Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan
yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,
metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri
dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan
teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
Layanan bimbingan dan konseling dalam implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan oleh
konselor atau guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan
bahagia dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan
sinergisitas kerja antara guru bimbingan dan konseling, guru matapelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu
kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal
dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Apa. fungsi layanan bimbingan dan konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling berfungsi
untuk :
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan
c. Proses penyesuaian diri dengan lingkungan
d. Penyaluran pilihan pendidikan,pekerjaan da karir
e. Solusi atas masalah
f. Perbaikan dan penyembuhan
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif
h. Pengembangan potensi diri secara optimal
Apa Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
adalah Membantu konseli/siswa agar dapat mencapai perkembangan optimal dan
kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi,belajar,social dan karir
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan dalam bentuk program
tahunan dan program semester meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan pengalaman
terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan tugas tugas perkembangan
secara alamiah dan normal
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar sesuai dengan
minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk merencanakan masa depannya. Layanan
responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadapi masalah dalam proses
perkembangannya
KKM di SMAN 12 Bone mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta guru dan daya dukung
satuan pendidikan.
a. Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan
mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari
pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi
aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan
kompetensinya.
b. Aspek intake yaitu memperhatikan kemampuan peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes
awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake,
semakin tinggi pula nilai KKMnya.
c. Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru
(misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana
prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru
dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat
digambarkan sebagai berikut:
1) menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan kriteria analisis
dengan mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), serta guru dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung);
2) menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM kompetensi
dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran sesuai dengan tingkat kelas;
3) menetapkan KKM pada tingkat kelas yang merupakan rata-rata dari semua KKM mata
pelajaran pada setiap tingkat kelas; dan
4) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua KKM pada
setiap tingkat kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun pembelajaran.