis dan refleksi dalam
berfikir[4].

C. Metode Pendidikan Islam


Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak
didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum
mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep
pendepan Islam. Selain itu, metode pendidikan islam akan mampu menempatkan manusia diatas
luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak demikian kepada penghuni bumi lainnya[5].

Metode yang dianggap penting dan paling menonjol adalah :


1. Metode dialog Qur’ani dan Nabawi
Adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al
Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog
khitabi dan ta’abudi (bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif
(menggmbarkan dan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan
alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). untuk yang terkhir ini,
dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada
Rosulullah.
Dialog qur’ani merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pemikiran
seseoarang dengan orang lain sehingga mempunyai dampak terhadap jiwa peserta didik. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
a. Permasalahan yang disajikan secara dinamis
b. Peserta dialog tertarik untuk terus mengikuti jalannya percakapan itu
c. Dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa
d. Topik pembicaraan yang disajikan secara realistis dan manusiawi.

Dapat dirumuskan bahwa dialog qur’ani-nabawi adalah metode pendidikan Islam


yang sangat efektif dalam upaya menanamkan iman pada diri seseorang, sehingga sikap dan
perilakunya senantiasa terkontrol dengan baik.

2. Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi


Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan
bahsa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah islam,
yakin Al-qur’an dan Hadits.
Dalam Al-qur’an dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan dengan misi
kerasulan dan umat masa lampau.muhammad Qutb berpendapat bahwa kisah-kisah yang ada
dalam Al-qur’an dikategorikan kedalam tiga bagian : pertama, kisah yang menunjukkan tempat,
tokoh dan gambaran peristiwa. Kedua, kisah yang menunjukkan peristiwa dan keadaan tertentu
tanpa menyebut nama dan tempat kejadian.ketiga, kisah dalam bentuk dialog yang terkadang
taidak disebutkan pelakunya dan diman tempat kejadiannya.
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini,
akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan
mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis terdorong untuk
menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan).
Kisah-kisah dalam Al-qur’an dan Hadits, secra umum bertujuan untuk memberikan
pengajaran terutama kepada orang-orang ayang mau menggunakan akalnnya. Relevansi antara
cerita Qur’ani dengan metode penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan ini sangat tinggi.
Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi dan instruksi yang amat
bernilai, dan seoarang pendidik harus dapat memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap
yang merupakan bagian esensial pendidikan Qur’ani dan Nabawi.

3. Metode Perumpamaan
Metode ini, disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik dengan
memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang
diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman
makna dan ketinggian maksudnya.
Dampak edukatif dari perumpamaan Al-quran dan Nabawi diantaranya :
a. Memberikan kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena
perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b. Mempengaruhi emosi yang sejalan dengan konsep yang diumpamakan dan untuk
mengembangkan aneka perasaan ketuhanan.
c. Membina akal untuk terbiasa berfikir secara valid pada analogis melalui penyebutan premis-
premis.
d. Mampu mencipatan motivasi yang menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.

4. Metode keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan
pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak didik. Dalam
Al-qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian diberikan sifat
dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan yang baik. Metode keteladanan adalah
suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan
yang baik kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode keteladanan
ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta didik.
Acuan dasar dalam berakhlak al-mahmudah adalah Rosulullah dan para Nabi
lainnya yang merupakan suri tauladan bagi umatnya.seorang pendidik dalam berinteraksi dengan
anak didiknya akan menimbulkan respon tertentu baik positif maupun negatif, seorang pendidik
sama sekali tidak boleh bersikap otoriter, terlebih memaksa anak didik dengan cara-cara yang
merusak fitrohnya.
Nilai edukatif keteladanan daam dunia pendidikan adalah metode influitif yang
paling meyakinkan keberhasilannya dalammempersiapkan danmembentuk moral spriritual dan
sosial anak didik. Keteladanan itu ada dua macam :
a. Sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh si terdidik.
b. Berperilaku sesuaidengan nilai dan norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa
sengaja menjadi teladan bagi terdidik.

5. Metode Ibrah dan Mau’izhah


Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan
cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam
pembentukan mana anak didik terhadap hakekat sesuatu,serta memotivasinya untuk bersikap
luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip islam. Menurut Al-qur’an,
metode nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu
kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih
melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar psikologis yang kuat, karena orang
pada umumnya kurang senang dinasehati, terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.

6. Metode targhib dan tarhib


Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan atau “intimidasi” yagni suatu metode pendidikan
dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman ats kesalahan yang dilakukan peserta
didik. Istilah targhib dan tarhib dalam al-qur’an dan as-sunnah berarti ancaman atau intimidasi
melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya. jadi, iya juga
dapat diartikan sebagai ancaman Allh melalui penonjo;an salah satu sifat keagungan dan kekuatan
illahiyah agar mereka(peserta didik) teri9ngat untuk tidak melakukan kesalahan.
Ada beberapa kelebihan yang palinh berkenaan dengan metode targhib dan tarhib inio antara lain :
a. Taghib dan tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b. Targhib dan tarhip disertai gambaran keindahan surgaynag menakjubkan atau pembebasan
azab neraka.
c. Targhib dan tarhib islami bertumpu pada pengobatan emosa dan pembinaan efeksi ketuhanan.
d. Targhib dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara keduanya[6].

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang
artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Sedangkan pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim
yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mwujudkan dan merealisasikan
tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan
sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an
dan Al Hadits.
2. Sumber Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan
pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits.
3. Metode Pendidikan Islam
Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian
anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu
kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep
pendepan Islam.
a. Metode dialog Qur’ani dan Nabawi
b. Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi
c. Metode Perumpamaan
d. Metode Ibrah dan Mau’izhah
e. Metode targhib dan tarhib
DAFTAR PUSTAKA

An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. Jakarta :


Gema Insani. 1995.
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press,
2002.
Mujib, Abdullah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008.
Ubhiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 20
Maret 2012.

[1] Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), 99
[2] Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat Press, 2002),
41
[3] Abdullah Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008), 167
[4] Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), 100
[5] Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat (Jakarta :
Gema Insani, 1995), 204
[6] Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 20
Maret 2012.

Anda mungkin juga menyukai