Apar
Apar
Disusun Oleh :
Lucky Okta Wardaningrum
(022017013)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiat Tuhan Yang Maha Esaatas limpahan berkat dan
rahmat hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Alat Pemadam Api Ringan (APAR)” ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Kurangnya penyediaan APAR di perusahaan
4. Kurangnya pengawasan terhadap pengendalian bahaya kebakaran di
perusahaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Kebakaran adalah api yang tidak terkendali artinya diluar kemampuan
dan keinginan manusia.
Alat Pemadam Api adalah semua jenis alat ataupun bahan pemadam
api, bentuk dan bahannya bermacam-macam. Alat pemadam api terdapat
di tempat-tempat umum, termasuk laboratorium kimia.
7
Bahan bakar adalah semua jenis bahan yang mudah terbakar.
Dilihat dari wujudnya, bahan bakar dibedakan menjadi 3 yaitu :
Bahan bakar padat : kayu, kertas, karet, plastik, dan lain
sebagainya
Bahan bakar cair : bensin, spirtus, solar, oli, dan lain
sebagainya
Bahan bakar gas : LPG dan lain sebagainya
2) Oksigen
Udara disekitar kita mengandung 21% oksigen. Dalam keadaan
normal, bahan bakar mudah bergabung dengan oksigen. Karena
oksigen adalah suatu gas pembakar, maka keberadaan oksigen
aan sangat menentukan keaktifan pembakaran. Suatu tempat
dinyatakan masih mempunyai keaktifan pembakaran, bila kadar
oksigen lebih dari 15%. Sedangkan pembakaran tidak akan terjadi
bila kadar oksigen di udara kurang dari 12%. Oleh karena itu salah
satu teknik pemadaman api yaitu dengan cara menurunkan kadar
oksigen di sekitar daerah pembakaran menjadi kurang dari 12%.
3) Panas
Panas berasal dari matahari, energi mekanik (benturan, gesekan),
kompresi, listrik dan reaksi kimia perpindahan panas dapat radiasi.
8
Alat pemadam api ringan adalah alat yang ringan serta mudah dilayani
oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadinya
kebakaran.
9
Gambar 2. Konstruksi APAR Secara Umum
10
terjadinya reaksi kimia. Oleh karena itu, untuk memadamkan kebakaran
maka harus dilakukan pemutusan reaksi tersebut. Pada APAR pemadaman
api tersebut juga prosesnya sama, yaitu menghilangkan salah satu unsur
untuk terjadinya kebakaran. Proses tersebut dapat dilakukan dengan
menghilangkan panas dari pembakaran bahan bakar, menghilangkan atau
memindahkan oksigen atau dengan memberhentikan reaksi kimia.
11
a. APAR jenis air
Berisi cairan air biasa yang umumnya bervolume sekitar 9 liter dengan
jarak semprotan mencapai 20-25 inci selama 60-120 detik. APAR Jenis
Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan
tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis
dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-
bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika
dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang
bertegangan (Kebakaran Kelas C).
12
Gambar 4. Penampang APAR jenis air
13
Gambar 5. APAR jenis foam
14
c. APAR jenis debu kering (dry chemical powder)
Jenis ini terdiri atas sodium bikarbonat 97%, magnesium stearate 1,5%,
magnesium karbonat 1%, dan trikalsium karbonat 0,5%. Jarak semprotan
mencapai 15-20 inci dengan waktu semprotan hingga 2 menit. Sangat efektif
untuk tipe kebakaran kelas A, B dan C. Namun debu yang ditinggalkan APAR ini
dapat merusak bahan-bahan tertentu seperti mesin dan bahan makanan. APAR
Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk
kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium dan ammonium
sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang
terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting
terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan Alat
pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di
hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam
Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya.
APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
15
Gambar 7. APAR jenis debu kering
16
Gambar 9. APAR jenis gas
17
membawa APAR, dan sebagainya. Mengenai cara penggunaan APAR adalah
dimulai daripangkal api yang paling tipis, yaitu dibelakang arah angin atau
disamping kiri/kanan api (dasar-dasar penanggulangan kebakaran). Adapun
cara kerjanya adalah ketika handle dari APAR ditekan, ada tekanan ke
dalam tabung yang memaksa agent (bahan pemadam) yang ada di dalam
tabung melewati pipa pemindah dan keluar melalui mulut pancar dan
memadamkan api.
