5131 10186 1 SM PDF
5131 10186 1 SM PDF
Salbiah1
1
Magister KeperawatanUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email: salbiah.afrizal@yahoo.com
Abstrak
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian di kalangan remaja.Perubahan paling
awal muncul yaitu perkembangan secara biologis dimana mulainya remaja mengalami menstruasi.Permasalahan
menstruasi yang sering terjadi pada remaja putri yaitu nyeri haid/ dismenore.Dismenore dapat menimbulkan dampak
bagi kegiatan atau aktivitas para remaja sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas belajar dan menurunnya kualitas
hidup remaja.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas latihan abdominal stretching terhadap tingkat nyeri saat
menstruasi pada remaja putri.Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dalam satu kelompok (one
group pre test-post test design). Total sampel adalah sebanyak 56 responden. Hasil penelitian skala nyeri sebelum
perlakuan (pre) yang paling banyak ditemui pada skala nyeri 4-6 atau berada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak
37 responden dengan persentase 66,1%. Skala nyeri setelah perlakuan (post) yang paling banyak ditemui pada skala
nyeri 1-3 atau berada pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak 50 responden dengan persentase 89,3%. Berdasarkan
uji statistik t test berpasangan didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skala nyeri sebelum dan setelah
melakukan latihan abdominal stretching dalam mengurangi skala nyeri dismenore pada mahasiswi Akademi
keperawatan Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh. Disarankan untuk mengaplikasikan latihan abdominal stretching dalam
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada remaja yang mengalami dismenore.
Abstract
Reproduction health is important matter among the adolescents. The early alteration is signed the presence of
biological changes, menstruation. Common problem during menstruation is menstruation pain/ dismenore. Dismenore
brings great affect to female adolescents, such distraction on learning activities until the decline on a girl’s living
quality. The research aim is to find out the effectiveness of Abdominal Stretching Exercise toward the female adolescent
Menstruation Pain Level. This is a quasi experiment in one group (one group pre test – post test design). The total sum
respondent is 56 respondents. The preliminary research (Pre treatment) shows that the major pain respondents were on
4-6 pain scale or medium pain scale with 37 respondents or 66.1 %. Meanwhile the major respondents after treatment,
50 respondents or 89.3 % said that their pain level is on 1-3 or in low scale. Based on paired t test score, it was found
that there was significant difference before and after treatment. It is good advice to apply abdominal stretching in
giving comprehensive nursery service to girls with dismenore.
72
Jurnal Ilmu Keperawatan
ISSN: 2338-6371 Salbiah
74
Latihan abdominal stretchingmerupakan latihan ini digunakan untuk mengetahui karakteristik
peregangan otot terutama pada perut yang responden yaitu usia responden sedangkan
dilakukan selama 10 menit. analisis bivariat digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh latihan abdominal
Nyeri dismenore merupakan tingkatan nyeri stretching dalam mengurangi skala nyeri
haid yang dirasakan mahasiswi pada saat dismenore. Data yang telah diperoleh kemudian
menstruasi. Dengan menggunakanNumeric diuji normalitasnya dengan menggunakan uji
Rating Scale angka 0 pada garis paling kiri dan kolmogorov smirnov karena sampel penelitian
angka 10 pada garis paling kanan (Pillitteri, lebih dari 50 orang (Dahlan, 2008).
2003; Potter & Perry, 2006).
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memberikan informasi yang jelas kepada
dengan menggunakan metode wawancara dan responden terkait dengan pelaksanaan
observasi untuk mengidentifikasi karakteristik penelitian, kemudian meminta informed
demogriaf responden (usia, tingkat), kuesioner consent kepada responden.Dalam rangka
tentang intensitas nyeri haid yaitu berupa menjunjung tinggi ethical clearance, maka
lembar penilaian skala pengukuran intensitas peneliti memegang teguh sikap ilmiah
nyeri haid dengan menggunakan Numeric (scientific attitude) serta menggunakan prinsip
Rating Scale (NRS) dan dilengkapi dengan etika penelitian.Prinsip etika penelitian
modul sebagai panduan dalam melakukan keperawatan yang digunakan adalah
latihan abdominal stretching. menghormati harkat dan martabat manusia
(respect for human dignity), menghormati
Pada penelitian ini, analisis data dilakukan privasi dan kerahasiaan responden (respect for
denganmenggunakan program privacy and confidentiality), keadilan dan
komputerisasi.Uji Statistik yang digunakan inklusivitas (respect for justice dan
adalah Paired t-test, yaitu untuk menguji inclusiveness) dan memperhitungkan manfaat
bedamean dari hasil pengukuran pada dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
kelompok yang sama yaitu pre dan post-test harms and benefits) (Milton, 1999; Loiselle,
(Dharma, 2011). Metode analisis data dalam Profetto-McGgrath, Polit & Beck, 2004).