18
Menurut Mochamad Zaini (1998), teknik pemadaman kebakaran
adalah kemampuan untuk mempergunakan alat dan perlengkapan
pemadam kebakaran. Setiap media pemadam menuntut teknik
pemadaman berbeda, agar pemadam berhasil perlu diperhatikan hal-hal
berikut ini :
Mengetahui arah angin bertiup
Pemadaman harus dilakukan searah dengan arah angin atau dari
samping sebelah kanan kirinya agar saat pemadaman tidak terhalang
oleh asap atau menjadi korban jilatan api.
Lokasi kebakaran
Lokasi kebakaran perlu diketahui untuk mencegah meluasnya
kebakaran atau menjalarnya nyala api.
19
1. Menghilangkan atau membatasi atau mengurangi bahan bakar
(starvation).
Pemindahan bahan mudah terbakar untuk mematikan api memang
efektif, tapi pada prakteknya memang sulit. Sebagai contoh cara
memindahkan bahan bakar yaitu dengan menutup kerangan,
memompa minyak ke tempat lain, memindahkan bahan yang mudah
terbakar dll. Cara lain adalah dengan menyiram air pada bahan
tersebut atau membuat penahan/pencegah terjadinya penguapan
bahan tersebut yaitu dengan foam yang menghentikan/memisahkan
minyak dengan daerah pembakaran.
20
4. Memutus rantai reaksi api baik secara kimiawi maupun secara fisis
(breaking chain reaction).
Penelitian yang telah dilakukan dalam beberapa tahun belakangan
membuktikan bahwa pernyataan yang paling dekat tentang pemisah
panas, pemisahan bahan bakar, atau pemisahan oksigen dalam
pemadaman kebakaran tidak berlaku, bila Dry Powder atau bahan-
bahan yang mengandung hidrokarbon dipakai untuk bahan pemadam.
Bahan-bahan ini adalah produk-produk menengah yang reaksinya
lambat dalam reaksi kebakaran untuk menurunkan suhu panas
(tingkatan evolusi suhu panas) dan untuk pemadam.
21
5. Dibersihkan dari debu-debu yang menempel jika Alat Pemadam Api
Ringan lama tidak digunakan, agar tidak terjadi karat pada tuasnya.
6. Jika ditemukan Alat Pemadam Api Ringan yang sudah kadaluwarsa,
maka segera diganti dengan yang baru.
7. Jika Alat Pemadam Api Ringan sudah digunakan atau ditemukan
kosong isinya, maka segera lakukan isi ulang sesuai jenisnya.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat Pemadam Api Ringan atau yang biasa disebut sebagai APAR
merupakan salah satu media sebagai proteksi untuk mengurangi besarnya
dampak kebakaran yang merambat luas. Alat Pemadam Api Ringan juga
merupakan salah satu alat pemadam api yang mudah dibawa/dipindahkan
dan dapat dioperasikan oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula
terjadinya kebakaran dan sangat efektif digunakan pada kebakaran yang
baru mulai.
Jenis apar dibagi menjadi empat yaitu APAR jenis air, buih atau busa,
debu kering, dan gas. Namun untuk sekarang ini APAR jenis debu kering
yang sering kita jumpai karena bisa memadamkan beberapa macam
sumber api. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik
memadamkan api yaitu mengetahui arah angin bertiup, jenis bahan yang
terbakar, lokasi kebakaran, dan bahaya yang mungkin akan terjadi.
23
3.2 Saran
Kepada para pembaca maupun masyarakat lainnya yang belum
mengetahui apa itu APAR dan bagaimana cara penggunaannya, sebaiknya
dapat mengikuti training tentang APAR dalam mencegah bahaya kebakaran
dari pihak atau badan yang membina masalah bahaya kebakaran. Untuk
pengusaha maupun perusahaan yang memiliki APAR, agar bisa melakukan
perawatan dan pemeliharaan secara baik dan rutin sebagai langkah
pencegahan jika nantinya terjadi kebakaran secara tiba-tiba. Dan juga bisa
membuat standar operasional prosedur penggunaan APAR serta
memberikan pelatihan langsung kepada para pekerjanya.
Bagian penempatan APAR pada posisi yang mudah dilihat dengan
jelas, tidak terhalang oleh benda lainnya, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. Selain itu APAR diberi
tanda pemasangan, dan dipasang menggantung pada dinding dengan
penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
25