penelitian ini adalah analisis univariat dan
bivariat.Pada analisis univariat, data yang
diperoleh dari hasil pengumpulan dapat
disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.Analisis univariat dalam penelitian
75
Hasil Penelitian
Karakteristik Usia Responden
77
beberapa tahun hingga usia 23-27 tahun nyeri; ansietas, hubungan antara nyeri dan
(Morgan & Hamilton, 2009). cemas bersifat kompleks, cemas meningkatkan
persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa
Skala Nyeri Dismenore Pre dan Post menyebabkan seseorang cemas. Gill (1990),
melaporkan suatu bukti bahwa stimulus nyeri
Dismenore dapat mengganggu aktivitas mengaktifkan bagian system limbik yang
perempuan, bahkan sering kali mengharuskan diyakini mengendalikan emosi seseorang.
penderita beristirahat dan meninggalkan Sistem limbik dapat memproses reaksi emosi
pekerjaannya selama berjam-jam akibat terhadap nyeri, yakni memperburuk atau
dismenore (Bobak, 2004).Hal ini berhubungan menghilangkan nyeri; pengalaman masa lalu,
dengan prostaglandin endometrial dan seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri
leukotrien. Setelah terjadi proses ovulasi dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama
sebagai respons peningkatan produksi timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi
progesteron, asam lemak akan meningkat nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi
dalam fosfolipid membran sel. Kemudian asam nyeri tergantung pengalaman di masa lalu
arakidonat dan asam lemak omega-7 lainnya dalam mengatasi nyeri; keletihan, Keletihan
dilepaskan dan memulai suatu aliran meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan
mekanisme prostaglandin dan leukotrien dalam menyebabkan sensasi nyeri semakain intensif
uterus. Kemudian berakibat pada termediasinya dan menurunkan kemampuan koping. Apabila
respons inflamasi dan tegang saat menstruasi keletihan disertai kesulitan tidur, maka persepsi
(Guyton dan Hall, 2007). nyeri bahkan lebih berat lagi. Nyeri seringkali
Nyeri merupakan sesuatu yang kompleks dan lebih berkurang setelah individu mengalami
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat suatu periode tidur yang lelap dibandingkan
nyeri seseorang.Smeltzer & Bare (2002), pada akhir hari yang melelahkan; pola koping,
menjelaskan bahwa faktor-faktor yang Pola koping adaptif akan mempermudah
mempengaruhi nyeri individu diantaranya seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola
adalah perhatian, tingkat seorang klien koping yang maladaptive akan menyulitkan
memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat seseorang mengatasi nyeri; support keluarga
mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut Gill dan social, Individu yang mengalami nyeri
(1990), perhatian yang meningkat dihubungkan seringkali bergantung kepada anggota keluarga
dengan nyeri yang meningkat, sedangkan atau teman dekat untuk memperoleh dukungan,
upaya distraksi dihubungkan dengan respon bantuan dan perlindungan; kultur, orang belajar
nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka
imagery merupakan tehnik untuk mengatasi berespon terhadap nyeri. (ex: suatu daerah
78
menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah mengurangi nyeri haid atau dismenore pada
akibat yang harus diterima karena mereka remaja.
melakukan kesalahan, jadi mereka tidak
mengeluh jika ada nyeri); makna nyeri, Hasil penelitian tentang perbedaan pengaruh
berhubungan dengan bagaimana pengalaman sebelum dan sesudah dilakukan latihan
seseorang terhadap nyeri dan bagaimana abdominal stretching terhadap tingkat
mengatasinya. Derajat dan kualitas nyeri yang dismenore menunjukkan bahwa rata-rata
dirasakan setiap responden sangat subjektif dan (mean) intensitas nyeri pada saat sebelum
berbeda, hal ini sesuai dengan pengamatan dilakukan latihan abdominal stretching adalah
peneliti bahwa responden berasal dari berbagai 3,18 dan rata-rata intensitas nyeri setelah
latar belakang budaya, jauh dari lingkungan dilakukan latihan abdominal stretching adalah
keluarga, keletihan setelah melaksanakan 1,96. Berdasarkan uji statistik t testberpasangan
aktifitas perkuliahan dan jarang melakukan didapat nilai p sebesar 0,0001. Dengan
olahraga sehingga besar kemungkinan faktor- demikian nilai p lebih kecil dari nilai α (5%)
faktor tersebut berperan dalam menentukan atau 0,05 sehingga Ha diterima yang berarti ada
tingkat dismenore responden. pengaruh yang signifikan dari latihan
abdominal stretching dalam mengurangi skala
Sementara hasil penelitian sesudah dilakukan nyeri dismenore pada mahasiswi Akademi
latihan abdominal stretching menunjukkan keperawatan Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh.
bahwa tingkat dismenore mengalami
penurunan nyeri.Hasil penelitian tersebut di Hal ini terjadi mengingat nyeri merupakan hal
dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh yang bersifat subjektif dan hanya seseorang
Ratna Ningsih, (2011) mengenai efektifitas yang mengalami kondisi tersebut yang dapat
paket pereda terhadap intensitas nyeri pada mendeskripsikan besarnya nyeri yang
remaja dengan dismenore.Hasil penelitian dirasakan. Sehingga akan berpengaruh terhadap
didapatkan bahwa paket pereda efektif dalam penurunan skor intensitas nyeri pada masing -
menurunkan intensitas nyeri pada remaja masing responden. Spasme otot dapat
dengan dismenore setelah dikontrol oleh menimbulkan rasa nyeri pada saat
kecemasan dan keletihan, dengan OR=14,339. menstruasi.Rasa nyeri disebabkan oleh
Penelitian lain yang dilakukan oleh Puji, I. pengaruh spasme otot yang menekan pembuluh
(2009) pernah meneliti mengenai keefektifan darah dan menyebabkan iskemik.Nyeri akibat
senam dismenore dalam mengurangi nyeri iskemik jaringan terjadi bila aliran darah yang
dismenore. Hasil penelitian didapatkan bahwa menuju jaringan terhambat. Hal ini terjadi
senam dismenore sangat efektif dalam karena terkumpulnya sejumlah besar asam
79
laktat dalam jaringan yang terbentuk akibat akibat pelepasan prostaglandin
metabolisme anaerobik, mungkin juga ada tertentu.Prostaglandin F2 alfa yang berasal dari
bahan kimia lain seperti bradikinin, sel-sel endometrium uterus.Prostaglandin F2
prostaglandin dan enzim proteolitik yang alfa adalah salah satu perangsang kuat
terbentuk dalam jaringan akibat kerusakan sel. kontraksi otot polos myometrium dan kontriksi
Bahan-bahan ini dan asam laktat akan pembuluh darah uterus.Obat-obatan anti
merangsang ujung saraf nyeri (Guyton dan inflamasi (contohnya obat non steroid NSAID)
Hall, 2006). dapat memperlambat pembentukan
prostaglandin (Corwin, 2008).
Smeltzer dan Bare (2002) juga menjelaskan
bahwa pada saat terjadi pelepasan mediator Exercise (latihan fisik) merupakan salah satu
kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan manajemen non farmakologis yang lebih aman
substansi lain akan merangsang syaraf simpatis digunakan karena menggunakan proses
sehingga menyebabkan vasokonstriksi yang fisiologis (Woo & McEneaney, 2010). Hasil
akhirnya meningkatkan tonus otot yang penelitian didukung pendapat Daley (2008)
menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang menyatakan bahwa latihan fisik efektif
yang akhirnya menekan pembuluh darah, dalam menurunkan nyeri haid (dismenore
mengurangi aliran darah dan meningkatkan primer). Hasil penelitian lain yang terkait
kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan lainnya adalah penelitian Istiqomah (2009)
pengiriman impuls nyeri dari medula spinalis menyatakan bahwa dengan melakukan senam
ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri. dismenore sangat efektif untuk mengurangi
dismenore pada remaja.
Dismenore atau nyeri haid adalah normal,
namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi Salah satu exercise yang dapat dilakukan untuk
oleh faktor fisik dan psikis seperti stress serta menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore)
pengaruh dari hormone prostaglandin dan adalah dengan melakukan latihan abdominal
progesterone. Selama dismenore, terjadi stretching. Latihan abdominal stretching yang
kontraksi otot rahim akibat peningkatan dilakukan pada saat dismenore untuk
prostaglandin sehingga menyebabkan meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan
vasospasme dari arteriol uterin yang fleksibilitas otot (Thermacare, 2010), dapat
menyebabkan terjadinya iskemia dankram pada meningkatkan kebugaran, mengoptimalkan
abdomen bagian bawah yang akan merangsang daya tangkap, meningkatkan mental dan
rasa nyeri di saat datang bulan (Robert dan relaksasi fisik, meningkatkan perkembangan
David, 2004). Nyeri pada dismenore terjadi kesadaran tubuh, mengurangi ketegangan otot
80
(kram), mengurangi nyeri otot, dan mengurangi abdomen bagian bawah, dan memperlancar
rasa sakit pada saat menstruasi (dismenore) peredaran darah, sehingga pada akhirnya dapat
(Alter, 2008), untuk mengurangi ketegangan menurunkan intensitas nyeri pada remaja
otot, memperbaiki peredaran darah, dengan dismenore.
mengurangi kecemasan, perasaan tertekan, dan
kelelahan, memperbaiki kewaspadaan mental, Kesimpulan
mengurangi resiko cedera, mempermudah
pekerjaan, memadukan pikiran ke dalam tubuh, Skala nyeri sebelum perlakuan (pre) yang
serta membuat perasaan lebih baik (Anderson, paling banyak ditemui pada skala nyeri 4-6
2010), sehingga diharapkan dapat menurunkan atau berada pada kategori nyeri sedang yaitu
nyeri haid (dismenore) pada wanita. sebanyak 37 responden dengan persentase
66,1%.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
pendapat Wong, et al. (2002) latihan seperti Skala nyeri setelah perlakuan (post) yang
paling banyak ditemui pada skala nyeri 1-3
dengan menggerakkan panggul, dengan posisi
atau berada pada kategori nyeri ringan yaitu
lutut-dada, dan latihan pernapasan dapat
sebanyak 50 responden dengan persentase
bermanfaat untuk mengurangi dismenore. Hal
89,3%.
serupa dikemukakan oleh Taber (2005) bahwa
salah satu cara untuk mengatasi dismenore
Berdasarkan uji statistik t test berpasangan
adalah dengan mengambil atau melakukan didapatkan bahwa ada perbedaan yang
posisi menungging sehingga rahim tergantung signifikan antara skala nyeri sebelum dan
ke bawah, dan menarik napas dalam secara setelah melakukan latihan abdominal stretching
perlahan untuk relaksasi. Hal ini juga didukung dalam mengurangi skala nyeri dismenore pada
Brunner dan Suddarth (2002) yang menyatakan mahasiswi Akper Tjoet Nya’ Dhien Banda
relaksasi otot skeletal dipercaya dapat Aceh.
menurunkan nyeri dengan merilekskan
ketegangan otot yang menunjang nyeri. Referensi
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti dapat Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L & Jensen, M.D
(2004), Buku Ajar Keperawatan
menyimpulkan bahwa latihan abdominal Maternitas, Edisi 4, EGC : Jakarta.
stretching merupakan intervensi yang mudah,
murah dan menggunakan proses fisiologis Brunner & Suddarth’s.(2002). Buku ajar
Keperawatan medikal bedah. Cetakan
tubuh. Terapi ini digunakan untuk menurunkan Pertama. Edisi 8. Volume 1,2, dan 3.
kontraksi uterus, mengurangi kram pada Jakarta: EGC.
81
Adrews, G. (2009). Buku Ajar Kesehatan Puji, I. (2009). Efektivitas senam dismenore
Reproduksi Wanita.Edisi 2. Jakarta. dalam mengurangi dismenore pada
EGC remaja putri di SMU N
Semarang.Skripsi. Dipublikasikan
Pillitteri, A. (2003). Maternal & Child Health
Nursing: care of the childbearing & Arifin.S. (2008). Nyeri Haid. Jakarta: EGC
childrearing family. Fourth Edition.
Philadelphia: Lippincott William &
Nanthan, A. (2005). Primary
Wilkins.
dysmenorrhoea.Practice Nurse Minor
Ailments.Diperoleh10 Oktober 2013
Prawirohardjo.S. (2005). Ilmu Kebidanan. dari
Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. http://proquest.umi.com/pqdweb?indei
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka =65.
Sarwono Prawirohardjo.
Laszlo, et al (2008). Work related stress factors
Thermacare.(2010). Abdominal stretching and menstrual pain: a nation-wide
exercise for menstrual pain.Diperoleh representative survey. Journal of
15 Desember 2013 dari Psychosomatic Obstetrics &
http://www.chiromax.com/Media/abstr Gynecology, Diperoleh 12 Januari
etch.pdf. 2014 dari
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfvie
BKKBN.(2003). Buku sumber untuk advokasi
Direktorat Advokasi dan KIE. Taber, B. (2005). Kapita selekta kedaruratan
obstetric dan ginekologi. Alih bahasa:
dr. Teddy Supriyadi dan dr. Johanes
Potter & Perry. (2006). Fundamentals of
Gunawan. Jakarta: EGC.
Nursing: Concept, Process, and
Practice. Jakarta: EGC.
Wong et al. (2002).Maternal child nursing care.
Mosby: St. Louis.
Smeltzer & Bare.(2002). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth vol.1. Jakarta: EGC. Guyton & Hall (2006).Buku ajar fisiologi
kedokteran.Edisi 7.Bagian III.Alih
Bahasa Effendi & Melfiawati. Jakarta:
Corwin, E.J. (2008). Buku Saku Patofisiologi.
EGC.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakar
ta.
Ratna Ningsih (2011). Efektifitas paket pereda
terhadap intensitas nyeri pada remaja
Novia, I. (2008). Faktor resiko yang
dengan dismenore di SMA Kecamatan
mempengaruhi kejadian dismenore
Curup.Tesis. Dipublikasikan
primer.Skripsi.Dipublikasikan.
82